LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

V. KESIMPULAN DAN SARAN

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Kondisi Perekonomian Indonesia

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA. Edisi : Januari 2010

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

Kinerja CENTURY PRO FIXED

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

Apr-12. Mar-12. Feb-12. Sementara, PMI Cina pada bulan April meningkat dari 53,1 ke level 53,3.

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perkembangan Industri

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

Transkripsi:

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tujuan para pemimpin negara-negara Eropa saat ini adalah membangun firewall antara masalah utang di Yunani dengan negara-negara ekonomi besar, seperti Spanyol, Italia dan Prancis. Jika terdapat tanda-tanda bahwa masalah utang Yunani menular ke negara-negara yang lebih besar, maka hal ini mengindikasikan semakin besarnya permasalahan krisis Eropa. Tingkat suku bunga obligasi pemerintah Spanyol sebesar 6% secara psikologis akan memicu kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi negara tersebut. Pada awal minggu, tingkat suku bunga pasar untuk obligasi Spanyol melebihi 6%, meskpiun kembali turun dibawah 6% pada akhir minggu. Resiko yang bisa terjadi jika hal ini terus berlangsung adalah investor kehilangan kepercayaan terhadap surat utang Spanyol yang bisa mendorong memburuknya krisis di kawasan Eropa. Perkembangan permasalahan ekonomi yang dialami negara-negara Eropa menegaskan pentingnya desain pasar yang baik, seperti pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja. Masalah utama di seluruh Uni Eropa dengan kumpulan pasarnya yang kompleks adalah kelemahan dalam desain pasar, dimana sebagian besar pasar telah didesain secara ad hoc. Isu tersebut kurang mendapat perhatian dari awal penciptaan Euro, meskipun saat ini masalah krisis Eropa telah mempengaruhi banyak negara dan banyak pasar yang saling berhubungan. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Setelah penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tantangan baru yang muncul berkaitan dengan implikasi dari harga yang rendah terhadap permintaan BBM. Walaupun pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pasokan BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter, namun permintaan pasar tampaknya jauh lebih besar dari ini. Oleh karena itu, terdapat banyak tekanan untuk segera melakukan implementasi kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, antara lain pembatasan BBM untuk kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin tertentu. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan kebijakan tersebut adalah berbagai pengalaman di banyak negara menunjukkan bahwa sangat sulit untuk melakukan segmentasi pasar untuk BBM. Seringkali, kebijakan segmentasi pasar tersebut mendorong berkembangnya pasar gelap di sektor BBM. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Berbagai sentimen negatif mendorong pelemahan indeks bursa-bursa saham dunia selama sepekan terakhir. Beberapa katalis negatif yang mempengaruhi kinerja saham, antara lain: (i) meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis Eropa karena kenaikan imbal hasil negara Spanyol dan Yunani; (ii) data klaim pengangguran AS naik 13 ribu menjadi 380 ribu; (iii) laporan pembayaran gaji non-pertanian AS menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja hanya sebesar 120 ribu yang mengindikasikan perlambatan penciptaan lapangan kerja; dan (iv) rilis data PDB Cina Kuartal I 2012 yang tumbuh 8.1% YoY atau melambat dari 8.9% pada kuartal sebelumnya. Mengikuti pelemahan indeks-indeks internasional, IHSG terkoreksi tipis sebesar 7 poin (-0.2%) dari minggu sebelumnya hingga mencapai level 4,159.3. Hal ini dipicu oleh faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal, yakni rencana pemerintah untuk menerapkan pajak ekspor tambang dan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.300 cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada minggu laporan sebesar Rp9,177 per USD. Pelemahan rupiah ini terutama diakibatkan oleh keputusan Bank Indonesia untuk menahan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada level 5.75% untuk periode April 2012. Keengganan BI untuk memberikan sinyal pengetatan moneter berdampak negatif terhadap Rupiah karena kecemasan investor akan ancaman inflasi terkait dengan kebijakan harga BBM bersubsidi. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 1.3% dari pekan lalu ke posisi USD 121.83/barel. Penurunan ini dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal I 2012 sebesar 8.1%. Tekanan terhadap harga minyak mentah juga menurun karena produksi minyak negara-negara OPEC dan Arab Saudi meningkat, sehingga menambah pasokan minyak mentah dunia. Seiring dengan menurunnya harga minyak, perlambatan ekonomi Cina juga menyebabkan turunnya harga komoditas industri, antara lain tembaga karena menurunnya permintaan akan komoditas tersebut. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung mengalami penurunan harga pada periode laporan. Penurunan harga gula sebesar 4.92% disebabkan oleh masih besarnya jumlah produksi gula, terutama di Brazil. Selain itu, menghangatnya kondisi cuaca di beberapa wilayah di Amerika membantu meningkatkan produksi komoditas gandum dan gula. (Lihat Tabel 6) Resya Kania resya.kania@bappenas.go.id

