Keywords: Production Costs, Land Area, The Number Of Labor, and Work Experience

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ABSTRACT. Nisha Selvia 1, Ansofino 2, Putri Meliza Sari 2.

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN PEMILIK PAYANG DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

GUSMA YELVI NIM

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH DI NAGARI SALIMPAT KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Business analysis floating net cages, prospects and problems development in Nagari Tanjung Sani West Sumatra Province.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

p,tl Padang, Sepfember 2016 HALAMAN PENGESAHAN JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SILAUT KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : SINTA YELPI SARI

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Lampiran 1. Identitas Responden dan Kepemilikan Ternak Milik Sendiri

Keywords: Poor Families Income, Education, Age, Outpouring Working Hours and The Quantity Of Dependent

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, Indonesia mempunyai

ABSTRACT. Keywords: Class Management, Use Of Instructional Media, How To Learn

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

ABSTRACT. banyak mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari sehingga siswa memperoleh banyak pengalaman.

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN JUMLAH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN DI UD. WARGA TEKNIK NAGARI AIR BANGIS, KECAMATAN SUNGAI BEREMAS JURNAL

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

Oleh: ERNAWATI B

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

JURNAL OLEH : WATI WIJAYA NPM

Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-12, h Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

ABSTRACT. Keywords: Income Of Rice Farmers, Climate Change, Production, Price, Education Level.

ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT

ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, PELATIHAN GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMAN 14 PADANG JURNAL

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, NET EKSPOR, KONSUMSI RUMAH TANGGA DAN AGRO INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA BARAT

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI CABAI MERAH BESAR DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

Keywords: Parent Income Level, Parent Education Level, Peer Environment, Self Efficacy and Interests

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP USAHA TANI IKAN LELE DI DESA PLIKEN KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

PENGARUH NET PROFIT MARGIN

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ABSTRACT

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Keywords: Self Concept, Learning Facilities, Learning Creativity, Parental Attention, Learning Outcomes

BAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF, PENGAWASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

SUPLAI BENIH IKAN UNTUK KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI NAGARI TANJUNG SANI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

ABSTRACT

Keywords: Teaching Experience, Work Motivation, Work Culture, And Infrastructur PENDAHULUAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA PADANG

NOVI NURUL ALIYAH B

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui

Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

JURNAL OLEH SITI ERWINA YOUWIKIJAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Transkripsi:

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, LUAS LAHAN, JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENDAPATAN PELAKU PEMBUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI DANAU MANINJAU KABUPATEN AGAM Septila Yunisa¹, Yola Malinda², Lovelly Dwinda Dahen 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat septila94@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of variable production costs, land area, the number of labor, and work experience of Revenue cultivators cultivators of Floating Net Cages in Lake Maninjau Agam District. The result showed that : 1) there is a significant positive effect between production costs (X1) against the perpetrators of farmers Keramba cage (Y) in Lake Maninjau Agam with regression coefficient 0,495 and t count (6.350)> t table (1.99210). 2) a significant difference between the total area of positive (X2) against the perpetrators of farmers income Keramba cage (Y) in Lake Maninjau Agam with regression coefficient 0.112 and t count (3.630)> t table (1.99210).3) there are significant significant positive between Total Manpower (X3) against the perpetrators of farmers income Keramba cage (Y) in Lake Maninjau Agam with regression coefficient 0.060 and t count (2.203)> t table (1.99210) 4) a significant difference between the positive work experience (X3) against the perpetrators of farmers income Keramba cage (Y) in Lake Maninjau Agam with regression coefficient 0.159 and t count (3.384)> t table (1.99210) and 5) there is significant influence between the cost of production, the land area, The amount of labor and work experience collectively against the Revenue of cultivators of Floating Net Cultivators (Y) in Maninjau Lake Agam District with F count 26.946> Ftable (2.49). Keywords: Production Costs, Land Area, The Number Of Labor, and Work Experience PENDAHULUAN Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut, Indonesia mempunyai mempunyai sumber daya alam yang besar, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Selain perairan laut, luas daratan Indonesia juga menyimpan perairan tawar yang begitu luas. Sebagai perairan laut, perairan tawar juga menyimpan potensi sumber daya alam yang tidak sedikit yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pembangunan sumber daya perikanan menjadi salah satu andalan bagi Bangsa Indonesia. Sejalan dengan arah kebijakan menekankan pada program pengembangan agribisnis perikanan dengan tujuan menggalakkan perikanan budidaya yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan, memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan tahap Nasional secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan, memelihara kelanjutan sumber daya perikanan serta ekosistem perairan umum serta memperkuat

pengawasan dan pengendalian dalam pemamfaatan sumber daya perikanan. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara adalah dengan melihat pendapatan yang mampu dicapai oleh suatu negara atau suatu daerah. PDRB merupakan salah satu indikator untuk melihat besarnya rata-rata nilai output yang diterima oleh setiap penduduk dalam satu tahun dari hasil kegiatan perekonomian secara menyeluruh disuatu negara/daerah. Terlihat bahwa kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Agam cenderung mengalami fluktuasi. Pada tahun tahun 2011 kontribusinya sebesar 5,60% dan pada tahun 2015 menunjukkan angka 8,07%. Peningkatan kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Agam tidak merata sepanjang tahun 2011-2015. Pada akhir tahun 2008 sampai awal tahun 2009 fungsi perikanan budidaya mengalami kendala yang sangat berat, hal ini dikarenakan adanya dampak fenomenal tubo belerang atau natural upwelling di danau yang menyebabkan kematian ikan yang tinggi sehingga para pelaku pembudidaya mengalami kerugian. Dampak dari natural upwelling ini adalah menurunnya kualitas air yang ditandai oleh bau yang menyengat, menimnulkan gatal bila mengenai kulit, dan terjadinya blooming alga pengganggu terutama Microcystis aeruginosa (LIPI, 2007). Pada akhir tahun 2015 jumlah kematian ikan mencapai 175 ton (LIPI,2016). Peristiwa ini merupakan musibah terbesar di Kabupaten Agam dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pendataan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam terdapat keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau sebanyak 23.566 petak. Jumlah ini tersebar di berbagai Nagari yang ada di Kecamatan Tanjung Raya (Sumber: DKP Kabupaten Agam). Pelaku pembudidaya adalah orang yang aktif melakukan pekerjaan mengelola keramba dalam memperoleh pendapatannya. Pelaku pembudidaya ini tinggal di desa pesisir atau berdekatan dengan lokasi keramba dan mata pencaharian utamanya berasal dari mengelola keramba. Bagi Pelaku pembudidaya, kebutuhan fisik minimum atau kebutuhan konsumsi keluarga sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterimanya. Menurut Binardin dan Russel (2005), Pendapatan merupakan sejumlah aset baik berbentuk tunai ataupun tidak yang diperoleh melalui sebuah kegiatan tertentu. Semakin tinggi tingkat kesulitan sebuah pekerjaan tentu akan semakin meningkat nilai pendapatan yang akan diperoleh. Dalam perkembangannya pendapatan pelaku pembudidaya sulit ditentukan. Seringkali pelaku pembudidaya memperoleh pendapatan tinggi, rendah dan

bahkan tidak memperoleh pendapatan sama sekali. Keadaan ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya seperti biaya produksi, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan pengalaman kerja. Menurut (Sukirno, 2014:208) Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barangbarang yang diproduksi perusahaan tersebut. Dalam usaha Keramba Jaring Apung (KJA) misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas. Dimana pada tahun 2012 terlihat bahwa dengan jumlah luas area 12.680 unit lahan memproduksi sejumlah 43.891,98 ton ikan segar, sedangkan pada tahun 2015 dengan lahan sejumlah 14.341 unit dapat memproduksi ikan sejumlah 47.409 ton. Perkembangan luas lahan juga akan berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja yang akan dibutuhkan dalam proses produksi ikan tersebut. Menurut Mulyadi (2003:59) Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang atau jasa jika ada permintaaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Dalam hal ini tenaga kerja yang dimaksud adalah orang yang melakukan kegiatan pembudidayaan Keramba Jaring Apung (KJA), mulai dari melakukan proses pengolahan lahan keramba sampai dengan memproduksi ikan, hingga siap untuk dipasarkan. Selain itu pendapatan pemilik Keramba Jaring Apung ini, juga ditentukan oleh pengalaman kerja mereka. Pengalaman kerja adalah tingkat pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya (Manulang, 1984). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan dengan menggunakan kusioner terbuka. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kusioner terbuka dengan devisi operasional variabel yaitu: 1. Pendapatan adalah setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian dimiliki oleh rumah tangga. Pendapatan pelaku pembudidaya keramba jaring apung (KJA) dihitung menggunakan pendekatan pendapatan, dengan terlebih

dahulu menghitung pendapatan total dengan cara menangalikan harga jual dan jumlah produksi ikan sehingga dapat diperoleh penerimaan total. 2. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh pelaku pembudidaya KJA untuk memproduksi ikan. Dalam hal ini biaya produksi yang dihitung oleh pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung adalah biaya tetap total (TFC), terdiri dari: jaring, bambu dan tali untuk pengikat. Biaya berubah total (TVC) terdiri dari bibit ikan, pakan ikan dan upah tenaga kerja yang dipakai pada saat proses produksi. 3. Lahan yang ddigunakan dalam hal ini adalah wilayah permukaan danau maninjau yang dikelola menjadi kolam jaring apung. 4. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam mengelola Keramba Jaring Apung adalah tenaga kerja yang terampil, karena hal ini dapat mengefisienkan hasil dari produksi ikan tersebut. 5. Pengalaman kerja adalah penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja,tingkat pengetahuan dan pelatihan serta keterampilan yang dimilikinya Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan model analisis Regresi Berganda (Multiple Regression) dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi berganda pada penelitian ini adalah : Y = a + β 1 X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + β 4X 4 + e Keterangan Y = Pendapatan pelaku pembudidaya KJA ( Rp) C = Konstanta β 1, β 2, β 3 β 4 = Koefisien regresi X1 = Biaya Produksi (Rp) X2 = Luas Lahan (m³) X3 = Jumlah Tenaga Kerja (Orang) X4 = Pengalaman Kerja (Tahun) e = Error (variabel bebas lain diluar model regresi Dengan melakukan elaborasi teori teori diatas, maka dapat digambarkan kerangka berfikir seperti berikut ini:

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis terhadap masalah yang hendak dibahas melalui penelitian ini yaitu : 1. Pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan pelaku Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam. 2. Pengaruh luas lahan terhadap pendapatan pelaku Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam. 3. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pelaku Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam. 4. Pengaruh pengalam kerja terhadap pendapatan pelaku Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam. 5. Pengaruh biaya produksi, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan pengalaman kerja secara simultan terhadap pendapatan pelaku Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini dengan sampel penelitian sebanyak 80 orang pelaku pembudidaya KJA menunjukkan bahwa sebanyak 62 orang laki laki (77,5%) dan 18 orang perempuan (22,5%). Responden dalam penelitian ini dilihat dari tingkat pendidikan, dimana sebnyak 11 orang (13,75%) tidak sekolah, SD sebanyak 9 orang (11,25%), SMP 21 orang (26,25%), SMA sebanyak 27 orang (33, 75) dan tamat perguruan tinggi yaitu 12 orang (15%).

