Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

PETRUS MOHAMMAD WAHYUDI SDN Ringinsari I Kandat Kediri

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

Nuria Ulpa Rambe

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Samino Sangadji, Sularmi, Yulianti

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DIKELAS SMA NEGERI 7 BANJARMASIN.

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN:

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mananggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

PENERAPAN MODEL CTL DALAM MATERI AJAR KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI. Umi Jaenab

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Kata Kunci: keterampilan bercerita, media film kartun, metode talking stick.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SD N 82/VII SEI BENTENG II. Oleh Astri Wayuni ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Melalui Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Bagi Peserta Didik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

BAB III METODE PENELITIAN

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

ARTIKEL ILMIAH PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA SUKA DAMAI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 Oleh: Tuti Herawati Dosen Universitas Asahan e-mail : tutiherawatiapril@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa menulis teks berita dengan menggunakan pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai Tahun Pembelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 bulan Maret-April 2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 X SMK Taman Siswa Suka Damai dengan jumlah siswa 40 orang terdiri atas 19 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Simpulan dari penelitian adalah secara garis besar, pelaksanaan siklus I berlangsung baik tetapi kurang kondusif. Hasil ratarata nilai 71 dengan ketuntasan belajar mencapai 73,30% atau sebanyak 27 siswa, dan sisanya sebanyak 13 orang atau 26,70% tidak tuntas belajar. Pelaksanaan siklus II berlangsung baik dan kondusif. Hasil rata-rata nilai 79 dengan ketuntasan belajar mencapai 90% atau sebanyak 37 siswa, sementara siswa yang tidak tuntas belajar ada 10% atau sebanyak 3 siswa. Dengan demikian, kegiatan pada siklus II ini tidak perlu diulang karena sudah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebanyak 85% siswa mendapat nilai 65. Dengan menggunakan pendekatan metode CTL khususnya pada menulis teks berita, hasil belajar pada siswa kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat ditingkatkan. Kata Kunci: CTL, Teks Berita

PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat aspek yaitu aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang diajarkan tersebut berhubungan satu sama lain, jika seseorang mendengarkan pasti ada orang yang berbicara, begitu pula orang yang membaca berarti ia menikmati dan menghayati tulisan orang lain. Seseorang dituntut untuk mampu menguasai ejaan, kosakata, dan struktur kalimat agar dapat menulis dengan baik (Suhendar, 2003: 8). Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi siswa. Artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita, adalah contoh bentuk dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan kita. Tulisan-tulisan itu menyajikan secara runtut dan menarik ide, gagasan, dan perasaan penulisnya. Menurut hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai, pembelajaran kemampuan menulis teks berita belum optimal. Pendekatan pembelajaran kemampuan menulis teks berita yang konvensional merupakan faktor penyebab siswa kurang menampakkan hasil yang memuaskan dalam pembelajaran tersebut. Faktor penyebab yang lainnya adalah masih banyaknya siswa kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai belum mengerti apa yang dinamakan kemampuan menulis, sehingga siswa merasa kesulitan menuliskan teks berita. Pembelajaran kemampuan menulis teks berita selama ini lebih mementingkan orientasi pada pencapaian nilai, bukan pada keterampilan yang akan diperoleh siswa sebagai bekal setelah lulus nanti. Pemilihan pendekatan pengajaran yang sesuai akan memberikan kontribusi yang penting bagi keberhasilan sebuah kegiatan pengajaran dan pendidikan. Pendekatan pengajaran yang dipilih tersebut hendaknya mengandung unsur-unsur yang terdiri dari efektif, kognitif, psikomotorik. Sampai saat ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Sehingga sering mengabaikan pengetahuan awal siswa.untuk itu diperlukan suatau pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) (CTL). Pada pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) kelas berfungsi sebagai tempat berdiskusi hasil penemuan lapangan, yaitu merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Belajar dalam konteks CTL (Contextual teaching and learning) menurut Sanjaya (2006:258) adalah:(1) Belajar bukanlah menghafal, (2) Belajar bukan sekedar mengumpulkan fakta, (3) Belajar adalah proses pemecahan masalah (4) Belajar adalah proses pengalaman sendiri (5) Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang

berjudul: Penerapan Pendekatan Contextual teaching and learning (CTL) untuk Meningkatkan Kemampuan menulis Teks Berita Siswa Kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai Tahun Pembelajaran 2011/2012 PEMBAHASAN Pendekatan kontekstual atau Contextual teaching and learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya. Pembelajaran secara kontekstual berhubungan dengan: (1) fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan hidup, harapan dan cita yang tumbuh; (2) fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid; dan (3) kelas sebagai fenomena sosial. Kontekstualitas merupakan fenomena yang bersifat alamiah, tumbuh dan terus berkembang, serta beragam karena berkaitan dengan fenomena kehidupan sosial masyarakat. Dalam kaitannya dengan ini, maka pembelajaran pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan, menyentuhkan, mempertautkan; menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk pemahaman melalui penciptaan kegiatan, pembangkitan penghayatan, internalisasi, proses penemuan jawaban pertanyaan, dan rekonstruksi pemahaman melalui refleksi yang berlangsung secara dinamis. Menurut Sanjaya (2006:252) pembelajaran dengan menerapkan strategi konstekstual, kelas berfungsi sebagai tempat berdiskusi hasil penemuan lapangan, yaitu merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Belajar dalam konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalam proses berpengalaman secara langsung. Seperti kata Hamalik (2009:212) pengajaran berdasarkan pengalaman melengkapi siswa dengan suatu alternatif pengalaman belajar dengan menggunakan pendekatan kelas. Strategi pengajaran ini menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif dengan personalisasi, memberi para siswa seperangkat atau serangkaian situasi-situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesunggunya yang dirancang oleh guru. Prinsip ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan persona, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi atau konsep.

Implementasi Pendekatan CTL dalam Pembelajaran Menulis Teks Argumetasi Salah satu keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia yang harus dikuasai adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis adalah suatu proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Ide/gagasan tersebut kemudian dikembangkan dalam wujud rangkaian kalimat, selain itu menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam membelajarkan keterampilan menulis diperlukan pendekatan belajar yang lebih memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan belajar yang dapat mengaktifkan siswa dan menjamin tercapainya tujuan pendidikan adalah melalui pendekatan kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemberitahuan orang lain tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan yang demikian akan mudah dilupakan dan tidak fungsional. Menurut Sanjaya (2006:254) ada 5 karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu: (1) Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh untuk memiliki keterkaitan satu sama lain; (2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru; (3) Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipaahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan; (4) Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh siswa harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehingga tampak perubahan prilaku siswa; dan (5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Menurut Sanjaya (2006:258) ada 10 ciri pembelajaran dengn pendekatan CTL, yaitu: (1) CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar; (2) Dalam CTL siswa belajar melalui kegiatan kelompok; (3) Dalam CTL pembelajaran dikaitkan dalam kehidupan yang nyata secara real; (4) Dalam CTL kemampuan didasarkan atas pengalaman; (5) Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri; (6) Dalam CTL tindakan atau prilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri; (7) Dalam CTL pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya; (8) Dalam pembelajaran CTL siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masingmasing; (9) Dalam pembelajaran CTL pembelajaran bisa terjadi di mana saja dalam konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan; dan (10) Tujuan yang ingin dicapai dalam CTL adalah keberhasilan pembelajaran diukur dengan berbabagai cara, misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya

siswa, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Supardi (2009: 102) PTK adalah suatu pendekatan penelitian yang menitik beratkan kepada bagaimana menaikkan prestasi siswa dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran. Penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah praktis, dalam hal ini untuk memperbaiki proses belajar siswa dalam upaya meningkatkan prestasi siswa. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan dan refleksi sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a) Perencanaan (planning); b) Pelaksanaan (action); c) Pengamatan (observing); dan d) Menganalisis Data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diambil dari pengamatan guru pada siswa kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus. Sebelum siklus tindakan II dilanjutkan peneliti harus mengetahui temuan-temuan yang dilaksanakan pada siklus tindakan I, sebagai acuan pada siklus II. Pada siklus tindakan II peneliti masih mendapatkan temuan-temuan yang harus diperbaiki, akhirnya dari keseluruhan siklus tindakan untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian tindakan. Berdasarkan hasil tes yang diberikan, secara garis besar pelaksanaan siklus I berlangsung baik tetapi kurang kondusif. Hasil rata-rata nilai 71 dengan ketuntasan belajar mencapai 73,30% atau dengan kata lain sebanyak 27 siswa dari 40 siswa dan sisanya sebanyak 26,70% atau 13 siswa tidak tuntas belajar. Dengan demikian, kegiatan pada siklus I perlu diulang agar hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran kontekstual dapat meningkat. Setiap siklus satu kali pertemuan 90 menit meliputi empat tahap yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian diambil melalui hasil observasi siswa, hasil tes siklus tindakan dan hasil tes akhir dari semua siklus. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelumnya, maka peneliti mengadakan tes awal dengan waktu 30 menit. SIMPULAN Pelaksanaan siklus I berlangsung baik tetapi kurang kondusif. Hasil rata-rata nilai 71 dengan ketuntasan belajar mencapai 73,30% atau sebanyak 27 siswa, dan sisanya sebanyak 13 orang atau 26,70% tidak tuntas belajar. Dengan demikian, kegiatan pada siklus I perlu diulang agar hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran

kontekstual dapat meningkat. (2) Pelaksanaan siklus II berlangsung baik dan kondusif. Hasil rata-rata nilai 79 dengan ketuntasan belajar mencapai 90% atau sebanyak 37 siswa, sementara siswa yang tidak tuntas belajar ada 10% atau sebanyak 3 siswa. Dengan demikian, kegiatan pada siklus II ini tidak perlu diulang karena sudah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebanyak 85% siswa mendapat nilai 65.Dengan menggunakan pendekatan metode CTL khususnya pada menulis teks berita, hasil belajar pada siswa kelas X SMK Taman Siswa Suka Damai Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo. Akhadiah, Sabarti. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Djuroto, Totok. 2003. Teknik Mencari & Menulis Berita. Semarang: Dahar Prize. Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia; Untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hamalik, Omar. 1993. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hamalik, Omar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Hardjono, Sartinah. 2001. Prinsip- Prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Depdikbud. Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, Noehi dan Suyanto. 2002. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: universitas Terbuka. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beroreantasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Premedia Group. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Supardi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suhendar dan Supinah. 1993. Efektivitas Pendekatan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya. Suriamiharja, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud. Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Suwatno. 2008. Mengatasi Kesulitan Belajar Melalui Klinik Pembelajaran. Padang: Makalah Workshop Evaluasi dan Pengembangan Teaching Klinik Bagi Dosen Fakultas Ekonomi-FKIP. Tarigan, Henry Guntur. 2006. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Ilmu. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.