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q4-2010 Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 PDB Kuartalan y-o-y (%) 6.83 6.43 6.45 6.46 6.49 Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) 6.35 6.01 4.55 6.10 6.50 Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.34 0.57 0.76 0.05 0.07 Inflasi y-o-y (%) 4.15 3.79 3.65 3.56 3.97 BI Rate (%) 6.00 6.00 6.00 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (13 Apr '12) (6 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62,106.0 63,691.0 (2.5) 9.4 (6.6) Rusia (RTS) 1,612.7 1,613.3 (0.0) 16.7 (21.8) India (BSE) 17,094.5 17,486.0 (2.2) 10.6 (13.2) Cina (SSEA) 2,470.9 2,415.8 2.3 7.2 (22.6) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4,159.3 4,166.4 (0.2) 8.8 11.4 Malaysia (KLSE) 1,603.1 1,598.9 0.3 4.7 4.4 Singapura (STI) 2,987.8 2,986.2 0.1 12.9 (5.8) Thailand (SET) 1,169.5 1,182.4 (1.1) 14.1 7.8 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 20,701.0 20,593.0 0.5 12.3 (14.2) Jepang (Nikkei 225) 9,638.0 9,688.5 (0.5) 14.0 (0.0) Korea Selatan (KOSPI) 2,008.9 2,029.0 (1.0) 10.0 (5.3) Amerika Serikat (DJIA) 12,849.6 13,060.1 (1.6) 5.2 4.7 Amerika Serikat (S&P 500) 1,370.3 1,398.1 (2.0) 9.0 4.2 Uni Eropa (STOXX 50) 2,291.5 2,392.5 (4.2) (1.1) (23.0) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (9-13 Apr '12) (2-6 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 23,329.46 22,824.85 504.60 Nilai (Rp juta) 21,028,533 22,566,916 (1,538,383) Frekuensi (kali) 644,604 542,452 102,152 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (13 Apr '12) (5 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,916 3,921 (5) Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 215 223 236 227 225 (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 21 8 8 8 4 (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) 1.224 1.265 1.319 1.329 1.389 (% terhadap total) 55,6 55,4 55,5 54.3 54.9 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (13 April '12) (6 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 80.93 81.64 0.05 (0.87) (2.42) USD-EUR 0.765 0.764 0.82 0.12 0.03 USD-GBP 0.63 0.63 0.72 0.17 (0.91) USD-CNY 6.30 6.31 (0.07) (0.05) (0.39) USD-IDR 9177.00 9169.00 (0.05) 0.09 (0.02) USD-MYR 3.06 3.06 (0.36) (0.21) 0.69 USD-SGD 1.25 1.26 (0.48) (0.99) (0.82) USD-THB 30.77 30.98 (0.03) (0.68) 0.59 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (13 April '12) (6 April '12) mingguan ytd tahunan Beras 15.31 15.045 1.76 4.83 12.37 Gula 23.37 24.58 (4.92) 0.30 (5.73) Gandum 623.5 638.5 (2.35) (4.48) (17.17) Kacang Kedelai 1436.75 1434 0.19 19.88 7.74 Jagung 620.75 652.25 (4.83) (6.12) (6.79) Cokelat 2200 2108 4.36 2.42 (29.89) Minyak Mentah (Brent Oil) 121.83 123.43 (1.30) 13.46 (0.85) Gas Alam 1.981 2.089 (5.17) (36.73) (58.42) Emas 1660.2 1630.1 1.85 5.64 13.31 Tembaga 363.45 380.45 (4.47) 5.20 (16.10) Perak 31.39 31.73 (1.07) 12.27 (22.11)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (13 April '12) (6 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,588 9,593 (0.05) (0.41) 0.97 Minyak Goreng Curah 11,733 11,597 1.17 0.36 8.69 Daging Sapi 73,275 73,420 (0.20) (0.26) 6.86 Daging Ayam Broiler 24,508 24,354 0.63 1.13 7.77 Daging Ayam Kampung 47,233 47,416 (0.39) 0.21 7.11 Telur Ayam Ras 17,293 17,349 (0.32) (0.25) 6.98 Telur Ayam Kampung 37,724 37,871 (0.39) 1.09 6.68 Tepung Terigu 7,584 7,594 (0.13) 0.28 (0.04) Kedelai Impor 8,278 8,305 (0.33) (0.85) (1.33) Kedelai lokal 8,903 8,866 0.42 0.67 2.55 Beras Medium 7,965 7,991 (0.33) (0.23) 12.95 Gula Pasir 11,501 11,412 0.78 0.99 6.18 Susu Kental Manis 8,736 8,739 (0.03) (0.03) 2.13 Mie Instant 1,551 1,551 0.00 0.65 (6.51) Cabe Merah Keriting 25,739 24,007 7.21 6.08 33.47 Cabe Merah Biasa 24,119 22,767 5.94 4.57 25.54 Bawang Merah 13,680 13,407 2.04 4.24 (29.76) Ikan Teri Asin 48,427 48,007 0.87 0.80 16.37 Kacang Hijau 14,169 14,294 (0.87) (1.08) (17.44) Kacang Tanah 16,624 16,620 0.02 0.87 4.75 Ketela Pohon 3,682 3,740 (1.55) (1.55) 27.18 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 140 Indonesia 120 100 AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia