PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI BOGA SMK NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: DEWI KRISTINA NPM. 12500016 Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah layanan penguasaan konten berpengaruh terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Boga SMK N 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terdiri dari 4 Kelas dengan jumlah siswa 128 siswa. Dalam penelitian ini sampel diambil menggunakan teknik Random Sampling dengan cara undian, yaitu kelas yang mendapat undian adalah kelas XI Boga 1 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi berwirausaha siswa, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 11,583. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (32 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 11,583 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten, Motivasi Berwirausaha 1
2
ABSTRACT Dewi Kristina. EFFECT OF THE CONTENT ON THE IMPROVEMENT OF SERVICE CONTROL IN CLASS entrepreneurship motivation BOGA XI SMK Surakarta STATE 4 YEAR STUDY 2015/2016. Essay. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of the University of Slamet Riyadi Surakarta, in May 2016. The purpose of this study was to determine whether the service affects the level of content mastery entrepreneurship motivation Boga class XI student of SMK Negeri 4 Surakarta 2015/2016 school year. The population in this study were all students of class XI Boga SMK N 4 Surakarta in the academic year 2015/2016 consists of four classes with enrollment of 128 students. In this study, samples were taken using the technique of random sampling by way of lottery, ie, the class is a class XI were drawn Boga 1 by the number of students as many as 32 students. The technique of collecting data using questionnaires and documentation. The questionnaire method used to collect data on entrepreneurship motivation of students, while the documentation method used to collect data about the school and the name of the respondent. Data analysis techniques with t-test. Based on the analysis of data on the influence of statistical control of content services to increase entrepreneurship motivation in class XI student of SMK Negeri 4 Surakarta Boga in the school year 2015/2016 amounted to 11,583 obtained t. Furthermore the t arithmetic consulted with t table with db = (N - 1) = (32-1) = 31 at the significance level of 5% and 1% = 2.040 = 2.744. So we can conclude that the results of t = 11,583 greater than t table at significance level of 5% and 1% = 2.040 = 2.744. Based on the analysis above, the hypothesis states that: "There Influence of Service mastery of content to increase entrepreneurship motivation in class XI student of SMK Negeri 4 Surakarta Boga in the school year 2015/2016" proved to be true both at the significance level of 5% and 1%. Keywords: Content Control Services, Entrepreneurship Motivation 3
PENDAHULUAN Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2011: 2). Pendapat ini menandakan bahwa motivasi berwirausaha merupakan unsur penting yang diperlukan oleh semua orang, baik sebagai wirausahawan maupun sebagai pekerja atau pegawai. Lebih lanjut Suryana (2011: 3) menjelaskan bahwa seorang individu yang memiliki motivasi berwirausaha yang tinggi akan memiliki karakteristik yang unggul, berupa penuh percaya diri, memiliki inisiatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan, berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. Penjelasan Suryana tersebut menunjukan bahwa seorang individu yang memiliki motivasi berwirausaha yang tinggi berpotensi untuk mencapai puncak karirnya. Begitu pula sebaliknya, jika motivasi berwirausaha pada seorang individu rendah maka karir yang digeluti tidak akan berkembang secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling yang tepat diberikan sebagai upaya dalam meningkatkan motivasi berwirausaha adalah layanan penguasaan konten. Menurut Prayitno (2012: 89) layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan 1 unit konten yang di dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspekaspek konten tersebut secara tersinergikan. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memiliki sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya termasuk kebutuhan tentang motivasi berwirausaha. Pada dasarnya layanan penguasaan konten sudah dilaksanakan di SMK Negeri 4 Surakarta. Akan tetapi berdasarkan hasil pengamatan peneliti (tanggal 10 sampai 20 November 2015) ketika guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan tersebut, tampak bahwa layanan penguasaan konten lebih cenderung hanya sebatas pemberian informasi dari guru kepada siswa. Tidak ada konten yang secara khusus menjadi topik bahasan. Guru juga tidak menggunakan media bantu yang dapat menunjang efektivitas dari layanan yang dilaksanakan. Padahal dalam pelaksanaan layanan penguasaan konten diperlukan adanya high-tech, yaitu teknologi tingkat tinggi untuk menjamin kualitas penguasaan konten. Ini berarti bahwa 3
