RENCANA KERJA TAHUN 2017 DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 895047 Magetan TAHUN 2016
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji dan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rancangan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 telah selesai disusun. Rancangan ini memuat pokok-pokok capaian dan evaluasi kinerja pada tahun-tahun sebelumnya. Disusun dan disajikan secara ringkas dengan harapan agar dapat memberikan informasi yang cukup memadai mengenai rencana pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan pada tahun 2017. Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkompeten untuk lebih menyempurnakan Renja ini. Semoga Renja ini dapat bermanfaat sebagai bahan acuan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Magetan. Magetan, Januari 2016 Plt. KEPALA DINAS KOPERASI UMKM KABUPATEN MAGETAN SUTIKNO, ST.MM Pembina Tingkat I NIP. 19570627 198107 1 001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. LATAR BELAKANG... LANDASAN HUKUM... MAKSUD DAN TUJUAN... SISTEMATIKA PENULISAN... 3 4 5 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015... 7 2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD... 10 2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD... 2.4. EVALUASI TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2017... 18 19 2.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT... BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. TELAAH TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI... 31 3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA SKPD.. 32 3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN... 35 BAB IV PENUTUP... 43
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja satuan kerja pemerintah daerah yang selanjutnya disingkat Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan satuan kerja pemerintah daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam prosesnya, penyusunan rancangan renja SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Adapun program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam renja SKPD tersebut disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pendanaan dan pagu indikatif serta urusan wajib atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Koperasi dan UMKM merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 merupakan penjabaran tahun terakhir renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013-2018. Dimana renstra tersebut tetap mengacu pada RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Dan terkait dengan RKPD, selain berkedudukan sebagai bahan dalam penyusunan RKPD, penyusunan renja SKPD juga tetap mengacu pada RKP daerah. Dalam penyusunan renja tahun 2017, telah dilakukan analisa dan evaluasi capaian pada tahun 2015 serta perkiraan capaian pada tahun berjalan 2016. Dan telah melalui proses perencanaan yang berjalan, dengan memperhatikan isu strategis pemberdayaan koperasi dan UMKM serta penjaringan aspirasi melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
1.2. LANDASAN HUKUM Berikut merupakan landasan hukum pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 7. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang kemudian direvisi pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Magetan. 9. Peraturan Bupati Magetan Nomor 70 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Sedangkan landasan hukum penyusunan renja SKPD adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008. 7. Peraturan Bupati Magetan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan untuk kurun waktu 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Sedangkan tujuannya adalah sebagai acuan bagi SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sesuai ketentuan yang berlaku dan terwujud sinergitas antara rancangan renja SKPD Kabupaten Magetan dengan RKPD Provinsi.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan dokumen rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, landasan hukum, serta maksud dan tujuan penyusunan rencana kerja tahun 2017. Bab II Review Terhadap Pelaksanaan Renja Tahun 2015 Menjelaskan secara ringkas mengenai evaluasi pelaksanaan rencana kerja tahun 2015 dan capaian renstra sampai dengan tahun 2015, analisis kinerja pelayanan, isu-isu strategis serta review terhadap RKPD Kabupaten Magetan Tahun 2017. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Menjelaskan tujuan dan sasaran rencana kerja serta program dan kegiatan yang direncanakan untuk tahun 2017. Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan dari Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017.
BAB II REVIEW TERHADAP PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 2.1 REVIEW PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2015 Tahun 2013 merupakan akhir dari periode Renstra 2009-2014 dan tahun 2015 merupakan tahun Kedua dalam periode Renstra 2013-2018. Oleh karena itu, pada sub bab ini hanya akan diuraikan proyeksi capaian pelaksanaan Renja Tahun 2015 untuk mengetahui progres capaian sasaran Renstra Tahun 2013-2018. Proyeksi terhadap hasil pelaksanaan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan perkantoran. Dengan tersedianya semua administrasi perkantoran akan berdampak pada kinerja dan kebutuhan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Pada tahun 2015 Program pelayanan administrasi perkantoran didukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 325.000.000,- (Tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 299.583.128,- (Dua ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus delapan puluh tiga ribu seratus dua puluh delapan rupiah) atau sebesar 92,18%. Adapun kegiatan yang menunjang dalam program pelayanan administrasi perkantoran adalah : Pelayanan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan saranan dan prasarana aparatur dimaksudkan untuk memenuhi semua kebutuhan pegawai baik karyawan maupun karyawati Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dengan memberikan fasilitas berupa Kendaraan roda empat, roda dua dan kelengkapan alat elektronik lainnya sebagai penunjang kinerja untuk yang lebih baik lagi.
Pada tahun 2015 ini diberikan dukungan pagu anggaran sebesar Rp. 238.500.000,- (Dua ratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 230.224.615,- (Dua ratus tiga puluh juta dua ratus dua puluh empat ribu enam ratus lima belas rupiah) atau sebesar 96,53%. Adapaun kegiatan yang ada dalam program peningkatan sarana dan prasarana aparatur adalah : Pembangunan Gedung Kantor, Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Dalam program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan semua kegiatan dalam bentuk laporan berupa berkas secara fisik dan file elektronik untuk bahan evaluasi kedepan lebih rapi, teratur dan terkonsep, sehingga sesuai dengan tupoksi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Adapun pada tahun 2015 diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) atau sebesar 100%. 4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Konduksif. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang konduksif dimaksudkan untuk menstimulasi terciptanya iklim yang konduksif bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Dengan terciptanya iklim yang konduksif, koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah diharapkan dapat meningkatkan produktifitasnya. Pada tahun 2015 diberikan dukungan anggaran sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah) dan terrealisasi
sebesar Rp. 132.000.000,- (Seratus tiga puluh dua juta rupiah) atau sebesar 77,65% Adapun kegiatan yang ada di program ini adalah : Sosialisasi Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah, Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan UKM, Fasilitasi Pengembangan UKM. 5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah untuk menciptakan jiwa kewirausahaan bagi pelaku UKM dalam mengikuti gelar sarana promosi yang diadakan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Nasional. Dalam program ini diberikan anggaran sebesar Rp. 172.800.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 169.119.500,- (Seratus enam puluh Sembilan juta seratus Sembilan belas ribu lima ratus rupiah) atau sebesar 97,87%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah : Fasilitasi Pengembangan Inkubator Tehnologi dan Bisnis, Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM, Pelatihan Manajemen Koperasi/KUD. 6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dimaksudkan untuk mengangkat dan mempromosikan hasil produksi yang dihasilkan UMKM ketingkat regional dan tidak berkutat di wilayah local saja. Di program ini banyak sekali fasilitas yang diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan tersebut dengan baik. Sedangkan dukungan dana yang diberikan oleh pemerintah dalam program ini sebesar Rp. 268.199.400,- (Dua ratus enam puluh delapan juta seratus sembilan puluh sembilan ribu empat ratus rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 260.353.400,- (Dua
ratus enam puluh juta tiga ratus lima puluh tiga ribu empat ratus rupiah) atau sebesar 97,07%. Adapun dalam program ini didukung dengan berbagai macam kegiatan diantaranya adalah : Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan, Penyelenggaraan Pembinaan Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan Industri Menengah. 7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia koperasi nya dengan banyak diadakan pelatihan, study banding agar koperasi bisa membuka wawasan baik dari segi organisasi, kelembagaan, usaha dan tehnologinya bisa berkembang dan bersaing dengan koperasi lainnya. Pada tahun 2015 untuk menunjang program ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 172.600.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta enam ratus ribu rupiah) atau sebesar 98,62%. Dalam program ini terdapat banyak kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut : Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi, Pembinaan Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi, Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi, Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. 8. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam hal ini Koperasi dan UMKM terhadap kinerja dan pelayanan Dinas Koperasi dan UMKM dalam melayani dan memberikan pembinaan selama ini. Dalam kegiatan ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 19.715.000,- (Sembilan belas juta tujuh ratus lima belas ribu
rupiah) atau sebesar 98,57%. Dalam kegiatan ini bentuk wujudnya adalah survey langsung kepada Koperasi dan UMKM dengan memberikan kuisioner kepada mereka dan nantinya dikembalikan kembali kepada Dinas untuk diolah oleh Tim Pihak Ketiga yang melaksanakan kegiatan ini. 9. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Lingkungan Sosial ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UKM dalam mengembangkan usaha dengan diberikan modal dan ketrampilan agar UMKM dapat membuka wawasannya terhadap persaingan dengan pelaku usaha lainnya. Dalam program ini diberikan oleh dari dana DBCHT sebesar Rp. 252.437.000,- (Dua ratus lima puluh dua juta empat ratus tiga puluh tujuh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 237.428.200,- (Dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus dua puluh delapan ribu dua ratus rupiah) atau sebesar 94,05%.
