BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada bab terdahulsu, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Perpustakaan KPK RI menerapkan dua macam Layanan yakni layanan umum dan layanan khusus. Layanan Umum pada Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI menerapkan Sistem Layanan Terbuka (open access). Pemustaka Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI baik pemustaka internal maupun pemustaka eksternal dapat memilih dan mengambil koleksi sendiri pada rak koleksi. Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI menerapkan layanan khusus bagi pemustaka internal yaitu Pegawai KPK RI yang berlokasi di Gedung ORI C-19 dan Kementerian BUMN. Pemustaka mendapatkan fasilitas layanan khusus yaitu layanan perpustakaan delivery order (pinjam-antar). Layanan perpustakaan delivery order (pinjam-antar) ini sebagai alternatif Layanan Sirkulasi yang diberi nama Layanan CEKATAN. 5.1.2 Latar Belakang di terapkannya Layanan Delivery Order pada Perpustakaan KPK RI Perpustakaan adalah lembaga yang sedang, dan akan terus berkembang. Berkembang bukan hanya dari segi koleksi atau gedung, namun 94
95 juga dari struktur, staf, layanan, fasilitas, dll. Disinilah pustakawan dituntut untuk sanggup mengimbangi perkembangan perpustakaan sehingga tidak kehilangan peran sebagai pustakawan. Untuk memfasilitasi Pegawai KPK yang berkantor di Gedung ORI C-19 dan Gedung Kementerian BUMN dalam meminjam atau mengembalikan koleksi perpustakaan tanpa perlu datang langsung ke perpustakaan, maka muncul lah ide untuk membuat Layanan CEKATAN. 5.1.3 Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI sudah memiliki Standard Operating Procedures (SOP) Perpustakaan. Termasuk SOP untuk peminjaman dan pengembalian koleksi pada Layanan Sirkulasi Perpustakaan, tetapi untuk Layanan CEKATAN belum memiliki SOP. Sejauh pengamatan penulis dan berdasarkan hasil wawancara kepada pengguna Layanan CEKATAN, proses Layanan Delivery Order sudah berjalan dengan baik. Pustakawan menerapkan layanan ini dengan fleksibel yang memudahkan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Selain itu pustakawan juga telah mempublikasikan alur Layanan CEKATAN dalam bentuk info grafis. 5.1.4 Proses Layanan Delivery Order (Pinjam-Antar) Pemustaka mencari informasi koleksi pada OPAC melalui website perpustakaan http://perpustakaan.kpk.go.id atau melalui ip address http://perpustakaan:8080/kpk/index.php. Pemustaka mencatat call number, judul dan pengarang kemudian menghubungi Pustakawan Perpustakaan KPK
96 RI melalui IP Tel: 8642 atau e-mail: perpustakaan@kpk.go.id. Setelah ip tel atau e-mail diterima, pustakawan melakukan cek ketersediaan koleksi pada rak koleksi di Perpustakaan KPK RI. Apabila koleksi tersedia pustakawan akan mengkonfirmasikan kepada pemustaka. Koleksi akan diproses pada software SLIMS Senayan oleh Pustakawan KPK RI. Koleksi yang telah selesai diproses kemudian dikemas oleh pustakawan. Peminjaman koleksi menggunakan Layanan CEKATAN dengan jumlah peminjaman koleksi kurang dari 3 eksemplar dikemas menggunakan amplop Layanan CEKATAN, sedangakan peminjaman lebih dari 3 eksemplar dikemas menggunakan box Layanan CEKATAN. Sertakan identitas pemustaka pada box kemasan Layanan CEKATAN. Pustakawan menyerahkan koleksi yang telah siap antar ke bagian Persuratan KPK RI untuk diantar. Bagian persuratan KPK RI mengantarkan koleksi sampai ke tangan pemustaka. Proses pengembalian koleksi melalui Layanan CEKATAN yaitu: kemas buku yang akan dikembalikan ke Perpustakaan KPK RI. Jangan lupa sertakan Identitas pengirim dan tujuan pengirim kepada Perpustakaan KPK RI, Lantai 2, Gedung KPK Kav.C-1 pada amplop atau box Layanan CEKATAN. Sampaikan koleksi yang telah dikemas pada Persuratan KPK RI. Persuratan KPK RI mengantarkan koleksi dari Pemustaka kepada Perpustakaan KPK RI. Perpustakaan menerima dan menandatangani tanda terima koleksi dari bagian persuratan KPK RI. Pustakawan melakukan proses pengembalian koleksi pada SLIMS Cendana. Proses pengembalian koleksi
97 telah selesai. Pustakawan mengkonfirmasikan pengembalian koleksi melalaui e-mail. 5.1.5 Penerapan Layanan Khusus Delivery Order pada Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI sangat membantu pemustaka yang berbeda gedung dengan perpustakaan. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan KPK RI lebih termanfaatkan informasinya oleh pemustaka. Layanan CEKATAN diterapkan secara fleksibel dengan prinsip memudahkan pemustaka. Layanan ini sudah berjalan dengan lancar meski belum memiliki SOP. Kerjasama yang baik antara pihak perpustakaan dengan bagian Persuratan KPK RI sebagai pihak pengantar koleksi pada Layanan CEKATAN, ikut menjadi bagian kelancaran berjalannya Layanan CEKATAN. Semua hal tersebut dapat memberikan nilai tambah perpustakaan yang berarti memberikan kepuasan pemustaka atas layanan yang diberikan. 5.2 Saran Dalam melaksanakan Kuliah Kerja PUSDOKINFO di Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI Jakarta selama dua bulan, penulis dapat melakukan berbagai pengamatan. Berdasarkan pengamatan tersebut penulis mengemukakan saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi kelancaran kegiatan di Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI, sebagai berikut: 5.2.1 Layanan Delivery Order yang diterapkan diperpustakaan KPK RI memang sudah berjalan lancar, alangkah lebih baik jika di lengkapi
98 dengan Standard Operating Procedures (SOP) Layanan CEKATAN. SOP ini sangat bermanfaat sebagai tolak ukur atau pedoman untuk evaluasi berjalannya Layanan CEKATAN. Evaluasi tersebut akan memberikan perbaikan Layanan CEKATAN dimasa mendatang. 5.2.2 SOP Perpustakaan KPK RI yang sudah ada sebaiknya perlu diperbarui. Seperti SOP Layanan Sirkulasi untuk Pemustaka Eksternal. Pemustaka eksternal dimana tidak memiliki hak keanggotaan, cara peminjaman koleksi dengan meninggalkan identitas diri Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengisi Slip Peminjaman. Sedangkan pada SOP Alur Sirkulasi Peminjaman untuk Pemustaka Eksternal tertulis menginput koleksi yang di pinjam dalam SLIMS pada menu circulation. 5.2.3 Perpustakaan KPK RI perlu menambah dan mentertibkan aturan peminjaman bagi pemustaka internal. Seperti menegaskan jumlah peminjaman koleksi, menentukan waktu perpanjangan koleksi dan membuat slip peminjaman. Menegaskan jumlah peminjaman koleksi dengan tujuan agar peredaran koleksi terjadi secara merata. Menentukan waktu perpanjangan dengan tujuan untuk pengecekan keadan fisik koleksi, menghindari kemungkinan koleksi rusak dan hilang. Pembuatan Slip Peminjaman berfungsi sebagai pengingat pemustaka agar tidak lupa kapan koleksi harus dikembalikan.
99 5.2.4 Perpustakaan Komisi Pemberantasan Korupsi RI harus terus berkembang dari sisi gedung, sangat perlu untuk diperluas. Dari sisi jumlah koleksi belum mencapai 50% dibandingkan jumlah pegawai. Dari sisi fasilitas sangat perlu adanya Hotspot. Dari segi sarana dan prasarana perlu penambahan ruang baca, ruang diskusi, dan ruang rapat. Perpustakan adalah jantungnya sebuah lembaga, sebagai jantung lembaga KPK RI Perpustakaan KPK RI harus mampu memenuhi kebutuhan informasi seluruh Pegawai KPK RI khususnya dan Rakyat Indonesia pada umumnya.