PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR
|
|
- Irwan Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan Berbasis masalah, dalam pembelajaran IPA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar IPA kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar dapat ditingkatkan melalui penerapan Berbasis masalah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kartika XX-1 dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 18 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar, melalui tes tertulis. Hasil penelitian dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 58,25 dan pada siklus II sebesar 80,45. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SD Kartika XX-1 Kota Makassar. Kata kunci: Hasil belajar, Penerapan berbasis masalah PENDAHULUAN Proses pendidikan yang berlangsung di sekolah terdiri atas kegiatan belajar mengajar yang merupakan kegiatan paling pokok dalam mencapai tujuan pendidikan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh guru dan peserta didik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa
2 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keberadaan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, tidak terlepas dari peran guru sebagai pendidik. Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Demikian juga dalam upaya membelajarkan siswa guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan strategi pengelolaan kelas dalam mengembangkan efektivitas belajar. Bagian terpenting dari sekolah adalah terdiri dari berbagai tingkatan kelas. Kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi anak-anak sekolah. Kedudukan mengisyaratkan bahwa tenaga kependidikan profesional yang dikehendaki, terutama guru, harus professional dalam mengelolah kelas bagi terselenggaranya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
3 IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati oleh indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Trianto, 2010: 136). Adapun Wahyana (Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejalagejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memperoleh keyakinan terhadap Kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan dan keberaturan alam ciptaannya, (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahamn konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
4 lingkungan alam, (6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan dasar keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikn ke SMP/MTs. Mengingat begitu pentingnya kedudukan IPA di sekolah dasar, seorang guru perlu merancang, memahami, dan melaksanakan pembelajaran IPA dengan sebaik mungkin sehingga konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA yang diajarkan, dapat diajarkan dengan baik. Pencapaian tujuan pendidikan harus didukung sumber daya manusia dalam bentuk kompetensi guru dalam memacu kemampuan menggunakannya secara tepat. Diantaranya adalah penggunaan model yang tepat dalam memacu kemampuan berpikir siswa secara kritis terhadap gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan awal, seperti yang dikemukakan oleh guru kelas V, yaitu Jumlianto, A.Ma menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar pada ujian harian semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah 59,4. Hal ini menunjukkan perolehan nilai hasil belajar IPA tersebut masuk kategori rendah, karena nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 65. Dari kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari ketidakberhasilan pembelajaran IPA di sekolah dasar,
5 yaitu (1) Kurangnya kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang mampu untuk melibatkan siswa secara aktif serta penggunaan metode ceramah yang tidak variatif dan terlalu lama sehingga membuat siswa cenderung pasif yang tak lebih dari sekedar mendengarkan dan menyalin saja; (2) Daya serap siswa terhadap materi pelajaran IPA masih sangat minim yang berdampak pada rendahnya hasil belajar yang dicapai; (3) Lingkungan belajar yang meliputi sarana dan prasarana belajar yang masih kurang. Permasalahan tersebut perlu penanganan sedini mungkin, agar pemahaman terhadap konsep ini lebih meningkat. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan tindakan perbaikan dengan mengunakan model yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, utamanya pada mata pelajaran IPA di SD Kartika XX-1 Kota Makassar, yakni dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang dapat memberikan pengetahuan dimana siswa dapat menggali pemahaman dari konsep yang telah diberikan dan berusaha mencari sendiri jawaban atau pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi. Sehingga menggali rasa ingin tahu siswa terhadap segala sesuatu menjadi permasalahannya. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok.
6 Adapun alasan yang melatar belakangi peneliti memilih judul ini, adalah sebagai berikut: (1) Hasil belajar murid sangat rendah, (2) Pengetahuan guru terhadap model pembelajaran masih sangat kurang, (3) Memandang model pembelajaran berbasis masalah sebagai model pembelajaran yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah dengan situasi dunia nyata, maka masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah, apakah Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar? Adapun masalah yang dihadapi dari segi guru dalam pembelajaran yaitu, guru masih menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional, seperti penggunaan metode ceramah, serta guru kurang menggunakan model atau metode yang bervariatif dalam pembelajaran. Sedangkan dari segi siswa, yaitu kurangnya perhatian terhadap penjelasan guru, kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan kurangnya daya serap siswa terhadap materi pelajaran IPA yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar IPA. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka lingkup penelitiannya yaitu mengamati bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah, serta hasil belajar IPA yang diperoleh siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di dalam pembelajaran. Bentuk tindakan yang dapat dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah adalah dimulai dengan menerapkan langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar.
