Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian TKR Standar Kompetensi Pemeliharaan dan Penyetelan Mesin

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar. Terhadap Prestasi Belajar Diklat Motor Bensin Pada Siswa

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

Andhi Supriyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa

PENGARUH PRESTASI TEORI TERHADAP PRESTASI PRAKTIK SISWA SMK N I ADIWERNA TEGAL TENTANG SERVIS SISTEM REM

Ridho Filandow Siregar dan Birsul Hapis Tambunan (Tutor Bimbel Medika dan Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin) ABSTRAK

PENGARUH AKTIFITAS, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI ALAT UKUR DI SMK INSTITUT INDONESIA KUTOARJO

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

Peningkatan Hasil Belajar Perawatan Sistem Pendingin Dengan. Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIII

Oleh: Binuko Pambagyo, Widiyatmoko Pendidikan Teknik Otomotif FKIP. Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Partono 1 Tri Minarni 2

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Kelas Bilingual, Kelas Reguler, Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Pada Siswa

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GURU SERTIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENDINGIN KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa

desain korelasional yang dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini akan dianalisis dua variabel penelitian, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Program Otomotif

Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap. Prestasi Belajar Siswa

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PBAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA/SMK DI KOTA MADIUN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

Transkripsi:

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hamsa Wicaksana (10320093) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang sesuai dengan adanya manusia. Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk hidup secara mandiri dalam masyarakat. Sistem pendidikan yang dianut oleh setiap negara akan mewarnai operasional pendidikannya, baik menyangkut isi, bentuk, struktur, kurikulum, maupun komponen pokok kegiatan yang lain. Di sini tampak ada korelasi antara sistem pendidikan dengan tingkat kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Makin tinggi kebudayaan suatu bangsa, maka semakin tinggi dan kompleks proses pendidikan yang terdapat pada bangsa yang bersangkutan. Peningkatan pendidikan dilakukan melalui berbagai pembaharuan dan perbaikan dibidang pendidikan. Arah kebijakan ini menunjukkan kesungguhan pemerintah untuk memeperbaiki dunia pendidikan yang berada di Indonesia dalam rangka menyongsong masa depan Berdasarkan uji signifikansi faktor internal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus diperoleh nilai t hitung sebesar 3,974 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel faktor internal signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus dan faktor eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus diperoleh nilai t hitung sebesar 3,198 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel faktor eksternal signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa faktor internal (X1) dan eksternal (X2) memiliki pengaruh yang signifikan positif, dengan persamaan regresi Y = 57,882 + 0,288X1 + 0,165X2. Nilai R Square sebesar 0,830 maka dapat diketahui besar pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap variabel prestasi belajar adalah sebesar 83% sedangkan sisanya sebesar 17% dipengaruhi faktor lain selain faktor yang diteliti. Berdasarkan temuan penelitian disarankan agar ada penelitian lanjutan untuk mengungkap faktor-faktor lain yang dipandang mampu mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa (diluar variabel yang sudah ada). Kata kunci: faktor internal, faktor eksternal, teknik kendaraan ringan PENDAHULUAN Kegiatan pendidikan hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang sesuai dengan adanya manusia. Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan kemampuan kepada siswa untuk hidup secara mandiri dalam masyarakat. Sistem pendidikan yang dianut oleh setiap negara akan mewarnai operasional pendidikannya, baik menyangkut isi, bentuk, struktur, kurikulum, maupun komponen pokok kegiatan yang lain. Ada korelasi antara sistem pendidikan dengan tingkat kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Makin tinggi kebudayaan suatu

bangsa, maka semakin tinggi dan kompleks proses pendidikan yang terdapat pada bangsa yang bersangkutan. SMK adalah lembaga pendidikan yang di dalamnya memiliki program pelatihan untuk pemenuhan tenaga kerja yang siap pakai. Pelatihan ini telah ditekankan pada 3 (tiga) aspek, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Aspek keterampilan mendapatkan perhatian yang paling besar yaitu 50%. Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang siap pakai dan produktif, sehingga aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat saling melengkapi. Aspek pengetahuan yang harus dikembangkan pada SMK menyangkut pemahaman tentang peralatan, tata kerja alat dan upaya keselamatan kerja serta kreatifitas dalam bekerja. Aspek sikap dikembangkan melalui disiplin, motivasi, dan etos kerja. Aspek keterampilan meliputi keterampilan pemilihan bahan, penggunaan alat, hingga keterampilan melakukan perbaikan terhadap peralatan kerja. Apabila ketiga aspek ini mampu dikembangkan, maka diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang handal, terampil, dan produktif. Kompetensi-kompetensi yang dipelajari saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Apabila penguasaan siswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan sulit untuk menguasai kompetensi selanjutnya. Keadaan seperti di atas sering dialami oleh lembaga pendidikan di berbagai jenjang. Kondisi yang sama juga dialami oleh SMK Negeri 2 Kudus berdasarkan pengamatan guru di sekolah ini. Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan masih terdapat siswa yang memperoleh pretasi belajar dibawah rata-rata. Untuk Program Produktif nilai yang dinyataka lulus menurut standar kompetensi harus lebih dari sama dengan tujuh. Berdasarkan data dari nilai siswa kelas XI pada kompetensi Pemeliharaan dan Penyetelan Mesin (Engine Tune Up) nilai yang dicapai siswa belum mencapai 100% yang memenuhi standar kelulusan, ini menunjukan bahwa siswa kurang optimal dalam mencapai prestasi belajar Keadaan di atas menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang sudah diketahui akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Prestasi Belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa di dalam kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru.

