' Persentase Tingkat Hunian. Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate) - Rata-rata l,ama Pasien Dirawat (Average Length of Stay)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

MATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD Dr.ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dengan upayaa peningkatan kesehatan dan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

admission kedua tercatat pada statistik. lilywijaya 2

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

Pemerintah Kota Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain (Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit mempunyai peran yang penting dalam memberikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

TENTANG. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas. pencapaian sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) di Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

BAB I PENDAHULUAN. kelima Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik. kebutuhan dasar hidup yang layak dan memberikan kepastian

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. 1. Hadi Soebroto, 2. Robby Sumampow,

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB III METODE PENELITIAN. berpengaruh pada kinerja keuangan yang diukur dalam tingkat Return On

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dasar suatu rumah sakit adalah pemulihan kesehatan anggota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

Transkripsi:

LAPORAIT PENCAPAIAIT INDTKATOR KINEzuA UTAMA TRIBULAI{ I Tahun 2Ol7 SASARAI{ STRATTGIS INDII{ATOR KINER*IA RTALISASIaALT TWl TW II TW III TW IV TOTAL {11 tzl {31 l4l (51 {6} 17l (81 {el {101 1. Tersedianya layanan kesehatan peorangan kepada masyarakat sesuai dengan standart klasifikasi pelayanan rumah sakit 1. Persentase pelayanan kesehatan perorangan di rumah sakit. ' Persentase Tingkat Hunian Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate) - Rata-rata l,ama Pasien Dirawat (Average Length of Stay) Iumlah Hari Perawatan X700 o/o Iumlah Tempat Tidur X Jumlah Hari Periode fumlah Hari Perawatan umlah Pasien Keluar 60-85 65,49yo Bor Tribulan I tahun 2OL7 meningkat dibanding tribulan IV 2OL6 (64,71o/ol ata'u naik 1,2o/o. Artinya pemanfaatan pelayanan kesehatan perorangan rujukan di Rumah sakit oleh masyarakat termasuk efektif. 6-9 ha-ri 5 Hari Dengan lama dirawat rata-rata 5 hari sama dengan tribulan IV tahun 2016. pencapaian kurang dari target, hal ini disebabkan karena adanya kebijakan pelayanan operatif bahwa kelengkapan pemeriksaan pasien

SASARAI{ INDII{ATOR RTALISASI2OL7 AI{AI,ISA STRATEGIS KINTR.'A TWl TW II TW III TW IV TOTAL {U l2l (31 (41 (sl (61 17l (81 (el t10l yang akan dilaksanakan tindakan operatif dilaksanakan di IRJ sehingga pasien tidak perlu menunggu pemeriksaaan di Rawat Inap dan Hari Perawatan jadi lebih pendek. Rata-rata l,ama Tempat Tidur Kosong/Tidak Terisi {Turn Over Internal) (fml Tempat Tidur X Iml Hari Periode) - ml Hari Perawatan fumlah Pasien Keluar 1-3 hari 3 Hari Pencapaian memenuhi target. Artinya 1 TT di RS dalam kurun waktu tribulan 1 (Jan s.d Maret 2OI7l selama 3 hari saja tidak terisi oleh pasien. Hal ini memungkinkan petugas untuk melaksanakan tindakan perawatan terhadap TT. - Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur dalam Kurun Waktu tertentu (Bed Turn Over) Jumlah Pasien Keluar fumlah Tempat Tidur 40-50 kali/thn 10-13 kari/tb 12 Kaii Pencapaian memenuhi target. Artinya 1 TT di RS dalam kurun waktu 3 bulan digunakan sebanyak 12I<aJi, sesuai dengan standar.

SASARAT{ INDIKATOR KINERJA RTALISASI 2017 STRATEGIS TWr TW II TW III TW IV TOTAL t1l t2l {3) {4t (51 (61 2. Persentase 17l (81 (el (101 kualifikasi tenaga profesional medis dan keperawatan: Persentase Jumlah Tenaga Medis Sesuai Dengan Standar Klasifikasi Rumah Sakit Persentase Tenaga Keperawatan yang Memenuhi Standar Kompetensi. fml Tenaga Medis sesuai Standar Klasifikasi RS yg Tersedia fml Tenaga Medis Sesuai Standar Klasifikasi RS fml Tenaga Keperawatan yg sesuai dg Standar Kompetensi ml Tenaga Keperawatan 98o/o 99V" Pencapaian TB I2OL7 mengalami peningkatan dibandingkan TB IV 2016 karena ada penambahan2 orang dokter spesialis 1 orang spesialis THT dan 1 orang Spesialis Jantung. 96'% 97,85o/o Pencapaian memenuhi target. Jumlah tenaga perawat keseluruhan 279 org, masih ada tenaga perawat dgn pendidikan dibawah D3 yaitu 6 org perawat. Sesuai standar Kemenkes bahwa tenaga Keperawatan paling lambat tahun 2OI9 harus memenuhi standar pendidikan yaitu minimal D3.

SASARAN INDIKATOR RTALISASI 2017 STRATEGIS KINER.'A TWr TW II TW III TW IV TOTAL {11 121 (31 l4l (5) (61 t7l {81 {el {1()1 3. Angka Kematian Pasien Dirawat di Rumah Sakit: - Angka Kematian Umum Pasien Keluar Kematian > 48 Jam Pasien Keluar 4. Persentase sarana/prasaran a dan peralatan kesehatan di RSUD JuTlah Pasien Mati.Seluruhnya. X 100 %oo f umlah Pasien Keluar (Hidup * Mati) " ' fumlah Pasien ) 48 Iam Dirawat lsa AIYALISA 345o/oo 79,29o/oc Pencapaian diatas target. Hal ini dikarenakan RSUD Kanjuruhan merrrpakan RS rujukan di wilayah Kabupaten Malang. Kematian terbanyak pada TB I adalah pasien dengan stroke (CVA dengan perdarahan) yang resiko kematian sangat tinggr. X 100 o/oo <25o/oo 37,2oo/oc rana yang Tersed ia fml Sarana & Prasarana Sesuai Standar X L00 o/o SOVy 70,65Vo Pencapaian belum memenuhi target, hal ini dikarenakan beberapa unit saat ini masih belum terpenuhi standar sarana dan prasarananya. Saat ini proses pelaksanaan pemenuhan masih sedang berjalan sesuai dengan perencanaan Tribulanan.

SASARAN INDIKATOR RTALISAST,2OL7 FORDIULA STRATEGIS KINER^'A TWI TW II TW III TW IV TOTAL (1t (21 (31 (41 (s) {6} 17l (8) (el t10l 2. Terpenuhi 1. Persentase Pengadaan Sarana, Prasarana & Per IOOo/o 25o/o Pencapaian belum x100% nya pengadaan Rencana Pengadaan Sarana, Prasarana memenuhi target. kapasitas sumber daya Peralatan Hal ini sudah sesuai sumber daya manusia dan peralatan sesuai dengan standart klasifikasi rumah sakit. rumah sakit dengan rencana pelaksanaan secara tribulan. Keterangan. 1. Jumlah seluruh pasien dirawat TB I 2. Jumlah pasien rawat jalan TB I 3. Jumlah lama di rawat 4. Jumlah hari perawatan 5. Jumlah pasien meninggal > 48 jam 6. Jumlah pasien meninggal < 48 jam = 3.279 orang. = 28.474 orang. = 16.490 hari. = 16.504 hari. = 122 orang = 260 orang