BAB V PENUTUP A. Temuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP A. Temuan"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September Oktober 2014) sendiri mengacu pada berbagai perkembangan tahapan pembangunan bandara mulai dari sosialisasi sampai pada proses evaluasi sosialisasi dan pendataan awal disertai dengan dinamika yang ada. Kemudian bagaimanakah Harian Jogja menyajikan berita mengenai sosialisasi, evaluasi sosialisasi dan pendaaan awal berserta dengan dinamikanya? Frekuensi pemberitaan Harian Jogja pada bulan tersebut termasuk tinggi dari total 59 edisi (tanggal 5 dan 25 Oktober tanggal merah) ada 40 berita mengenai pembangunan bandara. Dalam berita yang dimuat banyak sekali menampilkan berbagai informasi mengenai pembangunan bandara. Dari mulai persiapan sosialisasi hingga pendataan awal. Dari berbagai berita tersebut, banyak berita yang menekankan hal-hal yang pro dengan pembangunan bandara. Mulai dari respon masyarakat pro pembangunan bandara yang ditampilkan hingga penekanan penyataan Sultan mengenai tidak ada lagi lokasi alternatif pembangunan bandara. Keadaan ini kemudian didukung dengan format berita yang semuanya dalam format straight news. Penulisan berita dalam format tersebut mengindikasikan bahwa pertentangan mengenai pembangunan bandara lebih dimaknai sebagai peristiwa tanpa banyak ulasan mengenai makna dibalik peristiwa. Di sini terlihat fungsi agenda setting dalam media, yakni membatasi pilihan khalayak. Khalayak mungkin memiliki ruang untuk mengakses berbagai informasi dari beragam sudut pandang, namun pada akhirnya medialah yang menjadi penentu ketersediaan informasi. 196

2 1. Master frame Urs Dahinden mengkategorikan master frame atau bingkai umum yang bersifat independen terhadap isu spesifik di mana mereka diaplikasikan 72. Dari hasil identifikasi, master frame yang paling dominan adalah episodik. Kemudian disusul oleh disusul oleh konflik, ekonomi dan moral. Kemunculan master frame episodik ini bukan hal yang aneh. Hal ini disebabkan karena master frame episodik sendiri menyajikan permasalahan dari sudut pandang seseorang. Seseorang di sini dapat diartikan sebagai narasumber. Dimana pernyataan dari narasumber dijadikan hal sangat menonjol dalam berita yang ditampilkan. Dengan penyajian permasalah dari sudut pandang narasumber yang sangat menonjol maka narasumber menjadi hal yang sangat penting. Pernyataan narasumber dikemas dengan rapi agar dapat meyakinkan khalayak mengenai pentingnya pembangunan bandara. Selain itu pemilihan narasumber dari berita yang ditampilkan Harian Jogja terlihat sekali ingin membentuk opini masyrakat agar pro dengan pembangunan bandara. Dalam pemberitaannya, narasumber Harian Jogja kebanyakan berasal dari aktor-aktor yang memiliki kepentingan terhadap pembangunan bandara (pro). Mulai dari Pemkab Kulon Progo, Pemda DIY, PT Angkasa Pura I dan masyarakat yang pro pembangunan bandara. Dengan adanya narasumber yang punya posisi kuat dalam pembentukan opini pro bandara, mau tidak mau informasi yang disampaikan menjadi berat sebelah. Narasumber dari masyarakat yang kontra pembangunan bandara sejatinya tidak dihilangkan, mereka tetap dimunculkan. Namun, penyataan, gagasan dan sikap mereka luntur dengan pernyataan yang pro pembangunan bandara. Master frame konflik, ekonomi dan moral sendiri mendukung atau menguatkan master frame episodik. Kemunculan master frame konflik sering 72 Urs Dahinden Framing as Theory for the Communication of Science and Technology. Makalah PCST Internasional Conference. 197

3 menampilkan tindakan anarkis dari mereka yang kontra pembangunan bandara. Dengan ditampilkannya tindakan anarkis tersebut, dapat menimbulkan opini jika mereka yang kontra adalah orang-orang yang anarkis dan tidak patuh dengan ketentuan hukum. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan mengenai sosialisasi pembangunan bandara yang ricuh, penyegelan balai desa dan pemeriksaan tokoh WTT. Mereka ditampilkan seolah-olah adalah biang keributan. Master frame ekonomi sendiri muncul untuk menerangkan berbagai keuntungan dan pola ganti rugi serta relokasi yang akan dilakukan. Hal itu bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat jika kehidupan kelak akan lebih baik jika bandara tersebut jadi dibangun. Kemudian master frame moral muncul untuk menyudutkan mereka yang kontra pembangunan bandara. Hal ini ada karena master frame moral sendiri memperdebatkan isu dengan latar belakang wacana moral, etis atau hukum. Hal ini ditekankan pada pemberitaan mengenai penyegelan balai desa glagah dan pada kasus hukum yang menjerat dua tokoh WTT. 2. Elemen Frame Dari segi sintaksis yang paling disoroti dalam pemberitaan Harian Jogja adalah pemilihan headline, lead dan kutipan pernyataan dari narasumber. Berita yang muncul Harian Jogja semua berformat straight news. Kemudian berita tersebut tersusun dengan konsep piramida terbalik. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, headline menjadi salah satu cara Harian Jogja untuk menonjolkan makna tertentu. Sedangkan lead yang digunakan Harian Jogja cenderung mengarahkan pembaca untuk membuat kesimpulan jika pembangunan bandara sangat diperlukan dan banyak masyarakat yang pro terhadap pembangunan bandara, selain itu terdapat juga headline dan lead yang menyudutkan warga atau orang yang kontra terhadap pembangunan bandara. Kutipan pernyataan sendiri digunakan untuk menekankan bahwa apa yang Harian Jogja tampilkan bukan gagasan mereka melainkan pernyataan 198

4 dari narasumber. Hal itu digunakan untuk membangun objektivitas (keberimbangan dan tidak memihak). Sebenarnya pengutipan pernyataan ini digunakan untuk membingkai atau menonjolkan makna tertentu. Dari analisis yang telah dilakuakan, Harian Jogja menggunakan pengutipan pernyataan untuk menonjolkan tiga hal. Yang pertama, mengklaim validitas atau kebenaran informasi yang mereka tampilkan. Kedua, menghubungkan gagasan tertentu kepada pejabat yang berwenang. Dan yang ketiga adalah mengecilkan atau menghilangkan pendapat tertentu dengan pendapat atau gagasan mayoritas. Dalam hal pengutipan pernyataan, Harian Jogja memilih untuk banyak menampilkan kutipan dari aktor yang pro pembangunan bandara. Kutipan pernyataan ini lebih memfokuskan pada fungsi dan peran bandara. Selain itu banyak juga kutipan yang menyudutkan warga yang kontra terhadap pembangunan bandara. Kutipan pernyataan yang kontra dengan pembangunan bandara cenderung ditutupi atau mendapat porsi yang lebih kecil. Sementara dari segi skrip Harian Jogja dalam menyampaikan fakta dalam beritanya sudah mengacu pada unsur berita yakni 5W + 1H. Kebanyakan dari unsur berita yang dijadikan angle dalam pemberitaan Harian Jogja adalah unsur what, why dan who. Dalam pemberitaannya Harian Jogja kerapkali menekankan tentang kejadian apa yang sedang berlangsung kemudian dikuatkan dengan menampilkan informasi mengenai mengapa kejadian tersebut terjadi dan siapa aktornya (narasumbernya). Dalam elemen skrip sendiri, Harian Jogja memberikan tekanan mana yang didahulukan dan bagian mana yang bisa disembunyikan untuk menghilangkan atau mengecilkan makna tertentu. Upaya ini dilakukan agar pesan atau makna tertentu menjadi lebih menonjol dari makna atau pesan yang lain. Dari segi tematik, beberapa tema yang digunakan oleh Harian Jogja adalah tentang pemberitaan pembangunan bandara di Kulon Progo, yakni lebih menonjolkan pada proses pembangunan bandara beserta 199

5 perkembangannya. Tema lain yang muncul adalah pendapat dari warga yang pro pembangunan bandara. Kedua tema tersebut beberapa kali dihadirkan, yang mengindikasikan bahwa Harian Jogja menekankan bahwa pembangunan bandara itu perlu dan banyak pula warga yang pro dengan pembangunan tersebut. Sementara dari segi retoris, Harian Jogja beberapa kali menggunakan kata maupun kalimat yang secara tidak langsung mendukung pembangunan bandara dan memojokkan pihak yang kontra terhadap pembangunan bandara. Pada judul, sering menggunankan kata yang menguatkan argument jika bandara perlu untuk dibangun. Selain penggunaan nama Sultan dan Paku Alam yang tidak dijelaskan kapasitas mereka sebagai raja atau eksekutif (Gubernur atau Wakil Gubernur). Grafis yang ditampilkan pun cenderung menggambarkan jika bandara tersebut telah dibangun. Tidak ada penjelasan mengenai proses pembangunan dalam grafik yang ditampilkan. Kutipan yang dijadikan penjelas grafis pun lebih menampilkan dari pihak yang pro terhadap pembangunan bandara (warga kontra jarang diditampilkan). Foto yang ditampilkan pun cenderung menyudutkan warga yang kontra dengan pembangunan bandara. Banyak foto yang menampilkan aksi keras mereka dalam menyatakan sikap kontra pembangunan bandara. B. Kesimpulan Dalam kurun waktu September 2014 Oktober 2014 Harian Jogja menampilkan berita terkait dengan sosialiasi sampai dengan pendataan awal. Berbagai isu ditampilkan dalam pemberitaannnya. Mulai dari teknis sosialisasi hingga warga yang terdampak langsung pembangunan bandara. Master frame yang muncul dalam pemberitaan Harian Jogja sendiri sangat menonjolkan peran dari narasumber. Kutipan yang ditampilkan sangat mendukung pembangunan bandara. Hal ini kemudian didukung dengan munculnya master frame konflik. Master frame ini ditampilkan untuk menjatuhkan karakter atau citra dari mereka yang menolak pembangunan bandara. Master frame ekonomi 200

6 ditampilkan untuk mendukung pembangunan bandara. Hal ini terlihat dari banyaknya informasi yang ditampilkan mengenai berbagai keuntungan jika bandara tersebut dibangun. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan kehidupan mereka kelak jika bandara sudah ada. Master frame moral menampilkan isu berdasarkan pada latar belakang moral, etik dan persoalanpersoalan hukum. Pemeriksaan dua tokoh WTT menjadi yang utama dalam master frame ini. Elemen frame yang muncul mulai dari sintaksis, skrip, tematik dan retoris sangat mengarah pada pembentukan opini untuk pro pembangunan bandara. Dari headline, lead, kutipan pernyataan dari narasumber, penyampaikan fakta, tema, kata, foto dan grafik yang muncul, pola mereka saling menguatkan. Yang paling terlihat adalah kutipan pernyataan narasumber. Narasumber digunakan untuk membuat opini di masyarakat. Fakta yang diungkap pun berfokus pada unsur what, why dan who. Tema yang muncul pun saling menguatkat serta berbagai kata, gambar (foto) dan grafis yang ditampilkan memiliki pesan untuk mendukung pembangunan bandara. Dalam berita yang ditampilkan oleh Harian Jogja, berita mengenai pembangunan bandara sendiri menjadi menu wajib untuk disajikan bagi kalayak. Berita yang ditampilkan pun meliputi perkembangan pembangunan dari mulai sosialisasi sampai dengan pendataan awal beserta dengan dinamikanya. Pada proses sosialisasi Harian Jogja lebih menyoroti mengenai bagaimana proses sosialisasi tersebut (dengan dinamika yang ada dimasyarakat). Selanjutnya proses sosialisi pun juga ditampilkan. Dengan menggambil berbagai narasumber yang lebih banyak pro dengan pembangunan bandara. Dalam pemberitaan mengenai dinamika (sosialisasi) pembangunan bandara, Harian Jogja lebih sering memuat aksi keras warga kontra pembangunan bandara. Dalam masa tersebut, Harian Jogja menekankan berita pada empat poin penting, yang pertama bagaimana mekanisme dan proses sosialisasi, yang kedua tanggapan warga yang terdampak, yang ketiga tanggapan dari pemerintah, PT 201

7 Angkasa Pura I dan Pakualaman, serta poin yang keempat adalah konflik yang ditimbulkan. Isu yang dibidik dari pemberitaan tersebut tidak jauh dari keempat poin tersebut. Dari keempat poin tersebut, poin kedua dan ketiga mendominasi isu yang muncul dalam berita. Untuk menggiring opini khalayak agar pro terhadap pembangunan bandara, Harian Jogja sendiri membingkai berita dengan menonjolkan makna-makna tertentu. Penonjolan itu dilakukan terhadap isu relokasi, makna yang ditekankan adalah scenario relokasi yang menguntungkan warga terdampak bandara. Kemudian mengenai ganti rugi, disampaikan jika ganti rugi menjadi pertimbangan yang utama bagi pemkab untuk disampaikan pada pemda DIY dan AP I. Pelaksanaan sosialisasi pun juga tak luput dari pembingkaian yang dilakukan Harian Jogja. Tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi sangat ditonjolkan kemudian tindakan anarkis dari WTT saat proses sosialisasi juga ditampilkan. Selain itu, digulirkan pula pernyataan dari Gubernur DIY (Sri Sultan HB X) jika tidak ada lagi lokasi lain untuk pembangunan bandara. Pernyataan tersebut ditonjolkan untuk membentuk opini jika pembangunan bandara hanya dapat dilakukan di Temon. Pemeriksaan dua tokoh WTT pun juga menjadi hal yang ditonjolkan dalam pemberitaan Harian Jogja. Selain itu, dalam wawancara terhadap Pemimpin Redaksi Harian Jogja (Anton Wahyu Prihantono) terungkap bahwa Harian Jogja sendiri mendukung untuk dibangun bandara baru di wilayah DIY. Dengan sikap Harian Jogja yang mendukung untuk pembangunan bandara baru di DIY, maka mau tidak mau berita yang mereka tampilakan akan berat sebelah. Memang apa yang Harian Jogja tampilkan adalah fakta yang terjadi dilapangan. Namun penonjolan dari peristiwa tertentu akan membuat berita menjadi berat sebelah. Mereka sendiri juga mengakui untuk menseleksi isu-isu yang akan mereka tampilkan. Mereka tidak sembarangan dalam menampilkan isu. Dalam menonjolkan isu-isu tertentu, Harian Jogja memiliki kecenderungan untuk langsung manampilkannya dalam headline (judul). Dengan judul yang 202

8 sudah mengarahkan opini pembacanya berarti isi dari berita juga tidak jauh dari judul. Isi berita kebanyakan menampilkan narasumber yang punya kekuatan untuk membentuk opini dalam masyarakat. Kemudian ditunjang dengan pemilihan kata, foto atau grafis yang mengarahkan untuk pro terhadap pembangunan bandara. Berdasarkan ulasan analisis dari kelima belas berita di BAB IV terlihat adanya kecenderungan yang sama dalam setiap berita yang ditampilkan. Pertama, Harian Jogja membingkai dengan cara menampilkan narasumber yang pro dengan pembangunan bandara. Kedua, Harian Jogja membingkai bandara di Kulon Progo memang perlu dibangun dan berbagai pihak banyak yang setuju dengan pembangunan tersebut. Hal ini perkuat dengan ditampilkannya berita yang menyatakan jika sudah tidak ada lokasi lain untuk pembangunan bandara. Dari mulai tokoh masyarakat sampai dengan pihak Pakualaman ditampilkan setuju dengan pembangunan bandara. Ketiga, Harian Jogja membingkai pihak yang kontra dengan pembangunan bandara dengan menampilkan aksi keras mereka dalam menyatakan sikap mereka. Hal ini terlihat dari judul yang ditampilkan, foto yang dimuat untuk memperkuat berita dan berita yang berkaitan dengan organiasasi mereka WTT yang terkesan menyudutkan mereka. Dari segi bahasa yang digunakan, Harian Jogja melakukan penggambaran dalam headline, lead, caption foto, grafis dan pernyataan. Dalam judul, Harian Jogja sangat menonjolkan sikap pro terhadapa pembangunan bandara hal tersebut pun didukung oleh lead berita. Dalam caption foto atau grafis yang ditampilkan pun sangat menggambarkan jika bandara itu sangat perlu untuk dibangun dan hanya di Temon bandara dapat dibangun. Pernyataan yang ditampilkan sendiri lebih banyak menampilkan pro pembangunan bandara. C. Saran Pada penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran 1. Peneliti menyarankan penggunaan analisis framing dengan model Pan dan Kosicki. Model ini mampu membedah eleman mikro, makro dan retoris dari 203

9 sebuah berita sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi berbagai elemen dalam berita. 2. Berbagai polemik mengenai pembangunan bandara sendiri masih berlangsung hingga penelitian ini telah selesai dilakukan. Untuk itu peneliti merekomendasikan peneliatan lanjutan bagai akademisi atau peneliti media yang tertarik dengan isu pembangunan bandara di Kulon Progo. 3. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharap adanya kritik dan masukan yang membangun bagi kualitas penelitian ini. 204

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada level teks dan konteks di masing-masing Koran, peneliti kemudian memperbandingkan temuan-temuan tersebut khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penyusunan fakta yang sederhana, apa adanya, netral dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa tidak hanya digunakan untuk komunikasi massa atau sebagai sarana penyampaian pesan saja, tetapi juga sebagai penghubung antar berbagai elemen di

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik perhatian besar beberapa surat kabar dan menjadi berita hangat di beberapa surat kabar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) oleh : Erma Restiani (056056) Galih Pratiwi (056471) Irma Yulita Silviani (057160) Rini Septiani (056411) FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014) ABSTRAK Frietz Calvin Madayanto / Ike

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk. 233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian Jogja Mengenai Polemik Ujian Nasional SMA Periode April 2011). B. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA TM. Saddam Amar Universitas Sumatera Utara tengkumhdsaddam@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) Oleh : Asri Saraswati 1B815842 Dosen Pembimbing : Dr. Edy Prihantoro Kasus Papa Minta Saham Media Online

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media massa yang semakin banyak berkembang memungkinkan informasi menyebar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari

BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis isi yang dilakukan secara kualitatif terhadap berita tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari hingga Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin

Lebih terperinci

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 ABSTRAK JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) NAMA NIM : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 Pembekuan PSSI oleh Menpora merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 181 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada permasalahan yang peneiliti teliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Sintaksis a. Berdasarkan dari Pikiran

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi 41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

Apa itu Straight News?

Apa itu Straight News? Fakhrurradzie Gade Apa itu Straight News? Merupakan bentuk berita langsung, bisa juga disebut berita aktual atau terkini (spotnews/hardnews). Berita straight news umumnya memerlukan publikasi lebih cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah.

BAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah. BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Data 1. Media Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus 2015. a. Struktur Sintaksis Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. upaya pemerintah dalam meningkatkan transportasi penerbangan untuk kawasan Jawa

BAB V PENUTUP. upaya pemerintah dalam meningkatkan transportasi penerbangan untuk kawasan Jawa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berawal dari kebijakan pemerintah terkait dengan relokasi pembangunan bandara baru Internasional di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kalijodo adalah lingkungan prostitusi dan perjudian di daerah Penjaringan, Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TERKAIT KEMATIAN AKTIVIS SALIM KANCIL (Analisis Framing di Koran Jawa Pos Edisi 27 September 10 Oktober 2015)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TERKAIT KEMATIAN AKTIVIS SALIM KANCIL (Analisis Framing di Koran Jawa Pos Edisi 27 September 10 Oktober 2015) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TERKAIT KEMATIAN AKTIVIS SALIM KANCIL (Analisis Framing di Koran Jawa Pos Edisi 27 September 10 Oktober 2015) Oleh FRANCISKA DESTI RIASITA 362012019 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

1 Penulis 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II

1 Penulis 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II PEMBINGKAIAN TAJUK RENCANA TENTANG MUSIBAH JATUHNYA CRANE DAN TRAGEDI TEROWONGAN MINA ARAB SAUDI 2015 Oleh: Aris Wibowo 1 ; Maya Sekarwangi 2 ; Siswanta 3 Abstract This riset aims to determine the process

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu

BAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah merupakan salah satu berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu karena dua organisasi masyarakat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH Detik EDISI 10-16 DESEMBER 2012 (Analisis Framing dalam Berita Sandungan Si Anak Emas Presiden Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

Perbandingan Komunikasi Krisis Oleh Media Massa dalam Insiden Kecelakaan Tur Penerbangan Sukhoi Superjet 200 di Indonesia (Analisis Framing

Perbandingan Komunikasi Krisis Oleh Media Massa dalam Insiden Kecelakaan Tur Penerbangan Sukhoi Superjet 200 di Indonesia (Analisis Framing Perbandingan Komunikasi Krisis Oleh Media Massa dalam Insiden Kecelakaan Tur Penerbangan Sukhoi Superjet 200 di Indonesia (Analisis Framing dalam Surat Kabar Harian Koran Tempo dan Kompas) Emerita Rosalinda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa berfungsi mengkonstruksi realitas yang terjadi. Bagi kaum konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa

Lebih terperinci

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah atau biasa disebut pemilukada merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian kepala daerah baik itu gubernur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berita yang disusun dalam benak manusia bukan merupakan peristiwa manusia. peristiwa itu memiliki makna bagi para pembacanya.

BAB I PENDAHULUAN. Berita yang disusun dalam benak manusia bukan merupakan peristiwa manusia. peristiwa itu memiliki makna bagi para pembacanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi massa memainkan peranan penting bagi perubahan dan dinamika sosial manusia. Berita, dalam konteks komunikasi massa yang berkembang sampai sekarang selalu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM ejournal lmu Komunikasi, 2014, 2 (3): 347-356 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI 2014-2019 PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN

Lebih terperinci

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Analisis Framing Pemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Humas Pemerintah Kabupaten Kulon Progo disimpulkan bahwa dalam manajemen isu pembebasan lahan bandara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai metodologi yang akan mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini. Metodologi (Creswell 2003; leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) Oleh Adi Nugroho Hary Saputro 1, Maya Sekarwangi 2, Siswanta 3 Abstract This research aimed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sandiwara Merapi Masih Panjang: Letusan lebih dahsyat dibanding 1872

BAB I PENDAHULUAN. Sandiwara Merapi Masih Panjang: Letusan lebih dahsyat dibanding 1872 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sandiwara Merapi Masih Panjang: Letusan lebih dahsyat dibanding 1872 Kutipan headline SKH Harian Jogja tanggal 10 November 2010 ini merupakan salah satu pendorong warga

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Bagan 3.1 Desain Penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif dimana, penelitian memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empirik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAKSI..... i ABSTRACT..... ii KATA PENGANTAR.... iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. viii... xii... xiv... xv DAFTAR LAMPIRAN. xvi BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Konteks Penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengangkat tema mengenai pemberitaan kabut asap yang mulai muncul di pemberitaan media nasional pada awal September dan mulai redup akhir Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci