BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Statistika & Probabilitas

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati

By : Hanung N. Prasetyo

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif

Ukuran Penyebaran Suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.

BAB IV DISPERSI DATA

UKURAN PENYEBARAN DATA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Statistika Materi 5. Ukuran Penyebaran. (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

Statistik Deskriptif Ukuran Dispersi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS MAKALAH STATISTIKA DESKRIPTIF UKURAN PENYEBARAN DATA (KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN) MAKALAH

MAKALAH. Mata Kuliah STATISTIKA KHADEEJAH ASWI AKBAR PUTRI DESSY VIVIT L IGA ANDRIANITA

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

MATERI STATISTIK. Genrawan Hoendarto

STMIK KAPUTAMA - BINJAI

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

Penyimpulan data numerik & kategorik. Elsa Roselina Dewi Gayatri

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

Hipotesis : asumsi atau anggapan bisa benar atau bisa salah seringkali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data.

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal)

Ukuran Simpangan/Penyebaran

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

Makalah Sebagai Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah ANALISIS STATISTIK. Oleh: 1. Trilius Septaliana KR ( ) 2. Aisyah ( )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TEORI DASAR. Metode statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, oleh

UKURAN PEMUSATAN DATA

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Signifikansi Kolmogorov Smirnov

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

Pengukuran Kesehatan

HALAMAN JUDUL ANALISIS MODEL BLACK LITTERMAN UNTUK DATA PASAR BERDISTRIBUSI SKEW NORMAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

Ukuran Dispersi (Variasi, atau Penyimpangan) untuk Data Tunggal

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

statistika untuk penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

USD IDR USD USD USD USD

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

Ukuran gejala pusat. Nugraeni

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : TI 003

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

STATISTIKA DASAR ( FI 411 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Variabel dan Konstanta KONSEP STATISTIK Tabel 1: Distribusi Frekuensi Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Mentah Tabel 2.2 Grafik

Contoh: Pada data Tabel satu diperoleh range pada masing masing mata kuliah. adalah: Matakuliah Max min range A B C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

UJI NORMALITAS DATA. Sebelum kita bicarakan ujin normalitas berikut kita perhatikan gambar distribusi normal berikut ini :

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan minyak mentah yang merupakan salah satu input penting dalam

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

BAB IV METODE PENELITIAN

STATISTIKA DASAR ( FI 411 )

STATISTIKA DASAR ( FI 411 )

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial Risiko adalah kerugian akibat kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Risiko diidentifikasikan berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu risiko karena pergerakan harga saham, nilai tukar atau suku bunga yang dikategorikan sebagai risiko pasar. Seperti diketahui bahwa risiko yang selalu ada dalam perusahaan menyangkut dua hal, yaitu masalah yang diharapkan dan ketidakpastian. Kalau hasil yang dicapai itu pasti, maka jelas tidak ada risiko dalam arti hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan. Biasanya, orang mengatakan bahwa krisis moneter datang seperti pencuri, tidak terantisipasi. Sebagian kecil lainnya mengatakan bahwa indikasi krisis moneter sudah muncul sejak lama. Kondisi harga selalu bergerak. Potensi pergerakan harga ini memunculkan risiko potensial. Kebanyakan posisi finansial yang awalnya tidak berisiko, pada periode berikutnya posisi tersebut dapat memunculkan risiko yang besar. Manajemen risiko bukan berarti menekan risiko seminimum mungkin. Dengan manajemen risiko yang baik diharapkan dapat memproyeksikan seberapa jauh risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan serta pengendalian yang diperlukan. Manajemen risiko mempunyai tiga tahapan, yaitu: mengidentifikasi, mengukur memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Ukuran risiko adalah VAR. Lembaga finansial atau investor dapat memanajemeni risiko dengan beberapa cara, yaitu mengurangi risiko, misalnya melakukan lindung nilai (hedging), menyediakan cadangan untuk menopang risiko (self insurance) dan mentransfer risiko kreditnya kepada pihak ketiga dengan instrument derivatif. Bank dapat mentransfer risiko kreditnya kepada pihak lain dengan menggunakan credit derivatives. Hal yang perlu ditekankan dalam manajemen risiko adalah bahwa manajemen risiko bukan sekedar mengidentifkasi, mengukur dan menyediakan cadangan, namun aktivitas keseharian harus mencerminkan semangat manajemen risiko tersebut. Pola hidup sehat adalah salah satu implementasi manajemen risiko.

10 2.2. Pengertian Saham Pengertian saham secara umum dan sederhana adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelikan. Risiko saham adalah peluang terjadinya kerugian atau kerusakan pada saham, jika ingin memperoleh hasil yang besar, akan dihadapkan pada risiko yang besar pula. Contohnya dalam investasi saham Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar. 2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gejolak Harga Saham Faktor-faktor yang menyebabkan harga saham dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya. 2. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual. 2.3 Ukuran Statistik Statistika sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan data, pengolahan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang telah dilakukan (Sudjana 2005:3). Metode statistika digunakan untuk memperkirakan kemungkinan kejadian di masa depan. Tidak ada kepastian dalam perkiraan statistik karena masa depan tidak diketahui dan tidak dapat diketahui. Dengan demikian metode tersebut berguna untuk memperkirakan perubahan faktor risiko yang bisa menciptakan risiko kerugian finansial. Ada sejumlah konsep statistik dan ukuran

11 yang perlu diketahui ketika menganalisa distribusi menggunakan statistik. Satu distribusi yang penting adalah distribusi normal yang digunakan pada metode Value at Risk, yang memilki sejumlah sifat yang berguna untuk memperkirakan risiko. 2.3.1 Uji Normalitas Melakukan uji normalitas data terhadap setiap variabel bebas. Uji normalitas terhadap data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Liliefours yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:466) dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1. Mengurutkan setiap data dari data terendah sampai data terbesar. 2. Mengolah data menjadi bahan baku Z dengan menggunakan rumus: Z i = nilai Distribusi Normal s = simpangan Baku X = rata-rata X i = data setiap variabel 3. Dengan menggunakan distribusi normal baku, dihitung peluang dari F(Z i ) = P(Z Z i ). Untuk nilai F(Z i ) dilihat dengan tabel Z. 4. Selanjutnya hitung proporsi Z 1, Z 2,, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i, dengan menggunakan rumus: S(Z i ) = banyaknya nilai F(Z i ) yang sama. n = banyak data 5. Hitung selisih F(Z i ) S(Z i ). Kemudian ditentukan harga mutlaknya dan harga mutlak terbesar dinyatakan dengan L 0. 6. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol dibandingkan antara L 0 dengan nilai kritis L pada uji liliefours.

12 Ambil harga L 0 dengan kritis L (L tabel pada taraf nyata α = 0,05 yang dipilih). Kriteria pengujiannya : Jika L 0 L tabel berarti data berdistribusi normal. Jika L 0 L tabel berarti data tidak berdistribusi normal. 2.3.2 Statiktika Deskriptif, Skewness dan Kurtosis Ada sujumlah konsep statistik dan ukuran yang perlu diketahui ketika menganalisa distribusi menggunakan satatistik. Statistika deskriptif salah satu ukuran statistik yang akan dibahas dalam menghitung pengukuran risiko. 1. Nilai rata-rata (Mean) i = data setiap variabel fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas i 2. Modus Modus adalah nilai yang muncul dengan frekuensi terbesar. ( ) b = batas bawah kelas modal ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = panjang kelas modal 1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal 2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal

13 3. Median Median adalah nilai tengah dari sebuah kelompok angka tertentu yang diperingkat berdasarkan besarnya nilai angka tersebut. ( ) b = batas bawah kelas median p = panjang kelas median n = banyak data F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median f = Frekuensi kelas median 4. Standart deviasi Standart deviasi adalah ukuran simpangan nilai tertentu dari nilai rata-ratanya. Dalam hal ini standart deviasi akan mengukur simpangan kerugian dari suatu risiko terhadap ratarata (mean) kerugian dari seluruh kejadian risiko. Rumusnya yaitu: = standar deviasi = data ke i = rata-rata 5. Skewness Skewness atau kemiringan adalah tingkat ketidaksimetrian atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetri akan memiliki rata-rata, median dan modus yang tidak sama besarnya, sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan miring.

14 Gambar 2.1 Bentuk Kurva Miring Positif (menceng kanan) dan Negatif (menceng kiri) Untuk mengetahui bahwa konsentrasi distribusi miring ke kanan atau miring ke kiri, dapat digunakan koefisien kemiringan pearson tipe kedua, dengan rumus: Sk = koefisien kemiringan = rata-rata M e = median = simpangan baku Catatan: a. α3 = TK = koefisien Tingkat Kemencengan (Skewness) b. TK = 0 maka bentuk kurva simetris c. TK > 0 maka kurva positif (menceng/landai ke kanan) d. TK < 0 maka bentuk kurva negatif (menceng/landai ke kiri) Kriteria: jika -2,0 < TK < 2,0 maka data dapat diinterprestasikan berdistribusi normal atau hampir normal. 6. Kurtosis Kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: a. Leptokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.

15 b. Platikurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar. c. Mesokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar. Gambar 2.2 Jenis Kurva Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi dan menyelidiki apakah distribusi normal atau tidak, salah satu ukuran yang sering digunakan adalah koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis persentil dengan rumus: SK = simpangan kuartil K 1 K 3 P 10 = kuartil satu = kuartil tiga = persentil sepuluh P 90 = persentil 90

16 Untuk data yang sudah dibuat tabel distribusi frekuensinya K 1 dan K 3 dihitung dengan rumus: ( ) b = batas kelas K i ialah interval di mana K i akan terletak p = panjang kelas F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas K i f = frekuensi kelas i = 1,2,3 Untuk data yang sudah dibuat tabel distribusi frekuensinya P 10 dan P 90 dihitung dengan rumus : ( ) b = batas kelas P i ialah interval di mana P i akan terletak p = panjang kelas F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas P i f = frekuensi kelas P i i = 1,2,3,,99