BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemanfaatan teknologi informasi pada saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan baik besar maupun kecil. Namun, yang lebih terasa manfaatnya adalah perusahaan besar. Pemanfaatan teknologi informasi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut merupakan teknologi informasi yang terintegrasi atau dengan kata lain teknologi informasi yang menghubungan suatu divisi atau departement yang satu dengan yang lainnya dalam satu perusahaan atau bahkan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam satu grup perusahaan dalam hal penyampaian informasi dengan menggunakan bantuan informasi. Biasanya teknologi informasi yang bersifat integrasi disebut dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Fokus ERP bersifat sebagai pengintegrasian proses, meningkatkan optimasi pada organisasi, menghilangkan hubungan yang kompleks antara sistem komputer, menyediakan IT infrastruktur yang umum, berhubungan dengan Supply Chain yang mengadaptasi industri Best Practice dan management practice untuk menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat dan dengan biaya yang tepat, melacak status kegiatan perusahaan sehari-hari, mencapai konsistensi dan efisiensi melalui standarisasi, meningkatkan 85
86 nilai pasar dan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas, menyediakan respon yang cepat untuk kebutuhan pelanggan dan menciptakan langkah-langkah yang umum (Saatcioglu, 2009, p622). Sedangkan manfaat dari penggunaan sistem ERP ini bagi perusahaan adalah dapat mengintegrasikan data-data keuangan sehinggan top management dapat melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan, selain itu dapat menstandarisasikan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa, manfaat yang lain dari penggunaan sistem ERP yaitu dapat menstandarisasikan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama bagi perusahaan yang besar yang biasanya mempunyai banyak bisnis unit dengan jumlah dan jenis yang berbeda-beda. Namun pada kenyataannya, dibeberapa kasus bahwa implementasi sistem ERP tidak membuat bisnis proses perusahaan tersebut menjadi lebih efisien. Sehingga banyak opini yang mengatakan bahwa di sisi lain penggunaan ERP dapat meningkatkan efisiensi bisnis proses perusahaan dan di sisi lain penggunaan sistem ERP hanya dapat memperlambat proses bisnis yang ada pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu melakukan analisa dampak penerapan sistem ERP terhadap proses bisnis suatu perusahaan sangan penting dilakukan untuk mengetahui seberapa efisiennya sistem ERP bekerja pada proses bisnis perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan dalam tesis ini menggunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis) dimana metode ini merupakan suatu teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi
87 efisiensi realtif dari sebuah kumpulan unit-unit pembuat keputusan (DMU) dalam mengelolah sumber daya (input) sehingga menjadi hasil yang (output) dimana hubungan bentuk fungsi dari input ke output tidak diketahui. Kesulitan utama dan yang paling sering dihadapai dalam aplikasi DEA adalah bagaimana cara memilih variabel input dan output. Kriteria yang diterapkan untuk pemilihan input dan output sangat subjektif. Hal ini disebabkan tidak ada aturan yang spesifik dalam menentukan pemilihan variabel input dan juga output. Namun demikian, menurut Ramanathan (2003) menyarankan beberapa petunjuk dalam melakukan pemilihan input dan output. Umumnya input didefinisikan sebagai sumber daya yang dimanfaatkan oleh DMU atau kondisi yang mempengaruhi kinerja dari DMU, sementara output merupakan keuntungan (benefit) yang dihasilkan sebagai hasil dari kegiatan operasi DMU. Pemilihan variabel input dan output yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut. Pertama, variabel input dan output yang digunakan merupakan komponen yang mempengaruhi kinerja proses bisnis dari masing-masing divisi yang diteliti. Kedua, variabel input dan output yang digunakan merupakan komponen tetap yang berhubungan dengan periode sebelum dan sesudah implementasi sistem ERP. Baik sebelum maupun sesudah implementasi komponen tersebut selalu berperan penting dan selalu ada dalam hasil kinerja proses bisnis pada periode-periode yang digunakan.
88 Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan Stok & Sales divisi Showroom, jumlah karyawan Sales Consultant divisi Showroom, jumlah karyawan Service Consultant divisi Service, jumlah kendaraan yang diperbaiki (jumlah WO) divisi Service, jumlah karyawan Sparepart Consultant divisi Sparepart dan jumlah persediaan part divisi Sparepart. Sedangkan untuk variabel output yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah transaksi karyawan Stok & Sales divisi Showroom, jumlah penjualan kendaraan divisi Showroom, jumlah omset karyawan Service Consultant divisi Service dan jumlah penjualan part divisi Sparepart. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan bahwa implementasi ERP pada perusahaan otomotif yaitu PT. XYZ untuk ketiga divisi yang diteliti hanya satu divisi saja yaitu divisi Showroom yang sudah efisien setelah implementasi ERP dilakukan oleh perusahan otomotif tersebut. Dapat dilihat bahwa dari DMU yang diukur pada periode sebelum implementasi ERP masingmasing yaitu 21.6%, 24.2% dan 100%. Kemudian untuk periode setelah implementasi ERP yaitu masing-masing 100%, 70.6% dan 100%. Namun, untuk kedua divisi lainnya yaitu Service dan Sparepart belum efisien setelah implementasi ERP. Dapat dilihat bahwa periode sebelum implementasi ERP untuk divisi Service masing-masing yaitu 87.8%, 100% dan 100%. Sedangkan untuk periode setelah implementasi ERP masing-masing yaitu 100%, 100% dan 80,78%. Untuk divisi Sparepart pada periode sebelum implementasi ERP masing-masing yaitu
89 100%, 100% dan 78,13%. Kemudian untuk periode setelah implementasi ERP masing-masing yaitu 32.62%, 100% dan 44.68%. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi ERP yang di lakukan oleh PT.XYZ sebagian besar belum efisien pada divisidivisi yang telah diteliti. Hal ini disebabkan oleh input dan output yang tidak efisien dari masing-masing divisi yang dimiliki. Dan solusi yang di berikan dari penelitian ini adalah perusahaan harus memiliki kepemimpinan yang kuat, komitmen dan partisipasi top management. Perusahaan harus memiliki knowledge sharing in culture organization dan juga effective key user project tim ERP. 5.2. SARAN Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian ini khususnya untuk PT. XYZ adalah perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian efisiensi ini untuk memperbaiki proses bisnis yang belum efisien, sehingga dapat meningkatkan proses bisnis tersebut. Kemudian penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi oleh para managerial untuk mengetahui bahwa input dan output yang dimiliki oleh perusahaan ini belum seimbang sehingga hal ini yang menyebabkan ketidakefisienan terjadi, khususnya pada divisi Service dan Sparepart yang begitu tidak efisien setelah implementasi ERP. Dimana yang seharusnya ERP dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis pada perusahaan dari sebelumnya. Kemudian saran yang bisa diberikan untuk penelitian selanjuatnya adalah dengan meneliti penyebab mengapa input dan output yang dimiliki
90 oleh PT.XYZ tidak efisien. Selain itu penelitian selanjutnya juga harus mampu mengetahui apakah penyebab ketidak efisien ini hanya bersumber dari input dan output yang dimiliki oleh perusahaan ini ataukah dari implementasi ERP itu sendiri yang mungkin ada kesalahan atau kegagalan sehingga para pengguna tidak mmapu memahami dengan benar penggunaan sistem ERP tersebut. Sehingga input dan output yang dihasikan tidak optimal dan maksimal.