127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai dari pembuatan purchase order sampai bahan keluar yang dibuat berdasarkan form bahan keluar. Sistem ini sampai pada pengolahan informasi untuk pembuatan laporan pembelian, retur, pemakaian persediaan setiap bulannya untuk direktur. Sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang selalu up to date. 4.1.2 Correction to the Analysis Dalam perancangan sistem class diagram akan direvisi, terjadi perubahan structure, juga peninjauan kembali operation - operation dalam class yang ada 4.1.3 Quality Goals Tabel di bawah ini menampilkan prioritas dari criteria design yang dibuat: Tabel 4.1 Prioritas dan Criteria Design Criteria ery Important Important Less Important Irrelevant Easily Fulfilled Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Testable Flexible Comprehensible Reuseable Portable Interoperable
128 Usable : Kemampuan sistem dalam beradaptasi dengan tugas yang berhubungan dengan bagian persediaan dan konteks teknikal agar sistem yang dibuat dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya di bagian persediaan. Secure : Pencegahan terhadap akses yang tidak diinginkan terhadap data dan fasilitas lainnya berupa pasword dan menu interface yang disesuaikan dengan tugas masing-masing. Jadi bagi karyawan yang tidak memiliki otoritas tidak akan bisa mengakses dan bagi karyawan yang memiliki akses tertentu juga tidak akan bisa mengakses menu yang bukan menjadi bagian tugasnya. Efficient Correct : Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas technical platform dimana spesifikasi dari komputer yang dibutuhkan agar bisa ditekan seminimal mungkin sesuai kebutuhan sistem yang dibuat : Pemenuhan persyaratan informasi yang dibutuhkan oleh Direktur, Manajer Pembelian, Manajer penjualan, PPIC, dan Kepala Stok Baku secara benar dan tepat Reliable : Pemenuhan ketelitian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan fungsi yang menghasilkan informasi di bagian persediaan dapat dipertanggungjawabkan, khususnya yang berhubungan dengan unit perhitungan angka satuan bahan baku dan barang seperti: dus, pieces, gram, ton dimana angka-angka ini sering menghasilkan koma atau desimal
129 Maintainable : Biaya untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan sistem apabila ada kerusakan atau error. Jika terkendali maka bisa menghemat anggaran perusahaan Testable : Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan menjalankan fungsi persediaan yang telah ditentukan Flexible : Biaya untuk memodifikasi sistem yang dikembangkan jika di kemudian hari dibutuhkan fitur-fitur tambahan yang lain Comprehensible: Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengertian sistem persediaan dengan jelas Reusable : Potensi penggunaan bagian sistem persediaan di sistem lain yang berkaitan Portable : Biaya adanya kemungkinan memindahkan sistem persediaan ke technical platform lain. Interoperable : Biaya penggabungan sistem persediaan ke sistem lain Criteria usable, correct, dan reliable memiliki prioritas paling penting karena criteria tersebut mencerminkan fungsi utama dibuatnya sistem ini. Criteria secure, flexible,dan comprehensible memiliki prioritas penting karena criteria tersebut berfungsi sebagai pendukung dalam pemenuhan kebutuhan sistem informasi persediaan. Criteria maintainable, testable, reuseable, portable, dan interoperable memiliki prioritas kurang penting karena sistem persediaan ini dalam pengoperasiannya tidak terlalu kompleks sehingga tidak memerlukan biaya yang besar untuk testing dan maintain. Perusahaan baru mulai memperhatikan
130 reusable portable, dan interoperable jika ingin menerapkan sistem informasi di bagian lain di masa mendatang. 4.2 The Technical Platform 4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras Processor: Intel Pentium 4 CPU 1.80 Ghz Memory: 256 MB Hard Disk: ATA 40 GB LAN PCI Card GA Card: 32 MB Casing Sound Card: On Board Mouse Keyboard Printer 4.2.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Operating System : Microsoft Windows XP Professional pada komputer klien, yaitu : Manajer Penjualan, Manajer Pembelian, PPIC, Kepala Stok Baku Server : Microsoft Windows Server 2003. Bahasa pemrograman : Microsoft isual Basic 6.0 Enterprise Edition Database : Microsoft Access 2003 Laporan : Crystal Report 8.5
131 4.2.3 System Interface Software utama dihubungkan dengan database Access dengan Active Data Object.6. Sedangkan interaksi dengan user menggunakan Interface Windows GUI.. 4.2.4 Design Language Metodologi yang digunakan untuk men-design sistem informasi adalah metode berbasiskan objek OOA&D dengan menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language) dari Microsoft isio 2003. 4.3 Architecture 4.3.1 Component Architecture Arsitektur yang digunakan adalah client server dengan centralized data, dimana setiap client mengakses data melalui jaringan LAN dari local inteface. Gambar 4.1 Component Diagram
132 4.3.2 Process Architecture Pola distribusi yang diterapkan adalah pola sentralisasi agar konsistensi data terjamin. Selain itu juga mudah diimplementasikan dan dipahami, lalu lintas jaringan sedang, serta tidak mahal. Dalam hal ini objek yang aktif adalah printer. :Manajer Penjualan :Manajer Pembelian User Interface System Interface User Interface System Interface Function Function Active Object Active Object Printer Printer :Server System Interface Model :PPIC :Kepala Stok Baku User Interface System Interface User Interface System Interface Function Function Active Object Active Object Printer Printer Gambar 4.2 Deployment Diagram
133 4.4 Components 4.4.1 Structure Gambar 4.3 Model Component
Gambar 4.4 Function Component 134
135 4.4.2 Classes 1.Barang Class barang berisi informasi tentang barang yang dipesan oleh customer. Atributnya: Kode Barang, Nama Barang, Harga, Isi Dus, Berat, SBB Melamin, SBB Resin, Gambar Operation: mendaftar, meng-update, memesan, memproduksi 2.Bahan Class bahan berisi informasi tentang bahan baku yang ada Atributnya: Kode Bahan, Nama Bahan, Warna, Harga, Persediaan, EOQ, SS, ROP, Kelas Operation: mendaftar, mengecek, memesan, memasukkan, mengeluarkan, mengupdate, meretur 3.Customer Class customer berisi informasi tentang semua pelanggan perusahaan Atributnya: Kode Customer, Nama Customer, Alamat, Lokasi, No Telp, No Fax, Contact Person, Tanggal Join Operation: mendaftar, meng-update, memesan, menerima SO 4.Supplier Class supplier berisi informasi tentang semua supplier perusahaan Atributnya: Kode Supplier, Nama Supplier, Alamat, No Telp, No Fax Operation: mendaftar, meng-update, menerima PO, menerima RP
136 5.Purchase Order Class purchase order merupakan surat pemesanan bahan baku kepada supplier Atributnya: Kode Purchase Order, Tanggal, Tanggal Dikirim, Kode Supplier, Total Harga, mencetak 6. Rincian Purchase Order Class rincian purchase order merupakan rincian surat pemesanan bahan baku kepada supplier Atributnya: Kode Purchase Order, Kode Bahan, Nama Bahan, Warna, Harga, EOQ, Kurs US$, SubTotal Harga 7. Sales Order Class sales order merupakan surat pemesanan barang dari customer Atributnya: Kode Sales Order, Tanggal, Tanggal Dikirim, Kode Customer, Total Harga, mencetak 8. Rincian Sales Order Class rincian sales order merupakan rincian surat pemesanan barang dari customer Atributnya: Kode Sales Order, Kode Barang, Nama Barang, Harga, Jumlah, SubTotal Harga
137 9. Retur Pembelian Class retur pembelian merupakan surat pengembalian bahan baku kepada supplier dikarenakan tidak sesuai dengan pesanan seperti: rusak, salah warna, kelebihan, kekurangan. Atributnya: Kode Retur Pembelian, Tanggal, Kode Purchase Order, Total Retur, mencetak 10. Rincian Retur Pembelian Class rincian retur pembelian merupakan rincian surat pengembalian bahan baku kepada supplier dikarenakan tidak sesuai dengan pesanan seperti: rusak, salah warna, kelebihan, kekurangan Atributnya: Kode Retur Pembelian, Kode Supplier, Kode Bahan, Nama Bahan, Warna, SubTotal, Keterangan 11. Bukti Produksi Class bukti produksi merupakan surat yang berisi jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi berdasarkan pesanan customer Atributnya: Kode Bukti Produksi, Kode Sales Order, Tanggal, Total BBM, Total BBR, mencetak
138 12. Rincian Bukti Produksi Class rincian bukti produksi merupakan rincian surat yang berisi jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi berdasarkan pesanan customer Atributnya: Kode Bukti Produksi, Kode Barang, SBB Melamin, SBB Resin, Isi Dus, Jumlah Dus, Jumlah Pcs, Subtotal BBM, Subtotal BBR, Warna 13. Form Bahan Masuk Class form bahan masuk merupakan surat yang berisi jumlah bahan baku yang dimasukkan ke dalam gudang berdasarkan surat jalan supplier. Atributnya: Kode Form Bahan Masuk, Kode Purchase Order, Kode Surat Jalan, Tanggal, Tanggal Dikirim, Total Masuk 14. Rincian Form Bahan Masuk Class rincian form bahan masuk merupakan rincian surat yang berisi jumlah bahan baku yang dimasukkan ke dalam gudang berdasarkan surat jalan supplier. Atributnya: Kode Form Bahan Masuk, Kode Bahan, Nama Bahan, Warna, Kode Supplier, Keterangan, Subtotal Masuk 15. Form Bahan Keluar Class form bahan keluar merupakan surat yang berisi jumlah bahan baku yang dikeluarkan dari dalam gudang ke pabrik berdasarkan bukti produksi. Atributnya: Kode Form Bahan Keluar, Kode Bukti Produksi, Tanggal, Total Keluar
139 16.Rincian Form Bahan Keluar Class form rincian bahan keluar merupakan rincian surat yang berisi jumlah bahan baku yang dikeluarkan dari dalam gudang ke pabrik berdasarkan bukti produksi. Atributnya: Kode Form Bahan Keluar, Kode Bahan, Nama Bahan, Warna, Subtotal Keluar 4.5 Recommendation 4.5.1 The System s Usefulness and Feasibility Sistem memprioritaskan pada criteria usable agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan user, correct dan reliable untuk memastikan apakah sistem dapat berjalan sesuai yang diharapkan, dan comprehensible sehingga mempermudah user dalam pengolahan data persediaan bahan dan membuat laporan. Dengan rancangan user interface yang sederhana, user dapat mempersingkat waktu saat pemrosesan data persediaan. Bagi penulis, sistem yang diusulkan layak secara teknis untuk diterapkan. Rancangan sistem ini juga secara ekonomis mendukung efisiensi perusahaan dalam pencarian data pada sistem yang sedang berjalan saat ini. 4.5.2 Plan for Initiating Use Perusahaan dan developer sistem akan menginstal sistem secara paralel serta mengadakan pelatihan bagi karyawan yang akan menjadi user.
140 4.5.3 Implementation Plan Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk implementasi sistem adalah 3 bulan. Tabel 4.2 Jadwal Implementasi Sistem No Aktivitas Bulan Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Analisis 2 Design 3 Coding 4 Testing 5 Pengadaan Hardware 6 Pengadaan Jaringan 7 Training 8 Implementasi Paralel