Penilaian Prestasi Belajar Prestasi belajar seorang siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar. Evaluasi (penilaian) hasil belajar siswa pada dasarnya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja siswa (memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar) secara berkesinambungan. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada saat siswa melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak langsung melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria kinerja (performance criteria). Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar mempunyai fungsi yaitu: a. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa. b. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. e. Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa. METODE PENELITIAN Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2012/ 2013 disajikan pada Tabel 1 Tabel 1 Populasi Penelitian Kelas Populasi Sampel XI TKR 1 XI TKR II XI TKR III JUMLAH 40 siswa 40 siswa 40 siswa 120 siswa Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel yang diambil adalah 92 siswa dari jumlah populasi total sebanyak 120 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional stratified random. Teknik proporsional stratified random adalah teknik pengambilan sampel secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut. Sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Sampel Penelitian Kelas Populasi Sampel XI TKR 1 40 siswa 31 siswa XI TKR II 40 siswa 31 siswa XI TKR III 40 siswa 30 siswa TOTAL 120 siswa 92 siswa

Waktu dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Juni tahun 2012. 2) Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kudus. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuesioner (angket), dan dokumentasi. 1) Metode Angket Kuesioner adalah suatu alat pemgumpul data atau informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Tachman, 1990 : 79). Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner dibagi : a. Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepda responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. b. Kuesioner tertutup, yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Berdasarakan pembagian kuesioner tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Kisi kisi yang dipakai dalam peneltian dapat dilihat pada table 1.4. Tabel 3. Kisi-kisi Angket Penelitian No. Variabel Sub Variabel Indikator Soal No. 1 Faktor Internal Siswa Minat Mengikuti pelajaran. Mencatat. Mempelajari kembali materi pelajaran. Membaca buku otomotif Bertanya. Perhatian terhadap pelajaran 1 2 3 4 5 6 Motivasi Sikap siswa saat belajar Perhatian siswa. Motivasi menambah pengetahuan. Menyerap ilmu 7 8 9 10 Pengetahuan Pengetahuan Tune Up Kemampuan menganalisis 11,12,13 14,15 2 Faktor Kualitas dan Kualitas alat praktik. 16 eksternal kuantitas Kuantitas alat praktik. 17 siswa peralatan praktik Pelaksanaan praktik. 18

disekolah Kemampuan orang tua dalam menyediakan sarana dan prasarana Media pengajaran Perawatan sarana dan prasarana. Suasana ruang praktik. Kesulitan mencari tempat diruang praktik. Kemampuan menyediakan alat praktik Kepemilikan alat praktik di rumah. Kemampuan orang tua memberi biaya praktik. Persediaan komponen. Kemampuan menyediakan komponen Kondisi alat praktik di rumah Kemampuan orang tua membeli alat praktik 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh data dengan jalan menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku, majalah, prasati, notulen rapat, dan sebagainya. Dalam penelitien ini peneliti menggunakan metode dokumen untuk memperoleh data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dokumen yang diselidiki adalah buku rapor dan buku legger nilai. HASIL PENELITIAN Hasil Analisis Deskriptif Faktor Internal Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel faktor internal diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 59, skor terendah sebesar 17, skor rata-rata sebesar 48,83 dan standar deviasi sebesar 7,87. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 59 dan skor terendah sebesar 17 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval = Skor tertinggi Skor terendah 5 59 17 42 = 8,2 8 5 5 Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai faktor internal disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Faktor Internal (X1) Interval Kategori Frekuensi Persentase 17 24 Rendah Sekali 2 2,2% 25 32 Rendah 3 3,4% 33 40 Cukup 5 4,4% 41 49 Tinggi 35 37,8% 50 59 Tinggi Sekali 47 52,2% Jumlah 92 100% Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 50 59 yaitu sebanyak 47 orang (52,2%) pada kategori tinggi sekali, pada rentang 41 49 yaitu sebanyak 35 orang (37,8%) ada pada kategori tinggi, pada rentangan 33 40 sebanyak 5 orang (4,4%) pada kategori cukup pada rentang 25 32 sebanyak 3 orang (3,4%) pada kategori rendah dan pada rentang 17 24 sebanyak 2 orang (2,2%) pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 48,83 sedangkan rata-rata ideal sebesar 38 yang dihitung dari (17 + 59)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (48,83 > 38), sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Selengkapnya dapat dilihat pada Diagram 2.1 Diagram 1. Faktor Internal Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali 47 35 5 3 2 50 Faktor Internal 40 30 20 10 0 Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali

Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Hasil Analisis Deskriptif Faktor Eksternal Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel faktor eksternal diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 59, skor terendah sebesar 17, skor rata-rata sebesar 47,47 dan standar deviasi sebesar 8,75. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 59 dan skor terendah sebesar 17 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval = Skor tertinggi Skor terendah 5 59 17 42 = 8,2 8 5 5 Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai faktor eksternal disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Deskripsi Faktor Eksternal (X2) Interval Kategori Frekuensi Persentase 17 24 Rendah Sekali 4 3,4% 25 32 Rendah 3 3,4% 33 40 Cukup 9 9,9% 41 49 Tinggi 31 34,4% 50 59 Tinggi Sekali 45 48,9% Jumlah 92 100% Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 50 59 yaitu sebanyak 45 orang (48,9%) pada kategori tinggi sekali, pada rentang 41 49 yaitu sebanyak 31 orang (34,4%) ada pada kategori tinggi, pada rentangan 33 40 sebanyak 9 orang (9,9%) pada kategori cukup pada rentang 25 32 sebanyak 3 orang (3,4%) pada kategori rendah dan pada rentang 17 24 sebanyak 4 orang (3,4%) pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 47,47 sedangkan rata-rata ideal sebesar 38 yang dihitung dari (17 + 59)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (47,47 > 38), sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram 2.2.

Diagram 2 Faktor Eksternal Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali 45 31 9 3 4 50 Faktor Eksternal 40 30 20 10 0 Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel prestasi belajar diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 83, skor terendah sebesar 69, skor rata-rata prestasi belajar sebesar 76,81 dan standar deviasi sebesar 3,49. Interval yang digunakan dalam prestasi belajar adalah sebagai berikut: Kriteria prestasi belajar 0,00 6,99 : Belum lulus 7,00 7,99 : Lulus cukup 8,00 8,99 : Lulus baik 9,00 10,00 : Lulus amat baik Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai prestasi belajar disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Deskripsi Prestasi belajar (Y) Interval Kategori Frekuensi Persentase 0,00 6,99 Belum lulus 2 1,1% 7,00 7,99 Lulus cukup 67 74,5% 8,00 8,99 Lulus baik 23 24,4%

9,00 10,00 Lulus amat baik 0 0,0% Jumlah 92 100% Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 7,00 7,99 sebanyak 67 orang (74,5%) pada kategori Lulus cukup, pada rentangan 8,00 8,99 sebanyak 23 orang (24,4%) pada kategori Lulus baik dan pada rentang 0,00 6,99 sebanyak 2 orang (1,1%) pada kategori belum lulus. Diagram prestasi belajar ditunjukkan pada diagram 2.3. Diagram 3. Prestasi belajar Lulus amat baik Lulus baik Lulus cukup Belum lulus 0 23 67 2 Prestasi Belajar 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Lulus amat baik Lulus baik Lulus cukup Belum lulus Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa prestasi belajar siswa memiliki kecenderungan ke lulus cukup. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara faktor internal (X 1 ) dan eksternal (X 2 ) terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus (Y). 1. Ada pengaruh faktor internal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Nilai t hitung faktor internal sebesar 3,974 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. 2. Ada pengaruh faktor eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Nilai t hitung faktor eksternal sebesar 3,198 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus.

3. Ada pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Nilai t hitung faktor internal dan faktor ekternal sebesar 3,586 dengan signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. 4. Nilai R Square sebesar 0,830 maka dapat diketahui besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah sebesar 83% sedangkan sisanya sebesar 17% dipengaruhi faktor lain selain faktor yang diteliti. DAFTAR PUSTAKA Ali, Moh.1985. Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Darsono, Max, ddk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Hadi, Sutrisno. 1988. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset. Rachman. 1996. Konsep Dan Analisis Statistik. Semarang : Semarang IKIP Semarang Press. Ngalim Purwanto, M. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud. Rusdo, Kuto Sutadi, 1996. Balajar Dan Pembelajaran. Semarang : Depdikbud. Poerwodarminto. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Saleh, A, M. 1993. Tune Up Dan Perawatan. Jakarta. Slameto. 1986. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Salatiga : IKIP UKSW. Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono, 1997. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sukirin. 1979. Pokok-Pokok Psikologi Pendidikan.Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakata. Suryadi, Ace dan HAR Tilaar. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan. Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdokarya. Usman, Moh Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdokkarya. Usman, Moh Uzer. 1993. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdokkarya. ---------, 1996. Toyota Pedomamn Reparasi Mesin Seri 5K. Jakarta : PT Toyota Astra Motor. ---------, 1995. Toyota Nwe Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor.