APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN LUKMAN (3507.100.008) Pembimbing : Dr. Ir. Muhammad Taufik Dr. Wiweka
Kilasan Genangan : Suatu daerah dianggap tergenang bila lebih dari 1 jam, air 6dak dapat surut. Faktor : teknis, non teknis, alami, buatan Sistem Informasi Geografis : Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsideskripsi lokasi dengan karakteris6k karakteris6k fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. Data Pokok: Data acuan yang berisikan berbagai informasi, seper6, curah hujan, elevasi daerah, keadaan sosial, ekonomi,
Pendahuluan Metodologi Hasil dan Analisa Penutup
Latar Belakang Pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk penyusunan data pokok. Banyaknya daerah yang rawan tergenang di Surabaya. Genangan dapat menyebabkan rusaknya infrastruktur, dan kemacetan lalu lintas
Rumusan Masalah Bagaimana data pokok tersebut dapat digunakan? Apa faktor dominan yang menyebabkan terjadinya genangan? Di mana saja lokasi yang rawan terkenan genangan?
Tujuan Peneli6an Tujuan dari peneli6an ini adalah untuk menyajikan sebuah Sistem Informasi Geografis yang berisi data pokok untuk menunjang perencanaan, pengembangan, dan pembangunan kota Surabaya. Dalam peneli6an ini, data pokok tersebut digunakan untuk mengevaluasi daerah rawan genangan di Kota Surabaya. Sehingga, dari informasi tersebut dapat diketahui 66k 66k di Kota Surabaya yang rawan terjadi genangan
Batasan Masalah Studi kasus yang digunakan adalah daerah rawan genangan di Surabaya. Peta yang digunakan adalah peta Rencana Tata Ruang Kota Surabaya. Citra ALOS AVNIR/2 tahun 2006 dan citra SPOT 4 tahun 2009, untuk mengetahui penggunaan lahan di Kota Surabaya. Peta Genangan Surabaya tahun 2006, dan 2009. Data non spasial yang digunakan adalah data tabular yang melipu6 data curah hujan, dan data atribut lain sebagai penunjang. Sistem informasi yang disajikan adalah mengenai daerah daerah yang rawan genangan menggunakan Visual Basic 6.0. Hasil Akhir peneli6an berupa Sistem Informasi Geografis yang berisi data pokok, dan daerah daerah rawan genangan beserta kategorinya di Surabaya.
Manfaat Peneli6an Memanfaatkan bidang ilmu Geoma6ka khususnya Sistem Informasi Geografis. Hasil peneli6an ini juga dapat dimanfaatkan untuk rencana pembangunan ke depan sehingga dapat meminimalisir terjadinya genangan di kemudian hari.
METODOLOGI
Lokasi Peneli6an Kota Surabaya, terletak di 7 12 7 LS dan 112 36 112 54 BT
Diagram Alir Klik
Data PeneliSan ALOS 06 Data Citra Satelit ALOS tahun 2006 dan Satelit SPOT 4 pansharp tahun 2009. Data curah hujan per stasiun hujan Surabaya : Tahun 2006 Tahun 2009 Data pasang surut laut. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya. Peta jaringan drainase utama Surabaya. Peta drainase utama
Peralatan dan Soaware Perangkat keras (Hardware) Personal Computer (PC) Intel Pen<um Core2Duo @ 2.30 GHz, 2 GB of RAM Memori DDR2 2040 MB, Hardisk 160 GB, VGA 1024 MB Printer Epson T11 GPS Hand Held E trex Perangkat Lunak (SoQware) Sistem Operasi Windows 7 Ul<mate. AutoCAD Land Desktop 2009. ArcGIS 9.3. Map Object 2.2 MicrosoQ Visual Basic 6.0. MicrosoQ Word 2007 for untuk penulisan laporan.
Hasil dan Analisa
Pengolahan Citra SPOT 2009 MS (365) Rata rata RMS error : 0.370 Total RMS error : 11.088 Jumlah 66k : 30 Jumlah Baseline : 61 Strength of Figure : 0.000155 SPOT 2009 MS (364) Rata rata RMS error : 0.389 Total RMS error : 13.212 Jumlah 66k : 34 Jumlah Baseline : 71 Strength of Figure : 0.000108
Pengolahan Citra SPOT 4 Panchroma6c 2009 (364) Rata rata RMS error : 0,473 Total RMS error : 12,301 Jumlah 66k : 26 Jumlah Baseline : 54 Strength of Figure : 0.00011 SPOT 4 Panchroma6c 2009 (365) Rata rata RMS error : 0,371 Total RMS error : 10,025 Jumlah 66k : 26 Jumlah Baseline : 54 Strength of Figure : 0.000108
Hasil Klasifikasi ALOS AVNIR/2 2006 Hasil Klasifikasi Class Display ALOS AVNIR/2 2006
Hasil Klasifikasi SPOT 4 2009 Hasil Klasifikasi Class Display SPOT 4 2009
Uji Keteli6an Klasifikasi Keterangan : MA : Keteli6an pemetaan Omisi : Jumlah kelas X yang masuk kelas lain
Tabel Curah Hujan Tahunan Tabel tersebut di sajikan dalam satuan milimeter Terdapat penurunan curah Hujan dari tahun 2006 ke 2009
Perubahan Lahan Alos 2006 SPOT 4 Pansharp 2009
Peta Rawan Genangan Surabaya Tahun 2006 Tahun 2009
ANALIS A Perubahan Tata Guna Lahan Pasang Surut Curah Hujan Tidak terdapat perbedaan antara genangan di tahun 2006 dengan 2009. Pasang surut rata rata meningkat sebanyak 0,3 meter. Curah hujan menurun menjadi 1.620,27 mm tdi tahun 2009 Lahan kosong berubah fungsi menjadi RTH, industri dan pemukiman.
Kesimpulan Koreksi masing masing citra satelit memenuhi toleransi yang ada, karena rata rata RMS error nya di bawah 1 pixel. Untuk membandingkan citra antara ALOS dan SPOT 4 yang berbeda resolusi spasialnya, dapat dilakukan dengan cara melakukan pansharpening image SPOT 4 agar resolusi spasialnya sama dengan ALOS. Terjadi penurunan curah hujan rata rata di tahun 2006 dan 2009. Pada tahun 2006 curah hujan rata rata 1801 mm, pada tahun 2009 menjadi 1620.273 mm. Pada tahun 2006 pasang surut air laut rata ratanya 1,4 meter, sedangkan pada tahun 2009 mencapai 1,7 m. Curah hujan bukanlah faktor yang paling dominan pada terjadinya genangan. Faktor utama yang menjadi penyebab 6mbulnya genangan di Surabaya adalah pasang surut laut dan kondisi jaringan drainase.
Saran Diperlukan data data tambahan agar hasil evaluasi lebih maksimal. Data yang diperlukan untuk peneli6an selanjutnya antara lain dimensi drainase utama, kondisi saluran drainase, dan kondisi rumah pompa di se6ap wilayah, dan lain lain. Untuk pembuatan tampilan user interface pada Sistem Informasi Geografis dapat digunakan soqware lain agar tampilannya lebih interak6f. Dibutuhkan peneli6an yang berkelanjutan untuk daerah rawan genangan, karena daerah genangan dapat berubah se6ap tahun bergantung dari banyaknya faktor yang mempengaruhi.