PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) (Kasus Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) WHENNIE SASFIRA ADLY DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ABSTRACT Change of agrarian structure cover ownership patten, domination and farm exploiting. Domination of land not yet of course and do not have to be joined with ownership. Ownership of farm show at formal domination while domination sho effective domination. Factors which can influence change of agrarian structure among other things: (1) Resident growth, (2) Economic factor, (3) Social-culture factor, that is farm endowment, dan (4) accessing to main road countryside. Pattern of farm exploiting in drainage basin have to pay attention to method of conservation to take care of permanence of River Side Area resoursces. Conservancy of the River Side Area need participation from stakeholders, like government, socialize, and also private sector. So, that later can be created by management of inwrought River Side Area. Keywords: agrarian structure, conservation and management of inwrought DAS.
RINGKASAN WHENNIE SASFIRA ADLY. PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kasus Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. (Dibimbing oleh MARTUA SIHALOHO). Masyarakat DAS merupakan masyarakat agraris yang sangat tergantung dari sumberdaya lahan (PSP IPB, 2005). Bagi masyarakat di sekitar DAS, bertani/buruh tani masih menjadi pilihan. Ketika masyarakat tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan subsistennya kemudian akan mendorong mereka melakukan konversi hutan alam menjadi lahan budidaya pertanian, baik berupa sawah maupun kebun campuran. Penggunaan lahan secara intensif oleh masyarakat ikut mempercepat alih fungsi lahan. Pengelolaan lahan pertanian yang tidak memperhatikan kaidah koservasi akan mempengaruhi kondisi lingkungan DAS. Seperti munculnya lahan potensial kritis, erosi, degradasi hutan-lahan, dan deforestasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Analisis perubahan struktur agraria di DAS Citanduy; (2) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan struktur agraria di DAS Citanduy; (3) analisis perubahan struktur agraria dan pengelolaan DAS saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung data kuantitatif yang diperoleh dari hasil survei melalui instrumen kuesioner untuk mengetahui perubahan struktur mencakup pemilikan, penguasaan, pengusahaan
lahan yang terjadi. Metode pendekatan kualitatif yang digunakan berupa wawancara, observasi dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Pemilikan lahan pertanian dan lahan tergarap sawah penduduk Desa Tanjungsari mengalami perubahan jika dilihat dari periode sebelum tahun 1999 (dahulu) dan periode tahun 1999 hingga 2009 (sekarang). Misalnya, petani yang dahulunya merupakan tunakisma, sekarang berubah posisi menjadi petani pemilik lahan sempit. Namun juga ada diantara petani yang mengalami penurunan posisi dari petani pemilik lahan luas menjadi pemilik lahan sempit. Perubahan ini disebabkan oleh perolehan warisan yang diterima penduduk tunakisma sehingga membuat mereka masuk ke dalam golongan petani berlahan sempit. Penduduk Desa Tanjungsari dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan, yaitu: (1) pemilik penggarap murni, (2) pemilik penggarap dan/atau pemilik penyewa, (3) penggarap murni, dan (4) tunakisma sawah. Pola penguasaan lahan di desa ini juga mengalami perubahan dari periode sebelum tahun 1999 dan periode tahun 1999-2009. Sekarang jumlah petani pemilik berlahan sempit meningkat tajam, hal ini menunjukkan bahwa pola hubungan produksi bagi hasil yang terjadi di Desa Tanjungsari meningkat. Penduduk yang tidak mampu membeli lahan kemudian memilih menerapkan pola hubungan bagi hasil. Peristiwa meletusnya Gunung Galunggung tahun 1982 mengakibatkan terjadinya perkembangan pembukaan lahan di Desa Tanjungsari. Dahulunya, lahan penduduk desa berupa hamparan kebun pandan dan singkong. Namun sekarang, perkebunan pandan dan singkong tersebut berubah menjadi hamparan
lahan sawah. Hal ini juga berpengaruh terhadap mata pencaharian penduduk dari yang dahulunya adalah pengrajin pandan, beralih menjadi petani. Pola pemanfaatan lahan yang dilakukan penduduk pada umumnya adalah monokultur. Hal ini disebabkan oleh: (1) biaya yang dibutuhkan untuk menanam jenis tanaman palawija lebih besar dibanding padi, (2) susah dalam pemasaran hasil, dan (3) andil keputusan petani pemilik yang lebih cenderung memilih pola monokultur. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan struktur agraria Desa Tanjungsari diantaranya: (1) meletusnya Gunung Galunggunga, (2) faktor keterdesakan ekonomi, (3) faktor sosial budaya (warisan), (4) harga jual tanaman kayu, (5) akses ke jalan utama desa, dan (6) keinginan berinvestasi lahan pertanian. Perubahan struktur agraria dalam hal pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan konservasi dapat mengganggu stabilitas DAS dalam menjalankan fungsinya. Praktek usahatani tersebut akan mengakibatkan munculnya lahan-lahan kritis baru. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa perlunya suatu pengelolaan DAS yang Terpadu baik dari segi unsur maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya haruslah optimal sehingga mampu meningkatkan kinerja DAS dalam menghasilkan output demi kelangsungan hidup generasi bangsa kedepan.
PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) (Kasus Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) Oleh: Whennie Sasfira Adly I34050420 SKRIPSI Sebagai Syarat Kelulusan Pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2009
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama Nomor Induk Mahasiswa Mayor Judul Proposal Penelitian : Whennie Sasfira Adly : I34050420 : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat : Perubahan Struktur Agraria dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) (Kasus: Desa Tanjung Sari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya). dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Martua Sihaloho, SP, M.Si NIP. 19770417200604 1 007 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS NIP. 19580827198303 1 001 Tanggal Lulus:
LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, September 2009 Whennie Sasfira Adly I34050420
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Bangkinang, Riau, 9 Januari 1987 sebagai anak pertama dari lima bersaudara. Anak dari Bapak Adli Mukhtar Luthfi dan Ibu Yulinawati. Penulis menyelesaikan TK Pertiwi Bangkinang tahun 1993, Sekolah Dasar Negeri No. 011 Langgini-Bangkinang tahun 1999, SMP Negeri 1 Bangkinang tahun 2002, dan SMU Negeri 8 Pekanbaru tahun 2005. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005 melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Provinsi Riau. Penulis memilih Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama di KPM penulis aktif berorganisasi sebagai anggota Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Riau (IKPMR) Bogor dan anggota Himpunan Profesi (Himpro) divisi Riset Pengembangan Masyarakat.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul Perubahan Struktur Agraria dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Atas kehendak-nya Skripsi ini dapat selesai. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Isi dari skripsi ini merupakan tujuan penelitian yang terdiri dari: (1) Analisis perubahan struktur agraria di DAS Citanduy; (2) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan struktur agraria di DAS Citanduy; (3) Analisis perubahan struktur agraria dan pengelolaan DAS Citanduy saat ini. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dengan minat yang sama dalam lingkup Studi Agraria dan Ekologi Manusia. Penulis berharap semoga materi yang disampaikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Bogor, September 2009 Whennie Sasfira Adly