layanan penguasaan konten yang dilaksanakan di SMK Negeri 4 Surakarta belum optimal. Topik yang berkaitan dengan motivasi berwirausaha belum pernah diberikan dalam layanan penguasaan konten di Smk Negeri 4 Surakarta. Dari kondisi tersebut, menjadi penyebab tidak diketahuinya secara pasti pengaruh layanan penguasaan konten terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa. Oleh karena itu diperlukan kajian ilmiah dalam bentuk penelitian untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruh layanan penguasaan konten terhadap motivasi berwirausaha siswa di SMK Negeri 4 Surakarta. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1) Layanan penguasaan konten belum dilaksanakan secara ideal di SMK Negeri 4 Surakarta. 2) Fokus layanan bimbingan dan konseling di SMK Negeri 4 Surakarta lebih didominasi oleh layanan klasikal dan cenderung diarahkan pada layanan bidang belajar. Layanan yang bersifat kelompok dan individu difokuskan pada siswa yang bermasalah saja. 3) Tidak diketahuinya secara pasti pengaruh layanan penguasaan konten terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa. Dari identifikasi masalah di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas dan menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibatasi masalah pada Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Peningkatan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: Apakah layanan penguasaan konten berpengaruh terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun pelajaran 2015/2016? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah layanan penguasaan konten berpengaruh terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun pelajaran 2015/2016. Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1) Manfaat Teoritis dapat menambah referensi, wawasan dan pengetahuan serta membantu perkembangan keilmuan dalam bidang bimbingan dan konseling, terutama masalah yang berkaitan dengan motivasi berwirausaha siswa dan layanan penguasaan konten. 2) Manfaat Praktis yaitu: Untuk Siswa: Siswa dapat melihat pengaruh layanan penguasaan konten terhadap motivasi berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat bermanfaat bagi kehidupan siswa di masa mendatang. Untuk Guru: Dapat menjadi masukan, acuan, 4
atau pertimbangan dalam upaya mengoptimalkan layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan penguasaan konten. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif jenis eksperimen. Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 53) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Penelitian dilakukan hanya pada satu kelompok dengan melakukan dua kali pengukuran yaitu O 1 (pretest) untuk mengukur motivasi berwirausaha siswa sebelum diberikan layanan penguasaan konten. Pengukuran yang kedua O 2 (post test) dilakukan untuk mengukur motivasi berwirausaha siswa setelah diberikan layanan penguasaan konten. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Boga SMK N 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 4 Kelas yaitu kelas XI Boga 1, kelas XI Boga 2, kelas XI Boga 3 dan kelas XI Boga 4 dengan jumlah siswa sebanyak 128 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 120). Dalam penelitian ini sampel berjumlah 32 siswa dari kelas XI Boga 1 SMK N 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling dengan cara undian dari semua kelas XI Boga SMK N 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas XI Boga 1, XI Boga 2, XI Boga 3 dan XI Boga 4, yang kemudian diperoleh kelas XI Boga 1 sebagai sampelnya. Definisi Operasional Variabel: 1) Motivasi Berwirausaha. Motivasi berwirausaha adalah kesiapan seseorang untuk merespon secara konsisten terhadap nilai-nilai yang meliputi: (1) kepercayaan diri; (2) berorientasi pada tugas dan hasil; (3) keberanian mengambil risiko; (4) kepemimpinan; (5) berorientasi ke masa depan; (6) orisinalitas, yang dapat diukur arah dan intensitasnya dengan jalan memperhatikan perilaku yang mencerminkan penilaian kognitif, afektif, dan konatif. Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu baik secara sendiri dan kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui proses belajar. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan menguasai aspek-aspek yang ada dalam layanan tersebut secara tersinergikan serta mampu memenuhi kebutuhannya dan dapat 5
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Angket didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014: 193). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat motivasi berwirausaha siswa sebelum dan sesudah mendapat layanan penguasaan konten. Dokumentasi adalah suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa tersebut (Suharsimi Arikunto, 2006: 231). Dalam penelitian ini dokumentasi diperlukan untuk mendapat data siswa secara akademik, sosial, dan pribadi untuk mendukung kegiatan penelitian sebelum pelaksanaan penelitian,dan pada saat penelitian.data dokumentasi digunakan untuk mendapat bukti-bukti ysng akurat (terbukti kebenarannya) selama kegiatan penelitian. Sebelum angket disebarkan kepada siswa, perlu dilakukan pengukuran validitas dan rehabilitasnya setiap item angket dan reliabel untuk digunakan. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari angket Resiliensi. Uji coba instrumen (try out penelitian) dilaksanakan pada Siswa kelas XI Boga 3 SMK N 4 Surakarta yang berjumlah 30 siswa. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014 : 168). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006: 211). Adapun kriteria hasil uji validitas yaitu jika nilai r hitung > r tabel atau signifikansi < 0,05 maka butir item valid, sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel atau signifikansi > 0,05 maka butir item tidak valid. Validitas tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari skor-skor tes (Anwar Sutoyo, 2012 : 71). Adapun uji validitas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan cara mecari validitas item. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas item / butir soal. Adapun untuk mencari validitas tersebut digunakan rumus Product Moment dengan angka kasar. 6
Reliabilitas menunjuk suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006 : 100). Reliabilitas juga dapat dikatakan sebagai syarat lain yang juga penting bagi seorang peneliti (Sukardi, 2005 : 127). Berdasarkan uji coba angket motivasi berwirausaha yang terdiri dari 48 item pernyataan dan diujicobakan pada 30 responden yaitu siswa kelas XI Boga 1 SMK N 4 Surakarta ditemukan sebanyakan 8 item pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 19, 25, 36, 39, 42, 43, 45 dan 48. Dari 8 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena 8 item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. Hasil uji reliabilitas try out angket motivasi berwirausaha yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,947 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi Teknik analisis data menggunakan rumus t-test untuk menguji pengaruh layanan penguasaan konten terhadap tingkat motivasi berwirausaha siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun pelajaran 2015/2016. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Angket Motivasi berwirausaha Sebelum Layanan Penguasaan Konten Berdasarkan hasil angket motivasi berwirausaha sebelum pemberian layanan penguasaan konten pada siswa Kelas XI Boga 1 SMK Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 145 dan terendah 121 (Lihat Lampiran 14). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 133,156, median = 133,5 modus = 134,188 dan standar deviasi = 6,558. Deskripsi Data Hasil Angket Motivasi berwirausaha setelah Layanan Penguasaan Konten Berdasarkan hasil angket motivasi berwirausaha setelah pemberian layanan penguasaan konten pada siswa Kelas XI Boga 1 SMK Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 153 dan terendah 129 (Lihat Lampiran 15). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 139,125, median = 142,944 modus = 150,582 dan standar deviasi = 6,343. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga 1 SMK 7
Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 11,583. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (32 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 11,583 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga 1 SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi berwirausaha siswa Kelas XI Boga 1 SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah diberikan layanan penguasaan konten mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan motivasi berwirausaha siswa pada pre-test nilai rata-rata sebesar 133,156 sedangkan motivasi berwirausaha siswa pada post-test nilai rata-rata sebesar 139,125. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan penguasaan konten berpengaruh terhadap peningkatan motivasi berwirausaha, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 11,583 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Prayitno (2012: 90) yang menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan layanan konten yaitu: 1) Fungsi pemahaman. Guru bimbingan dan konseling dan peserta didik perlu menekankan aspek-aspek pemahaman dari konten yang menjadi fokus layanan penguasaan konten. Dalam hal ini seluruh aspek konten (yaitu fakta, data, konsep, proses hukum dan aturan, nilai, dan bahkan aspek yang menyangkut persepsi, afeksi, sikap, dan tindakan) memerlukan pemahaman yang memadai. Konselor dan klien perlu menekankan aspek-aspek pemahaman dari konten yang menjadi fokus layanan penguasaan konten. 2) Fungsi pencegahan. Fungsi pencegahan dapat menjadi muatan layanan penguasaan konten yang memang terarah kepada terhindarkannya individu atau peserta didik dari mengalami suatu masalah tertentu. 3) Fungsi pengentasan. Fungsi pengentasan akan menjadi arah layanan apabila penguasaan konten memang untuk mengatasi masalah yang sedang dialami klien. 4) Fungsi pengembangan dan pemeliharaan. Penguasaan konten dapat secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan di satu sisi, dan di sisi lain memelihara potensi peserta didik. Pengajaran dan pelatihan dalam 8
penguasaan konten mengemban fungsi pengembangan dan pemeliharaan. 5) Fungsi advokasi. Pengusaan konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri sendiri terhadap ancaman ataupun pelanggaran atas hak-haknya. Dengan demikian, layanan penguasaan konten dapat mendukung fungsi advokasi. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikemukakan bahwa melalui layanan penguasaan konten, siswa akan menyadari kelemahan dan kelebihannya,mengenali keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta menghargai dirinya sendiri dan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Melalui keikutsertaan dalam layanan penguasaan konten maka siswa akan memiliki tingkat motivasi berwirausaha yang tinggi. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Pipik Ernawati dan AR Koesdyantho (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan karier terhadap minat berwirausaha pada siswa Kelas X Jurusan Pemasaran SMK Negeri I Boyolali. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 11,583. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (32 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 11,583 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa: Tidak Ada Pengaruh Layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan Hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi berwirausaha pada siswa kelas XI Boga SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: Hendaknya pihak sekolah dapat menambah jam layanan bimbingan konseling kepada guru BK, misalnya satu minggu dua jam pelajaran, sehingga pelaksanaan layanan penguasaan konten dapat meningkatkan motivasi berwirausaha pada siswa. Hendaknya guru BK dapat mengoptimalkan pemberian layanan penguasaan konten kepada siswa, walaupun kebijakan sekolah saat ini hanya memberikan jam layanan 9
bimbingan konseling satu jam pelajaran setiap minggunya. Kepada Siswa hendaknya meningkatkan sikap percaya diri dan berani mencoba sesuatu yang baru untuk memulai usaha. Hendaknya menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki dengan sering bertanya kepada seseorang yang lebih mengerti dan sering membaca buku. Hendaknya meningkatkan penguasaan materi kewirausahaan yang dimiliki Kepada Orang Tua Siswa hendaknya memberikan motivasi dan dukungan kepada anaknya agar tumbuh sikap percaya diri dan mau mencoba berwirausaha, mengingat jumlah lapangan pekerjaan yang semakin sedikit dan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang ada. DAFTAR PUSTAKA Anwar Sutoyo, 2009. Pemahaman Individu (Observasi, Cheklist, Kuesioner, dan Sosiometri). Semarang: CV. Widya Karya. Dewa Ketut Sukardi, 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Henike Apriland Garina, 2015. Peningkatan Tata Krama Berbicara melalui Materi Layanan penguasaan konten Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Siswa Kelas X TKJ SMKS Kosrogo 3 Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. [Skripsi Tidak Diterbitkan]. Surakarta: BK FKIP UNISRI. Nana Syaodih Sukmadinata, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pipik Ernawati dan AR Koesdyantho, 2013. Pengaruh Layanan Bimbingan Karier Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran Smk Negeri I Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Widya Wacana Vol 9, No 1 Tahun 2013. Prayitno, 2012. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Suryana, 2011. Kewirausahaan [Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses]. Jakarta: Salemba Empat. 10