PTM & Alat Berat MOTOR GRADER (CATERPILLAR 140H) Pengajar : Kusumo, DS. Disusun Oleh: NONI ELOKLADESELI Sipil 2 Pagi

dokumen-dokumen yang mirip
A Tower Grader. b. Motor Grader Gambar: Jenis Grader

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

Gambar 2.1 motor grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Gambar 2.1 Motor Grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Motor gradermotor grader adalah alat yang cocok untuk kpeperluan perataan permukaan,dalam rangka membentuk permukaan secara mekanis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

RINTA ANGGRAINI

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

1. EMISI GAS BUANG EURO2

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

MODUL RINGKAS OPERATOR MOTOR GRADER

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PROSES MAINTENANCE AND MINOR REPAIR PADA MESIN MANESTY ROTAPRESS MK II A

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUN PUSTAKA

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Terjadi penumpukan volume lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalan Raya Porong

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

BAB II LANDASAN TEORI

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT ( STUDI KASUS PELEBARAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN)

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)

TEKNIK LALU LINTAS EKONOMI KEGIATAN PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG POL KAM KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB II STUDI PUSTAKA

Proses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

BAB II LANDASAN TEORI

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

aintis Volume 14 Nomor 1, April 2014, 1-22

Robstep X1 Buku Manual Terima kasih anda telah memilih dan membeli Robstep X1 Buku manual ini sebagai panduan untuk membantu anda dalam merakit,

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING)

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

TEKNIK ALAT JILID 2 SMK. Budi Tri Siswanto

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

Transkripsi:

PTM & Alat Berat MOTOR GRADER (CATERPILLAR 140H) Pengajar : Kusumo, DS Disusun Oleh: NONI ELOKLADESELI 1113020012 3 Sipil 2 Pagi PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2016 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah PTM dan Alat Berat ini dengan baik dan tepat waktu. Pembuatan makalah ilmiah ini adalah sebagai hasil penelitian mahasiswa terhadap penggunaan alat berat di pekerjaan konstruksi sipil yang ada di lapangan, khususnya penggunaan alat berat Motor Grader. Selain itu, pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk mempelajari kegunaan dan produktivitas alat berat dalam suatu pekerjaan. Penulis berharap pemahaman terhadap materi alat berat semakin besar karena telah membandingkan sebuah alat berat berdasarkan teori yang sudah dipelajari di dunia perkuliahan dengan yang ada di dunia kerja. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ilmiah ini terutama kepada Bapak Kusumo Drajat S, Ir. Msi. selaku dosen pengajar sekaligus pembimbing penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta ketidaksempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar lebih baik di kemudian hari. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua rekan mahasiswa umumnya, dan penulis khususnya. Depok, Mei 2016 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi konstruksi terus mengalami peningkatan sehingga mendorong efisiensi kerja. Salah satunya adalah bidang pekerjaan jalan dan jembatan yang terus melahirkan beragam inovasi alat dan metode kerja. Pengetahuan dasar tentang manajemen alat berat pada pekerjaan tersebut telah diberikan di Semester VI pada program studi Teknik Konstruksi Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Pada saat ini alat-alat berat semakin dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyelesaian pengerjaan pada bidang sipil, seperti pembuatan konstruksi gedung, jalan, jembatan, pemindahan material dan lain-lain. Alat-alat mempunyai faktor efektivitas dan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara manual. Melalui makalah ini penulis akan mencoba untuk menyampaikan teori yang sudah didapat pada perkuliahan khususnya mata kuliah alat berat dengan menambahkan teori dari sumber lain sehingga para pembaca dapat lebih mengetahui gambaran secara umum tentang alat Motor Grader ini. 1.2 Batasan Masalah Makalah ini dibatasi hanya pada spesifikasi alat Motor Grader sesuai dengan definisi yang dipelajari dalam kuliah alat berat, metode kerja, K3, analisis produktivitas dan biaya yang telah dipelajari selama kuliah Alat Berat. Data tentang metode kerja, analisis produktivitas & biaya hanya diperoleh melalui pencarian di internet dan materi kuliah yang sangat terbatas serta tidak didukung oleh data resmi dari vendor alat tersebut. 1.3 Tujuan Secara umum tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Berat yang diberikan oleh pengajar pada semester VI. Secara khusus tujuan makalah ini sebagai berikut : a. Untuk mempelajari spesifikasi alat dan K3 dalam operasional Motor Grader dalam pekerjaannya. b. Untuk mempelajari produktivitas dan biaya pengunaan Motor Grader dalam pekerjaannya.

c. Untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang metode kerja dalam suatu pekerjaan konstruksi. BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Motor Grader dan Kegunaannya Motor grader adalah bagian atau jenis alat berat yang memiliki perlengkapan yang sangat baik terutama dalam hal fleksibelitasnya dalam bekerja dibandingkan dengan bulldozer. Alat ini memiliki banyak kelebihan, terutama posisi blade yang berada dibagian bawah dari alat, yang dapat diubah posisinya baik secara horizontal maupun secara vertikal. Dalam pengoperasiannya, Motor Grader menggunakan blade yang disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentuk permukaan. Gerakan yang dilakukan oleh blade pada Motor Grader sama dengan blade pada Dozer yakni tilt, pitch, dan angle dengan fleksibilitas yang lebih besar. Panjang blade biasanya berkisar

antara 3 5 meter. Selain itu juga bagian depan Motor Grader dapat bergerak fleksibel sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Gerakan-gerakan bagian depan ini diantaranya adalah: 1. Straight mode Straight mode disebut juga gerak lurus, memungkinkan Motor Grader untuk melakukan pekerjaan normal. 2. Articulated mode Articulated mode memungkinkan bagian depan Grader untuk berputar pada radius kecil. 3. Crab mode Crab mode memudahkan bagian depan Grader untuk melakukan pemotongan slope pada kanal atau saluran irigasi walaupun bagian belakang grader tetap berada pada permukaan datar. Alat ini dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan yang antara lain terdiri dari pekerjaan: 1. Grading (perataan permukaan tanah) 2. Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah) 3. Bank shoping (pemotongan dalam pembuatan talud) 4. Scarifiying (penggarukan untuk pembuatan saluran) 5. Ditching (pemotongan untuk pembuatan saluran) 6. Mixing and Spreading (mencampur dan menghampar material di lapangan) Dalam pembuatan jalan raya, Motor Grader selain dapat membentuk permukaan jalan dapat pula membentuk bahu jalan dan sekaligus saluran drainase tepi sepanjang jalan dalam bentuk V atau bentuk lainnya. Juga mencampur material dan menghampar gundukan tanah yang baru diletakkan. Selain itu motor grader dapat berfungsi meratakan tanah dalam skala luas seperti landasan lapangan terbang, perataan ini tidak saja pada permukaan yang se-level melainkan juga pada permukaan yang tidak sebidang. Selain pekerjaan tersebut, motor grader dapat pula difungsikan untuk pekerjaan bervariasi lainnya dengan cara memberi peralatan tambahan, seperti: 1. Special short blade (blade pendek), berfungsi untuk menggali saluran dangkal yang berbentuk persegi empat dengan ukuran tertentu, selain itu alat tambahan ini dapat berfungsi membuat tambahan lebar perkerasan pada jalan yang telah ada. 2. Elevating conveyor, perlengkapan ini berfungsi untuk menyalurkan material lepas yang melewati blade, kemudian mengangkatnya dan dibuang ke samping. 2.2 Bagian-Bagian Motor Grader Bagian-bagian utama motor grader terdiri dari dari beberapa komponen, yang secara garis besar diuraikan sebagai berikut : 1. Blade lift cylinder 2. Drawbar lift cylinder 3. Cab 4. Ripper 5. Rear wheel

6. Articulate cylinder 7. Blade / moldboard 8. Front wheel 9. Head lamp Dalam pengoperasiannya Motor Grader dilengkapi juga dengan peralatan tambahan (additional part) agar dapat bekerja serbaguna, antara lain: 1. Scarifier teeth (ripper dalam bentuk kecil sebagai penggaruk) alat ini dipasang di depan blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri. 2. Pavement widener (alat untuk mengatur penghamparan) 3. Elevating grader unit (alat pengatur grading)

BAB III SPESIFIKASI ALAT DAN METODE KERJA MOTOR GRADER 3.1 Spesifikasi Alat (TERLAMPIR) 3.2 Metode Kerja Sesuai dengan fungsinya, grader digunakan untuk meratakan permukaan, maka grader dijalankan dengan kecepatan rendah yaitu sekitar 2800 rpm. Operator grader di ruang kontrol mengontrol proses kerja grader dengan menyesuaikan kondisi lapangan. Grader bekerja untuk meratakan jalan dan bahkan kerap kali maju dan mundur berkali-kali, dengan daya yang rendah. Grader melakukan pendorongan untuk meratakan bidang dengan menggunakan pisau yang tajam dan besar. Pada waktu grader maju maka pisau itu akan diturunkan. Dan ketika grader mundur untuk mengulang kembali pemerataan maka pisau itu akan terangkat, dan seterusnya.

Gambar 3.2 Metode Kerja Motor Grader 3.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah merupakan segala sarana dan upaya untuk mencegah terjadinya suatu kecelakaan kerja (Silalahi, 1995). Dalam hal ini keselamatan yang dimaksud berkaitan erat dengan mesin, alat kerja dalam proses landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan yang aman bagi kelangsungan kerja. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja didalam melaksanakan tugasnya, melindungi keselamatan setiap orang yang berada di lokasi tempat kerja dan melindungi peralatan serta sumber produksi agar selalu dapat digunakan secara efisien. Pengoperasian motor grader harus disertai dengan pemeriksaan rutin khususnya sebelum alat ingin digunakan untuk suatu pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat. Beberapa upaya pemeriksaan yang harus dilihat pada motor grader antara lain :

1. Periksa peralatan kerja (work equipment), silinder, sambungan (linkage) dan pipapipa karet (hoses) untuk kemungkinan terjadi retak, longgar/aus. 2. Bersihkan kotoran dan debu di sekitar engine, baterai, dan radio. Periksa dan bersihkan juga bahan (material) yang mudah terbakar (daun kering, rerumputan, ranting, dan sebagainya). 3. Periksa kebocoran air dan minyak disekitar engine, kebocoran air dari sistem pendingin. 4. Periksa kebocoran minyak dari kotak transmisi (transmission case), kotak penggerak akhir (final drive case), circle reserve gear, tangki hidrolik, pipa-pipa (hose) dan sambungan-sambungan (joints). 5. Periksa kebocoran udara atau minyak dari sistem rem (brake line). 6. Periksa keausan atau kerusakan ban, baut-baut kendor. 7. Periksa tempat pegangan (hand rails) untuk kemungkinan ada kerusakan atau baut yang kendor. 8. Periksa kemungkinan ada kerusakan pada meter-meter (gauges), lampu-lampu pada instrumen panel, baut-baut yang kendor. 9. Periksa kerusakan kaca spion, reflektor, baut-baut pengikat yang kendor. 10. Periksa bahwa tidak ada kerusakan pada kunci pintu kabin 11. Bersihkan jendela kabin. 12. Periksa sabuk keselamatan dan klem pemasangnya. Penyebab utama kecelakaan kerja pada motor grader adalah : 1. Kurangnya pengetahuan operator atau operator tidak pernah mengikuti training tentang motor grader. 2. Kurangnya pengalaman atau operator tidak perhatian pada pekerjaan yang ditanganinya. 3. Salah penggunaan bagian alat motor grader. 4. Kesalahan fungsi mekanikal karena kurangnya perawatan dan kerusakan kontruksi. Beberapa peraturan keselamatan kerja pada alat berat motor grader sebagai berikut : 1. Motor grader hanya dikendarai oleh operator yang sudah kompeten dan sudah ditraining. 2. Operator harus mempunyai fisik dan mental yang sehat. 3. Operator harus mempunyai penglihatan yang baik dan tidak buta warna. 4. Operator harus mempunyai perhitungan yang baik. 5. Hanya orang yang ditunjuk dan diberi tanggungjawab saja serta telah mendapatkan training dan sertifikasi yang boleh mengendarai motor grader. 6. Sebelum mengendarai, periksa kondisi motor grader. 7. Segera laporkan jika ada kerusakan pada motor grader kepada penanggungjawab alat berat yang terdapat pada proyek. 8. Perhatikan barang yang bisa merugikan.

9. Lakukan pengamatan pada daerah sekitar yang akan dilalui sebelum menjalankan motor grader. 10. Selalu tetap kontrol pada motor grader anda setiap saat pada saat menjalankan motor grader. 11. Pastikan rem motor grader berfungsi dengan baik. 12. Matikan mesin pada saat mengisi bahan bakar dan dilarang merokok. BAB IV ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN BIAYA MOTOR GRADER 4.1 Produktivitas Motor Grader Produktivitas motor grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat per jam pada proyek jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya perhitungan produktivitas motor grader adalah luas area per jam. Ketentuan ini dikarenakan dalam bekerjanya motor grader, volume tanah yang dipindahkan sangat bervariasi, dengan demikian yang dipentingkan adalah jumlah pass (lintasan) grader dalam melakukan perataan tanah. Ketelitian dan kerapihan pekerjaan merupakan tolak ukur dari hasil kerja motor grader, sehingga dalam penggunaannya dituntut operator yang bekerja dengan cermat, jadi pengalaman operator grader sangat menentukan keberhasilan pekerjaan. Tabel 4.2-1 Panjang Efektif Blade Panjang Blade (m) Panjang Efektif Blade Sudut Blade 60 o Sudut Blade 45 o 2,20 1,90 1,60 2,50 2,20 1,80 2,80 2,40 2,00 3,05 2,60 2,20 3,10 2,70 2,20 3,40 2,90 2,40 3,70 3,20 2,60

4,00 3,50 2,80 4,30 3,70 3,00 4,90 4,20 3,50 Tabel 4.2-2 Efisiensi Kerja Motor Grader Kondisi Operasi Efisiensi Kerja Baik 0,80 Rata-rata 0,70 Agak Jelek 0,60 Jelek 0,50 Tabel 4.2-3 Kecepatan Kerja Motor Grader Jenis Pekerjaan Kecepatan Kerja (km/jam) Road Repair 2 6 Trenching 1,6 4 Bank Finishing 1,6 2,6 Snow Removal 7 25 Field Grading 1,6 4 Levelling 2 8 4.2 Produksi Motor Grader Q=Q '.E Q ' 60. V ( Lo) = N E=e1.e 2.e3.e 4 Dimana : Q = Produksi Nyata (m 2 /jam) Q = Produksi Maksimum (m 2 /jam) E = Efisiensi Kerja V = Kecepatan Maju (m/menit)

Le Lo = Panjang Blade Efektif (m) = Panjang Overlap (25 30 cm) N = Berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak balik pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai 4.3 Contoh Permasalahan Diketahui suatu proyek jalan arteri dengan panjang 4 km dan lebar 17 m. Diperlukan alat untuk pekerjaan pembentukan penampang dan perataan jalan setelah lapis subgrade dipadatkan. Metode kerja menggunakan MOTOR GRADER dengan metode seperti gambar: Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, dibutuhkan kecepatan rata-rata (V rata-rata ) = 3 km/jam, banyak lintasan = 4, panjang blade alat = 3,2 m dengan sudut 60 o. Pertanyaannya adalah: 1. Hitung produksi alat (Q) dalam 1 jam! 2. Hitung durasi kerja alat dengan menggunakan 1 unit motor grader! 3. Hitung biaya aktual (real cost) dengan biaya sewa alat 1,2 juta per jam! 4. Tentukan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) dan harga penawaran, apabila profit = 15% dan pajak = 15%! 5. Tentukan jadwal pelaksanaan pekerjaan!

Penyelesaian: Diketahui: V rata-rata = 3 km/jam = 50 m/jam Settingan sudut = 60 o Panjang jalan = 4 km = 4000 m Total lebar jalan = 17 m L = 3,2 m Le = sin 60 o. L = sin 60 o. 3,2 m L L Le = 2,77 m ɑα Lo = 0,25 m Jumlah lajur yang dilintasi = 1/2 total lebar jalan / (Le Lo) = 8,5 / (2,77 0,25) = 3,37 lajur = 4 lajur N = Jumlah lajur. Jumlah lintasan = 4. 2 = 8 kali Lo baru = Le (1/2 total lebar jalan / Jumlah lajur yang dilintasi) = 2,77 (8,5 / 4) = 0,65 m Lo yang digunakan dalam perhitungan 1. Produksi alat (Q) dalam 1 jam Produksi Nyata Q=Q '.E Produksi Maksimum Q ' 60. V ( Lo) = N Q ' = 60.50(2,77 0,65) 32 N = 8. 4 bentang Q ' =199,22 m² / jam Efisiensi E=e1.e 2.e3.e 4

E=0,84.1.1.0,75 E=0,63 Maka, Produksi alat (Q) dalam 1 jam adalah: Q=Q '.E Q=199,22. 0,63 Q=125,51 m² / jam 2. Durasi kerja alat dengan menggunakan 1 unit motor grader Luas pekerjaan Durasi pekerjaan = Panjang jalan. Total lebar jalan = 4000. 17 = 68.000 m 2 = Luas pekerjaan / Produktivitas = 68.000 / 125,51 = 541,80 jam = 77,4 hari = 78 hari 3. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) BP & O = Rp. 1.200.00,- /jam Biaya pekerjaan = BP & O. Durasi pekerjaan = Rp. 1.200.000,-. 78 hari = Rp. 655.200.000,- Profit perusahaan = 15%. Biaya pekerjaan = 15%. Rp. 655.200.000,- = Rp. 98.280.000,- Real cost = Biaya pekerjaan + Profit perusahaan = Rp. 655.200.000,- + Rp. 98.280.000,- = Rp. 753.480.000,- Maka Harga Satuan Pekerjaan (HSP) = Total biaya / Luas pekerjaan = Rp. 753.480.000,- / 68.000 m 2 = Rp. 11.081,- /m 2 4. Harga Penawaran Total biaya pekerjaan = Rp. 753.480.000,- Pajak 15% = Rp. 113.022.000,- Harga Penawaran = Total biaya pekerjaan + Pajak 15% = Rp. 753.480.000,- + Rp. 113.022.000,- = Rp. 866.502.000,-

No 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 1 Persiapan 2 Galian 3 Timbunan 4 Pemadatan 5 Pembentuka n Penampang Jadwal (Minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 1 3 14 15 Keterangan: 1 minggu = 6 hari Pekerjaan galian dengan timbunan terdapat slack start to start 1 hari Pekerjaan pemadatan dengan timbunan terdapat slack start to start 4 minggu Pekerjaan pemadatan dengan pembentukan penampang terdapat slack start to start 4 minggu DAFTAR PUSTAKA Kholil, Ahmad (2012), Alat Berat, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset. Fatena Rostiyanti, Susi (2008), Jakarta, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Bineka Cipta. Specification Motor Grader Caterpillar 140H, http://cat.com