VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV"

Transkripsi

1 VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa yang diuraikan sebelumnya, diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV Kendari sebagai televisi swasta lokal telah berperan sebagai saluran komunikasi dan informasi masyarakat di daerah terhadap berbagai persoalan atau isu-isu pembangunan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil analisis isi secara deskriptif, selama kurun waktu 6 (enam) bulan yaitu dari 1 Oktober 2013 sampai dengan 31 maret 2014 telah diberitakan sebanyak 1321 item berita dalam berbagai aspek dan dimensi tentang isu-isu pembangunan daerah, masing-masing 584 item berita isu pembangunan yang diberitakan oleh TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan 737 item berita isu pembangunan yang diberitakan oleh Sindo TV Kendari. Aspek dan dimensi dari isu-isu pembangunan daerah yang diliput terdiri dari jenis isu pembangunan, lokasi isu pembangunan, aktor isu pembangunan, lembaga yang terlibat dalam isu pembangunan, dan tahap isu pembangunan. Jenis isu pembangunan mencakup isu ekonomi, isu sosial ekonomi, dan isu ekonomi lingkungan. Lokasi isu pembangunan terutama diliput pada tingkat atau lingkup kabupaten atau kota. Aktor isu pembangunan yang diliput 217

2 bersifat kelompok. Lembaga-lembaga pemerintah yang terlibat dalam isu pembangunan adalah mayoritas badan dan kantor yang diliput. Tahapan isu pembangunan yang menjadi liputan terutama tahap pelaksanaan atau implementasi pembangunan. Peliputan dengan mencakup berbagai aspek dan dimensi dari isu pembangunan daerah tersebut adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat daerah akan berbagai persoalanpersoalan pembangunan yang ada. a. Jenis isu pembangunan yang dominan terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah isu ekonomi, isu sosial ekonomi dan isu ekonomi lingkungan. Isu-isu ini antara lain mempersoalkan masalah kenaikan harga BBM maupun harga barang-barang kebutuhan pokok, pendapatan dan penghasilan masyarakat, gaji pegawai/pekerja, pendidikan, kesehatan, bantuan modal usaha, pajak dan perbankan. Intinya isu atau persoalanpersoalan pembangunan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara masih berhubungan dengan persoalan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. b. Tahapan pembangunan yang dominan di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah tahap pelaksanaan. Hal ini menegaskan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara sedang mengalami proses pembangunan seiring dengan adanya era otonomi daerah. c. Aktor yang terlibat dalam isu pembangunan bersifat atau berbentuk kelompok. Banyaknya aktor yang terlibat dalam pembangunan menjadi indikasi bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Provinsi Sulawesi 218

3 Tenggara relatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan partisipatif karena masyarakat banyak yang terlibat langsung dalam isu-isu pembangunan. d. Lokasi terjadinya isu-isu pembangunan terutama pada jangkauan atau lingkup tingkat kabupaten atau kota. Lokasi ini menggambarkan bahwa adanya pemerataan kegiatan pembangunan yang dilaksnakan dan sesuai dengan tuntutan dari kebijakan otonomi daerah, dimana kabupaten atau kota sebagai penentu kebijakan atau pelaksana utama keberhasilan pembangunan di daerah. e. Muatan isi pembangunan yang diliput terutama pada isu kemajuan pembangunan. Hal ini mengindikasikan bahwa persoalan atau isu kemajuan pembangunan masih merupakan hal yang menarik dan penting untuk dijadikan bahan liputan, karena kemajuan pembangunan merupakan indikator adanya keberhasilan dalam pembangunan. Pemberitaan isu-isu pembangunan daerah dari berbagai aspek dan dimensi mengindikasikan bahwa televisi lokal telah menjalankan fungsinya sebagai institusi sosial di daerah yaitu sebagai pengawas (surveilence) dan penghubung (correlation) melalui pemberitaan-pemberitaan yang dibuatnya. Melalui berbagai beritanya, televisi lokal ikut mencerdaskan kehidupan warga masyarakat dan menjadikan warga masyarakat mengetahui apa yang terjadi dalam lingkungan sosialnya. Kemudian, terhadap liputan-liputan beritanya diharap warga masyarakat yang berada di daerah Provisi Sulawesi Tenggara umumnya, dan mereka yang menjadi penonton televisi lokal langsung pada 219

4 khususnya akan memperoleh gambaran atau memiliki pemahaman yang lebih baik tentang berbagai isu-isu pembangunan daerah. 2. Peran TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari sebagai wadah dan saluran komunikasi pembangunan di daerah dilihat pula dari bentuk penyajiannya dalam setiap pemberitaannya. Bentuk penyajian tersebut terdiri dari format hardnews, softnews maupun feature; dengan tipe liputan one side (satu sisi) dan two or multiside (dua sisi), dengan mengambil sumber berita dari pemerintah, non pemerintah atau hasil laporan wartawan (first hand report), dengan menempatkan pada awal, tengah dan akhir waktu pemberitaan dengan arah pemberitaan yang positif, negatif dan netral. Bentuk penyajian berita dengan berbagai macam menunjukkan bahwa kedua televisi lokal tidak hanya menyampaikan isu tetapi juga memberikan penekanan-penekanan terhadap isu-isu pembangunan daerah yang penting. a. Bentuk penyajian isu-isu pembangunan daerah pada televisi lokal menggunakan format berita lebih banyak dalam bentuk hardnews, baik pada berita TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara maupun SindoTV Kendari. Hal ini disebabkan oleh adanya peran dan fungsi televisi sebagai media massa yang senantiasa untuk menyampaikan berbagai informasi kepada khalayak atau masyarakat secara aktual. Selain itu, adanya karakteristik dari media televisi yang mampu menyampaikan informasi secara langsung dan cepat karena di dukung oleh teknologi yang bersifat elektronik. Dilihat dari format berita semacam ini ada kecenderungan besar, bahwa baik TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal 220

5 maupun SindoTV Kendari sebagai televisi swasta lokal, telah memperlihatkan peran dan kedudukannya untuk menginformasikan berbagai isu, kejadian/peristiwa penting yang terjadi di daerah dan harus segera diketahui segera oleh masyarakat daerah. b. Tipe liputan berita dilakukan lebih banyak ditemukan dalam kategori two sided (dua sisi), baik oleh TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara maupun SindoTV Kendari. Tipe liputan two sided adalah tipe peliputan berita dengan mengandalkan berbagai macam sumber informasi. Tipe ini juga untuk menunjukkan kerja profesional media massa yaitu memberikan informasi yang lengkap dan seimbang. Walaupun berbeda dalam hal karakteristik atau genre, masing-masing televisi lokal tersebut ternyata berusaha untuk tetap netral dan obyektif dalam memberitakan isu-isu pembangunan daerah. c. Sumber berita juga ditemukan pada televisi lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara dan lebih cenderung menggunakan sumber-sumber berita dari pemerintah atau sumber-sumber informasi resmi. Walaupun orientasi paradigma telah berubah menjadi seperti TVRI sebagai televisi publik lokal dan SindoTV Kendari sebagai televisi swasta, ternyata masih mengandalkan sumber berita untuk isu-isu pembangunan daerah terutama berasal dari pemerintah. Hal ini memang adanya keterkaitan antara isu-isu yang menjadi bahan pemberitaan menyangkut masalah pembangunan dan pemerintah sebagai pemangku kebijakan pembangunan. 221

6 d. Posisi berita isu-isu pembangunan daerah pada televisi lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara secara umum lebih cenderung ditempatkan pada awal pemberitaan. Penempatan isu-isu pembangunan pada posisi awal pemberitaan menunjukkan bahwa isu-isu pembangunan daerah merupakan hal penting dan menarik serta perlu diketahui oleh khalayak secepat-cepatnya. e. Arah berita isu-isu pembangunan daerah pada liputan televisi lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan mayoritas positif. Artinya, televisi lokal meskipun berbeda dalam hal karaketirisk memiliki perhatian dan pandangan yang sama terhadap isu-isu pembangunan daerah dalam hal ini mendukung isu-isu pembangunan daerah yaitu dengan memberitakan secara positif. 3. Berdasarkan Uji beda dengan menggunakan Chi Square membuktikan terdapat perbedaan liputan isu-isu pembangunan daerah antara TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari. Perbedaan yang ditemukan dalam hal: a. Jenis isu pembangunan dan lokasi isu pembangunan. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara lebih cenderung meliput isu-isu ekonomi, isu sosial ekonomi dan isu ekonomi lingkungan, serta lokasi isu pembangunan lebih banyak yang terjadi pada jangkauan atau lingkup tingkat provinsi. Sedangkan SindoTV Kendari lebih banyak membidik liputannya pada isu ekonomi dan isu ekonomi lingkungan, serta lokasi isu pembangunan lebih banyak yang terdapat atau terjadi pada tingkat kabupaten atau kota. 222

7 b. Bentuk penyajian ditemukan bukti adanya perbedaan antara TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari, pada aspek sumber berita dan posisi penempatan isu pada liputan berita. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara lebih cenderung menggunakan sumber-sumber berita dari pemerintah atau sumber-sumber informasi resmi, serta lebih cenderung menempatkan isu-isu pembangunan daerah pada awal pemberitaan. Sementara SindoTV Kendari mengandalkan sumber informasi lebih banyak berasal dari tangan atau hasil kerja profesional para wartawannya sendiri (first hand report) dan lebih banyak menempatkan isu-isu pembangunan daerah pada posisi tengah pemberitaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara tampaknya juga belum bergeser lebih jauh dari status sebagai lembaga pemerintah, karena masih menyiarkan capaian-capaian pembangunan dibandingkan dengan dampak-dampak pembangunan akibat kegagalan atau penyelewengan; selain itu pula masih lebih mengandalkan sumber informasi dari kalangan pemerintah. 6.2 Implikasi Hasil penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur koverasi televisi lokal terkait dengan isu-isu pembangunan daerah. Hasil temuan empiris penelitian ini memiliki implikasi baik secara teoritis maupun praktis, seperti berikut: 223

8 6.2.1 Implikasi Teoritis Dari segi teoritis atau keilmuan, peneliti berangkat dari teori-teori koverasi berita di media massa. Penelitian ini mengambil sudut pandang Berger dan Luckman (1990) yang melihat bahwa media adalah cermin realitas yang ada di lingkungan kehidupan sosial, yang hadir di media sebagai realitas yang objektif dan apa adanya. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan Sindo TV Kendari sebagai televisi lokal sekaligus televisi publik, telah menjadi salah satu komponen penting di lingkungan daerah karena kedekatan secara sosiologi, geografis dan psikologis (proximity). Oleh karena itu, TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan Sindo TV Kendari memiliki kemampuan untuk menjadi cermin realitas dari lingkungan kehidupan sosial. Artinya, televisi lokal sebagai media massa yang khusus berada di daerah mampu melihat realitas sosial yang terdapat di lingkup daerah dalam hal ini isu-isu pembangunan daerah secara obyektif (Berger dan Luckman, 1990). Sejalan dengan era otonomi daerah yang masing-masing daerah berupaya melaksanakan berbagai program-program pembangunan, media massa lokal seperti TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan Sindo TV Kendari memiliki kemampuan untuk mengangkat realitas sosial yang terdapat di lingkup daerah dalam hal ini isu-isu pembangunan daerah. Peristiwa atau event atau realitas dalam pembentukan berita media massa di suatu negara berkaitan dengan keadaan lingkungannya (peneliti artikan dengan keadaan membangun), mencakup bidang-bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya dan pertahanan keamanan. Penelitian ini menemukan realitas sosial berupa isu-isu pembangunan daerah dengan sangat rinci dan spesifik, yaitu tidak 224

9 hanya terfokus pada satu aspek atau perspektif saja, namun bisa menyangkut beberapa isu yang saling berkaitan, seperti isu sosial ekonomi, sosial lingkungkan, ekonomi lingkungan dan sosial ekonomi lingkungan. Selain itu, menemukan aspek-aspek lain dari isu pembangunan seperti lokasi kejadian isu, lembaga yang bertanggung jawab terhadap kejadian isu, aktor atau pelaku utama dari isu, tahap serta muatan isu pembangunan. Artinya, lokasi kejadian isu pembangunan ditemukan di lingkungan pemerintah dari tingkat provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan bahkan sampai tingkat desa atau kelurahan. Aktor atau pelaku yang terlibat dalam isu pembangunan ditemukan bisa bersifat individu, kelompok, massal atau gabungan; lembaga yang bertanggung jawab dalam isu pembangunan ditemukan dari institusi Dinas, Kantor, Badan pemerintah sampai institusi swasta. Tahap pembangunan yang menjadi isu ditemukan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan tahap peresmian. Muatan isi pembangunan yang menjadi isu ditemukan mencakup kemajuan, hambatan dan penyelewengannya. Penelitian ini menemukan bahwa TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari sebagai televisi lokal ternyata tidak hanya mampu menyampaikan suatu isu secara global, mengandung bidang pembangunan secara umum namun juga mampu mengangkat berbagai persoalan pembangunan secara rinci dan spesifik. Kerincian dan kespesifikan isu-isu pembangunan yang disampaikan televisi lokal dapat menjadikan masyarakat khususnya yang menjadi khalayak televisi lokal khususnya TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari, mengetahui kondisi real tentang pembangunan yang akan, sedang 225

10 maupun telah terjadi di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, baik dari jenis bidang persoalan pembangunannya maupun pelaksana atau aktor yang terlibat di dalamnya. Selain itu, bagi pemerintah dapat mengukur dan mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Sehingga dapat menjadikan sebagai bahan informasi dalam menyusun atau menetapkan kebijakan secara lebih efisien dan efektif. McComb dan Shaw (1972) menemukan bahwa agenda media berkorelasi dengan persoalan-persoalan yang dianggap penting oleh publik. Media memberikan penekanan-penekanan tertentu pada suatu isu sehingga publik menilai sebagai hal yang penting. Agenda media dan agenda publik pada kondisi tertentu dapat mempengaruhi agenda kebijakan. Menurut McCombs dan Shaw (1972), penekanan-penekanan yang diberikan media dapat berupa pemberitaan yang secara terus menerus atau menyajikan dengan cara menonjol, misalnya menempatkan pada headline, dengan volume atau ruang dan waktu yang menonjol. Penyajian berita demikian secara tidak langsung dapat mempengaruhi publik dan menilainya sebagai hal yang penting dan menonjol pula. Dalam penelitian ini, penekanan-penekanan dalam penyajian berita isu pembangunan di TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari, ditemukan berkaitan dengan kelengkapan, nilai dan kedalaman suatu berita. Penekanan yang berkaitan nilai berita ditemukan bahwa isu-isu pembangunan daerah yang diliput merupakan isu yang dekat dengan persoalan masyarakat, yaitu isu ekonomi, isu sosial ekonomi dan isu ekonomi lingkungan; isu yang memiliki pengaruh dalam masyarakat, yaitu isu-isu atau persoalan sangat berpengaruh pada tingkat 226

11 kesejahateraan masyarakat; isu besar yaitu melibatkan sekelompk inidividu dan lembaga pemerintahan, isu yang mengandung konflik yaitu tidak hanya isu kemajuan pembangunan namun juga hambatan dan penyelewengan yang tentunya banyak mengadung konflik; dan isu mengandung orang-orang terkemuka yaitu melibatkan sumber-sumber berita dari pemerintah baik pimpinan maupun yang mewakili pimpinan suatu lembaga pemerintahan. Penekanan lain, penelitian ini menemukan pada karateristik dari kelengkapan berita yaitu format berita bersifat hardnews, ditempatkan pada scene (posisi) awal dan menggunakan narasumber pemerintah. Artinya, isu-isu pembangunan di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara diagendakan oleh TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan SindoTV Kendari sebagai peristiwa atau informasi yang penting dan segera untuk diketahui masyarakat, isuisu pembangunan daerah tersebut merupakan persoalan yang membutuhkan pemikiran dan penanganan secara komprehensif serta melibatkan berbagai pihak. Isu-isu pembangunan daerah adalah umumnya persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga pemerintahlah yang lebih banyak untuk menyampaikan informasi berkaitan dengan isu-isu tersebut. Sedangkan penekanan yang berhubungan dengan kedalaman berita, penelitian ini menemukan arah pemberitaan secara positif dan tipe liputan dua sisi (two side coverage). Penyajian berita isu-isu pembangunan secara mendalam dengan melibatkan dari berbagai sumber (two or multiside coverage), dapat membantu masyarakat untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih baik dan komprehensif tentang berbagai persoalan pembangunan yang dihadapi atau terjadi di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. 227

12 Hamza (2006) dan Riaz (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa karakteristik budaya media massa dapat mempengaruhi karakteristik agenda media terhadap isu, peristiwa, kejadian atau masalah. Pers pro-pemerintah mengagendakan isu-isu yang mendukung kebijakan pemerintah sekalipun isu tersebut tidak berhubungan dengan agenda publiknya, sedangkan pers oposisi mengagendakan kritik-kritik terhadap kebijakan pemerintah dan memiliki hubungan dengan agenda publiknya (Hamza, 2006). Demikian pula harian Dawn (berbahasa Inggris) dan Jang (berbahasa Urdu) yang terbit di Pakistan. Dawn lebih tinggi liputannya pada isu terorisme dan Jang pada isu krisis peradilan (Riaz, 2008). Penelitian ini menemukan isi pesan berdasarkan krakteristik televisi publik lokal dan televisi swasta lokal. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal meliput isu-isu pembangunan daerah lebih mengutamakan liputan isu pembangunan yang menyangkut kemajuan pembangunan yang sumber informasinya diperoleh langsung dari pemerintah serta disajikan pada posisi awal pemberitaan; sedangkan Sindo TV Kendari sebagai televisi swasta lokal lebih mengutamakan liputan isu pembangunan yang berhubungan dengan masalah hambatan pembangunan dan diperoleh dari laporan wartawan di lapangan (first hand report) serta ditempatkan pada posisi tengah pemberitaan. Dengan demikian, penelitian ini memberikan perspektif baru dalam liputan berita isu-isu pembangunan daerah di televisi lokal, bahwa penelitian ini ternyata tidak hanya menemukan karakteristik isu-isu pembangunan yang lebih spesifik yang diangkat namun juga memberikan gambaran pentingnya isu-isu pembangunan. Penelitian ini memperluas teori atau temuan Berger dan Luckman 228

13 (1990) tentang realitas sosial dalam liputan media dan temua McComb dan Shaw (1972) tentang agenda setting, yaitu pada agenda setting televisi lokal. Penelitian ini pula memberi implikasi bagi perluasan kajian yang dilakukan oleh Hamza (2006) dan Riaz (2008) tentang liputan isu-isu yang dilakukan media massa memiliki perbedaan berdasarkan karakteristik budaya media tersebut. Media massa lokal baik yang berbentuk cetak maupun elektronik dipengaruhi oleh karakteristik budaya media massa lokal yang dimiliki. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara, selama kurang lebih 32 tahun menjadi televisi pemerintah, saat ini menjadi televisi publik untuk menyuarakan kepentingan publik, namun budaya pro pemerintah belum dapat dihilangkan. Sedangkan Sindo TV Kendari sebagai televisi swasta lokal lahir sebagai jaringan televisi swasta nasional menjadi media pengawas atau pengontrol sosial di daerah selain menjadi motor penggerak meningkatkan perekonomian daerah Implikasi Kebijakan Media lokal memberikan porsi yang besar dalam liputan pembangunan, terutama televisi publik, TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara. Namun, masih banyak persoalan terkait liputan mereka tentang pembangunan. Di Sindo TV Kendari, misalnya, isu pembangunan kurang mendapatkan tempat jika dilihat dari bagaimana televisi swasta lokal ini menempatkan isu-isu pembangunan, yang hampir tidak banyak yang ditempatkan di headline (awal). Padahal, isu pembangunan bagaimanapun masih sangat relevan bagi penonton karena kemiskinan. Jika jurnalis harus melayani warga negara maka isu pembangunan 229

14 mestinya menjadi prioritas sejauh bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan masih menjadi persoalan. Sementara TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara, liputan di dominasi oleh elit atau pejabat sehingga pembangunan yang dilihat sebagai kebijakan yang kurang memberi perhatian pada keterlibatan masyarakat. Utamanya, untuk lembaga penyiaran publik seperti TVRI. Oleh karena itu, kebijakan redaksi terkait koverasi pembangunan harus didiskusikan ulang sehingga persoalan pembangunan mendapatkan perhatian cukup. Di sisi lain, bias pemberitaan tidak bisa dihindarkan. Namun, hal itu tidak berarti bahwa wartawan boleh tidak objektif. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kerja wartawan sehingga dalam menampilkan realitas akan lebih objektif, dalam arti memberi ruang kepada setiap agen dalam pembangunan dan tidak hanya bersandar pada elit. Selain dalam praktik pekerja media, penelitian ini juga memberi implikasi praktis pada kebijakan publik. Pertama, keberadaan lembaga penyiaran lokal sangatlah penting. Media televisi nasional bagaimanapun tidak akan mampu memberi perhatian pada isu-isu lokal sehingga keberadaan televisi lokal seperti Sindo TV Kendari dan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sangat penting dalam memperkuat pembangunan daerah. Namun, masalah yang dihadapi oleh televisi lokal ini adalah sumber daya manusia dan finansial. Mereka kalah bersaing dengan televisi nasional sehingga televisi lokal ini berkembang dengan sangat lambat. Oleh karena itu, menegakkan UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 yang mensyaratkan keberadaan stasiun jaringan sangatlah penting. Hal ini akan membongkar kuatnya dominasi televisi nasional dan membuka kompetisi yang 230

15 lebih luas di tingkat lokal. Dengan begitu, akan muncul lebih banyak liputan atau koverasi media di tingkat lokal terkait isu-isu pembangunan. Kedua, sementara itu bagi pengambil kebijakan atau agen penyuluh pembangunan daerah, adalah penting untuk menyadari bahwa eksistensi dan karakteristik media massa di tingkat lokal dalam hal ini televisi lokal, memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjangkau khalayak luas sehingga para penyuluh pertanian dan dinas terkait seyogianya menggunakan media massa lokal untuk menyebarkan ide dan program-program pembangunan. Penyuluhan tatap muka tetaplah penting, tapi penyuluhan dengan menggunakan media jelas lebih efektif dalam menjangkau khalayak luas. Untuk itu, adalah penting bagi petugas penyuluhan untuk merancang suatu kebijakan dimana kegiatan penyuluhan bisa diakses secara luas oleh media massa, dalam hal ini televisi lokal. 6.3 Rekomendasi Beradasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa rekomendasi yang disampaikan : 1. Bagi lembaga televisi lokal, masih perlu kerja keras untuk mengembangkan model liputan pemberitaan untuk isu-isu pembangunan daerah di masa mendatang, dalam arti tidak terjebak oleh kepentingan ideologi atau ekonomi semata. Seharusnya televisi lokal meliput isu-isu pembangunan daerah dengan proporsional dan seimbang. Seyogyanya televisi lokal mengabdi pada kepentingan publik daerah dengan memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan publik. Sedangkan, untuk kepentingan pembangunan daerah, 231

16 sepantasnya menghindari sikap diskriminasi terhadap daerah dalam hal ini memberikan ruang dan waktu yang sama bagi semua daerah untuk tampil atau hadir di hadapan media tanpa membedakan jarak. Televisi lokal dalam komunikasi pembangunan daerah sebaiknya berfungsi lebih dominan sebagai saluran dan sumber informasi yang bekerja menurut kaidah-kaidah jurnalistik. Dalam hal ini televisi lokal menjadi cermin realitas dan konstruksi realitas, yaitu memberitakan isu, peristiwa pembangunan seperti apa adanya sehingga stakeholder pembangunan dapat mengambil kesimpulan yang sebenarnya. Bagi pemerintah dapat menentukan kebijakannya sesuai dengan kondisi real di lapangan. 2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian yang sama namun dengan media televisi lokal di daerah yang berbeda. Hasil penelitian tersebut kemudian dapat dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebagai bahan perbandingan dan acuan untuk model liputan televisi lokal terhadap isuisu pembangunan daerah. Penelitian lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melibatkan respon masyarakat maupun pemerintah sebagai pemangku kebijakan pembangunan di daerah, karena kajian koverasi saja tidak memadai. Adalah penting dalam hal ini untuk melihat khalayak dan juga kontruksi budaya yang ada di masing media yang bersangkutan. Ini sebuah tantangan dalam penelitian untuk menggabungkan penelitian-penelitian koverasi yang memfokuskan diri pada teks dengan penelitian-penelitian yang lebih kualitatif sifatnya dalam melihat budaya-budaya yang berkembang diantara pekerja media. Dengan demikian dapat dilihat apakah televisi lokal mampu menjadi 232

17 agen pembaharuan (social change) dan watch dog (pengawas) bagi jalannya kebijakan pemerintah dalam hal ini kebijakan-kebijakan pembangunan di daerah. Sebagai diketahui bahwa televisi lokal memiliki nilai proximity yang tinggi. Kedekatan geografis maupun psikologis media massa lokal lebih mampu menjalankan fungsi dan perannya, di antaranya menjembatani sekaligus memenuhi kebutuhan komunikasi di antara para stakeholder pembangunan di daerah. Oleh karena itu, sumbangan pemikiran diberikan kepada pengambil kebijakan untuk mendorong perkembangan dan kemajuan televisi lokal terutama dalam menerapkan agenda penyiaran sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 tahun Televisi lokal dalam komunikasi pembangunan daerah sebaiknya berfungsi lebih dominan sebagai saluran yang bekerja menurut kaidah-kaidah jurnalistik. Dalam hal ini televisi lokal menjadi cermin realitas, yaitu memberitakan isu, peristiwa pembangunan seperti apa adanya sehingga stakeholder pembangunan dapat mengambil kesimpulan yang sebenarnya. Dan bagi pemerintah dapat menentukan kebijakannya sesuai dengan kondisi real di lapangan. 233

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan di penghujung tahun 1990-an. Kebijakan pembangunan yang

I. PENDAHULUAN. pembangunan di penghujung tahun 1990-an. Kebijakan pembangunan yang I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pembangunan daerah telah menjadi isu penting hampir seluruh negara di dunia terutama di negara-negara berkembang, sejak berubahnya paradigma pembangunan di penghujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut manusia untuk selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan berbagai informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ketahanan pangan saat ini telah menjadi salah satu isu penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ketahanan pangan saat ini telah menjadi salah satu isu penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Ketahanan pangan saat ini telah menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan. Melihat kondisi di Indonesia, ketahanan pangan menjadi suatu ironi. Kondisi lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari hampir seluruh aktivitas manusia selalu berhubungan dengan media massa. Baik media massa cetak seperti koran, tabloid, dan majalah atau media massa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai tahun 1998 setelah peristiwa pengunduran diri Soeharto dari jabatan kepresidenan. Pers Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya kebijakan desentralisasi yang memberi kewenangan kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa banyak terobosan bagi terciptanya kemajuan

Lebih terperinci

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini (D2C009105) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap usaha yang berhubungan dengan publik, kepuasan publik senantiasa menjadi patokan utama. Oleh karena itu, segala upaya dilakukan untuk memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang mendasar yang tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dewasa ini mulai berkembang ke arah masyarakat informasi. keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga dengan demikian masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba mengkaji unsur objektivitas media republika.co.id dalam pemberitaan penolakan Ahok sebagai gubernur DKI jakarta

Lebih terperinci

MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual

MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual Banyak penikmat media (cetak) yang sering membandingkan isi media A, B dan C. Mereka kemudian bertanya mengapa media A memberitakan topik ini sedangkan topik

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat. Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode pra

BAB IV PENUTUP. Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat. Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode pra BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode 2005-2010 pra Muktamar Jelang Satu Abad Ke-46 di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi, dewasa ini media komunikasi dan komunikasi massa menjadi bagian integral dalam kehidupan. Sebagaimana dikutip Mugniesyah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal

Kata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal AGENDA PERS LOKAL DALAM PEMBERITAAN ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Analisis Isi Kuantitatif Berita Kerusakan Lingkungan Hidup pada SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Tribun Jogja Periode 22 Mei 19 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2. Bagaimana pendapat Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting, terutama pada masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perempuan pada kompas.com tahun 2011, tindak kekerasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perempuan pada kompas.com tahun 2011, tindak kekerasan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kasus kekerasan seksual merupakan salah satu tindak kriminalitas yang jumlahnya tergolong tinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah teks berita pelecehan seksual yang dimuat di tabloidnova.com yang tayang dari bulan Januari hingga September

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah feedback yang tertunda atau delayed, sehingga komunikator membutuhkan waktu untuk mengetahui tanggapan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa bukanlah ranah yang netral di mana berbagai kepentingan dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama dan seimbang. Media menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa lepas dari informasi untuk menjalani kehidupan sosial mereka. Informasi yang dikonsumsi dapat

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perkembangan media televisi sekarang ini yang semakin maju dan berkembang memiliki tingkat persaingan yang cukup besar di kalangan masyarakat.sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Dapat dilihat dari survei Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti dikutip dalam artikel Kompas.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kebudayaan di pulau Bali masih lestari, sehingga pulau Bali diminati sebagai tujuan berwisata bagi turis asing maupun wisatawan lokal. Wisatawan asing berada di pulau Bali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditengah perkembangan teknologi komunikasi massa dewasa ini, masyarakat baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 10 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai peran kontributor daerah TVRI Riau-Kepri dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Riau. Dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana (2001), komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa jurnalistik merupakan suatu jenis bahasa yang digunakan oleh media massa dan sangat berbeda karakteristiknya dengan bahasa sastra, bahasa ilmu atau bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam informasi. Hal itu berkaitan dengan semakin canggihnya industri media informasi dan komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pembuat keputusan yang membutuhkan informasi aktual, namun semua

BAB I PENDAHULUAN. para pembuat keputusan yang membutuhkan informasi aktual, namun semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi yang aktual, akurat, dan terpercaya merupakan komoditi utama dalam berbagai aktivitas kehidupan. Tidak saja tenaga profesional dan para pembuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Opini adalah ekspresi atau pendapat seseorang atas suatu masalah yang bersifat kontroversial. Publik adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016 Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016 Pijakan Awal Pengalaman perjuangan rakyat untuk gagasan2, prinsip2 dan kemungkinan2 baru, perlu terus berada

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar bagi masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah mudahnya mengakses informasi dan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apresiasinya membutuhkan perspektif yang luas. tepat untuk khalayak sasaran (target audience) yang tepat dengan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasinya membutuhkan perspektif yang luas. tepat untuk khalayak sasaran (target audience) yang tepat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era kebebasan pers yang marak dewasa ini membuat media massa saat ini mengalami perkembangan yang amat pesat. Era reformasi memungkinkan adanya kebebasan baik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL UJI RELIABILITAS Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada penafsiran antara satu coder dengan coder yang lain. Reliabilitas ini melihat apakah alat

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita merupakan isi utama dalam sebuah media (surat kabar). Isi berita yang baik dan berkualitas akan berdampak baik pula bagi surat kabar yang bersangkutan.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014) ABSTRAK Frietz Calvin Madayanto / Ike

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari keseluruhan kajian dakwah Islam dalam bingkai media penyiaran

BAB V PENUTUP. Dari keseluruhan kajian dakwah Islam dalam bingkai media penyiaran BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari keseluruhan kajian dakwah Islam dalam bingkai media penyiaran televisi lokal di Surabaya pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa temuan penting, terutama mengenai pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci