BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data permintaan di masa lalu yaitu selama 3 tahun terakhir (28 bulan). Dimana data permintaan akan digunakan untuk meramalkan permintaan di waktu yang akan datang. Berikut ini data permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes selama periode januari 2005 sampai April 2007 serta grafik permintaan ketiga jenis produk tersebut di bawah ini : Tabel 4.1 Data Permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Periode Januari 2005 April 2007

2 37 Gambar 4.1 Grafik Permintaan Needle Punch Carpet Periode Januari 2005 April 2007 Gambar 4.2 Grafik Permintaan Non Woven Shoes periode Januari 2005 April 2007

3 Analisa Data dan Pembahasan Ekstrasi data dimulai dari pengolahan data permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes menjadi data peramalan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes dengan menggunakan metode peramalan yang sesuai dengan pola datanya. Penentuan parameter dalam metode permalan Triple Exponential Smoothing berdasarkan trial and error. Data peramalan yang dipakai adalah data peramalan dari perhitungan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) terkecil dari masing-masing metode yang akan digunakan. Lalu akan dilanjutkan dengan perencanaan agregat, untuk mengetahui jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan dengan melihat atau mengetahui jumlah kapasitas produksi yang ada dalam perusahaan sehingga didapatkan jumlah batas maksimal yang dapat diproduksi di PT. Anugrahprima Perdana. Selain itu, untuk mengetahui penggunaan jam kerja yang paling efektif dalam memproduksi Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes. Pada perencanaan agregat akan digunakan metode transportasi. Metode transportasi yang akan digunakan adalah NWCR (North West Corner Rule) sebagai solusi awal, lalu akan dilakukan pengoptimalan dengan menggunakan metode Stepping Stone sebagai solusi akhir. Pengoptimalan yang akan digunakan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk produksi Peramalan Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa pola data permintaan untuk semua produk mengikuti pola data musiman. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil peramalan yang tingkat reabilitasnya tinggi, maka akan dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Dekomposisi dan Triple Exponential Smoothing dengan tiga parameter dari Winter. Pada metode Triple Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan trial and error. Untuk melihat metode manakah yang paling sesuai, maka dilihat dari MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yang terkecil dari masing-masing metode yang digunakan. Untuk data peramalan yang selengkapnya, terletak pada lampiran.

4 Needle Punch Carpet Dari kedua metode peramalan yang digunakan, maka metode peramalan yang dipilih adalah Dekomposisi karena pada keadaan ini peramalan memiliki MAPE yang terkecil yaitu Tabel 4.2 Peramalan Permintaan Needle Punch Carpet dengan Metode Dekomposisi

5 Non Woven Shoes Dari kedua metode peramalan yang digunakan, maka metode peramalan yang dipilih adalah Dekomposisi karena pada keadaan ini peramalan memiliki MAPE yang terkecil yaitu Tabel 4.3 Peramalan Permintaan Non Woven Shoes dengan Metode Dekomposisi

6 Peta Proses Operasi Needle Punch Carpet PETA PROSES OPERASI PRODUK NEEDLE PUNCH KARPET PT. ANUGRAH PRIMA PERDANA Nama Objek : Needle Punch Karpet Dipetakan oleh : Suci Tanggal dipetakan : 17 November 2007 Polyester Fiber Color Campuran Resin air dan CaCo3 O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 Pencampuran Mesin Lattice opening Pembukaan serat Mesin Bale Opener 1st Pembukaan serat lebih halus Mesin Bale Opener 2nd Penumpukan Lapisan Mesin Carding Pemadatan Mesin Needle Punch O-6 Pengeleman Mesin Coating O-7 Pengeringan Mesin Oven Stenter O-8 I-1 Pengepresan Mesin 2 Roller Hot Press O-9 Pemotongan Mesin Potong KEGIATAN Operasi RINGKASAN JUMLAH 11 WAKTU (DETIK) O-10 I-2 O-11 Penggulungan Mesin Winder Packing Mesin Traping Belt Inspeksi Storage 3 1 I-3 Inspeksi TOTAL Gambar 4.3 Peta Proses Operasi Needle Punch Carpet

7 Non Woven Shoes PETA PROSES OPERASI PRODUK NON WOVEN SHOES PT. ANUGRAH PRIMA PERDANA Nama Objek : Non Woven Shoes Dipetakan oleh : Suci Tanggal dipetakan : Polyester Sheet Resin air dan CaCo3/Pigment O1 Pencampuran Manual O-2 O-3 O-4 Pengeringan Mesin Oven Stenter Pengepresan permukaan Mesin 2 Roller Hot Press 2 Cold Roller Penggulungan Mesin Winder I-1 Inspeksi O-5 Packaging Manual KEGIATAN Operasi RINGKASAN JUMLAH 5 WAKTU (DETIK) Inspeksi Storage TOTAL Gambar 4.4 Peta Proses Operasi Non Woven Shoes Perencanaan Agregat Data yang akan digunakan pada perencanaan agregat untuk perhitungan adalah data permintaan yang didapatkan dari peramalan. Data peramalan yang digunakan sebagai data permintaan adalah data bulanan, karena pada

8 43 perhitungan perencanaan agregat akan dihitung mingguan maka akan dilakukan konversi terhadap data peramalan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes. Perencanaan agregat yang akan dilakukan hanya untuk dua bulan kedepan, yaitu bulan Mei 2007 dan Juni Tabel 4.4 Data Hasil Peramalan Permintaan untuk Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Peramalan Permintaan (m) Bulan Periode Needle Punch Carpet Non Woven Shoes Mei Juni Tabel 4.5 Konversi Data Hasil Peramalan Permintaan untuk Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Bulan Mei 2007 Juni 2007 Periode hari/ hari/ Needle Punch Carpet (m) Non Woven Shoes (m) (minggu) minggu bulan Konversi Konversi FC/bulan FC/bulan FC FC Biaya Agregat Jam Kerja Reguler = 7 jam per shift ( 2 shift ) = 14 jam per hari ( Senin Jumat )

9 44 Jam Kerja Lembur = 3 jam per shift ( 2 shift ) Waktu Baku Biaya Reguler UMR = Rp ,-/ bulan = 6 jam per hari ( Senin Jumat) = 10 detik per meter = Rp 9,- per meter 1 bulan = 20 hari = 280 jam = menit = detik Biaya Reguler per meter = Biaya Lembur xrp , = Rp 8,75,- ~ Rp 9,- Upah lembur Rp 7.650,-/ jam Biaya Lembur per meter = 10 xrp 7.650, = Rp 21.25,- ~ Rp 22, Asumsi Biaya Penyimpanan = Rp 22,- per meter = Rp 100,- per meter Waktu Kerja Tabel 4.6 Data Waktu Kerja Bulan Mei 2007 Juni 2007 Reguler Jumlah Hari Total Jam Kerja Periode (minggu) Lembur Total Jam Kerja

10 45 Keterangan: Jam Kerja Reguler = 7 jam per shift ( 2 shift ) = 14 jam per hari ( Senin Jumat ) Jam Kerja Lembur = 3 jam per shift ( 2 shift ) = 6 jam per hari ( Senin Jumat) Kapasitas Reguler dan Kapasitas Lembur 14x60x60 Kapasitas Reguler per hari = = 5040 meter (m) 10 6x60x60 Kapasitas Lembur per hari = = 2160 meter (m) 10 Tabel 4.7 Kapasitas Reguler dan Kapasitas Lembur Bulan Mei 2007 Juni 2007 Minggu Jumlah Kapasitas Hari Reguler Lembur

11 Metode Transportasi Pada metode transportasi akan digunakan NWCR (North West Corner Rule) untuk perhitungan awal, lalu akan di lanjutkan dengan Stepping Stone untuk pengoptimalannya Penetapan Solusi Awal Pada solusi awal akan digunakan NWCR, yang dikarenakan sifat produksi dilakukan dengan minggu berjalan. NWCR adalah suatu aturan dalam metode transportasi. Sesuai dengan namanya, penempatan atau pengalokasian awal dimulai dari sel paling kiri atas. NWCR ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan terhadap permintaan pada periode tertentu, apakah permintaan dapat dipenuhi pada periode tersebut dengan produksi reguler atau harus dengan produksi lembur. Dan digunakan juga untuk menghitung total biaya produksi.

12 47 Tabel 4.8 North West Corner Rule (NWCR) untuk Needle Punch Carpet Total Biaya Rp ,-

13 48 Tabel 4.9 North West Corner Rule (NWCR) untuk Non Woven Shoes Total biaya Rp ,-

14 Penetapan Solusi Akhir Pada solusi akhir akan digunakan Stepping Stone sebagai metodenya. Stepping stone adalah kelanjutan dari NWCR, dimana dengan stepping stone akan dicari pengoptimalan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk produksi Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes. Jumlah rute atau sel yang mendapat alokasi harus sebanyak: Jumlah Kolom (n) + Jumlah Baris (m) 1 = i Pada Stepping stone ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal, yaitu: a. Memilih salah satu sel kosong (yang tidak mendapatkan alokasi) b. Mulai dari sel ini, kita membuat jalur tertutup melalui sel-sel yang mendapatkan alokasi menuju sel kosong terpilih kembali. Jalur tertutup ini bergerak secara horisontal dan vertikal saja. c. Mulai dengan tanda (+) pada sel kosong terpilih, kita menempatkan tanda (-) dan (+) secara bergantian pada setiap sudut jalur tertutup. d. Menghitung indeks perbaikan dengan cara menjumlahkan biaya transportasi pada sel bertanda (+) dan mengurangkan biaya transportasi pada sel bertanda (-). e. Mengulangi tahap 1 sampai 4 hingga indeks perbaikan untuk semua sel kosong telah terhitung. Jika indeks perbaikan dari selsel kosong lebih besar atau sama dengan nol, solusi optimal telah tercapai.

15 50 Tabel 4.10 Stepping Stone awal untuk Needle Punch Carpet m + n 1 = = 24 Jadi jumlah sel yang harus terisi atau variabel basisnya harus berjumlah 24 (variabel basis ditunjukkan dengan sel yang diberi warna merah). Dapat dilihat diatas bahwa sel yang diberi warna biru merupakan variabel non basis yang dihitung dengan menggunakan cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Dari hasil perhitungan setiap variabel non basis yang bernilai negatif harus mendapatkan alokasi agar menjadi variabel basis. Contoh perhitungan biaya (sel berwarna biru): i 11,8 = i 11,8 i 10,8 + i 10,9 - i 11,9 = = -113

16 51 Setelah dihitung dengan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode stepping stone seperti yang telah dijelaskan di atas didapatkan 36 iterasi yang harus dilakukan, maka baru didapatkan hasil yang optimal dimana seluruh variabel non basis-nya bernilai positif tidak ada lagi yang negatif. Seluruh hasil perhitungan tahapan iterasi selengkapnya akan diberikan pada lampiran. Tabel 4.11 Stepping Stone akhir untuk Needle Punch Carpet Total biaya Rp ,-

17 52 Tabel 4.12 Stepping Stone Awal untuk Non Woven Shoes m + n 1 = = 24 Jadi jumlah sel yang harus terisi atau variabel basisnya harus berjumlah 24 (variabel basis ditunjukkan dengan sel yang diberi warna merah). Dapat dilihat diatas bahwa kotak yang diberi warna biru merupakan variabel non basis yang dihitung dengan menggunakan cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Dari hasil perhitungan setiap variabel non basis yang bernilai negatif harus mendapatkan alokasi agar menjadi variabel basis. Contoh perhitungan biaya (sel berwarna biru): I 13,8 = i 13,8 i 11,8 + i 11,9 - i 13,9 = = -100

18 53 Setelah dihitung dengan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode stepping stone seperti yang telah dijelaskan di atas didapatkan 24 iterasi yang harus dilakukan, maka baru didapatkan hasil yang optimal dimana seluruh variabel non basis-nya bernilai positif tidak ada lagi yang negatif. Seluruh hasil perhitungan tahapan iterasi selengkapnya akan diberikan pada lampiran. Tabel 4.13 Stepping Stone Akhir untuk Non Woven Shoes Total biaya Rp ,-

19 Analisa Hasil Setelah dilakukan perencanaan produksi dengan metode transportasi yang menggunakan stepping stone sebagai penetapan solusi akhir, maka PT. Anugrahprima Perdana akan melakukan produksi sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Dimana dalam melakukan produksinya harus dilihat jam kerja yang dibutuhkan untuk pemenuhan terhadap permintaan. Dalam perencanaan produksi yang dibuat ini, didapatkan kesimpulan bahwa perusahaan melakukan produksi hanya dengan menggunakan jam kerja reguler saja tanpa harus melakukan jam kerja lembur permintaan sudah dapat dipenuhi, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan juga tidak akan terjadi penumpukan stok barang jadi. Tidak seperti yang terjadi pada keadaan sekarang ini perusahaan dalam melakukan produksinya setiap hari menggunakan jam kerja reguler dan jam kerja lembur, yang menimbulkan biaya produksi tinggi dan stok barang jadi yang berlebihan. Dapat dilihat pada periode 1 untuk produk Non Woven Shoes bahwa jumlah kapasitas reguler yang dihasilkan adalah meter dan jumlah kapasitas lembur yang dihasilkan adalah meter sedangkan dari peramalan permintaan untuk periode 1 adalah sebesar meter maka dari hasil perhitungan yang ada dapat diketahui bahwa permintaan yang ada dapat dipenuhi oleh perusahaan hanya dengan melakukan produksi dengan jam kerja reguler tanpa harus melakukan lembur karena jumlah permintaan masih dibawah jumlah kapasitas reguler. Biaya yang dapat dihemat oleh perusahaan adalah bila dulu dalam satu periode (minggu) perusahaan dalam produksi mengeluarkan biaya Rp ,- dengan usulan perusahaan hanya mengeluarkan Rp ,-, jadi perusahaan dapat menghemat biaya Rp ,-.

20 Sistem Informasi Analisa Proses Bisnis yang Sedang Berjalan PT. Anugrahprima Perdana saat ini pada departemen produksi dalam melakukan pengambilan keputusan dan perhitungan data masih dilakukan secara manual tanpa adanya dukungan sisatem informasi. Karena itu perusahaan tidak melakukan perencanaan produksi dalam proses produksinya. Berikut ini adalah kegiatan proses bisnis departemen produksi dalam melakukan produksi, yaitu: - Staf PPIC menerima surat PO dari bagian sales - Staf PPIC akan langsung melihat stok barang yang ada dan langsung mengkonfirmasikannya ke bagian sales - Menghitung permintaan yang harus dipenuhi dan melaporkannya kepada manager produksi - Manager produksi akan menentukan produksi dengan memberikan catatan tentang waktu baku, jam kerja, jumlah yang harus dihasilkan kepada staf PPIC - Staf PPIC akan melakukan koordinasi kepada seluruh kepala operator tentang produksi yang harus dilakukan. Seluruh proses ini dilakukan secara manual dan semua data disimpan dalam arsip Analisa Sistem Usulan Gambar 4.5 Rich Picture Usulan

21 56 Sistem informasi yang akan dibuat sebagai usulan adalah sistem informasi yang hanya akan dipakai oleh departemen produksi PT. Anugrahprima Perdana. Sistem informasi ini berguna untuk membantu manager produksi dalam melakukan perencanaan agregat. Dengan adanya perencanaan agregat ini, akan mempermudah manager produksi dalam mengambil keputusan dalam melakukan produksi. Keterangan dari gambar 4.5 adalah: 1. Bagian Keuangan akan memberikan laporan yang berisikan informasi mengenai upah pekerja yang berlaku setiap bulannya kepada manager produksi yang akan digunakan untuk menghitung biaya produksi. 2. Staf PPIC akan memberikan laporan yang berisikan informasi mengenai data permintaan kepada manager produksi yang akan digunakan untuk membuat peramalan permintaan. 3. Manager produksi setelah mendapatkan informasi dari bagian keuangan dan staf PPIC selanjutnya baru dapat membuat perencanaan agregat. Perencanaan produksi dilakukan dengan menggunakan sistem informasi perencanaan agregat. 4. Melakukan perhitungan biaya dan kapasita produksi. Perhitungan dilakukan dengan membutuhkan data waktu baku, jam kerja dan upah kerja. Semua data-data akan diinput oleh manager produksi, hasil dari perhitungan adalah kapsitas produksi yang akan digunakan untuk perhitungan pemilihan jam kerja dan biaya agregat yang akan digunakan untuk perhitungan perencanaan agregat. 5. Pemilihan jam kerja dilakukan dengan menggunakan metode transportasi. Data yang dibutuhkan untuk perhitungan sehingga mandapatkan jam kerja yang akan digunakan untuk produksi. Dalam tahap ini membutuhkan data peramalan permintaan dan kapasitas produksi. 6. Perencanaan agregat, dibuat dengan menggunakan data jam kerja yang telah terpilih dan biaya agregat. Hasil dari perencanaan agregat ini adalah berupa laporan perencanaan agregat yang akan digunakan untuk melakukan produksi.

22 57 Definisi sistem secara FACTOR akan diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 FACTOR Functionality Mendukung Perencanaan Agregat Application domain Mengatur jenis data yang diperlukan untuk menentukan jam kerja dalam melakukan produksi. Conditions Technology Objects Sistem ini digunakan oleh manager produksi untuk melakukan perencanaan agregat. Menggunakan PC yang mendukung pengoperasian Visual Basic. Dikembangkan dalam bahasa Visual Basic. Produk, jam kerja, waktu baku, permintaan, upah kerja dan biaya produksi. Responsibility - Menyimpan data-data permintaan - Membuat peramalan permintaan yang akan digunakan untuk membuat perencanaan agregat - Menghitung kapasitas produksi yang dapat dihasilkan - Menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan untuk produksi yang disebut biaya agregat - Pemilihan jam kerja yang akan digunakan untuk produksi dengan menggunakan metode transportasi. - Pembuatan perencanaan produksi - Menyediakan laporan untuk mengevaluasi hasil data yang diperlukan oleh bagian lain.

23 Perancangan Sistem Informasi dengan Unified Model Language (UML) Perancangan sistem informasi membahas penganalisaan problem domain, application domain, dan desain arsitektur Problem Domain Dalam problem domain akan dilakukan analisa yang akan membahas tentang objek yang terkait di dalam sistem beserta dengan hubungan yang terjadi di dalam sistem yang akan dibahas. Objek akan didefinisikan sebagai class dan event yang akan dibuat menjadi event table. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan diagram statechart yang akan menguraikan perilaku yang terjadi pada setiap class. Dan yang terakhir akan dibuat class diagram yang akan menggambarkan hubungan antar class dan event yang terdapat pada event table. Event Table Class: Produk Perencanaan Agregat Permintaan Biaya dan Kapasitas Produksi Peramalan Permintaan Event: Dijual Dipesan Dicatat Membuat peramalan Membuat perencanaan agregat Membuat laporan perencanaan agregat Menghitung kapasitas produksi Menghitung biaya produksi Dikonversi Disimpan Diproduksi

24 59 Tabel 4.15 Event Table Event Class Produk Dijual * Dipesan * Perencanaan Agregat Permintaan Biaya dan Kapasitas Produksi Dicatat Peramalan Permintaan Membuat peramalan + Membuat perencanaan agregat * Dibuat laporan perencanaan agregat * Menghitung kapasitas produksi * Menghitung biaya produksi * Dikonversi * Disimpan Diproduksi * Upah dan Jam Kerja + + Class Diagram Gambar 4.6 Class Diagram

25 60 Statechart Diagram Statechart Diagram Produk Gambar 4.7 Statechart Diagram Produk Statechart Diagram Perencanaan Agregat Gambar 4.8 Statechart Diagram Perencanaan Agregat Statechart Diagram Permintaan Gambar 4.9 Statechart Diagram Permintaan

26 61 Statechart Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi Gambar 4.10 Statechart Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi Statechart Diagram Peramalan Permintaan Gambar 4.11 Statechart Diagram Peramalan Permintaan Statechart Diagram Biaya dan Jam Kerja Gambar 4.12 Statechart Diagram Biaya dan Jam Kerja Application Domain Pada tahap ini akan membahas tentang perilaku objek dan kegiatan yang berlangsung di dalam sistem. Objek pada aplication domain adalah aktor yang melakukan interaksi dengan sistem secara langsung, yaitu dalam class manager produksi. Untuk dapat terlihat lebih jelas akan diperlihatkan dalam use case diagram. Kemudian akan dijelaskan fungsi-fungsi yang ada di dalam use case diikuti dengan penjelasan mengenai tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam use case tersebut dalam sequence diagram. Setelah itu akan diperlihatkan windows interface beserta tampilan setiap form yang dibuat.

27 62 Use Case Gambar 4.13 Use Case Diagram

28 63 Spesifikasi Use Case Use case Aktor Function Tabel 4.16 Spesifikasi Pendataan Produk Pendataan Produk Untuk melakukan pendataan produk maka user harus masuk kedalam form produk. Dimana dalam form ini user dapat melakukan penambahan produk apabila ada produk baru dengan meng-klik button Add, setelah user mengisi kode produk, nama produk dan keterangan tentang produk tersebut maka user harus meng-klik button Save agar data yang telah dimasukkan dapat tersimpan. Dan user juga dapat melakukan penghapusan produk dengan memilih produk yang akan dihapus lalu mengklik button delete. Manager Produksi Menyimpan data tentang produk Use case Aktor Function Tabel 4.17 Spesifikasi Input Data Permintaan Input Data Permintaan Dalam form ini user dapat melihat seluruh data permintaan yang ada sesuai dengan kode produk yang dipilh oleh user. Bila user ingin melakukan penginputan data permintaan yang baru user harus meng-klik button Add, setelah user mengisi tahun, bulan dan jumlah permintaan lalu user harus meng-klik button save agar data yang telah dimasukkan dapat tersimpan. Dan user juga dapat melakukan penghapusan data permintaan. Untuk menghapus satu persatu data maka user harus mengklik button Remove, apabila penghapusan data ingin dilakukan selurunya maka user dapat mengklik button Remove Al l. Manager Produksi Menyimpan data permintaan sesuai dengan produknya

29 64 Tabel 4.18 Spesifikasi Menampilkan Peramalan Permintaan Use case Aktor Function Menampilkan Peramalan Permintaan Untuk menampilkan peramalan permintaan maka user harus masuk kedalam form peramalan permintaan. User harus mengklik button search untuk mengambil file peramalan permintaan yang telah dibuat di excel, lalu setelah itu user harus mengklik button save agar data peramalan permintaan dapat tersimpan didalam database. Manager Produksi Menampilkan hasil peramalan permintaan yang akan digunakan untuk membuat perencanaan agregat Use case Aktor Function Tabel 4.19 Spesifikasi Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi Untuk melakukan penghitungan biaya dan kapasitas produksi maka user harus melakukan pengisian jam kerja reguler, jam kerja lembur, upah reguler dan upah lembur yang ada di form biaya dan jam kerja, setelah semua diisi maka user harus mengklik button save maka secara otomatis data yang telah diisi akan tersimpan dan masuk ke dalam form Biaya dan Kapasitas Produksi. Didalam form biaya dan kapasitas produksi ini user dapat melakukan perhitungan, dimana user harus memilih kode produk, setelah itu user harus mengisi field waktu baku lalu user mengklik button hitung, maka akan didapatkan hasil biaya produksi reguler, biaya produksi lembur, kapasitas produksi reguler dan kapasitas produksi lembur. Setelah itu user harus mengklik button save untuk menyimpan data hasil. Manager Produksi Menghitung biaya produksi dan kapasitas produksi

30 65 Use case Aktor Function Tabel 4.20 Spesifikasi Membuat Perencanaan Agregat Membuat Perencanaan Agregat Untuk membuat perencanaan agregat maka user harus masuk kedalam form perencanaan agregat, lalu user harus memilih kode produk, tahun dan bulan yang akan dibuat perencanaan agregat-nya, lalu user harus memasukkan hari kerja pada setiap minggu karena perencanaan akan dilakukan secara mingguan, setelah itu mengklik button konversi untuk menampilkan data peramalan permintaan yang merupakan data bulanan dijadikan data mingguan, setelah data permintaan sudah ditampilkan baru user dapat melakukan perencanaan agregat dengan mengklik button perencanaan agregat. Manager Produksi Membuat perencanaan agregat dengan penentuan jam kerja yang akan digunakan dan biaya untuk produksi Tabel 4.21 Spesifikasi Mencetak Laporan Perencanaan Agregat Use case Aktor Function Memcetak Laporan Perencanaan Agregat Untuk mencetak laporan perencanaan agregat maka user harus masuk kedalam form Laporan Perencanaan Agregat, lalu user memilih kode produk, tahun dan bulan dari perencanaan agregat yang akan di buat laporan, lalu user mengklik button show untuk melihat laporan perencanaan agregat dan untuk mencetak user harus mengklik button print. Manager Produksi Menyediakan laporan perencanaan agregat berupa printout

31 66 Function Tabel 4.22 Function Function Complexity Function Type Login Simple Signal Simpan Simple Update Menampilkan Peramalan permintaan Simple Read Menampilkan Laporan Perencanaan Agregat Simple Read Hitung Biaya dan Kapasitas Produksi Complex Compute Hitung Perencanaan Agregat Simple Compute Hitung Konversi Simple Compute cetak Simple Read hapus Simpel Update Function Hitung Biaya dan Kapasitas Produksi: Jam Kerja Reguler Jam Kerja Lembur Waktu Baku Upah Reguler Upah Lembur Biaya Produksi Reguler 1 bulan = 20 hari Biaya Reguler per meter = = 14 jam per hari = 6 jam per hari = 10 detik per meter = Rp ,- per bulan = Rp 7.650,- per jam = Rp 9,- per meter WaktuBaku xupahre guler 20xJamker ja Re gulerx60' x60" xrp , = Rp 8,75,- ~ Rp 9,- Biaya Produksi Lembur Biaya Lembur per meter = WaktuBaku JamKerjaLemburx = Rp 22,- per meter xupahre guler 60' x60"

32 67 10 xrp 7.650, = Rp 21.25,- ~ Rp 22, Kapasitas Produksi Reguler = per hari Kapasitas Produksi Reguler = Jam kerja reguler x 60 x 60 Waktu Baku 14x60x60 = = Kapasitas Produksi Lembur = per hari Kapasitas Produksi Lembur = Jam kerja lembur x 60 x 60 Waktu Baku 6x60x60 = = Sequence Diagram Sequence Diagram Menampilkan Peramalan Permintaan Gambar 4.14 Sequence Diagram Menampilkan Peramalan Permintaan

33 68 Sequence Diagram Pendataan Produk Gambar 4.15 Sequence Diagram Pendataan Produk Sequence Diagram Input Data Permintaan Gambar 4.16 Sequence Diagram Input Data Permintaan

34 69 Sequence Diagram Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi Gambar 4.17 Sequence Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi Sequence Diagram Membuat Perencanaan Agregat Gambar 4.18 Sequence Diagram Membuat Perencanaan Agregat Sequence Diagram Mencetak Laporan

35 70 Gambar 4.19 Sequence Diagram Mencetak Laporan Navigation Diagram User Interface Gambar 4.20 Navigation Diagram

36 71 Form Login Untuk dapat menggunakan sistem yang telah dirancang, maka user harus melakukan Login terlebih dahulu. Gambar 4.21 Form Login Form Main Menu Setelah user login maka user akan masuk kedalam form main menu. Dalam form main menu ini banyak sekali menu yang dapat dipilih oleh user. Menu yang terdapat dalam form main menu ini adalah File, Master, Produksi, Report, dan Help. Dimana untuk menu File ada 2 pilihan yaitu Change Password yang akan menuju ke form Ubah Password dan Exit untuk keluar dari sistem. Menu Master akan ada 2 pilihan form yang dapat dipilih yaitu form Produk dan form Biaya dan Jam Kerja. Menu Produksi akan ada 4 pilihan form yang dapat dipilih yaitu form Permintaan, form Biaya dan Kapasitas Produksi, form Peramalan Permintaan dan form Perencanaan Agregat. Menu Report adalah menu yang akan menuju Form Laporan Perencanaan Produksi. Dan yang terakhir menu Help akan memberikan keterangan mengenai sistem.

37 72 Gambar 4.22 Form Main Menu Form Biaya dan Jam Kerja Apabila dalam menu Master dipilih Biaya dan Jam Kerja maka form Master Biaya dan Jam Kerja inilah yang akan muncul. Form ini digunakan oleh user untuk mengisi variabel-variabel (biaya dan jam kerja) yang berhubungan dengan pembuatan perencanaan agregat. Gambar 4.23 Form Biaya dan Jam Kerja

38 73 Form Peramalan Permintaan Apabila dalam menu Produksi dipilih Peramalan Permintaan maka form Peramalan Permintaan inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan hasil dari peramalan permintaan. Gambar 4.24 Form Peramalan Permintaan Form Produk Apabila dalam menu Master dipilih Produk maka form Master Produk inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan data tentang produk yang telah tersimpan, mengubah data produk yang ingin diubah oleh user dengan cara memilih produk yang akan diubah lalu ubah data kemudian klik button save maka data akan berubah dan dalam form ini juga user dapat menambah data produk baru atau menghapus data produk yang sudah tidak diperlukan.

39 74 Gambar 4.25 Form Produk Form Ubah Password Apabila dalam menu File dipilih Change Password maka form Ubah Password inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk mengubah password user. Gambar 4.26 Form Ubah Password Form Permintaan

40 75 Apabila dalam menu Produksi dipilih permintaan produksi maka form Permintaan inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan data permintaan sesuai kode produk yang dipilih oleh user. Dalam form permintaan ini user juga dapat menanbah data permintaan dengan mengklik button Add dan user juga dapat menghapus data permintaan. Penghapusan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mengklik button Remove setelah memilih data yang akan dihapus atau dengan mengklik button Remove All maka seluruh data permintaan yang ditampilkan akan dihapus. Gambar 4.27 Form Permintaan Form Biaya dan Kapasitas Produksi Apabila pada menu Produksi dipilih Biaya dan Kapasitas Produksi, maka form Biaya dan Kapasitas Produksi inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menghitung biaya produksi reguler, biaya produksi lembur, kapasitas produksi reguler dan kapasitas produksi lembur. Penghitungan dapat dilakukan apabila user memilih kode produk setelah itu akan keluar variabel biaya dan jam kerja yang telah disimpan oleh user pada form Biaya dan Jam Kerja, lalu user juga

41 76 harus mengisi waktu baku yang digunakan setelah itu user harus mengklik button Hitung baru hasil perhitungan akan ditampilkan. Gambar 4.28 Form Biaya dan Kapasitas Produksi Form Perencanaan Agregat Apabila pada menu Produksi dipilih Perencanaan Agregat, maka form Perencanaan Agregat inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menghitung perencanaan agregat mingguan. Penghitungan dapat dilakukan apabila user memilih kode produk setelah itu user harus mengisi tahun dan bulan yang akan dibuat perencanaan agregatnya lalu akan keluar jumlah permintaan yang didapatkan dari hasil peramalan permintaan. Karena permintaan yang ditampilkan adalah permintaan bulanan sedangkan perencanaan agregat adalah mingguan, maka user harus mengisi hari kerja setiap minggu di tabel hari kerja setelah itu user mengklik button Konversi akan tampil data permintaan mingguan di tabel permintaan. Untuk melakukan perhitungan perencanaan agregat user harus mengklik button Perencanaan Agregat, maka akan tampil hasil perhitungan. Dimana

42 77 hasil dari perencanaan agregat dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan pada gambar 4.30 dibawah ini. Gambar 4.29 Form Perencanaan Agregat Form Laporan Perencanaan Agregat Apabila pada menu Report dipilih akan tampil form Laporan Perencanaan Agregat. Form ini digunakan untuk menampilkan dan mencetak hasil perhitungan perencanaan agregat yang pernah dilakukan dan disimpan. Untuk menampilkan hasil perencanaan agregat user harus memilih kode produk yang akan dibuat perencanaan agregat, setelah itu memilih bulan yang akan dibuatkan laporan lalu klik button Show, maka akan muncul tampilan perencanaan agregat yang disebut Laporan Perencanaan Agregat. Setelah Laporan Perencanaan Agregat tampil user dapat mencetak tampilan dengan mengklik button Print.

43 78 Gambar 4.30 Form Laporan Perencanaan Agregat Form Detail Permintaan Apabila pada form Permintaan diklik button Add maka akan tampil form Detail Permintaan seperti yang dibawah ini. Form ini digunakan untuk mengisi data permintaan yang akan disimpan. Setelah user mengisi tahun, bulan dan jumlah permintaan user harus mengklik button Save untuk menyimpan data tersebut. Gambar 4.31 Form Detail Permintaan

44 Desain Arsitektur Kriteria Tabel 4.23 Kriteria Sistem Kriteria Very Less Important Important Important Usable * Secure * Efficient * Correct * Reliable * Maintainable * Testable * Flexible * Comprehensible * Reusable * Portable * Interoperable * Irrelevant Easily Fulfilled Usablee: very important, sistem yang dirancang haruslah dapat digunakan oleh user, mudah dipahami, dan mudah dimengerti sehingga dapat memenuhi keinginan user. Secure: important, cukup penting mengingat data yang terdapat pada database tidak boleh sembarangan diubah karena dapat menimbulkan terjadinya kekacauan pada proses produksi. Sehingga hanya orang yang mempunyai wewenang yang dapat mengakses penggunaan sistem ini. Efficient: less important, mengingat untuk merancang sistem ini tidak memerlukan fasilitas dengan kemampuan yang khusus. Correct: important, kebutuhan akan sistem dapat dipenuhi sesuai dengan apa yang user inginkan. Reliable: important, sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi yang ada. Maintainable: less important, tidak memerlukan biaya yang banyak untuk perawatan sistem.

45 80 Testable: important, karena pengujicobaan sistem sangat dibutuhkan sebelum sistem digunakan, apakah sistem sudah dapat berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan kebutuhan user. Flexible: important, sehingga sistem dapat disesuaikan dan dikembangkan dengan perubahan teknologi maupun perhitungan apabila terjadi. Comprehensible: very important, sistem haruslah dapat mudah dipahami oleh user. Reusable: less important, sistem ini hanya digunakan oleh departemen yang terkait. Portable: less important, untuk memindahkan sistem pada technical platform yang baru tidak membutuhkan biaya yang besar. Interoperable: less important, karena sistem hanya dipakai dibagian produksi. Component Diagram Sistem akan diterapkan pada bagian produksi, dimana akan digunakan oleh manager produksi yaitu sistem informasi perencanaan agregat dengan implementasi basis data ini adalah untuk komputer yang stand alone. Berikut ini adalah arsitektur yang menghubungkan komponenkomponen yang saling berinteraksi: Gambar 4.32 Component Architecture

46 81 Deployment Diagram Gambar 4.33 Deployment Diagram Technical Platform Agar dapat menerapkan sistem ini di perusahaan, maka pihak perusahaan perlu menyediakan perangkat yang dapat mendukung jalannya pengoperasian program ini, antara lain: a. Spesifikasi hardware CPU Memory (RAM) Hard Disk Printer : Intel Pentium 4, 1.7gHz : 256 Mega Byte : 80 Giga Byte : Bebas b. Spesifikasi software Bahasa pemrograman menggunakan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Untuk database, yang digunakan adalah Microsoft Access Operating system dapat digunakan dari Microsoft: Windows XP Professional.

47 Pengimplementasian Sistem Usulan Dalam mengimplementasikan sistem usulan terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan, antara lain: Kebutuhan akan technical Platform telah dipenuhi Peng-install-an program ke dalam komputer user Pelatihan terhadap user cara menggunakan program Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem mulai dari awal sistem dianalisa sampai hingga pelatihan penggunaan program: Tabel 4.24 Waktu Implementasi Minggu Analisa sistem Perancangan sitem Pemrograman Implementasi sistem Pelatihan

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA 4.1. The Task 4.1.1. Purpose Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung kegiatan dari setiap pengguna

Lebih terperinci

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana 184 Entry nomor anggota Entry jumlah pembayaran print Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana dd print Gambar 4.78 Window Cetak Daftar Setoran Simpanan Sukarela print Gambar

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG 4. Prosedur Sistem Usulan Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dimulai pada saat karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 4.1 Application Domain 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem pembelian dan persediaan yang dibuat mempunyai tampilan global dalam menu utama, dan terbagi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

Gambar Surat Permintaan Spare part

Gambar Surat Permintaan Spare part Gambar 4.78. Surat Permintaan Spare part 139 Gambar 4.79. Surat Kembali Barang 140 Gambar 4.80. Surat Permintaan Beli Spare part 141 Gambar 4.81. Surat Pengeluaran Barang 142 Gambar 4.82. Material Requisition

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 User Interface Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan adalah dengan standar spesifikasi personal computer (PC) yang biasa

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Bab 4. Rancangan sistem

Bab 4. Rancangan sistem Bab 4 Rancangan sistem 4.1 Rancangan yang diusulkan Bagian gudang akan mengirimkan Surat Permintaan Barang melalui form pesan barang apabila barang tersebut telah mencapai batas minimum (warning stock)

Lebih terperinci

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan administrasi penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah pencatatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan

Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan 261 Barang jadi (nama class diganti menjadi Produk) Produk dipilih sebagai class karena data barang jadi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Gudang setiap minggu.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran yang akan dibangun pada PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 5.. Analisis sistem 5.. Tujuan sistem Tujuan sistem adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 121 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Sistem informasi manajemen karir berbasis

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem penggajian dan pengupahan PT. Angelina Buana Garmindo dirancang dengan tampilan global dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 4.1 Rancangan Sitem yang Diusulkan Perancangan SPK dibagi menjadi empat tahap: 1. Perancangan SPK Modal Kerja SPK Modal Kerja dirancang sesuai langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1)

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) 115 Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.18 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (2) Grafik RPN Terhadap Potential Cause

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK PRODUKSI BENANG POLYESTER PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK PRODUKSI BENANG POLYESTER PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK

Lebih terperinci

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan)

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) 154 Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) Cek Bhn Baku Buat Lap Bhn Baku Buat Lap Permintaan Bhn Baku Kd_BahanBaku, Nama_BahanBaku, Jumlah_BahanBaku Kd_LaporanBahanBaku,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: A. Software

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1. 74 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN 4.1. Analysis 4.1.1. Rich Picture Rich Picture yang menggambarkan proses Sistem Informasi Manejemen Persediaan yang baru ditampilkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP 4. The Task 4.. Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, perancangan,

Lebih terperinci

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system 274 Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi Cluster jadwal produksi berisi class-class yang berhubungan dengan pembuatan jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system definition,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda 2006-2007 Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT. SINAR SOSRO Jennifer

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN AGREGAT PADA SPBU

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan utang usaha untuk PT. Fajar Surya Utama dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan metode

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA 4.1 Struktur Organisasi Baru Usulan Struktur organisasi baru dengan sedikit

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dan Harga Pokok Penjualan Produk Menggunakan Metode Perpetual Pada PT. Sinarmas yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI DAN MAKSIMASI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU PADA PT. METISKA FARMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU PADA PT. METISKA FARMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN

Lebih terperinci

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 202 4.12.34 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 203 4.12.35 Layar Print Laporan Analisis ABC Berdasarkan Pemakaian Gambar 4.71 Layar Print

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak. Diagram UML untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Aplikasi Sistem Informasi Smart Office. a. Processor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

penyelesaian dari proses lainnya.

penyelesaian dari proses lainnya. 356 Saat window catat waktu selesai dibuka, staf produksi harus memasukkan jenis proses dan periode penjadwalan yang akan dicatat waktu selesai pesanannya. Sistem akan menampilkan data pesanan produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perancangan dan desain yang telah dibuat. Kebutuhan sistem terdiri atas dua

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perancangan dan desain yang telah dibuat. Kebutuhan sistem terdiri atas dua BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi sistem merupakan tahap untuk menjalankan perangkat lunak yang telah dianalisis dan dirancang pada bab sebelumnya. Dalam melakukan

Lebih terperinci

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 197 Form Insert SHK Kode SHK Tanggal SHK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 198 Form Insert SPK Kode SPK Tanggal SPK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.45 Rancangan Layar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Penggajian melakukan pengisian daftar hadir karyawan dengan cara menscanning ibu jari tangan pada mesin finger scanning. Berdasarkan data hadir karyawan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PENGALOKASIAN

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

tentang perubahan kondisi aplikasi dijalankan :

tentang perubahan kondisi aplikasi dijalankan : 253 Gambar 4.22 Halaman Ganti Password Halaman ini digunakan oleh semua pengguna aplikasi ini untuk menggantikan kode sandi pengaksesan aplikasi. Dengan memasukkan kode sandi lama, kemudian memasukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah. Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential.

3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential. 3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis dari permsalahan yang diambil pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik. Selain itu, bab ini juga merancang desain sistem dari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HELPDESK

SISTEM INFORMASI HELPDESK SISTEM INFORMASI HELPDESK Rikip Ginanjar 1, M. Kahfi Kresnotutuko 2, R.B. Wahyu 3, Eko Syamsuddin Hasrito 4, Yuyu Wahyu 5, Budi Sulityo 6 (1) President University, (Contact :rikipginanjar@president.ac.id)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Implementasi dilakukan setelah Bab 3 yaitu perancangan dan pembuatan program telah selesai dilakukan. Implementasi ini akan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

Gambar 4.62 Rancangan Layar Transaksi Tanda Terima DP. seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.62 Rancangan Layar Transaksi Tanda Terima DP. seperti gambar di bawah ini 178 Gambar 4.62 Rancangan Layar Transaksi Tanda Terima DP Pada Form Tanda Terima Pelunasan sudah terisi secara otomatis sesuai dengan Kode Invoice yang telah diinput. Untuk mencetak Form Tanda Terima Pelunasan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage Subbab ini akan menjelaskan bagaimana actor-actor yang merupakan pengguna atau bagian sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Stock Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut : 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Lebih terperinci