2.2 ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan berdasarkan visi dan misinya, telah menetapkan beberapa sasaran dan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kinerja Volume Usaha Koperasi dan SHU Koperasi terhadap Asset Koperasi Berdasarkan misi pertama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan yaitu Memberdayakan Koperasi dan UMKM melalui penguatan kelembagaan usaha dan permodalan dan tujuan meningkatnya penumbuhan kinerja usaha Koperasi. Maka dapat dirumuskan tujuan sasaran meningkatnya kinerja volume usaha dan kinerja SHU Koperasi terhadap aset Koperasi yang dapat diukur melalui perputaran volume usaha Koperasi dan peningkatan SHU Koperasi. Apabila perputaran dan penambahan SHU itu semakin meningkat, maka mengindikasikan bahwa Koperasi tersebut telah berkonstribusi pada masyarakat pada umumnya dan pada anggota pada khususnya. Implikasi dari kondisi ini adalah kesejahteraan masyarakat yang secara tidak langsung akan meningkat juga. Pada tahun 2015, perputaran volume usaha mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 31,7 persen sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam jangka pendek, penambahan modal bagi koperasi-koperasi tersebut dapat mengakibatkan penurunan perputaran volume usaha koperasi secara umum, karena pada akhir periode tahun 2015 tambahan modal tersebut belum terhitung dalam produktivitas mereka, sedangkan dalam formula perhitungan, tambahan modal tersebut sudah terhitung dalam total modal. Namun dalam jangka panjang, penambahan modal tersebut akan berdampak posistif dalam perputaran volume usaha koperasi karena telah mendorong peningkatan propduktivitas koperasi. Namun dari sisi peningkatan SHU Koperasi, pada tahun 2015 mencapai angka yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sehingga target SHU meningkat tidak tercapai di tahun 2015. SHU merupakan representasi
kesejahteraan anggota Koperasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja perkoperasian secara umum menunjukkan peningkatan di Modal sendiri dan volume usaha sehingga mendorong produktivitas dan akhirnya mendorong peningkatan SHU. Adapun kegiatan yang mendukung dalam pencapaian tujuan ini adalah, sebagai berikut : - Peningkatan kapasitas usaha koperasi (dan UMKM anggotanya) pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan perdagangan. - Peningkatan jejaring usaha simpan pinjam. - Fasilitasi permodalan KSP/USP-Koperasi. - Peningkatan peran Dekopinda. - Pendidikan kemasyarakatan produktif melalui bimbingan teknis manajemen dan kewirausahaan bagi UMKM. - Fasilitasi pembiayaan bagi usaha mikro melalui Koperasi Jasa Keuangan/Unit Jasa Keuangan Syariah. 2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berkoperasi dan Pembinaan Kelembagaan Koperasi Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pembangunan ekonomi karena kegiatan usaha koperasi lebih banyak berhubungan langsung dengan ekonomi kerakyatan. Hal inilah yang menjadikan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi menjadi penting. Berkaitan dengan misi meningkatkan kualitas aparatur pembina, pengelola Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan tujuan mewujudkan peningkatan pembinaan dan layanan masyarakat dalam hal kelembagaan Koperasi. Adapun untuk mengukur peningkatan kesadaran masyarakat berkoperasi dan pembinaan kelembagaan Koperasi dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain : - Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat berkoperasi yang dihitung dari banyaknya orang yang ditumbuhkembangkan melalui Koperasi.
- Penyelesaian Badan Hukum Koperasi yang dihitung dari persentase yang disetujui berbadan hukum koperasi dibanding dengan Permohonan yang memenuhi syarat. - Pembinaan organisasi dan tatalaksana koperasi yang dihitung dari banykanya koperasi yang telah dibina. - Peningkatan persentase koperasi aktif yang dihitung dari persentase koperasi aktif dibanding dengan koperasi yang wajib RAT. Dari keempat indikator tersebut, secara umum mengalami kenaikan. Total masyarakat yang dapat ditumbuh kembangkan kesadaran berkoperasi pada tahun 2015 mencapai 85.924 orang (meningkat 1.543 orang dari tahun sebelumnya). Sedangkan persentase penyelesaian badan hukum Koperasi mencapai 100 persen, artinya dari permohonan memenuhi syarat telah disetujui sepenuhnya untuk berbadan hukum dan beroperasional sebagai Koperasi. Indikator ketiga yaitu pembinaan organisasi dan tatalaksana Koperasi yang dapat dipertahankan untuk tetap mencapai 100 persen di tahun 2015. Kondisi ini menunjukkan bahwa Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan telah memberikan pembinaan pada koperasikoperasi di Kabupaten Magetan. Indikator terakhir yaitu persentase koperasi aktif yang mengalami trend meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 mencapai 59 persen. Artinya, setiap tahun jumlah koperasi aktif terus menerus mengalami peningkatan dan ini mengindikasikan bahwa semakin banyak Koperasi di Kabupaten Magetan yang tumbuh dan berkembang. Adapun kegiatan-kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan dan indikator-indikator tersebut antara lain : - Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM). - Fasilitasi Pemeringkatan Koperasi dan Penilaian Kesehatan KSP/USP-Koperasi - Apresiasi Koperasi Berprestasi - Penataan dan penertiban kantor cabang Koperasi
- Restrukturisasi Koperasi melalui lintas pelaku pendirian Badan Hukum - Penataan dan penguatan organisasi dan tatalaksana Koperasi - Penertiban dan pengawasan lembaga koperasi melalui akuntanbilitas. 3. Meningkatnya Kualitas KSP/USP-Koperasi Tujuan ini dapat diukur melalui penilaian Kesehatan KSP/USP. Dimana penilaian kesehatan ini bertujuan untuk menciptakan usaha jasa keuangan simpan pinjam yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesarbesarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya. Sesuai juga dengan salah satu misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan yaitu memberdayakan Koperasi dan UMKM melalui penguatan kelembagaan usaha dan permodalan. Adapun indikator usaha jasa keuangan simpan pinjam yang sehat dapat diukur dari pedoman SOM dan SOP yang dimiliki oleh KSP/USP serta penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Kondisi ini akan diupayakan terus meningkat seiring dengan upaya peningkatan kualitas KSP/USP-Koperasi di Kabupaten Magetan. Adapun kegiatan pendukung di dalamnya antara lain : - Peningkatan kapasitas pengelola KSP/USP-Koperasi - Penguatan kualitas layanan usaha KSP/USP-Koperasi - Peningkatan pengendalian usaha simpan pinjam 4. Meningkatnya Penumbuhan Wirausaha Baru dan Penumbuhan UMKM Yang Diberdayakan Dalam perekonomian daerah, peran wirausaha baru dan UMKM diharapkan dapat menjadi sumber daya yang produktif dan memberikan nilai tambah yang signifikan sebagai mesin penggerak ekonomi, disamping perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan salah satu misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan yaitu mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk mendukung upaya penanggulangan
kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, yang meliputi pengembangan usaha skala mikro, menumbuhkan wirausaha baru diharapkan bisa mencapai tujuan meningkatkan penumbuhan wirausaha baru dan kualitas UMKM. Pada tahun 2015, dari target penambahan jumlah wirausaha baru sebesar 8.757 orang, terealisasi sebesar 9.199 orang. Sedangkan jumlah UMKM yang telah diberdayakan yaitu sebesar 842 UMKM. Kondisi ini menunjukkan bahwa Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan secara tidak langsung telah berperan serta dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan wirausaha baru dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. - Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis - Peningkatan kapasitas usaha koperasi pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, perkebunan dan UMKM anggotanya - Pemberdayaan UMKM melalui Klinik UMKM - Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka pemasyarakatan kewirausahaan dan pengembangan sistem insentif bagi wirausaha baru - Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah pada sentrasentra produksi/klaster - Jalinkesra penanganan Rumah Tangga Sangat Miskin - Perlindungan dan peningkatan kepastian hukum bagi usaha mikro - Fasilitasi sarana promosi dan sistem informasi pemasaran produk UMKM - Pengembangan kemitraan usaha UMKM Adapun hasil pencapaian kinerja pelayanan SKPD Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan, adalah sebagai berikut :
2.3 ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Isu isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dalam Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah di Kabupaten Magetan, antara lain : 1. Akses Pemasaran Akses pemasaran merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan. Sebagian besar Koperasi dan UMKM dapat memproduksi suatu barang dan jasa, namun tidak mampu mengakses pasar atas komoditas tersebut. Selain itu, akses pemasaran ini menjadi isu penting dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan untuk menyongsong Asean Economic Community (AEC). 2. Konsekuensi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Kembalinya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dari Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2012, diharapkan mampu mendorong daya saing dan profesionalisme koperasi. Dan sebagai konsekuensi atas undang-undang tersebut, maka diharapkan Koperasi di Kabupaten Magetan dapat melakukan penyesuaian, baik melalui AD ART maupun operasional usahanya. 3. Keterbatasan Akses Permodalan Bagi Koperasi dan UMKM, permodalan merupakan salah satu permasalahan yang selalu muncul. Kondisi ini terjadi karena adanya ketimpangan antara lembaga keuangan perbankan dan KUMKM. Di mana sebagian besar Koperasi dan UMKM feasible namun tidak bankanle. Hal inilah yang kemudian mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Magetan untuk melaksanakan linkage program, yaitu mempertemukan antara pelaku usaha (Koperasi dan UMKM) dengan lembaga keuangan perbankan. 4. Kualitas Kelembagaan Koperasi Peningkatan kualitas kelembagan merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini yang dapat memberikan cerminan terhadap kondisi terhadap perkoperasian di
Kabupaten Magetan. Dengan semakin berkualitasnya perkoperasian, maka menunjukkan bahwa koperasi mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan anggotanya. 2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2017 Evaluasi terhadap rancangan awal RKPD ini dilakukan untuk membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan SKPD, terutama terkait dengan hasil analisis kinerja pelayan yang tidak berhasil atau kurang maksimal, sehingga perlu mendapatkan pendanaan yang lebih besar atau merubah jenis kegiatan agar dicapai hasil yang optimal. Evaluasi juga dilakukan program/kegiatan yang tidak terdapat dalam rancangan awal RKPD atau ketidaksesuaian program/kegiatan maupun besarnya. Hasil evaluasi terhadap rancangan awal RKPD tahun 2017 adalah sebagai berikut :
2.5 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. TELAAH TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI
3.2 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA Berikut merupakan tujuan dilaksanakannya pemberdayaan Koperasi dan UMKM oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan : 1. Terwujudnya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi sesuai jati diri koperasi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah persentase koperasi yang telah menerapkan standar manajemen koperasi dengan pelaksanaan RAT. 2. Meningkatnya peran koperasi simpan pinjam sebagai lembaga keuangan alternatif. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan KSP sehat. 3. Meningkatnya posisi tawar koperasi sektor riil. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan volume usaha koperasi. 4. Terwujudnya penumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan wirausaha baru.
3.3. DETAIL PROGRAM DAN KEGIATAN Berikut di bawah ini merupakan tabel program dan kegiatan yang telah disusun sebagai rancangan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan tahun 2015, sebagai berikut :
BAB IV PENUTUP Rancangan rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 yang telah disusun ini di dalamnya mencakup evaluasi capaian tahun sebelumnya dan capaian renstra tahun 2013-2018, indikator kinerja dan program serta kegiatan serta kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Rancangan renja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dalam hal pemberdayaan koperasi dan UMKM. Demikian Rancangan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 ini kami susun, mohon saran yang sifatnya konstruktif sebagai bahan koreksi dan penyempurnaan renja ini. Magetan, Januari 2016 Plt. KEPALA DINAS KOPERASI UMKM KABUPATEN MAGETAN SUTIKNO, ST.MM Pembina Tingkat I NIP. 19570627 198107 1 001