Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

dokumen-dokumen yang mirip
Penilaian Persediaan: Pendekatan Kos (Inventory Valuation: Cost Method)

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)

Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

Bab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

BAB II LANDASAN TEORI

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 Persediaan (inventory)

Materi: 11, 12 & 13 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 10 INVESTMENTS (INVESTASI JANGKA PENDEK)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

Biaya persediaan = Rp ,-

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 10 INVESTMENTS. (Investasi Jangka Panjang)

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi,

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

PERTEMUAN KEEMPAT PERSEDIAAN BARANG (1) Pengertian Persediaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Inventories (Persediaan)

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

TINJAUAN ATAS METODE PENCATATAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN PERSEDIAAN PADA PT. TRISULA TEXTILE INDUSTRIES BERDASARKAN PSAK NO. 14

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 6 JURNAL (JOURNAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

BAB II LANDASAN TEORI

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

BAB II LANDASAN TEORI

Persediaan Barang Dagangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I PENILAIAN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melaksanakan pokok perusahaan. (Mulyadi (2001:5))

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA

Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik

BAB VXII AKUNTANSI PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perusahaan dagang. Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Sediaan. Akuntansi Pengantar. Tujuan Pembelajaran. Akuntansi Pengantar Berbasis IFRS Warsidi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi

chapter 9 Inventory and Cost of Goods Sold An An electronic presentation by by Douglas Cloud Pepperdine University What Is Inventory?

BAB II LANDASANTEORI

ANALISA PENERAPAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA PT. YANA PRIMA HASTA PERSADA, Tbk. SIDOARJO

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT PSAK DAN PERPAJAKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN RUGI LABA PADA PT. MENARA TIGA (M3) KOTA GORONTALO

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Klasifikasi Persediaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. 2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada laporan keuangan. 3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca. 4. Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first-in, first-out; last-in, first-out; dan average cost. 2

AGENDA Pengantar Pengertian dan karakteristik persediaan Pengendalian internal persediaan Sistem Pencatatan Persediaan Penilaian Persediaan dengan metode biaya perolehan Kasus Daftar Bacaan

REFLEKSI 1. Apa yang anda pahami dengan persediaan...? 2. Bagaimana cara menghitung harga perolehan persediaan? 3. Jelaskan sistem pencatatan persediaan? 4. Bagaimana pengakuan persediaan dalam perjalanan? 4

PENGANTAR (PSAK 14, IAS 2) Persediaan adalah aktiva: Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan Atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the lower of the cost and net realizable value)

Biaya persediaan meliputi : Biaya pembelian Biaya konversi PSAK 14 Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition) Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak. Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara sistematis.

Biaya yang dikeluarkan dari persediaan: Jumlah pemborosan yang tidak normal Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi berikutnya Biaya administrasi dan umum Biaya penjualan Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya standar, Metode eceran (retail) dapat digunakan bila hasilnya mendekati biaya historis Persediaan yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga.

Rumus Biaya Untuk barang yang tidak dapat diganti dengan barang lain (not interchangeable) serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek khusus identifikasi khusus terhadap biaya masingmasing. Untuk barang lain dihitung dengan menggunakan rumus biaya: Masuk pertama keluar pertama / FIFO Rata-rata / Weighted Average Entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.

Teknik Pengukuran Biaya Teknik pengukuran biaya standar, eceran, laba kotor Dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya. Biaya standar harus direview Metode eceran industri eceran jumlah besar item yang berubah dengan cepat, dan memiliki marjin yang sama di mana tidak praktis untuk menggunakan metode lainnya.

SAK-ETAP; Persediaan Joint cost dialokasikan secara rasional dan konsisten Teknik pengukuran biaya dapat menggunakan biaya standar atau metode eceran Identisifikasi khusus individual untuk persediaan yang tidak dapat dipertukarkan, dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu Rumus biaya : FIFO atau average, LIFO tidak diperkenankan Persediaan diakui sebagai beban pada saat pendapatan terkait diakui Pengungkapan 10

Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan: 1. Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan di Neraca (Penilaian Persediaan) 2. Penentuan laba-rugi periodik (income determination), yaitu melalui proses mempertemukan antara kos barang yang dijual dengan hasil penjualan Masalah dalam penilaian persediaan: 1. Menentukan dan mengidentifikasi fisik (baik jenis maupun kuantitas) 2. Menentukan kos yang akan dipakai sebagai dasar penilaian terhadap persediaan Masalah Fisik Pada akhir periode tahun buku, ada kemungkinan (a) perusahaan menguasai/memegang barang yang bukan miliknya dan (b) Memiliki barang yang tidak berada di perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya ketelitian di dalam penentuan hak kepemilikan. Berkaitan dengan hal ini perlu diperhatikan item-item berikut ini:

Barang Konsinyasi (Consigned Goods) Tidak semua barang yang berada di gudang/toko bisa diakui menjadi milik perusahaan, misalnya barang titipan dari pihak lain dengan tujuan akan dijual untuk dan atas nama pihak lain tersebut dengan mendapatkan sejumlah komisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik perusahaan. Sebaliknya utk barang yang sifatnya consigment out, yang s.d. tgl neraca belum terjual harus dicantumkan di Neraca. Barang dalam perjalanan (Goods in transit) Masalah kepemilikannya sangat tergantung dari perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 2 syarat tersebut adalah (1) Fob Shipping Point dan (2) Fob Destination. 1. Fob Shipping Point Berdasarkan perjanjian ini, apabila ada barang yang masih dalam perjalanan diakui menjadi milik pembeli. Sehingga harus tampak di Neraca

2. Fob Destination Berdasarkan perjanjian ini, barang yang dibeli secara sah menjadi milik pembeli saat barang tsb sampai di gudang pembeli. Barang dalam perjalanan tidak boleh diakui sebagai hak milik. Sistem pencatatan persediaan: 1. Sistem fisik/periodik (periodic inventory system), berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan melakukan menghitung fisik terhadap persediaan. Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur penghitungan fisik persediaan pada akhir periode harus dilakukan (mandatory procedure) untuk dapat menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Hasil perhitungan fisik ini dipakai sebagai dasar penentuan nilai persediaan 2. Sistem perpetual (perpetual inventory system), Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten, dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya persediaan. Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak wajib diselenggarakan (mandatory procedure).

Contoh kasus: Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagangan PT. Ana, untuk periode tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2014 sbb: -Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450 -Pembelian, 2000 unit + @ Rp. 450 -BTUD 3500 unit -Penjualan 2250 unit -@ Rp. 750 -Persediaan Akhir 1250 unit Dari kasus di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sbb: Uraian Jurnal Transaksi Sisten fisik Sistem perpetual Pembelian 2000 unit @ Rp 450 Pembelian Utang dagang Rp. 900.000 Persd. Brg dag Utang dagang Rp. 900.000 Penjualan 2250 unit @ Rp 750 Piutang dagang Penjualan Rp. 1.687.500 Piutang dagang Penjualan HPP Pers Brg Dag Rp. 1.687.500 Rp. 1.012.500 Menutup buku: Membebankan persd. Awal ke R/L R/L Persd Brg Dag (awal) Rp. 675.000 - Mencatat persediaan akhir tahun Persd Brg Dag (akhir) R/L Rp. 562.500 -

Dari jurnal tadi, bisa dibuat laporan Rugi-Laba (Partial) sbb: Sistem Fisik Penjualan Rp. 1.687.500 Harga Pokok Penjualan (HPP) Persediaan awal Rp. 675.000 Pembelian. 900.000 + BTUD.. 1.575.000 Persediaan akhir.. 562.500 - HPP Rp. 1.012.500 Laba Kotor Penjualan Rp. 675.000 Sistem perpetual Penjualan Rp. 1.687.500 Harga Pokok Penjualan 1.012.500 Laba Kotor penjualan 675.000

RENUNGAN...!!! 1) Apa yang anda pahami dengan FIFO, Average, & LIFO? 2) Bagaimana pengaruh penggunaan tiga metode tersebut dalam Laporan L/R? 3) Kenapa metode LIFO tidak diperbolehkan?

DEFINISI Adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan. Penggolongan Persediaan Perusahaan jasa Perusahaan dagang Perusahaan manufaktur Tdk punya persediaan Persediaan Barang Dagangan, yaitu: Aktiva dalam bentuk siap dijual kembali kepada pelanggan Bahan Baku (Raw Material) Barang Dalam Proses (Goods in Process) Barang Jadi (Finished Goods)

Asumsi Aliran Kos (Cost Flow Assumption) Perusahaan memiliki persediaan yang cukup banyak. Persediaan didapat dari beberapa pembelian yang telah dilakukan, dengan waktu dan kos yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penilaian kos persediaan harus didasarkan pada asumsi aliran kos. Asumsi aliran kos ada 4 metode, yaitu: 1. Identifikasi khusus 2. FIFO (First In First Out) 3. LIFO (Last In First Out) 4. Rata-rata (Average) Catatan: Aliran kos tidak sama dengan aliran fisik barang/persediaan

Mengapa Kontrol Persediaan Penting? Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset yang terbesar. Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari perusahaan dagang dan manufaktur. Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan. Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan internal oleh pegawai. 19

Kontrol Internal terhadap Persediaan Laporan Penerimaan Barang SETUJU Pesanan Pembelian Faktur Tanggal Nov. 9 Keterangan JURNAL Post. Ref. Persediaan 1 222 00 Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit. 20

Pengaruh Salah Catat Persediaan pada Laporan Keuangan Persediaan Barang Dagangan Harga Pokok Penjualan AKTIVA BIAYA & BEBAN KEWAJIBAN EKUITAS Laba Bersih PENDAPATAN Jika Persediaan Barang Dagangan Harga Pokok Penjualan...... Laba Kotor dan Bersih... Ekuitas Pemilik Akhir......... kelebihan kekecilan kelebihan kelebihan 21

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk terlebih dahulu, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang belakangan masuk. 22

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dijual Barang dibeli Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk belakangan, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang terebih dahulu masuk. 23

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi 24

Biaya Persediaan Perpetual Data biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Item 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 25

Persediaan dengan Perpetual FIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325 26

Persediaan dengan Perpetual LIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Total 18 $388 13 $266 15 $322 27

Persediaan dengan Periodik Fifo Pembelian Jan. 1 200 unit @ $9 Mar. 10 300 unit @ $10 Sep. 21 400 unit @ $11 Nov. 18 100 unit @ $12 1,000 unit Barang Tersedia Untuk Dijual $1,800 $3,000 $4,400 $1,200 $10,400 Harga Pokok Penjualan $1,800 $3,000 $2,200 $7,000 Pesediaan Barang $2,200 $1,200 $3,400 200 unit @ $9 300 unit @ $10 200 unit @ $11 700 unit terjual 200 unit @ $11 100 unit @ $12 300 unit tersisa 28

Persediaan dengan Periodik Lifo Pembelian Jan. 1 200 unit @ $9 Mar. 10 300 unit @ $10 Sep. 21 400 unit @ $11 Nov. 18 100 unit @ $12 1,000 unit Barang Tersedia Untuk Dijual $1,800 $3,000 $4,400 $1,200 $10,400 Harga Pokok Penjualan $1,800 $1,800 $1,000 $2,800 Cost of Merchandise Sold $2,000 $4,400 $1,200 $7,600 200 unit @ $9 100 unit @ $10 300 unit tersisa 200 unit @ $10 400 unit @ $11 100 unit @ $12 700 unit terjual 29

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 300 unit @ $10 Jan. 1 Persediaan awal Mar. 10 Pembelian 400 unit @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 unit @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 unit tersedia untuk dijual Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa. 30

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 = $ 1,800 300 unit @ $10 = $ 3,000 400 unit @ $11 = $ 4,400 100 unit @ $11 = $ 1,200 1,000 unit tersedia untuk dijual $10,400 Biaya barang yang tersedia untuk dijual 31

Biaya Rata-Rata Periodik Biaya barang yang tersedia untuk dijual unit tersedia untuk dijual $10,400 1,000 Unit = Rata-rata biaya per unit = $10.40 per Unit Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400 Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga pokok penjualan $ 7,280 Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual dengan $10.40, menghasilkan jumlah yang sama $7,280. 32

Pengaruh Ausumsi Aliran Kos terhadap Laporan Keuangan Cost Flow Neraca Rugi/Laba FIFO LIFO Menggambarkan nilai yang mendekati harga pasar (harga yang bisa direalisir) Menggambarkan nilai persediaan yang terlalu kecil Menggambarkan harga pokok penjualan yang tidak sebanding dengan harga pasar. Dalam hal ini laba dinilai terlalu besar Menggambarkan harga pokok penjualan yang mendekati harga pasar. Dalam hal ini laba dinilai wajar Average Menggambarkan nilai persediaan yang terlalu kecil tetapi lebih besar daripada LIFO Menggambarkan harga pokok penjualan yang mendekati harga pasar, tetapi lebih kecil daripada LIFO. Dalam hal ini laba dinilai lebih besar daripada LIFO, tetapi lebih kecil dari FIFO

PENDALAMAN MATERI Kerjakan Soal 3.6, hal 128-129 buku Agus Purwaji, Wibowo dan Hexana Sri Lastanti, 016, Pengantar Akuntansi 2, Edisi 2, Jakarta Salemba Empat

DAFTAR BACAAN Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, PSAK 14, Persediaan. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuanga-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Purwaji, Agus, Wibowo dan Hexana Sri Lastanti, 2016, Pengantar Akuntansi 2, Edisi 2, Jakarta, Salemba Empat Reeve, James M., Carl S. Warren., Jonathan E. Duchac., ersa Tri Wahyuni., Gatot Soepriyanto., Amir Abadi Jusuf., Chaerul D. Djakman., 2013, Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia (Principles of Accounting-Indonesia Adaptation, Buku 2, Jakarta, Salemba Empat. Rudianto, 2012, Pengantar AkuntansiKonsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Jakarta, Penerbit Erlangga. Weygandt, Jerry J., Donald Kieso, dan Paul D. Kimmel, 2013, Accounting Principles (Pengantar Akuntansi), Buku Satu, Jakarta, Salemba Empat.

Jangan lupa Belajar : Penilaian, Estimasi & Perputaran Persediaan.? 4/2/2017

TUGAS INDIVIDU TERIMAKASIH 37