bab in METODE PENELITL4N pemilihan saham indeks LQ-45 haras memenuhi kriteria sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa

Bab 5. Kesimpulan Dan Saran

mempunyai ERB > Cut Off Rate maka selanjutnya memilih kandidat portofolio yang kuat. Saham yang masuk dalam kandidat portofolio kuat

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI Pengertian Analisis Laporan Keuangan Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan 9

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

ANALISIS RETURN, RISIKO INVESTASI DAN TIPE INDUSTRI PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK INDEKS LQ-45

BAB II LANDASAN TEORI

Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 29 perusahaan yang tergabung dalam JII. (Jakarta Islamic Indeks) di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG DALAM SAHAM LQ-45 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM KELOMPOK INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI. Oleh: ISNAINI MUBAROK NIM.

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

Pengolahan Data Observasi Periode

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang.

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

mencakup sumber data, sampel penelitian, formulasi hipotesis, serta alat analisis

BAB V PENUTUP. maka dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap. atau dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak terbukti.

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN KORELASI EVA DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

Wiwit Hariyanto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

Performance Analysis Of Jakarta Islamic Index Stocks At Jakarta Stock Exchange

Fuji Nurdiani

Bab 3. Analisis dan Perancangan

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. Ledakan bom berkekuatan dasyat di kawasan wisata di Pulau Dewata, Bali,

MODEL INDEKS TUNGGAL. M.Andryzal Fajar

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

Dalam perlakuan akuntansi selalu disarankan agar tidak banyak kas yang menganggur (idle cash), cara untuk mencegah kas menganggur salah satunya adalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

bab in METODE PENELITL4N 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tennasuk dalam LQ-45. Indeks LQ-45 dipilih karena saham-saham ini yang paling aktifdiperdagangkan. Untuk dapat masuk dalam pemilihan saham indeks LQ-45 haras memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Masuk dalam top 95% dari total transaksi saham di pasar reguler (ratarata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). b. Haras masuk dalam top 90% kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi harian selama 2 bulan terakhir). c. Telah tercatat di BEJ minimal selama 30 hari. Bursa Efek Jakarta terus memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ-45. Setiap 3 bulan sekali akan dilakukan review pergerakan saham yang digunakan dalam penghitungan indeks LQ-45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 bulan sekali, yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria lagi maka saham tersebut akan dikeluarkan dari Indeks LQ- 45 dan digantikan dengan saham lainnya yang memenuhi kriteria tersebut diatas. Oleh karena pergantian tersebut maka sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah saham-saham yang selalu masuk dalam Indeks LQ-45 37

38 selama periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2003. Berikut adalah perasahaan-perasahaan yang selalu masuk Indeks LQ-45 selama periode penelitian. Tabel 3.1 Daftar perusahaan yang selalu masuk Indeks LQ-45 periode Januari 2001 s/d Desember 2003 No KODE NAMA PERUSAHAAN No KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 13 KLBF Kalbe Farma Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 14 MEDC Medco Energi CorporationTbk 3 ASGR Astra Graphia Tbk 15 MLPL Multipolar Tbk 4 ASH Astra International Tbk 16 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 5 AUTO Astra Otoparts Tbk 17 PNBN Panin Bank Tbk 6 BMTR Bimantara Citra Tbk 18 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk 7 GGRM Gudang Garam Tbk 19 RMBA Rimba Niaga ldola Tbk 8 GJTL Gajah Tunggal Tbk 20 SMGR Semen Gresik Tbk 9 HMSP H M Sampoema Tbk 21 TINS Tambang Timah (Persero) Tbk 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 22 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 11 INTP Indocement Tunggal Perkasa 23 TPSC Tempo Scan Pacific Tbk 12 ISAT Indosat Tbk 24 UNTR United Tracto Tbk 34.2. Metode Pengumpulan Data dan Data Penelitian Data diambil dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan sumber lainnya. Data yang digunakan untuk kepentingan penelitian ini adalah data sekunder yaitu data primer yang sudah diolah oleh pihak lain. Dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari: 1. Majalah Bisnis Indonesia Tahun 2001 sampai dengan 2003 2. Jumal Pasar Modal Indonesia tahun 2001 sampai dengan Januari 2003. 3. Laporan Publikasi Bank Indonesia, Website Bank Indonesia Grafik Time Series SBI 2001 dan 2003. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data harga saham selama 36bulan yang dimulai dari bulan Januari 2001 sampai dengan Desember

39 2003, Indeks LQ-45 (ILQ-45) dengan periode yang sama, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia(SBI) dengan periode yang sama. Suku bunga yang digunakan sebagai pembanding adalah suku bunga SBI karena suku bunga bank umum berbeda-beda untuk masing-masing bank sehingga menyulitkan dalam proses penelitian. Adapun data harga saham terdapat dalam lampiran 1 s/d 24 pada kolom harga, Indeks LQ-45 terdapat dalam lampiran 25, dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terdapat dalam lampiran 27. 3.3. Metode Analisis Data 3.3.1. Menghitung tingkat return saham P -P-_ Dengan rumus: Rit = rit-\ P Keterangan: Rit Pit Pit-1 = tingkat keuntungan saham periodet. = harga saham l pada tanggal t setelah penutupan. = harga saham i pada tanggal t-1. Setelah data harga saham bulanan ada, maka dapat dihitung tingkat return sahamnya. Sebagai contoh pada Bimantara Citra, memiliki harga saham pada bulan Febraari 2001 (Pit) sebesar 1250, sedangkan harga saham pada bulan Januari 2001 sebesar 1050, maka dapat dihitung besarnya return yaitu, 1250-1050, 1050 Sedangkan perhitungan lengkapnya terdapat di lampiran 1 s/d24.

40 3.3.2. Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan Dengan ramus: E(Ri) = ^=L N Keterangan : E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham. Rij = tingkat keuntungan saham i pada periode j. N = jumlah data. Setelah return saham diketahui, maka tingkat keuntungan saham yang diharapkan dapat dihitung dengan ramus diatas. Sebagai contoh saham Bimantara Citra, yang memiliki Rij sebesar 1,5846 maka dapat dihitung tingkat keuntungan yang diharapkan yaitu, E(Ri) =^^=0,0440 v 36 Perhitungan lengkap tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham-saham yang diteliti ada dalam lampiran 1 s/d 24. 3.3.3. Menghitung return pasar bulanan dengan menggunakan ukuran Indeks LQ-45 bulanan. ILQ-45, - ILQ-45lA Dengan rumus: Rmt = Keterangan : Rmt = return pasar padatanggal t yang ditentukan oleh ILQ-45. ILQ-45t = Indeks LQ-45 pada tanggal t. ILQ-45t-l = Indeks LQ-45 pada t-1. Mengghitung retum pasar bulanan adalah dengan cara memasukkan data ILQ-45 bulanan kedalam rumus diatas. Sebagai contoh ILQ-45 bulan Februari 2001 (ILQ-45t) sebesar 87,134 dan ILQ-45 bulan Januari 2001 (ILQ-45t-l) sebesar 85,393 makadapat dihitung return pasaryaitu,

41 87.134-85.393 85,393 Sedangkan perhitungan lengkapnya ada dalam lampiran 25. 3.3.4. Menghitung Riskfree rate. Dengan ramus: Rf Keterangan: Rf Ii N t" = riskfree rate pada aset lain. = suku bunga deposito bank. - jumlah data. /=! Suku bunga yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Suku bunga SBI digunakan karena tingkat suku bunga ini merapakan dasar dari penerapan suku bunga deposito bank umum. Diketahui jumlah suku bunga selama 36 bulan dari bulan Januari 2001 sampai dengan Desember 2003 adalah 0,4120 sehingga dengan rumus diatas dapat dihitung Riskfree rate yaitu, Rf=^m =0,011444 36 sedangkan perhitungan selengkapnya ada dalam lampiran 27. 3.3.5. Menghitung alpha dan beta saham. Dengan menggunakan indeks tunggal, rumusnya: Persamaan dasar, Rit = ai + PiRmt + sit Keterangan : ai fii = unique return saham i atau nilai pengharapan saham i yang tidakdipengarahi pasar. = risiko sistematis saham i atau parameter yang mengukur perabahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm.

42 eu = elemen acak dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh -pasar, karena E(ei) = 0 maka eitdapat diabaikan. Alpha dan beta dihitung dengan menggunakan regresi, misalkan Y adalah tingkat keuntungan dari suatu saham dan X adalah tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar) maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bx Sedangkan ~ n^x'-^xj dan a = Y-bx Dimanaa adalah alpha dan b adalah beta. Dengan regresi tersebut maka alpha dan beta dapat dihitung, sebagai contoh saham Bimantara Citra mempunyai alpha sebesar 0,02852 dan beta sebesar 0,831 perhitungan alpha dan beta selengkapnya ada pada lampiran 26. 3.3.6. Menghitung Excess Return to Betadan CutOffRate. 1. Perhitungan Excess Return to Beta. Dengan ramus : ERB, E{Rt)-Rf A? Keterangan: ERBi= Excess Return to Beta. E(Ri)= tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham. Rf = Riskfree pada aset lain. p, = Risiko sistematis saham i atau parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm.

43 Dengan ramus diatas maka dapat dihitung ERB dari masing-masing saham, sebagai contoh saham Bimantara Citra mempunyai tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham (E(Ri)>= 0,0440, dan Risk free rate = 0.0114, dan risiko sistematis saham i (Pi)= 0,831 sehinggadapat dihitung ERBi yaitu, ZTO.^0440-0'0114-- 0,0392 0.831 sedangkan perhitungan ERB lainnya dalam lampiran 28. 2. Perhitungan Cut OffRate Candidate. '[E(R,)-Rf] / P. a. :r 2 Dengan rumus: C, = '4P 1+^Z Keterangan : Ci a2m = Cut offrate candidate. = variance dari tingkat keuntungan pasar. E(Ri)= tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham. Rf = riskfree pada aset lain. Py = risiko sistematis saham i atau parameter yang mengukur perabahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada a2ei Rm. =variance dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi pasar. P2 = jumlah kuadrat beta saham. Dimana, crj =2^ ry Keterangan: erf = variance dari tingkat keuntungan saham i. Rv =tingkat keuntungan saham i pada periode j.

44 E(Ri)= tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham. N = jumlah data. Sebagai contoh saham Bimantara Citra mempunyai a? sebesar 0.0280 perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 1 s/d 24.Dan at yang merapakan risiko saham sebesar 0,1673 atau 16,73% perhitungan selengkapnya pada lampiran 29. Dan, a m 2=y {.f * setelah dihitung didapat hasil a2m sebesar 0,0072, perhitungan selengkapnya pada lampiran 25. Dimana, E(Rm) = /=i N diketahui jumlah Rmt adalah 0,7064, maka dengan rumus diatas dapat dihitung besarnya E(Rm) yaitu, W^O.0,96 Jo Perhitungan selengkapnya pada lampiran 25. Dan, o^af-ip'a2,) Diketahui a2 =0,0280, ^2 =0,6906, a2m =0,0072. Maka dengan rumus tersebut dapat dihitung a2ei saham Bimantara Citra yaitu, al =0,0280-(0,6906*0,0072) = 0,0230 Sedangkan perhitungan selengkapnya padalampiran 29.

45 Kemudian diketahui, a2m =0,0072 E(Ri) = 0,0440, Rf = 0,0114440, Pr =0.831, al= 0,0230, B) = 0,6906,. Maka dengan rumus Ci diatas dapat dihitungbesarnya Cut offrate, yaitu, Ci 0,0072 (0,0440-0.0114440), 0,831 0,0230 1 + 0,0072 0,6906 0,0230 = 0,0101 Jadi saham Bimantara Citra mempunyai Cut OffRate sebesar 0,0101. perhitungan selengkapnya mengenai saham lainnya pada lampiran 30.