Analisis Deskriptif Variabel Pendapatan Pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung setiap kali panen paling banyak adalah Rp.26.775.000 - Rp.28.137.500 yaitu (20,00%) responden dan paling sedikit adalah Rp.18.600.000 - Rp. 19.962.500 yaitu (3,75%) responden dengan rata-rata pendapatan pelaku pembudidayaan KJA Rp. 24.834.700 pendapatan tertinggi Rp.29.500.000 dan terendah Rp.18.600.000 Menurut Binardin dan Russel (2005), pendapatan merupakan sejumlah aset baik berbentuk tunai ataupun tidak yang diperoleh melalui sebuah kegiatan tertentu. Semakin tinggi tingkat kesulitan sebuah pekerjaan tentu akan semakin meningkat nilai pendapatan yang akan diperoleh. Berdasarkan uraian ringkas diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah sejumlah uang tunai yang diperoleh dari sejumlah kegiatan. Pendapatan yang dimiliki masing-masing individu relatif berbeda antara satu dengan yang lainnya. Analisis Deskriptif Variabel Biaya Produksi Biaya Produksi yang paling banyak adalah Rp. 22.250.000 - Rp. 23.625.000 yaitu 26,25% responden dan paling sedikit adalah Rp.14.000.000 - Rp. 15.375.000 yaitu 1,25% dan rata-rata Biaya Produksi pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung adalah Rp. 20.737.200,- Menurut (Sukirno, 2014:208) biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Pada kegiatan budidaya perikanan pengalokasian dana untuk biaya produksi merupakan kunci keberhasilan bagi petani keramba dalam membudidayakan usaha perikanannya. Oleh sebab itu, penggunaan input produksi secara optimum sangat dianjurkan agar dana yang dialokasikan untuk biaya produksi tadi menjadi tepat guna, sehingga pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung mampu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Analisis Deskriptif Variabel Luas Lahan Luas Lahan yang paling banyak adalah 240,125 278,5 M ² yaitu 18,75% responden yang memiliki lahan dan paling sedikit adalah 393,625 432 M ² yaitu 2,50% responden memiliki lahan dan ratarata Luas Lahan dalam melakukan budidaya adalah 244,15 M ² Menurut Heru Susanto (2002:1) lahan merupakan lingkungan fisik meliputu tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi yang saling mempengaruhi potensi penggunaannya. Namun, lahan yang dimaksud dalam hal ini adalah areal untuk membuat kolam ikan. Lahan untuk

areal perkolaman dapat dibagi menjadi dua kriteria, yaitu lahan produktif dan lahan Analisis Deskriptif Variabel Pengalaman Kerja kritis. Disebut lahan produktif adalah Pengalaman kerja yang paling kerena engan perlakuan yang sangat sederhana atau tanpa perlakuan pun, lahan produktif sudah bisa digunakan untuk kegiatan produksi. Lahan kritis adalah lahan yang tidak memenuhi satu atau lebih kriteria lahan produktif. Namun dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, lahan kritis dapat diubah menjadi lahan produktif. Salah satunya dengan mengubahnya menjadi kolam ikan. Analisis Deskriptif Variabel Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang paling banyak adalah 10 11 orang yaitu 27, 50% responden dan paling sedikit adalah 14 15 orang yaitu 2. 50% responden dan rata-rata jumlah tenaga kerja dalam pembudidayaan ikan adalah 10 orang. Menurut Mulyadi (2003:59) Tenaga banyak adalah 11 12 yaitu 37.50% responden dan paling sedikit adalah 21 22 yaitu 0% responden, dengan pengalaman kerja paling banyak 22 tahun dan paling sedikit 0 tahun. dan rata-rata pengalaman kerja pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung adalah 11, 7625 tahun. Menurut (Manulang, 1984) Pengalaman kerja adalah penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya. Menurut (Rosyidi, 2002) Kecakapan (skill) yang menjadi faktor produksi disebut dengan sebutan enterprenuership jelas sekali enterprenuership ini merupakan faktor produksi yang tidak dapat diraba, kerja adalah penduduk dalam usia kerja tetapi sekalipun demikian tak lagi (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang atau jasa jika ada permintaaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Menurut (Sukirno, 2000) Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Arti tenaga juga meliputi keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. peranannya dapat sepenuhnya menentukan. Dari estimasi yang dilakukan, didapat persamaan pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) sebagai berikut: Y = 3,280+ 0,495X 1 + 0,112 X 2 + 0,060X 3 + 0,159X 4 Dari model persamaan berganda diatas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 3,280 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari

variabel biaya produksi, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan pengalam kerja maka pendapatan pelaku pembudidaya baru bernilai 3, 280. Hipotesis 1, terdapat pengaruh antara biaya produksi (X 1 ) terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (Y) dengan nilai koefisien regresi biaya produksi sebesar 0,495. Hal ini berarti adanya pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung, apabila biaya produksi meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung akan meningkat sebesar 0,495 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai t hitung sebesar 6.350 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian terdapat pengaruh antara biaya produksi terhadap pendapatan pembudidaya pelaku pembudidaya Keramba Kabupaten Agam Hipotesis 2, terdapat pengaruh antara Luas Lahan (X 2 ) terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (Y) dengan nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,112. Hal ini berarti adanya pengaruh luas lahan terhadap pendapatan pembudidaya keramba jaring apung, apabila luas lahan meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung akan meningkat sebesar 0,112 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai t hitung sebesar 3.630 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian terdapat pengaruh antara luas lahan terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Kabupaten Agam. Hipotesis 3, terdapat pengaruh antara jumlah tenaga kerja (X 3 ) terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (Y) dengan nilai koefisien regresi jumlah tenaga kerja sebesar 0,060. Hal ini berarti adanya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung, apabila jumlah tenaga kerja meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung akan meningkat sebesar 0,060 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai t hitung sebesar 2,203 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,031 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian terdapat pengaruh antara jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau Kabupaten Agam.

Hipotesis 4, terdapat pengaruh antara pengalaman kerja (X 4 ) terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung (Y) dengan nilai koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 0,159. Hal ini berarti adanya pengaruh pengalaman kerja terhadap pendapatan pelaku pembudidaya Keramba Jaring Apung, apabila pengalaman kerja meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan pembudidaya keramba jaring apung akan meningkat sebesar 0,159 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai t hitung sebesar 3.384 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian terdapat pengaruh antara pengalaman kerja terhadap pendapatan pelaku pembudidaya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada pelaku pembudidaya Keramba terdapat pengaruh signifikan positif antara biaya produksi (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi biaya produksi sebesar 0, 495 dan nilai thitung sebesar 6,350 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 2. Pada pelaku pembudidaya Keramba terdapat pengaruh signifikan positif antara luas lahan (X2) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi 0,112 dan nilai t hitung sebesar 3,630> t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 3. Pada pelaku pembudidaya Keramba terdapat pengaruh signifikan positif antara jumlah tenaga kerja (X3) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi 0,060 dan nilai t hitung sebesar 2,203 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,031 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 4. Pada pelaku pembudidaya Keramba terdapat pengaruh signifikan positif antara pengalaman kerja (X4) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi 0,159 dan nilai t hitung sebesar 3,384 > t tabel sebesar 1,99210 sedangkan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 5. Pada pelaku pembudidaya Keramba terdapat pengaruh signifikan positif antara biaya produksi (X1), luas lahan (X2), jumlah tenaga kerja (X3), pengalaman kerja (X4) terhadap pendapatan (Y) dengan F hitung 26,946 >

F tabel 2,49 hasil ini menunjukkan bahwa H a diterima dan H 0 ditolak nilai R² 0,590 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta Dianjung. St (1992). The Price System And Resource Allocationt (Leftwich.R. Terjemahan) Jakarta: Bina Aksara. Buku asli ditebitkan tahun 1981. Darmawan, Deni (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyadi, S. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada: Jakarta Manulang. (1984). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2005). Ekonomi Kelautan, PT Raja Grafindo, Jakarta. Pindyek, Robert S dan Daniel L Rubinfield. (2007). Mikro ekonomi. Jakarta: PT Indeks Raharja, Manurung (2006). Teori Ekonomi Mikro, Edisi Ke-tiga, LP Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Rosyidi, S. (2002). Pengantar Teori Mikro. Jakarta: Raja Grafindo. Samuelson. P. A dan William D Nordhaus. (2005). Mikro Ekonomi. Ahli Bahasa Oleh AM Khalid. Edisi 14 Samuelson & Nordhaus. (1993). Perekonomian Indonesia, Edisi 2, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan R dan D, Bandung: Alfabeta Sukirno. (2006) dalam Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008 USU Repository 2008. Suliyanto, (2011), Ekonometrika Terapan ; Teori Dan Aplikasi dengan Spss. Yogyakarta: Sukirno, S. (2000). pengantar teori mikroekonomi (2nd ed.). jakarta: PT Raja Grafindo. Winda, Dahen. L. (2016). Analisis Pendapatan Nelayan Pemilik Payang di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Journal of Economic and Economic (Vol.5 No.1). Hlm. 46-53.