BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian masalah Analisis Kelayakan Proyek Pelepasan Bushing pada proses Die Casting adalah sebagai berikut:. Gambar 3.1 Model Penyelesaian Masalah Mulai Observasi Lapangan Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Studi Pustaka Analisis Proses Berjalan Menentukan Alternatif Metode yang lain Desain metode yang dipilih Analisis Kelayakan Finansial Kesimpulan
36 Penjelasan langkah-langkah dalam model penyelesaian masalah Analisis Kelayakan Proyek Pelepasan Bushing pada proses Die Casting adalah sebagai berikut: 3.1.1 Observasi Lapangan Die Casting adalah salah satu proses dasar dalam pembentukan sepeda motor roda dua. Die Die Casting merupakan metode pengecoran logam dimana logam cair dipaksa masuk kedalam cetakan logam pada kecepatan yang tinggi. Salah satu sub proses di Die Casting adalah Pelepasan Bushing, Pelepasan Bushing adalah proses pelepasan Bushing Ex-Engine NG dengan cara memasukkan Ex-Engine NG ke dalam Tanur Tinggi. Disini kita mencoba melihat lebih detail ke dalam proses Pelepasan Bushing sehingga didapatkan inti dari permasalahan. 3.1.2 Identifikasi Masalah Dari hasil observasi lapangan didapatkan kesimpulan-kesimpulan kecil yang menjadi acuan untuk mengidentifikasikan masalah yang ada. Inti masalah yang didapat berkaitan tentang spesifik proses berjalan dilihat dari 4 faktor besar, yaitu faktor proses, faktor lingkungan, faktor parameter tubuh operator dan faktor finansial. Untuk itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui metode Pelepasan Bushing yang lama masih sesuai untuk dilaksanakan apa tidak dilihat dari 4 faktor tadi. Dan juga untuk mencari alternatif-alternatif metode proses yang lain dan untuk mengetahui apakah alternatif proses tersebut layak secara finansial.
37 3.1.3. Pengumpulan Data Pada tahapan pengumpulan data proses pengambilan data akan dibagi menjadi 4 bagian besar : a. Parameter lingkungan kerja, yang diambil dari parameter ini adalah sampling pengambilan temperatur pada beberapa area di sekitar mesin melting. b. Parameter tubuh manusia, pada parameter ini akan diambil detak jantung operator ketika melakukan proses Pelepasan Bushing dengan Melting. Pengambilan parameter dengan cara merasakan denyut nadi pada pergelangan tangan ketika melakukan proses di area mesin Melting. c. Parameter Proses. Parameter ini berkaitan dengan pengaruh parameter proses terhadap kinerja operator serta lingkungan, diantaranya :. - Cycle Time proses, pengambilan data Cycle Time dilakukan dengan cara mengukur langsung ke proses ketika proses berjalan, pengambilan data ini dilakukan secara sampling. - Data reject hasil proses Pelepasan Bushing dengan Melting selama range waktu tertentu. Data reject ini mewakili dari semua prosentase reject seperti retak, alumunium nempel, terbakar, dimensi NG. d. Parameter Finansial, meliputi biaya operasi proses, tenaga kerja dan biaya tidak langsung pada proses Pelepasan Bushing dengan Melting.
38 3.1.4 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan penulis untuk mengetahui metode-metode apa saja yang dapat digunakan, untuk memisahkan material Bushing dari Part Crank Case NG. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan untuk memperoleh informasi yang terkait tentang proses Pelepasan Bushing dan informasi tentang alat ukur kelayakan suatu proyek secara finansial. 3.1.5 Analisis Proses Berjalan Analisis Proses Berjalan dilakukan untuk mencari spesifikasi Pelepasan Bushing dengan Melting berdasarkan 4 faktor, yaitu proses, lingkungan, tubuh operator dan finansial. 1. Parameter Proses a Kapasitas Kapasitas adalah jumlah part maksimal yang bisa diproduksi dengan waktu kerja yang tersedia. b. Analisis Reject Ada beberapa tool yang digunakan untuk menganalisis Kualitas dengan tingkat reject, diantaranya dengan DPMO dan analisis diagram P dan np. Dpmo digunakan untuk menunjukkan tingkat reject pada produksi per 1 juta pcs produk. Diagram nenunjukkan Np/Nsp digunakn untuk menunjukan kestabilan proses Pelepasan Bushing proses berjalan.
39 2. Parameter Lingkungan Kerja. Pengukuran temperatur dilakukan dengan mengukur suhu sekitar area proses area mesin melting. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel beberapa titik tempat, hasil pengukuran tiap-tiap titik tempat dan dihitung temperatur rata-ratanya. Dari sini dapat dianalisa temperatur lingkungan kerja, pengaruhnya kepada operator dan berapa lama proses ini kondusif untuk dijalankan. 3. Parameter Tubuh Operator ketika Proses Pengukuran laju detak jantung (heart rate) sangat dipengaruhi oleh tekanan darah dalam tubuh, pengambilan sampel laju detak jantung dilakukan pada saat operator melakukan proses Pelepasan Bushing dengan Melting. Pengukuran dilakukan secara langsung kepada operator, dengan mengukur laju denyut jantung karyawan. 4 Parameter Finansial Parameter Finansial, meliputi biaya operasi proses, tenaga kerja dan biaya tidak langsung pada proses Pelepasan Bushing dengan Melting.
40 3.1.6 Menentukan Alternatif Metode yang lain Menentukan alternatif metode yang lain menggunakan metode Analisis Proses Hierarki atau Analytical Hierarchy Process. Proses analisis ini berdasarkan pada hasil kuisoner yang dibagikan kepada 5 karyawan dari departemen yang berbeda. Penentuan alternatif atau metode yang dapat digunakan dalam proses Pelepasan Bushing dilakukan penulis dengan cara studi kepustakaan. Alternatif-alternatif ini kemudian dimasukkan ke dalam kuisoner yang kemudian dibandingkan antara yang satu dengan yang lain berdasarkan 4 faktor, diantarnya faktor proses, faktor lingkungan, faktor kualitas dan faktor Finansial. Alternatif yang paling tinggi bobotnya kemudian kita analisis secara finansial. 3.1.7 Desain Metode yang Dipilih Metode yang paling tepat untuk dijalankan kemudian dirancang dengan berdasarkan kondisi dan parameter yang berjalan di proses Die Casting PT. AHM. Dari perancangan metode tersebut, akan diperoleh kebutuhan-kebutuhan proyek mulai dari tenaga kerja (man power), overhead pabrik, sampai peralatan atau material untuk investasi awal dan peralatan yang dibutuhkan pada saat memasuki fase operasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yang kemudian akan menentukan besarnya kebutuhan pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran operasi untuk pendapatan (operating or revenue expenditure).
41 3.1.8 Analisa Kelayakan Finansial Tahapan selanjutnya adalah menganalisa capital expenditure dan operating or revenue expenditure secara finansial. Hasil analisa tersebut digunakan sebagai alat ukur kelayakan proyek Pelepasan Bushing. Metode yang digunakan untuk mengukur kelayakan proyek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Metode Nilai Sekarang (Present Value Method) Kriteria kelayakan: - Proyek layak jika NPV bertanda positif (>0). - Proyek tidak layak jika NPV bertanda negatif (<0). 2. Metode Pemulihan Investasi (Payback Method) Kriteria kelayakan: - Proyek dikatakan layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek. - Proyek dikategorikan tidak layak jika masa pemulihan modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan. 3.1.9 Analisa Kelayakan Faktor yang lain Analisis faktor yang lian dilakukan dengan cara mencari data dari studi pustaka. Analsisis faktor yang lain berkaitan dengan tingkat kualitas proses yang baru, parameter lingkungan dan tubuh oparator.
42 3.1.10 Kesimpulan Setelah proses yang baru dianalisis, dilakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan kriteria kelayakan yang diharuskan oleh ketiga metode tersebut. Kesimpulan ini diharapkan dapat membantu pihak pengambil keputusan untuk memutuskan apakah proyek Pelepasan Bushing yang baru layak untuk diimplementasikan di proses Die Casting PT. AHM Plant Pegangsaan atau tidak..