P U T U S A N NOMOR XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat antara: Penggugat, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, sebagai "Penggugat"; MELAWAN Tergugat, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Supir, bertempat tinggal di Kabupaten Baturaja, sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 16 Oktober 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor: XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 16 Oktober 2012 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa, pada tanggal 24 Januari 2010, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di Masjid Tangerang di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang; hal 1 dari 10 hal Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
2. Bahwa, pada saat pernikahan tersebut wali nikahnya adalah kiyai dan saksi nikahnya masing-masing bernama : RA, agama Islam dan DO, Agama Islam. Mas kawinnya berupa uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dibayar tunai. Akad nikahnya dilangsungkan antara Tergugat dengan wali nikah tersebut yang pengucapan ijabnya dilakukan secara langsung tanpa terputus-putus; 3. Bahwa, pada saat pernikahan tersebut Penggugat berstatus perawan dalam usia 18 tahun. Orang tua kandung Penggugat: Ayah : US, umur 60 tahun, warga negara Indonesia, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara; Ibu : MU, umur 55 tahun, warga negara Indonesia, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara; Pada saat pernikahan tersebut Tergugat berstatus beristri dalam usia 38 tahun. Orang tua kandung Tergugat: Ayah : AB, warga negara Indonesia, agama Islam, tempat kediaman di Kabupaten Baturaja; Ibu : AI, umur 80 tahun, warga negara Indonesia, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kabupaten Baturaja; 4. Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan darah dan tidak sesusuan serta memenuhi syarat dan/atau tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Bahwa, selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Penggugat dan Tergugat dan selama itu pula Penggugat dan Tergugat tetap beragama Islam dan tidak pernah bercerai; hal 2 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
6. Bahwa, Penggugat dan Tergugat tidak pernah menerima Kutipan Akta Nikah dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, oleh karenanya Penggugat dan Tergugat sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah dari Pengadilan Agama Kotabumi, guna dijadikan sebagai alasan hukum untuk mengurus gugatan perceraian; 7. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah kontrakan di Baturaja selama 9 bulan, kemudian mengontrak di Kotabumi Lampung Utara selama 3 bulan, kemudian Penggugat dan Tergugat pulang ke rumah orangtua Penggugat akan tetapi Tergugat hanya mengantar saja kemudian bekerja (supir Bis) dan pulang seminggu sekali selama 1 tahun 8 bulan, kemudian sejak bulan Agustus 2012 Tergugat tidak pernah datang lagi ke rumah orangtua Penggugat untuk menjenguk Penggugat dan anak mereka sudah berjalan selama lebih kurang 2 bulan sampai dengan saat ini; 8. Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama: ANAK umur 1 tahun; 9. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 1 tahun 2 bulan namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat sering berbohong kepada Penggugat b. Tergugat kurang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga c. Tergugat sering marah-marah dan berkata kasar kepada Penggugat 10. Bahwa, sejak bulan Agustus tahun 2012 Tergugat tidak pernah datang lagi ke rumah orangtua Penggugat untuk menjenguk Penggugat dan anak mereka dengan alasan bahwa mobil Tergugat lagi rusak, dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; hal 3 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
11. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridha dan tidak sanggup lagi berumah tangga dengan Tergugat, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dari Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 12. Bahwa, Penggugat bersedia membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menyatakan sah perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang di langsungkan pada tanggal 24 Januari 2010 di Tangerang; 3. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER: - Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada jadwal sidang yang ditetapkan Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya, meskipun menurut relaas panggilan nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 7 November 2012 dan 3 Desember 2012 Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak ternyata ketidakhadirannya disebabkan oleh halangan yang sah; Menimbang, bahwa upaya perdamaian oleh Majelis Hakim dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini, karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan; hal 4 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa Penggugat telah membacakan surat gugatannya yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan memberikan keterangan kepada Majelis Hakim sebagai berikut: - Bahwa Penggugat dinikahkan oleh kyai Abdullah yang bertindak sebagai wali Penggugat; - Bahwa orang tua Penggugat tidak mengetahui ketika Penggugat menikah dengan Tergugat; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat digabung dengan permohonan pengesahan nikah (istbat nikah), maka Majelis Hakim perlu memeriksa status pernikahan Penggugat terlebih dahulu, sebelum memeriksa gugatan perceraian Penggugat; Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran pernikahan Penggugat, Penggugat telah mengajukan dua orang saksi sebagai berikut: 1. SAKSI 1, umur 55 tahun, warga negara Indonesia, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, yang memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi adalah ibu kandung Penggugat; Bahwa saksi mengenal Tergugat, Tergugat adalah suami Penggugat; Bahwa saksi tidak mengetahui ketika Penggugat dan Tergugat menikah; Bahwa saksi baru mengetahui Penggugat telah menikah dengan Tergugat ketika Penggugat pulang ke rumah saksi dalam kondisi hamil delapan bulan diantar oleh Tergugat; Bahwa ketika Penggugat dan Tergugat menikah, tidak ada keluarga yang tahu; Bahwa ketika Penggugat dan Tergugat, ayah Penggugat tidak menjadi wali dan tidak tahu; Bahwa Tergugat mengakui anak yang dikandung Penggugat sebagai anaknya; Bahwa Tergugat terakhir menengok anak pada Agustus 2012; hal 5 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
2. SAKSI 2, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, yang memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat; Bahwa saksi mengenal Tergugat sebagai suami Penggugat; Bahwa saksi tidak mengetahui ketika Penggugat dan Tergugat menikah; Bahwa saksi baru mengetahui Penggugat telah menikah dengan Tergugat ketika Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat dalam kondisi hamil; Bahwa ketika Penggugat dan Tergugat menikah, tidak ada keluarga yang datang; Bahwa ketika Penggugat dan Tergugat, ayah Penggugat tidak menjadi wali dan tidak tahu; Bahwa Tergugat mengakui anak yang dikandung Penggugat sebagai anaknya; Bahwa Tergugat terakhir menengok anak pada Agustus 2012; Menimbang, bahwa terhadap keterangan kedua saksi Penggugat tersebut, Penggugat menyatakan bahwa keterangan kedua saksi adalah benar; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa upaya perdamaian oleh Majelis Hakim dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini, karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai hal 6 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
kuasanya, serta ketidakhadirannya tidak didasarkan pada alasan yang sah, maka gugatan Penggugat dapat diperiksa dan diputus tanpa kehadiran Tergugat (verstek) berdasarkan Pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya juga mengajukan permohonan pengesahan nikah yang dimaksudkan untuk mengajukan gugatan cerai; Menimbang, bahwa Majelis hakim perlu mempertimbangkan permohonan pengesahan nikah Penggugat, sebelum mempertimbangkan gugatan cerai Penggugat; Menimbang, bahwa permohonan pengesahan pernikahan Penggugat dimaksudkan untuk keperluan perceraian, oleh karena itu dapat diajukan ke Pengadilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf a Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam permohonan pengesahan pernikahan, Penggugat mengajukan dalil-dalil sebagai berikut: Bahwa Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di Masjid Tangerang di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, pada tanggal 24 Januari 2010, dengan wali nikah kiyai Abdullah dan saksi nikah masing-masing bernama : RA, agama Islam dan DO, Agama Islam, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dibayar tunai, Akad nikahnya dilangsungkan antara Tergugat dengan wali nikah tersebut yang pengucapan ijabnya dilakukan dilakukan secara langsung tanpa terputus-putus; Bahwa, pada saat pernikahan tersebut Penggugat berstatus perawan dalam usia 18 tahun, sedangkan Tergugat berstatus beristri dalam usia 38 tahun. Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan darah dan tidak sesusuan serta memenuhi syarat dan/atau tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundangundangan yang berlaku; hal 7 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Bahwa, selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Penggugat dan Tergugat dan selama itu pula Penggugat dan Tergugat tetap beragama Islam dan tidak pernah bercerai; Bahwa, Penggugat dan Tergugat tidak pernah menerima Kutipan Akta Nikah dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, oleh karenanya Penggugat dan Tergugat sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah dari Pengadilan Agama Kotabumi, guna dijadikan sebagai alasan hukum untuk mengurus gugatan perceraian; Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonan pengesahan pernikahan, Penggugat mengajukan dua orang saksi; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materiil, oleh karena itu perlu dipertimbangkan keterangannya; Menimbang, bahwa dari keterangan Penggugat dan dua orang saksi Penggugat telah ditemukan fakta terkait perkawinan Penggugat dan Tergugat sebagai berikut: Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah tanpa diketahui oleh orang tua Penggugat; Bahwa ayah Penggugat tidak menjadi wali dan tidak mengetahui perkawinan Penggugat dan Tergugat; Bahwa Tergugat mengakui anak yang dikandung Penggugat sebagai anaknya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas, wali dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat terbukti bertentangan dengan Pasal 23 KHI, karena yang menjadi wali adalah kyai seperti keterangan Penggugat, sedangkan menurut hukum Islam yang lebih berhak menjadi wali nikah Penggugat adalah ayah Penggugat (wali nasab); Menimbang, bahwa karena wali dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat bertentangan dengan Pasal 23 KHI maka perkawinan Penggugat dan Tergugat tidak hal 8 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
memenuhi syarat sehingga harus dinyatakan tidak sah karena tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 4 KHI; Menimbang, bahwa karena perkawinan Penggugat dan Tergugat tidak sah, maka gugatan Penggugat tidak berdasarkan hukum, oleh karena itu gugatan Penggugat harus ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Menolak gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat tidak sah; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 406.000,- (empat ratus enam ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa, tanggal 8 Januari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 25 Safar 1434 H, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari Drs. AMINUDDIN, sebagai Ketua Majelis, MUHAMAD ISNA WAHYUDI, S.HI, M.SI, dan SHOBIRIN, S.HI, M.ES, masing-masing sebagai hakim anggota majelis, putusan mana oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh EDY hal 9 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
RIADI, S.Sos, S.H, sebagai Panitera Pengganti yang dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; KETUA MAJELIS Drs. AMINUDDIN ANGGOTA MAJELIS ANGGOTA MAJELIS M. ISNA WAHYUDI, S.HI, M.SI SHOBIRIN, S.HI, M.ES PANITERA PENGGANTI EDY RIADI, S.Sos, S.H Perincian biaya perkara: Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,- Biaya ATK : Rp. 50.000,- Biaya panggilan : Rp. 315.000,- Biaya redaksi : Rp. 5.000,- Biaya materai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 406.000,- (empat ratus enam ribu rupiah) hal 10 dari 10 Put. No.319/Pdt.G/2012/PA.Ktbm