7 Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat deskriptif. Setting Penelitian Tindakan Kelas (classroom action reseach) ini dengan mengambil lokasi atau tempat penelitian di hasil belajar IPA kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar yang berada Di Jalan Sam Ratulangi No 57 Makassar. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang (yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 18 orang perempuan) yang aktif dan terdaftar pada semester ganjil 2010/2011 dengan sasaran utama meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hal ini didasarkan pada masalah yang akan dipecahkan berasal dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan pada siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
8 Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan desain penelitian ini melalui siklus penelitian tindakan sebagai berikut: Perencanaan Tindakan Siklus I Refleksi Siklus I Pelaksanaan dan Observasi Siklus I Perencanaan Tindakan Siklus II Refleksi Siklus II Pelaksanaan dan Observasi Siklus II Berhasil 1. Pelaksanaan pada Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran untuk mengimplementasikan materi pelajaran yang telah disiapkan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatannya sebagai berikut: (1) Orientasi siswa pada masalah; (2) Mengorganisasi siswa untuk belajar: (3) Membimbing pengalaman individual/kelompok; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 2. Pelaksanaan pada Siklus II Adapun kegiatan yang dilakukan pada kegiatan II adalah mengulang kegiatankegiatan yang telah dilakukan pada siklus I. Pada siklus II ini diadakan perbaikan dan tambahan-tambahan pada tahap tindakan untuk menutupi
9 kekurangan pada tahap tindakan siklus I. Adapun rincian pelaksanaan kegiatannya antara lain: (1) Orientasi siswa pada masalah; (2) Mengorganisasi siswa untuk belajar; (3) Membimbing pengalaman individual/kelompok; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; (5) Menganalisis dan mengavaluasi proses pemecahan masalah. pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi dan Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data mengenai hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan analisis deskriptif sedangkan data yang hasil observasi dianalisis secara kualitatif Teknik analisis data berkenaan dengan menyusun, menafsirkan dan menganalisis data agar dapat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian, serta menarik kesimpulan penelitian. Data kualitatif yang berupa hasil observasi dianalisis dengan tiga kegiatan, yaitu: 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, 3) Penarikan kesimpulan. Sedangkan data tentang nilai hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu dengan mencari nilai ratarata hasil belajar siswa dan persentase keberhasilan belajar siswa. Dan menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat dari dua sisi, yaitu berdasarkan proses dan hasil pembelajaran. Prosesnya, untuk mengukur proses dapat dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa selama peajaran berlangsung, sehingga apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap bahan ajar setelah
10 diterapkannya pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Hasil pembelajaran yaitu, menurut ketentuan Depdiknas apabila terdapat 85% siswa yang memperoleh skor minimal 65 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. HASIL Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran berbasis masalah pada Siklus I sebesar 58,25. Nilai tertinggi yang dicapai 93,3 dan nilai terendah 30. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa atau hasil belajar siswa cukup bervariasi. Hasil belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar melalui model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA pada Siklus I sebesar 58,25. Refleksi Siklus I Setelah diberikan tindakan berupa model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA, kejadian yang dapat dicatat selama proses belajar mengajar berlangsung yang dapat dijadikan sebagai refleksi siklus I dapat dikemukakan hal-hal sebgai berikut: (a) Hasil belajar siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA dilakukan dengan memberikan tes tertulis yang berisi soal-soal untuk pencapaian indikator pada
11 materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya. Hasil belajar siswa kelas IV SD Neg. Rappocini I Makassar Kota Makassar mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran berbasis masalah menunjukkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata hasil tes tertulis yang diberikan kepada 35 siswa mendapat nilai rata-rata 58,25. Nilai tertinggi yang dicapai 93,3 dan nilai terendah 30. (b) Aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan pertama melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan aktivitas belajar belum berhasil. Berdasarkan hasil pengamatan masih ada beberapa siswa yang tampak melakukan aktivitas lain atau kurang konsentrasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya siklus I pertemuan kedua, belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA. Hal ini karena masih kurangnya siswa yang mau mengangkat tangan pada saat diajukan pertanyaan dan menyelesaikan soal yang diberikan mengenai materi perubahan lingkungan dan mengaruhnnya. Pengamatan lain terhadap aktivitas belajar menunjukkan masih adanya siswa yang melakukan kegiatan lain seperti bermain dengan teman, berbicara, dan tidak memperhatikan pelajaran sehingga proses pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah tidak berjalan lancar dengan apa yang diharapkan; (c) Aktivitas mengajar guru pada siklus I menunjukkan bahwa pertemuan pertama dan kedua terdapat 2 (dua) kategori kurang yaitu, membimbing siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, membantu siswa dalam merencanakan dan menyajikan karya yang sesuai pada saat pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya.
12 Siklus II Pelaksanaan siklus II didasarkan pada hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa (8,6%) yang mendapatkan nilai antara berada pada katagori sangat rendah, terdapat 16 siswa (46,01%) yang mendapatkan nilai antara berada pada kategori rendah, terdapat 3 siswa (8,6%) yang mendapatkan nilai antara berada pada kategori sedang. Dengan demikian terdapat 22 siswa (63,21%) yang dinyatakan tidak tuntas berdasarkan penilaian yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional yakni standar kompetensi kelulusan adalah nilai 65 ke atas, sedangkan sisanya terdapat 9 siswa (26,01%) yang mendapat nilai antara masuk kategori tinggi, dan terdapat 4 siswa (11,42%) yang mendapat nilai antara masuk kategori sangat tinggi. Refleksi Siklus II Pembelajaran IPA melalui model pembelajaran berbasis masalah yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar melalui Siklus pertama belum mampu mencapai tujuan pembelajaran IPA secara optimal. Hal ini dapat terlihat antara lain: (a) Masih ada siswa yang tidak konsentrasi pada saat proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil belajar rata-rata 58,25 pada siklus I dan terjadi peningkatan perolehan hasil tes belajar pada siklus II sehingga pembelajaran IPA memperoleh nilai rat-rata 80,45; (b) Pelaksanaan siklus I, diperoleh suatu gambaran tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, sebagai perbaikan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tindakan yang dilaksanakan secara umum hasilnya
13 semakin sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua, kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA berjalan cukup lancar dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran lebih baik dibanding pertemuan sebelumnya pada siklus I. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya siswa yang aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal-soal tes yang diberikan, meminta bimbingan guru, dan kerjasama dalam menyelesaikan soal-soal kelompok yang diberikan. Umumnya siswa telah memahami konsep yang telah diajarkan dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA, akan tetapi pada saat diberikan soal-soal IPA yang berkaitan dengan aplikasi dan pemahaman konsep, siswa agak kesulitan terutama dalam hal mengidentifikasi apa yang diminta dalam soal, membuat modul IPA dari permasalahan. Menyadari hal tersebut, maka tindakan yang dilakukan adalah memberikan bimbingan tentang bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan aplikasi dan pemahaman konsep. Berdasarkan gambaran nilai rata-rata hasil belajar, maka dapat diuraikan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar IPA pada siswa SD Kartika XX-1 Kota Makassar setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPA. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 58,25 setelah dikategorisasikan berada dalam kategori sedang, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,45 berada dalam kategori tinggi.
14 PEMBAHASAN Hasil belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya, pada siklus I dan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, pada siklus II melalui model pembelajaran berbasis masalah dapat dideskripsikan bahwa berdasarkan analisis deskriptif hasil belajar IPA siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I58,25 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80,45 dari nilai ideal 100 yang mungkin dicapai. Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif terjadi peningkatan nilai rat-rata hasil belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar pada mata pelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya, pada siklus I dan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, pada siklus II dan daya serap pada materi pelajaran lebih baik setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Pada siklus II tampak bahwa hampir semua siswa mengalami peningkatan nilai hasil belajar IPA. Hal ini disebabkan antara lain pada siklus II siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar telah mampu menyelesaikan soal sesuai prosedur yang diharapkan sehingga umumnya siswa dapat memperoleh skor pada setiap butir soal. Setelah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya, pada siklus I dan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, pada siklus II melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah, siswa mampu
15 menginterprestasikan maksud soal tes essai dan pilihan ganda yang umumnya melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan analisis deskriptif kualitatif terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar. Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) pada siklus I terhadap indikator orientasi siswa pada masalah, dengan deskriptor siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan terdapat 5 siswa (14,2%) kategori baik, 20 siswa (57,1%) kategori cukup, dan 10 siswa (28,6%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 32 siswa (91,4%) kategori baik, 3 siswa (8,6%) kategori cukup, tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa memperhatikan logistik yang diperlukan pada siklus I terdapat 5 siswa (14,2%) kategori baik, 22 siswa (62,9%) kategori cukup, 8 siswa (22,9%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 30 siswa (85,7%) kategori baik, 5 siswa (14,2%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa termotivasi aktif pada aktivitas pemecahan masalah pada siklus I terdapat 12 siswa (34,2%) kategori baik, 10 siswa (28,6%) kategori cukup, 13 siswa (37,1%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 13 siswa (37,1%) kategori baik, 22 siswa (62,9%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Pada indikator mengorganisasi siswa untuk belajar, dengan deskriptor siswa mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan materi, pada siklus I terdapat 10 siswa (28,6%) kategori baik, 5 siswa (14,2%) kategori cukup, 20 siswa (57,1%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 28
16 siswa (80,0%) kategori baik, 7 siswa (20,0%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa mengorganisasikan tugas belajar, pada siklus I terdapat 7 siswa (20,0%) kategori baik, 18 siswa (51,4%) kategori cukup, 10 siswa (28,6%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 20 siswa (51,7%) kategori baik, 15 siswa (42,9%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Indikator membimbing pengalaman individual/kelompok, dengan deskriptor siswa mengumpulkan informasi yang sesuai melalui observasi yang berhubungan dengan materi, pada siklus I terdapat 3 siswa (8,6%) kategori baik, 14 siswa (40,0%) kategori cukup, 18 siswa (51,4) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 19 siswa ( 54,2%) kategori baik, 16 siswa (45,7%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapat penjelasan, terdapat 5 siswa (14,2%) kategori baik, 15 siswa (42,9%) kategori cukup, 15 siswa (42,9%) kategori kurang, selanjutnya miningkat pada siklus II menjadi 10 siswa (28,6%) kategori baik, 25 siswa (71,4%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Indikator mengerjakan dan menyajikan hasil karya, dengan deskriptor siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, pada siklus I terdapat 2 siswa (5,7%) kategori baik, 22 siswa (62,9%) kategori cukup, 11 siswa (31,4%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 8 siswa (22,9%) kategori baik, 27 siswa (77,1%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa berbagi tugas dengan teman, pada siklus I terdapat 19 siswa (54,2%) kategori baik, 11 siswa (31,4%) kategori cukup, 5
17 siswa (14,2%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 15 siswa (42,9%) kategori baik, 20 siswa (57,1%) kategori, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Indikator menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, dengan deskriptor siswa melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan, pada siklus I terdapat 6 siswa (17,1%) kategori baik, 24 siswa (68,6%) kategori cukup, 5 siswa (14,2%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 17 siswa (48,6%) kategori baik, 18 siswa (51,4%) klategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. Deskriptor siswa melakukan evaluasi penyelidikan, pada siklus I terdapat 9 siswa (26,01%) kategori baik, 19 siswa (54,2%) kategori cukup, 7 siswa (20,0%) kategori kurang, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 30 siswa (85,7%) kategori baik, 5 siswa (14,2%) kategori cukup, dan tidak ada siswa (0%) kategori kurang. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil pembelajaran Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Kartika XX-1 Kota Makassar. Nilai rata-rata hasil belajar IPA pada Siklus I adalah 58,25 masuk pada kategori sedang selanjutnya pada Siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,45 berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) Disarankan kepada guru, kepala sekolah bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalahpada mata pelajaran IPA dapat dijadikan sebagai salah satu alternative model yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) agar siswa dapat
18 mengalami proses belajar yang lebih bermakna; (2) Diharapkan guru kelas perlu menguasai model pembelajaran berbasis masalah serta media pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar dan akan lebih mudah memahami materi khususnya pada pembelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bundu, Patta dan Ratna Kasim Konsep Dasar IPA I Teori dan Praktek. Makassar: Badan Penerbit FIP UNM. Bundu, Patta Asesmen Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit FIP UNM. Ibrahim, Muslimin, dan Nur Mohamad Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESSA. Ismail Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction): Apa, Bagaimana, dan Contoh pada Pokok Bahasan Statistika. Surabaya: CV. Yrama Widya. Nurfatwa Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Metode Pemecahan Masalah. Hal: Rositawaty, S dan Aris Muharam Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. Rusman Model-model Pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Samatowa, Usman Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
19 Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sulistyanto, Heri Edy Wiyono Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. Syahriana Proposal Penelitian: Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep pesawat sederhana melalui pembelajaran berbasis masalah. Hal: Trianto Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Trihardiyanti,... Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Hal: 2 Undang-Undang SIKDIKNAS Bandung: Wacana Adhitya Bandung.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi Rukmin Tjoede 1, Imran 2, Nurvita 3, Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciMiftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA
12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciTheresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil
Lebih terperinciElvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 KETAHUN BENGKULU UTARA Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V MI Wali Songo Sidondo Indri Mahasiswa Program
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS VIII PUTRA SMP IT MASJID SYUHADA Ifut Riati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD RIZKI RIZA HARNUM Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciSerambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :
8 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciSITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK
131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD NEGERI 12 KONDA PADA MATERI GEJALA ALAM
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD NEGERI 12 KONDA PADA M JURNAL PENELITIAN OLEH RUTIAH G2 G1 15 126 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi dalam kehidupan, dengan pendidikan yang dimiliki manusia dapat hidup berkembang untuk meraih
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh
Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh Rahmawati, Mestawaty As. A, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FRIDA IKA YUHASTUTI A54E111072 PROGAM STUDI
Lebih terperinciShanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGGUNAAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT MAGNET DI KELAS V SDN SUKAJAYA KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD FARIJA ROSLAINI SIREGAR Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) VARIASI MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SDN ALALAK SELATAN 4 BANJARMASIN Noorhafizah & Robiah Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII MTS AMDA PERCUT SEI TUAN T.A. 2014/2015 Pardomuan N.J.M.
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciRukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana Di Kelas V SDN No. 1 Balukang II Rukmia Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciA. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar...
Lebih terperinciEsty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA Intan Pertama Sari 1), Usada 2), A. Dakir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciMeningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli Yuliana Runtu SD Inpres 1 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciVol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DUA BILANGAN TIGA ANGKA TENTANG SOAL CERITA DI KELAS III SD NEGERI 27 PEUSANGAN Marzuki
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Ratna Arifin Djana, Amran Rede, dan Marungkil Pasaribu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Debby May Puspita Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Corresponding
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa
Lebih terperinciPenerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Suarni, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu Sarni Djasa, Achmad Ramadhan, dan Ratman Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling Rini, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti
Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pri Subekti SDN 2 Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email prisubektigembleb2@gmail.com Tersedia
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Sains merupakan pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DI KELAS V SD
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 September 2015 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DI KELAS V SD Nur Qomariyah Nawafilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk pengembangan potensi diri yang dilakukan secara sadar dan terencana agar dapat
Lebih terperinciRinendah Sihwinedar 16
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS III SDN REJOAGUNG 01 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rinendah Sihwinedar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Materi yang diajarkan di Sekolah Dasar terbagi atas beberapa disiplin ilmu. Salah satu bidang ilmu yang diajarkan adalah ilmu yang mempelajari tentang alam atau yang
Lebih terperinciMETODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk
Lebih terperinciE.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018
UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL POLYA DI SEKOLAH DASAR Oleh : Sukriadi Hasibuan Fakultas IPS dan
Lebih terperinciNICO SATYA YUNANDA A54F100019
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan pengamatan melalui langkah-langkah metode ilmiah dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Kata pendidikan pun sudah tidak asing lagi di dengar oleh seluruh lapisan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini
Fivi Nuraini 369 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD Oleh Fivi Nuraini 292013122@student.uksw.edu Firosalia Kristin Firosalia.kristin@staff.uksw.edu
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciPembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh
Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh Darmiaty SD Negeri 63 Banda Aceh Email: darmiaty@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinci