BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

HUBUNGAN EKSPRESI HER-2/NEU DAN HORMONAL RESEPTOR DENGAN GRADING HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda memiliki jenis histopatologi berbeda dan karsinoma sel skuamosa paling

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

BAB I PENDAHULUAN. ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI,

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dan mortalitas nomor satu pada wanita. Di Indonesia, insidensi kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang


Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3, September 2016

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering. terjadi di dunia dan kejadiannya bertambah terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

BAB I PENDAHULUAN. angka kejadian paling tinggi di dunia. Berdasarkan data dari GLOBOCAN di

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

marker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. keganasan epitel tersebut berupa Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher (KSSKL)

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Karsinoma Payudara Duktal Invasif Tipe Tidak Spesifik. Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang sering dijumpai

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian. akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker ovarium berada pada urutan keempat dari seluruh kanker yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang berasal dari sel

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN C. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling banyak ditemukan dengan angka kematian yang cukup tinggi pada wanita. Berdasarkan data Global (IARC) 2012, Kanker Payudara merupakan kanker tersering kedua di dunia dengan estimasi jumlah 1,67 juta kasus baru dalam tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang bahwa kanker payudara menempati urutan ke 5 penyebab kematian dari semua kasus kanker didunia (522.000 jiwa). Hasil statistik menurut Riskesdas tahun 2013,didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4%, dengan prevalensi kanker tertinggi berada pada Provinsi DI Yogyakarta, yaitu sebesar 4,1%(Mugi Wahidin, et al., 2015).Sedangkan provinsi Jawa Tengah menempati urutan kedua setelah Yogyakarta dengan prevalesi 0,7% dan jumlah absolut 11.511 kasus pada tahun 2013 (Riskesda,2013) Penyebab terjadinya kanker payudara belum diketahui secara jelas. Namun diduga faktor usia merupakan salah satu dari sekian faktor yang berkaitan erat pada kanker payudara. Dalam penelitiannya, Swartz menunjukkan bahwa usia memilik risiko relatif >4 kali dalam menyebabkan kanker payudara dan risiko kanker payudara meningkat seiring meningkatnya usia. Di Asia wanita yang paling banyak menderita Kanker Payudara adalah ia yang berusia 40-50 tahun. Sedangkan, di Negara barat wanita yang paling 1

2 banyak menderita kanker payudara adalah ia yang berusia 60-70 tahun(bo Wang, Xiaoling Wang, 2015). Prevalensi kanker payudara di Yogya pada kelompok umur < 40 tahun sebesar 23,4 %, sedangkan pada kelompok umur 40 tahun sebesar 76,6 %(Wahyuni, 2006). Menurut National Breast and Ovarian Cancer Centre mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir penelitian epidemiologi membuktikan bahwa 75% kasus kanker payudara terjadi pada usia >50 tahun.hasil penelitian Taha (2010) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, menunjukkan tingginya presentase penderita kanker payudara stadium lanjut yang datang pertama kali untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan yaitu stadium IV sebesar 39,7% dan stadium IIIB sebesar 34,2% dengan kelompok umur terbanyak < 50 tahun sebesar 61,6%. Begitu pula pada hasil penelitian Made Hartarningsih dan Sudarsa (2012) di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, menunjukkan presentase penderita kanker payudara stadium lanjut pada wanita usia muda (< 40 tahun) tahun 2002-2012 sebesar 79,5% (158 orang) dan bila dilihat dari keseluruhan kelompok umur terbanyak yaitu 40-50 tahun sebesar 45,2% (396 orang). Jika dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas kasus kanker terjadi pada kelompok umur > 40 tahun, maka hasil Riskesdas sesuai dengan hasil-hasil penelitian kanker baik yang di Indonesia maupun diluar negeri, dan faktor usia memang berpengaruh pada kejadian penyakit kanker. Kanker payudara memiliki perilaku biologik yang sangat heterogen, sehingga diperlukan banyak parameter untuk penentuan prognosis dan terapi

3 yang akurat. Sebelumnya, parameter yang dipakai dalam penentuan prognosis dan terapi adalah gambaran histopatologi tumor, ukuran tumor, angka mitosis, usia penderita, adanya metastase ke kelenjar getah bening dan status hormonal. Namun dengan berkembangnya penelitian semakin banyak gen yang dilaporkan terlibat dalam karsinogenesis kanker payudara seperti p53, Ki67, cathepsin D dan HER-2/neu yang dikategorikan sebagai faktor prognostik. HER2 ( HER-2/neu, erbb2) merupakan anggota family erbb/her dari reseptor transmembran tirosin kinase yang dikode oleh gen HER2. Gen HER2 merupakan protoonkogen yang ditemukan pada kromosom 17 dan berfungsi sebagai reseptor membran sel. Gen HER2 mengkode glikoprotein transmembran 185-kDa yang memiliki aktifitas intrinsik protein kinase. HER family berperan penting untuk mengatur pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan diferensiasi sel. Gen HER2 berperan dalam regulasi pertumbuhan, proliferasi, dan pembelahan sel normal, namun mengekspresikan reseptor di permukaan sel dalam jumlah sedikit. Reseptor HER2 terdiri atas domain ekstraseluler, domain transmembran, dan domain intraseluler (Gray MJ, Gallick GE, 2010; Grushko TA, Olopade OI, 2008). Pada pertumbuhan kanker payudara terjadi amplifikasi gen, pada keadaan normal terjadi dua penggandaan gen HER2, sedangkan pada kanker payudara terjadi penggandaan berlipat ganda, sehingga terjadi overekspresi protein HER-2 pada permukaan sel. Hal ini berkaitan dengan peningkatan aktifitas sel kanker, tumor tumbuh lebih cepat, lebih agresif, kurang sensitif terhadap terapi

4 hormonal dan kemoterapi dan berhubungan dengan prognosis jelek dan angka kekambuhan yang tinggi. م ا ل ن ز للا د اء إ ل أ ن ز ل ل ه ش ف اء obatnya Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula penuh,. "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun Dari firman Allah tersebut kita ketahui bahwa peran payudara sangat penting bagi seorang ibu untuk anaknya.sebagai tenaga medis harus meyakini bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, sehingga harus berjuang sebaik mungkin demi kepentingan pasien.maka berbekal ayat tersebut penulis ingin meneliti lebih lanjut tetang protein HER-2/neu pada pasien kanker payudara. Dengan mengetahui status HER-2/neu kita dapat memperkirakan prognosis penderita, dan terapi yang tepat untuk penderita kanker payudara. Selain itu, saat ini hubungan ekspresi HER-2/neu pada berbagai distribusiusiabelum banyak diteliti secara luas di Indonesia. Atas dasar

5 tersebut maka peneliti ingin mengetahui terkait perbedaan overekpresi HER- 2/neu pada berbagai distribusiusiapasien kanker payudara, dimana kedua hal tersebut merupakan faktor prognosis pada pasien kanker payudara. D. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan ekspresi HER-2/neu terhadapusia pasien kanker payudara? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui hubungan antara2/neu pada distribusi usia pasien kanker payudara 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahuiberbagai distribusi usia pasien kanker payudara b. Untuk mengetahui presentase pasien kanker payudara dengan 2/neu positif F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan tambahan ilmu tentang ekpresi HER-2/neu terhadapusia pasienkanker payudara sebagai salah satu unsur prognosis. G. Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan HER-2/neu dan usia pasien pada kanker payudara sudah pernah diteliti di Yogyakarta. Berikut adalah penelitian serupa

6 di Yogyakarta pada tahun 2007 dan penelitian yang terkait penelitian ini antara lain : Tabel 1. Keaslian Penelitian1 No Peneliti Judul Hasil Perbedaan 1. Zineb Bouchbik a., et al., 2012 Association between overexpressio n of HER-2 and Other Clinicopathol ogic Prognostic Factor in Breast Cancer in Morocco Pada penelitian ini usia pasien yang diambil sebagai sampel memiliki rata-rata usia pasien 48,4 +/- 10,6 tahun tahun. Hasil dari penelitian ini adalah usia tidak tampak sebagai faktor yang berhubungan dengan status HER-2/neu positif (p=0,33) dalam analisa univariat. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 di University Hospital Ibn Rochd of Casablanca, sedangkan penulis melakukan penelitian di Yogyakarta. Dan analisa pada penelitian ini adalah bivariat. 2. B.K Seo., et al., 2006 Correlation of HER- 2/neu Overexpressi on with mammograph y and age distribution in primary breast cancer Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional yaitu dengan mengambil database system pada rumah sakit North Carolina pada tahun 2001-2003. Fokus penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui distribusi usia berdasar temuan mammografi pada pasien dengan 2/neu dan tanpa 2/neu.Wanita <40 tahun mempunyai frekuensi lebih besar terhadap 2/neu dibanding wanita pada usia >70 tahun dan wanita usia 50-59 tahun tahun pada pasien kanker payudara (p<0,05) Fokus penelitian sama yang penulis lakukan sama dengan penelitian Danwo, namun menggunakan pemeriksaan histopatologi bukan mammografi.perbeda an dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada tempat pengambilan sampel 3. Ma ruf, Parameter Penelitian ini Perbedaan dengan

7 Anang., 2007 Klinikopatolo gis dan Imunohistoki mia (HER- 2/neu, Hormonal Reseptor) sebagai faktor Prognosis Kategori I Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menggunakan metode penelitian cohort dengan fokusnya yaitu mengetahui faktor prognosis dominan diantara 6 variabel ketahanan hidup (usia,stadium,ukuran tumor,kelenjar limfe aksila,hormonal resptor, dan ekspresi HER-2)pada kanker payudara yaitu usia, stadium klinis, dan ekspresi HER-2/neu. Sedangkan ekspresi HER-2/neu tidak berhubungan signifikan dengan usia (p=0,315) penelitian ini terdapat pada metode yang digunakan. Pada penelitian tersebut digunakan metode restrospektif cohort, sedangkan penulis menggunakan metode cross-sectional.dan fokus penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui distribusi usia berdasarkan pemeriksaan histopatologi pada pasien dengan 2/neu dan tanpa 2/neu Dari ketiga penelitian di atas, pada penelitian Ma ruf, Anang(2007) dan Bouchbika, Zineb., et al(2012) dari hasil penelitian tidak didapatkan hubungan bermakna pada ekspresi HER-2/neu terhadap berbagai distribusi usia pasien kanker payudara. Sedangkan, pada penelitian B.K. Seo., et al (2006) didapatkan hasil bermakna pada hubungan ekspresi HER-2/neu terhadap berbagai distribusi usia pasien kanker payudara(p<0,05) Berdasarkan kontraversi tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan ekspresi HER-2/neu terhadap usia pasien kanker payudara.