PANDUAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK DAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR KLORIN (Cl 2 ) DALAM BERAS PUTIH DI PASAR TRADISIONAL KLEPU DENGAN METODE ARGENTOMETRI

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PENENTUAN KADAR KLORIDA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

Pengaruh Metode Pencucian terhadap Penurunan Kadar Klorin dalam Beras dengan Titrasi Argentometri

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MODUL I Pembuatan Larutan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ARGENTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

IDENTIFIKASI KLORIN SECARA KUALITATIF PADA BERAS MEREK X

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PERCOBAAN IV ARGENTOMETRI

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

III. BAHAN DAN METODE

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD. Disusun oleh : Haris Dianto

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

Penetapan Kadar Garam Dapur (NaCl) dalam Bahan Pangan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

kimia TITRASI ASAM BASA

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

IDENTIFIKASI KONSENTRASI NATRIUM KLORIDA (NaCl) PADA JAHE DAN LENGKUAS GILING DIBEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB 3 METODE PERCOBAAN

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUKAN ION KLORIDA DARI SAMPEL AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRIK Selasa, 01 April 2014

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

Pupuk dolomit SNI

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Pelaksanaan Persiapan Instruktur melakukan pengecekan kelengkapan sarana-prasarana sebelum praktikum dimulai, meliputi:

Analisis Kation Golongan III

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

Transkripsi:

PANDUAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK DAN LINGKUNGAN AKADEMI ANALIS KESEHATAN THERESIANA JL. MAYJEN SUTOYO No. 69 SEMARANG

PETUNJUK UMUM A. Tata Tertib 1. Mahasiswa harus sudah hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Selama praktikum, mahasiswa harus mengenakan Alat Pelindung Diri (jas laboratorium, masker, sarung tangan, sepatu tertutup, dsb). 3. Harus mentaati peraturan-peraturan yang berlaku, disiplin dan jujur dalam melaksanakan praktikum. 4. Setiap kali praktikum, mahasiswa wajib mengisi dan menandatangani daftar hadir. Jika berhalangan hadir, mahasiswa harus dapat memberikan keterangan tertulis yang disertai dengan alasan-alasan yang sah. 5. Mahasiswa yang 3 kali berturut-turut tidak datang tanpa ada keterangan yang sah tidak diperbolehkan lagi melanjutkan/menyelesaikan praktikumnya. B. Peralatan 1. Mahasiswa WAJIB membawa sendiri perlengkapan praktikum pribadi (serbet, tisu, pipet tetes dll) 2. Jika akan memulai praktikum, bersihkan dan siapkan alat-alat yang akan dipakai di atas meja kerja. 3. Jika diperlukan mahasiswa dapat meminjam alat tambahan kepada pengampu. 4. Kerusakan alat selama praktikum menjadi tangggung jawab mahasiswa yang menggunakan. C. Zat dan Pereaksi 1. Zat yang akan dianalisis supaya ditempatkan dalam wadah tertutup supaya tidak terkontaminasi dengan kotoran-kotoran yang akan mempersulit analisis.

2. Gunakanlah pereaksi secukupnya. Periksalah pereaksi yang akan digunakan apakah jernih atau keruh. Jika keruh mintalah pengganti kepada instruktur. 3. Jangan mengembalikan pereaksi yang berlebih ke dalam botolnya untuk menghindari kontaminasi dan kesalahan pengambilan. 4. Zat padat harus diambil dengan sendok atau spatel yang bersih dan kering. 5. Botol-botol pereaksi yang digunakan untuk bersama tidak boleh dibawa ketempat sendiri. Ambillah secukupnya dengan tabung reaksi. 6. Setelah praktikum selesai botol-botol reagen harus ditata sesuai dengan urutannya. D. Bahan-bahan Berbahaya 1. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti, eter, methanol dan lain-lain. 2. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan luka bakar seperti asam-asam kuat (HCl, H 2 SO 4, HNO 3 ), basa-basa kuat (KOH, NaOH, NH 4 OH). 3. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan menghasilkan gas-gas beracun harus dilakukan di almari asam. JURNAL, LAPORAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM 1. Jurnal dibuat pada folio bergaris. 2. Jurnal diisi dengan format : Judul, Tujuan, Prinsip, Dasar Teori, Reaksi Kimia, Alat dan Bahan, Skema Cara Kerja, dan Hasil Pengamatan. 3. Laporan dibuat dengan melanjutkan jurnal, dengan menambahkan : Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka yang digunakan (minimal 3 pustaka, bukan dari blog).

4. Laporan lengkap harus diserahkan kepada asisten yang bertugas paling lambat tujuh (7) hari setelah percobaan dilakukan. Jika belum memberikan laporan percobaan, maka praktikan yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum selanjutnya. 5. Plagiarisme akan diberikan nilai minimal. 6. Penilaian praktikum ditentukan oleh hasil-hasil berikut: a. Pre-test 10% b. Kondite kerja 10% c. Laporan praktikum 20% d. Ujian Akhir Semester 60% LAIN-LAIN 1. Praktikan wajib mengikuti semua kegiatan praktikum. 2. Nilai pretest minimal untuk dapat mengikuti praktikum : 6 ; Perbaikan pretes diberikan 1 kali, apabila tetap tidak memenuhi syarat diperbolehkan mengisi absen dan tidak terdapat penggantian praktikum. 3. Mahasiswa yang 3 kali berturut-turut tidak lolos pretes tidak diperbolehkan lagi melanjutkan/menyelesaikan praktikumnya. 4. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

BAB I ANALISIS PESTISIDA A. Tujuan Mahasiswa dapat mengidentifikasi residu pestisida golongan organoklorin yang terdapat pada bahan pangan B. Dasar Teori Penggunaan pestisida menjadi solusi utama yang diaplikasikan dalam setiap tahapan budidaya hingga distribusi beras. Besarnya angka penggunaan pestisida dalam usaha pertanian dikarenakan anggapan penggunaan pestisida dapat meningkatkan efisiensi, menguntungkan produksi, dan meningkatkan kualitas produk beras itu sendiri. Anggapan tersebut menjadikan konsumsi pestisida dunia mencapai angka 1.500.000 metrik ton/tahun. Di lain sisi, data dari berbagai penelitian mengenai penggunaan pestisida pada proses produksi hingga distribusi beras justru menimbulkan permasalahan yang cukup mengkhawatirkan. Penggunaan pestisida dapat menghasilkan residu pestisida pada beras. Adanya residu pestisida pada beras dapat menimbulkan bahaya bagi manusia, lingkungan, dan bahkan produksi beras itu sendiri. Salah satu residu pestisida paling berbahaya dalam proses produksi hingga distribusi beras adalah residu pestisida golongan organoklorin. Bahaya residu pestisida organoklorin terjadi berkaitan dengan sifat senyawa organoklorin yang persisten, stabil, akumulatif, dan bersifat toksik Penelitian menunjukkan bahwa paparan dan akumulasi residu organoklorin telah mengakibatkan begitu banyak permasalahan kesehatan bagi manusia. Residu organoklorin dapat mengganggu kerja hormon endokrin, mengganggu sistem reproduksi, merusak fungsi liver, menimbulkan kerusakan saraf,

menimbulkan hepatitis, penyakit kardiovaskular, merusak respon kekebalan tubuh, menimbulkan mutasi gen, dan memicu penyakit autoimun. Residu organokloirn juga diketahui telah memicu dan menimbulkan kanker payudara, kanker pankreas, kanker kolorektal, kanker kelenjar tiroid. Salah satu senyawa penyusun golongan organoklorin adalah senyawa klorin yang bersifat sebagai desinfektan dan pemutih yang penggunaanya dilarang terdapat pada makanan. Larangan ini dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.772/Menkes/Per/XI/88 dimana klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih atau pematang tepung dan menurut Peraturan Menteri Pertanian No.32/Permentan/OT.110/3/2007, klorin tercatat sebagai bahan kimia berbahaya pada proses penggilingan padi, huller dan penyosoh beras. Penggunaan pestisida organoklorin dapat dianalisis dengan menggunakan dengan metode Argentometri Mohr karena metode ini umum digunakan untuk penentapan kadar halogenida seperti klorida dan bromida yang membentuk endapan perak nitrat pada suasana netral. C. Alat dan Bahan Bahan : Aneka jenis Beras, AgNO 3 0,01 N, K2CrO4 5%, NaCl 0,01N Alat : Alat gelas secara umum, mortir dan stamper, labu takar, kertas saring, ph stik D. Prosedur 1. Analisis Kualitatif a. Sampel Identifikasi klorin dengan cara menimbang seksama 10,0 g beras, kemudian ditumbuk. Ditambahkan 50,00 ml air aquadest, Kemudian

aduk. Saring dan ambil filtratnya sebanyak 1 ml masukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan 1,00 ml larutan AgNO 3. Bila terjadi endapan putih menggumpal, maka sampel positif mengandung klorin. b. Kontrol positif Identifikasi klorin dengan cara menimbang seksama 10,0 g beras, kemudian ditumbuk. Ditambahkan 50,00 ml air aquadest, Kemudian aduk. Saring dan ambil filtratnya sebanyak 1 ml masukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan larutan pemutih 1 ml. Ditambahkan 1,00 ml larutan AgNO 3. Terbentuk endapan putih menggumpal. 2. Analisis Kuantitatif (Kompleksometri) a. Dilakukan Pembakuan terhadap baku sekunder AgNO3 0,01N b. Penetapan kadar klorin dengan menimbang 20,0 g beras dengan timbangan analitik, kemudian ditumbuk. Tambahkan 100,0 ml aquadest kemudian aduk dan saring filtratnya. Masukkan filtrat kedalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan indikator kalium kromat (K2CrO4) 5% sebanyak 1,00 ml. Titrasi dengan larutan baku perak nitrat (AgNO3) 0,01 N, hingga titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan warna merah kecoklatan. Catat dan hitung volume AgNO3 0,01 N yang digunakan dan ulangi replikasi sebanyak 3 kali. c. Titrasi blanko dengan mengambil 100,0 ml aquadest dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan indikator kalium kromat (K2CrO4) 5% sebanyak 1,00 ml. Titrasi dengan larutan baku perak nitrat (AgNO3) 0,0141 N, hingga titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan warna merah kecoklatan. Catat dan hitung volume AgNO3 0,01 N yang digunakan. Ulangi perlakuan sebanyak 3 kali.

3. Perhitungan Perhitungan kadar klorin dihitung dengan rumus sebagai berikut: A : Volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi sampel (ml) B : Volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi blanko (ml) N : Normalitas larutan baku AgNO3 (mgrek/ml) 35,450 : BM Cl