PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Register & Counter -7-

Operasi Counting Q 1 Q 2. Pulsa clock Belum ada pulsa Setelah pulsa # Setelah pulsa # 2

1). Synchronous Counter

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

1). Synchronous Counter

REGISTER DAN COUNTER.

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

Bab XI, State Diagram Hal: 226

PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

=== PENCACAH dan REGISTER ===

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER

PERTEMUAN 12 PENCACAH

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

BAB VIII COUNTER (PENCACAH)

COUNTER ASYNCHRONOUS

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Gerbang NOR, NAND dan XOR. Mahasiswa dapat memahami rangkaian kombinasi gerbang logika NOR, NAND dan XOR.

Finite State Machine (FSM)

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

PERCOBAAN 2. FLIP-FLOP

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

PERCOBAAN 3a MULTIVIBRATOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB VII FLIP FLOPS. Gate-gate logika kombinatorial. Elemenelemen. memori. Input-input eksternal. Gambar 7.1 Diagram Sistem Digital Umum

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

FLIP-FLOP (BISTABIL)

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

COUNTER ASYNCHRONOUS

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

Jobsheet Praktikum REGISTER

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

BAB 5. MULTIVIBRATOR

BAB VII DASAR FLIP-FLOP

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

BAB 7 REGISTER Register

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum

Rangkaian Sekuesial. [Rangkaian Sekuensial] BAB V

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara:

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL MODUL II RANGKAIAN SEQUENTIAL

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :

LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE SISTEM PENILAIAN LATIHAN TEMBAK DIGITAL

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / SHIFT REGISTER

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Simulasi Operasi Logika pada Dua Buah Sinyal Digital

Transkripsi:

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON 6.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat Rangkaian dasar 3-bit Membuat Timing Diagram Counter Membuat MOD-n Membuat Up-Down 6.2. PERALATAN : Modul Trainer KL-31001 Digital Logic Lab Modul KL-33009 / KL-33010 Oscilloscope 6.3. DASAR TEORI : Counter dibangun dengan flip-flop dan gerbang logika dasar. Dari percobaan sebelumnya, kita menemukan bahwa T flip-flop menggantikan letak outputnya diantara biner "0" dan "1" ketika input T=1 dan CK=1. Gambar 6.1: Rangkaian counter Perhatikan Gambar 6.1 dimana tiga T flip-flop dihubungkan secara seri. Output Q dari flip-flop di depan digunakan sebagai input CK untuk setiap flip-flop berikutnya. Asumsikan jumlah flip-flop yang tersambung secara seri adalah n dan terdapat n 1

input, maka output dari flip-flop terakhir adalah n/2n. Sehingga gelombang output seperti pada Gambar 6.2. Gambar 6.2: Timing diagram pada rangkaian counter Dari Gambar 6.2 dapat kita lihat bahwa output normal A, B, C terhitung up saat output complement A, B, C terhitung down, jadi CK ditrigger pada sisi negatif. A memiliki dua kali siklus dan setengah frekuensi CK B memiliki dua kali siklus dan setengah frekuensi A C memiliki dua kali siklus dan setengah frekuensi B Jika CK ditrigger pada sisi positif, gelombang outputnya akan terlihat seperti pada Gambar 6.3. Terlihat dengan jelas A, B, dan C terhitung up. Rangkaian pada Gambar 6.1 akan terhitung up ketika CK terhubung dengan Q. Ketika CK terhubung dengan Q, rangkaian akan terhitung down. 2

Gambar 6.3: Timing diagram pada rangkaian counter JK flip flop adalah flip fliop universal yang biasanya digunakan dalam percobaan untuk membangun counter dasar. Rangkaian pada Gambar 6.4 adalah up/down counter yang dibangun dengan JK flip-flop yang dihubungkan secara seri. Gambar 6.4: Rangkaian counter dari J-K flip-flop Ketika M=0, CK terhubung dengan Q dan rangkaian akan terhitung UP Ketika M=1, CK terhubung dengan Q dan rangkaian akan terhitung DOWN Koneksi serial, seperti Gambar 6.4 berdasar dari Asynchronous Counting. Dengan tujuan untuk mendapatkan efek dibagi sejumlah n, outputnya harus terhubung dengan pin CLEAR. 3

Gambar 6.5 menunjukkan rangkaian dibagi-oleh-5. Kita dapat melihat dari tabel kebenaran (Tabel 6.1) bahwa kondisi 0 dan 5 setara, membentuk sebuah loop yang disebut rangkaian dibagi-oleh-5. Gambar 6.5: Rangkaian counter dibagi-oleh-5 Tabel 6.1: Tabel counter STATE C B A 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 3 0 1 1 4 1 0 0 5 0 0 0 6 0 0 1 Dalam Gambar 6.5, A dan C terhubung dengan CL melalui gerbang AND. Karena kondisi 5 adalah 101, ketika CBA=101 counter direset. Metode lain untuk mencapai operasi asinkron dibagi-oleh-n ditunjukkan Gambar 6.6, yang merupakan rangkaian counter dibagi-oleh-5. Pada CBA= 100, output C dihubungkan dengan CL melalui gerbang AND. Sebuah kapasitor ditambahkan pada CL untuk memperpanjang fungsi CLEAR. Kapasitor mempertahankan kondisi 1 dan menjaga flip-flop dalam mode CLEAR ketika CK turun. Di sisi negatif CK, counter masih disable. 4

Gambar 6.6: Rangkaian counter dibagi-oleh-5 Koneksi serial antara rangkaian dibagi-oleh-2 dan dibagi-oleh-5 membentuk sebuah counter BCD. Sebuah 1 Hz timing signal dapat dibangkitkan ketika counter industrial seperti rangkaian dibagi-oleh-10 atau dibagi-oleh-6 digunakan dalam hubungan dengan power AC 60 Hz. Jika semua CK dihubungkan bersama, sebuah counter sinkron terbentuk. Kecepatan operasinya jauh lebih cepat dibandingkan dengan counter asinkron yang dihubungkan secara serial, tetapi mendesain counter non 2 n dengan counter sinkron jauh lebih kompleks. Gambar 6.7 menunjukkan counter 4 bit dibagi-oleh-16. Gambar 6.7: Rangkaian counter 4-bit dibagi-oleh-16. Gambar 6.8 menunjukkan rangkaian counter sinkron dibagi-oleh-5. Strukturnya lebih kompleks daripada counter asiknron. Gambar 6.8: Synchronous counter dibagi-oleh-5. 5

6.4 Prosedur Percobaan 6.4.1. Counter Asynchronous Up Biner 1. Pasang connection clip sesuai Gambar 6.9 untuk membangun rangkaian pada Gambar 6.10. Gambar 6.9: Modul KL-33009 Blok a Gambar 6.10: Rangkaian ekivalen 2. Hubungkan A2 (clear) ke SW0; A1 ke +5v; output F1, F3, F5, F7 ke L1~L4 berturut-turut dan B1 (CK) ke Clock Generator, atur frekuensi output pada 1 khz. 6

3. Atur SW0 ke 1 pada awalnya agar output clear; kemudian atur SW0 ke 0 untuk memulai counting. Ukur CK dan output dengan osiloskop, catat output pada Gambar 6.11 Gambar 6.11: Grafik hasil percobaan 4. Apa yang terjadi jika SW0 diatur pada 1 selama proses counting? 6.4.2. Counter Asynchronous Decade Up 1. U4 (7490) pada modul KL-33010 blok d, ditunjukkan pada Gambar 6.12, akan digunakan dalam percobaan ini. Blok digram fungsional dari U4 ditunjukkan pada Gambar 6.13. Gambar 6.12: Modul KL-33010 Block d 7

Gambar 6.13: Rangkaian ekivalen 2. Hubungkan C3, C4 ke SW0 dan SW1; D1, D2 ke SW2 dan SW3; F1~F4 ke L1~L4; A2 ke output SWA Q; B2 ke output SWB Q. 3. (A) Hubungkan C3, C4, D1, D2 ke ground dan A2 ke pulse SWA Q. Ukur dan catat gelombang output dalam Gambar 6.14(a). (B) Hubungkan C3, C4, D1, D2 ke ground dan B2 ke pulse SWB Q. Ukur dan catat gelombang output dalam Gambar 6.14(b). (a) (b) Gambar 6.14: Grafik hasil percobaan 4. Hubungkan F1 ke B2; A2 ke pulse 1 khz. Ukur dan catat A2 (CK), F1, F2, F3, F4 dalam Gambar 6.15. 8

Gambar 6.15: Grafik hasil percobaan 5. Hubungkan C3, C4 pada +5V; D1, D2 pada ground. Bagaimana outputnya? 6. Hubungkan D1, D2 pada +5V; C3, C4 pada ground. Bagaimana outputnya? 6.4.3. Counter Asynchronous Up Dibagi oleh N 1. U3 (&493) pada modul KL-33010 Blok c, ditunjukkan pada Gambar 6.16 akan digunakan pada percobaan ini. Blok diagram fungsional dari U3 ditunjukkan pada Gambar 6.17. Gambar 6.16: Modul KL-33010 block c 9

Gambar 6.17: Rangkaian ekivalen 2. Hubungkan B1(CK) ke output Clock Generator dan hubungkan output F2, F3, F4 ke L2, L3, L4. 3. Hubungkan input C1 dan C2(clear) ke salah satu dari dua output F2, F3, F4 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6-2. Amati dan catat kondisi F2, F3, F4 pada dalam tabel 6-2. Ukur CK dan F4 dengan osiloskop dan gambar gelombang output. Tentukan tipe couter apakah yang ditunjukkan pada setiap koneksi. Tabel 6.2: Tabel hasil percobaan C1 C2 F2 F3 F4 CONNECT F2 CONNECT F3 CONNECT F4 CONNECT F2 F3 CONNECT F2 F4 CONNECT F3 F4 Gambar 6.18: Gambar Signal(1) 10

Gambar 6.19: Gambar Signal (2) Gambar 6.20: Gambar Signal (3) Gambar 6.21: Gambar Signal (4) Gambar 6.22: Gambar Signal (5) 11

Gambar 6.23: Gambar Signal (6) 6.4.4. Counter Asynchronous Binary Down 1. Hubungkan connection clips sesuai dengan Gambar 6-24 untuk membangun rangkaian Gambar 6.25: Gambar 6.24: Modul KL-33009 Blok a Gambar 6.25. Rangkaian ekivalen 12

2. Hubungkan A2(Clear) ke SW0 = 5v; A1 ke +5v; B1(CK) ke 1 khz output dari clock generator. Hubungkan F2, F4, F6, F8 ke L5- L8. 3. Ukur outputnya dengan oscilloscope. Gambarkan gelombang outputnya dalam Gambar 6.26. Gambar 6.26: Grafik hasil percobaan 5.5. TUGAS 1. Sebuah Counter mempunyai urutan acak sebagai berikut : 2-4-5-7-1-0-3-6-2-4-5- Gambarkan timing Diagramnya. 2. Jika akan digunakan untuk membuat stop watch yang menghitung 00 s/d 99 kembali lagi ke 00, bagaimana cara mendisainnya? 13