HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Nisa khoiriah INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O

BAB III METODE PENELITIAN

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

deskriptif korelation yaitu

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR (Studi Di BPS Dwenti K.R. Desa Sumberejo Kabupaten Lamongan 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PERAN KADER DALAM DETEKSI DINI RISIKO KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tilamuta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan 17 Mei 09 Juni 2013

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan kemungkinan dikarenakan faktor-faktor social budaya, tingkat pendidikan, umur, tingkat kecerdasan, pekerjaan, advokasi, kondisi manusia, motivasi, geografi, transportasi, sikap dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang posyandu dengan frekuensi kunjungan ibu dan bayi di posyandu di Desa Kemlagilor, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional Jumlah sampel 24 responden, diambil secara Simple Random Sampling. Variabel bebasnya adalah pengetahuan ibu bayi tentang posyandu, sedangkan variabel tergantungnya adalah frekuensi kunjungan ibu dan bayi di posyandu. Dari hasil penelitian didapatkan data 76,96% ibu bayi yang melakukan kunjungan ke posyandu. Hasil nilai koefisien phi 0,04. Karena nilai α : 0,05 dan nilai dari koefisien phi adalah 0,04 berarti α < p (0,04< 0,05), artinya H 0 ditolak yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang posyandu dengan frekuensi kunjungan ibu dan bayi di posyandu. Kesimpulan pembahasan terdapat hubungan pengetahuan ibu bayi tentang posyandu dengan frekuensi kunjungan ibu dan bayi di posyandu. Oleh karena itu ibu bayi sebaiknya lebih memahami tentang pentingnya melakukan kunjungan ke posyandu. Kata Kunci : Pengetahuan tentang posyandu, Frekuensi kunjungan di posyandu PENDAHULUAN Dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD) di Indonesia kita melaksanakan posyandu atau pos pelayanan terpadu. Melalui posyandu masyarakat dapat memperoleh pelayanan dasar paripurna keluarga berencanakesehatan. Posyandu sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Dengan adanya posyandu diharapkan penurunan angka kematian bayi dan angka 45

kesuburan dapat dipercepat (Depkes RI, 1988). Pos Pelayanan terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan setempat. Kegiatannya yang dimulai dari proses pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, pemeriksaan balita, pemberian imunisasi, penyuluhan, dan sederet kegiatan yang terdapat dalam posyandu. Dari hasil posyandu di Indonesia, partisipasi posyandu masyarakat Indonesia yang awalnya diperkirakan mencapai 60-70% menurun menjadi 30-40% (Adisasmito, 2007). Di jawa timur kunjungan posyandu mencapai 87% (Data laporan Dinkes Jatim tahun 2006). Di Kabupaten lamongan mencapai 75,74% sementara targetnya adalah 85% (Laporan bulanan pelayanan gizi tingkat kabupaten). Di Puskesmas Turi mencapai 82,1% sementara targetnya adalah 85% (Laporan bulanan pelayanan posyandu kecamatan turi). Di Desa Kemlagilor kunjungannya mencapai 70%, sementara target yang harus terpenuhi adalah 85%. Dari data tersebut menunjukkan kurangnya kunjungan para ibu bayi untuk datang ke Posyandu. Masih rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan kemungkinan dikarenakan faktorfaktor social budaya, tingkat pendidikan, umur, tingkat kecerdasan, pekerjaan,advokasi, kondisi manusia, motivasi, geografi, transportasi, sikap dan perilaku masyarakat. Dampak yang terjadi bila masyarakat tidak melaksanakan kunjungan ke Posyandu diantaranya adalah tidak terdeteksinya penyakit yang menyerang pada bayi, sehingga kesehatan bayi menurun, angka kematian bayi akan semakin meningkat, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan dan kemajuan negara dan bangsa. Karena seluruh bayi yang ada saat ini adalah aset bangsa di masa depan nanti. Upaya untuk meningkatkan partisipasi para ibu sehingga aktif melaksanakan kunjungan ke Posyandu adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan ibu-ibu akan pentingnya manfaat berkunjung ke Posyandu dengan segala kegiatan di dalamnya, memberikan penyuluhan pada saat acara pengajian, PKK, peran penting dari para kader, kades, camat, bupati, dan terpenting adalah kebijakan yang ada dari pemerintah. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu bayi dengan keaktifan Kunjungan Bayi di Posyandu desa Kemlagilor kecamatan Turi kabupaten Lamongan. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yaitu melakukan pengamatan yang mana peneliti tidak memberikan suatu perlakuan pada obyek yang diteliti. (Nursalam, 2008).

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat untuk mengetahui dinamik korelasi (Nursalam, 2008). Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2016 di posyandu desa Kemlagilor, Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto S, 2002). pada penelitian ini populasinya adalah ibu bayi di desa kemlagilor, kecamatan turi, kabupaten lamongan sebanyak 25 responden. Besar sampel adalah anggota yang akan dijadikan sampel. (Nursalam, 2008). Besar sampel berdasarkan jumlah sampel apabila populasi kecil atau lebih kecil dari 1.000, dapat menggunakan formula yang lebih sederhana yaitu dengan menggunakan rumus, (Nursalam, 2008) : N n = 2 1 N (d ) Keterangan: n : sampel N : populasi d : tingkat signifikan (0,05) Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling (acak). Dengan cara yaitu penyusunan dafttar populasi, menghitung besar sample dan wilayah kerja, membuat nomer undian, mengambil undian sebanyak hasil perhitungan sampel. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Data dikumpulkan melalui kuesioner pada ibu nifas di BPS Yuliana Kabupaten Lamongan yang memenuhi kriteria inklusi. Pengolahan dan Analisa Data Teknik Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan pengolahan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Data (Editing) Editing adalah kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian pada angket atau kuesioner dan checklist sudah cukup baik sehingga upaya menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih lanjut (Budiarto, 2002). 2. Pengkodean (Coding) Coding adalah pengklasifikasian jawaban menurut kriteria tertentu yang ditandai dengan kode tertentu berapa angka, sehingga menjadi bentuk lebih ringkas yang akan mempermudah saat tabulasi dan analisa data (Budiarto, 2002).

1. Pengetahuan 1) Baik : 2 2) Cukup : 1 3) Kurang : 0 2. Frekuensi 1) Akif : 2 2) Pasif : 1 3. Penilaian (Scoring) Scoring adalah menentukan skor atau nilai untuk item pertanyaan dan menentukan nilai terendah dan tertinggi. Jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0 dengan rumus yang digunakan yaitu menjumlahkan nilai jawaban benar tiap responden kemudian dibagi jumlah kuesioner dikalikan 100%. Rumusnya : F P x100% n Keterangan : P = Prosentasi F= Jumlah jawaban yang benar n = Jumlah skor maksimal semua jawaban (Arikunto, 2002). Baik : 76 100 % Cukup : 56 75% Kurang : 40-55% Aktif : 60-100% Pasif : <60% 4. Tabulasi Data (Tabulating) Tabulating adalah proses pengelompokan data ke dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki untuk memudahkan analisa data. (Budiarto, 2002). 5. Analisis Data Analisis data merupakan bagian terpenting untuk mencapai tujuan dimana tujuan pokok penelitian adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam mengungkap fenomena (Nursalam, 2008). Pada analisis data, peneliti menggunakan uji Koefisien kontingensi untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel dengan skala ordinal dan nominal yang bersifat dikotomi (Husaini Usman, 2006 dan Sutrisno, 2005). Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependent dan variable independent. Dalam analisa data ini menggunakan bantuan piranti lunak statistical product and servica solution (SPSS) versi 16.0. dengan tingkat kemaknaan (α) yaitu 0,05. Nilai korelasi yang dihasilkan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Angka pada nilai korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara 2 variabel yang diuji. Jika angka korelasi makin mendekati 1, maka korelasi 2 variabel akan makin kuat, sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0 maka korelasi 2 variabel makin lemah. Keterangan : 1. 100% : Seluruhnya 2. 76-99% : Hampir seluruhnya 3. 51-75% : Sebagia besar 4. 50% : Setengahnya atau sebagian 5. 26-49% : Hampir setengahnya atau hampir sebagian 6. 1-25% : Sebagian kecil 7. 0% : Tidak satupun

Adapun rumus untuk menghitung koefisien kontingensi adalah sebagai berikut: C 2 Keterangan : C = Koefisien kontingensi x 2 = Chi kuadrat N = Jumlah populasi Dengan tingkat kemaknaan adalah p 0,05 artinya bila nilai p 0,05 maka H 0 ditolak berarti ada singnifikan atau hubungan yang bermakna antara variabel yang diukur. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 1. Distribusi 2 x x N Responden Berdasarkan Umur di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pada Bulan Juli 2016 No. Umur Frekuensi % 1. 2. 3. 20 20-35 36-45 2 17 5 8,3 70,8 20,8 Total 24 100 Dari tabel 1 di atas diketahui sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu (70,8 %) responden dan sebagian kecil berumur 20 tahun yaitu (8,3 %) responden. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan pada bulan Juli 2016 No. Pendidikan Frekuensi % 1. 2. 3. 4. SD SMP/Sederajat SMA/Sederajat Akademi/Sederajat 3 14 6 1 12,5 58,3 25,0 4,2 Total 24 100 Dari tabel 2 di atas diketahui sebagian besar responden berpendidikan SMP yaitu (58,3%) responden dan sebagian kecil berpendidikan Akademik/Sederajat yaitu (4,2%) responden. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pada Bulan Juli 2016. No. Pekerjaan Frekuensi % 1. Petani/Wiraswasta 16 66,7 2. Tidak bekerja/irt 8 33,3 Total 24 100 Dari tabel 3 di atas diketahui sebagian besar responden sebagai Petani/wiraswasta yaitu (66,7%) responden dan sebagian kecil adalah sebagai ibu rumah tangga biasa (33,3 %) responden. 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Pada Ibu Nifas Untuk Menyusui Bayinya Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pada Ibu Bayi tentang Posyandu di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pada Bulan Juli 2016 No. Pengetahuan Frekuensi % 1. Baik 10 41,7 2. Cukup 11 45,8

3. Kurang 3 12,5 Total 24 100 Dari tabel 4 di atas diketahui sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu (45,8%) responden dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan kurang yaitu (12,5%) responden. 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Bayi di Posyandu. Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Ibu Dan Bayi di Posyandu Di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pada Bulan Juli 2016 No. 1. 2. Frekuensi Kunjungan Frekuensi % Aktif 14 58,3 Pasif 10 41,7 Total 24 100 Dari tabel 5. di atas diketahui hampir separuh dari responden pasif dalam kegiatan posyandu yaitu (41,7%). Dan lebih dari separuh aktif ddalam kegiatan posyandu (58,3%). 6. Hubungan Antara pengetahuan Ibu bayi tentang Posyandu Dengan frekuensi kunjungan ibu dan bayi ke posyandu di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik hampir seluruhnya aktif dalam kunjungan di posyandu yaitu (73 %) responden. Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang hampir semua pasif dalam kunjungan bayi di posyandu yaitu (100 %) responden. Dari hasil tabulasi data diatas untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan pada ibu bayi tentang posyandu dan frekuensi kunjungan ibu dan bayi dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan Koefisien korelasi Kontingensi dengan tingkat kemaknaan (α) yaitu 0,05. Dalam analisa data ini menggunakan bantuan piranti lunak statistical product and service solution (SPSS) versi 16.0. dengan tingkat kemaknaan (α) yaitu 0,05 Didapat hasil (α) hitung 0.042 Maka H 0 diterima yang artinya Tidak Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Posyandu Dengan Frekuensi Kunjungan Ibu dan Bayi Ke Posyandu..Berdasarkan hasil analisa data jawaban kuisioner dan lembar observasi (Ceklist) dengan menggunakan desain penelitian analitik dengan tarif signifikan 0,05. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependent dan variable independent. Pembahasan 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat untuk terbentuknya tindakan

seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu bayi tentang posyandu dengan frekuensi kunjungan ibu dan bayi ke posyandu (58,3%) ibu bayi masuk dalam kategori baik. Hal tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain umur. Dari tabel 1 hampir sebagian ibu bayi berumur 20-35 tahun yaitu 17 (70,8 %) ibu bayi. Pada rentang usia ini kemungkinan pengalaman terhadap aplikasi sehari-hari terlampaui karena semakin cukup usia, tingkat kematangan akan berkembang secara optimal termasuk didalamnya pengalaman serta kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja (Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Sebagian besar dari ibu bayi berpendidikan SMP 14 (58,3 %) ibu bayi, sesuai dengan pendapat Kuncoro Ningrat (1997) semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya atau sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga (33,3 %). Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu bayi berperan lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, dibandingkan harus bekerja di luar rumah. Dengan demikian diharapkan para ibu lebih mempunyai waktu dalam membawa bayinya ke posyandu, karena ibu yang bekerja lebih sering tidak mempunyai waktu dalam mengurus bayinya seperti yang dikatakan oleh Nursalam (2001) bahwa pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan dan bekerja pada umumnya menyita waktu. Ibu yang bekerja mempunyai kesibukan yang banyak sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengurus bayinya. 2. Frekuensi Kunjungan Ibu Dan Bayi Ke Posyandu Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai sandart di suatu wilayah kerja pada kuru waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas, continum of care dan kwalitas pelayanan kesehatan bayi. Tabel 6 menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan ibu dan bayi ke posyandu (58,3%) ibu ibu bayi yang aktif berkunjung ke posyandu, dari ibu bayitersebut semuanya mempunyai pengetahuan baik. Ditinjau dari pendidikan ibu nifas sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak (58,3 %) ibu bayi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu dan bayi ke posyandu meliputi faktor internal yaitu fisik, psikis, pekerjaan, pengetahuan, keinginan dalam diri sendiri (motivasi), pengalaman. Faktor eksternal yaitu faktor bayi, lingkungan, social budaya dan motivasi dari berbagai pihak baik

dari keluarga, tetangga maupun dari petugas kesehatan (Handoko, 1998). Hasil penelitan hampir sebagian responden berumur 20-35 tahun yaitu 22 (91,7 %) ibu bayi. Pada rentang usia ini kemungkinan pengalaman terhadap aplikasi seharihari terlampaui karena semakin cukup usia, tingkat kematangan akan berkembang secara optimal termasuk didalamnya pengalaman serta kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja (Nursalam dan Siti Pariani, 2001). 3. Hubungan antara motivasi Pada Ibu Nifas Untuk Menyusui Bayinya dengan Kejadian Bendungan ASI Kabupaten Lamongan. Penelitian crostab di temukan bahwa ibu yang berpengetahuan baik dan aktif ke posyandu sebanyak 8 responden (73%). penghitungan Koefisien korelasi kontingensi pada tabulasi data menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu bayi dengan kunjungan ibu dan bayi ke posyandu. Menurut pendapat Sardiman (1996) yang menyatakan bahwa motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif dan tidak perlu dirangsang dari luar karena di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sebagian besar ibu bayi di posyandu Kemlagi Lor kecamatan Turi kabupaten Lamongan berpengatahuan baik. 2. Sebagian besar frekuensi kunjungan ibu bayi di Posyandu desa Kemlagi Lor kecamatan Turi kabupaten Lamongan adalah aktif. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu bayi dengan frekuensi kunjungan ke Posyandu di desa kemlagi Lor kecamatan Turi kabupaten Lamongan. Saran 1. Bagi Keluarga atau Masyarakat Untuk masyarakat khususnya keluarga untuk selalu memberikan dukungan agar ibu tetap membawa bayinya ke posyandu. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bagi tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan mampu melakukan KIE tentang pentingnya kunjungan ibu dan bayi ke posyandu, sehingga dapat meningkatkan motivasi ibu sebagai orang tua untuk membawa bayinya ke posyandu. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan data awal penelitian, untuk dapat dikembangkan lebih luas dan mengambil sampel lebih banyak sehingga hasilnya lebih representatif. DAFTAR PUSTAKA RI., Depkes. (2006). Penelitian Bendungan ASI. Jakarta. Depkes RI Handoko. (1998), Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. YBP-SP.

Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Nursalam dan Siti Pariani (2001). Pendekatan Praktis dan Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto. Jakarta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Soekidjo, Notoatmodjo. (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Soetjiningsih, (1997). ASI : Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta Kuntoro, Haji. 2007. Metode Statistik. Surabaya, Pustaka Melati