Pengujian Bakteri Potensial Pendegradasi Dibenzothiophene (DBT) yang diisolasi dari Tanah yang Terkontaminasi Minyak Bumi di Samboja

dokumen-dokumen yang mirip
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar. Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian

Keywords: Isolation, biodesulfurization, dibenzothiophene

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

ABSTRACT PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

ISOLATION MICROBE Indigenous TO DEGRADE PROFENOFOS FROM SOIL BEDUGUL AREA.

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

PENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN SUMBER KARBON PADA PERTUMBUHAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

PENENTUAN KONDISI PERTUMBUHAN Pseudomonas sp. STRAIN LSU20 DALAM MENDEGRADASI DIBENZOTIOFENA PADA MODEL MINYAK TETRADEKANA SKRIPSI

III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

MATERI DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

II. METODELOGI PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar untuk transportasi dan industri. Kebutuhan sumber daya energi

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi FST Universitas Airlangga pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol

ISOLASI BAKTERI SELULOLITIK DARI LAHAN PERTANIAN DI DESA CANDIKUNING BEDUGUL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

Teknik Isolasi Bakteri

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

Teknik Isolasi Bakteri

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III BAHAN DAN METODE

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

1 atm selama 15 menit

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

Transkripsi:

Pengujian Bakteri Potensial Pendegradasi Dibenzothiophene (DBT) yang diisolasi dari Tanah yang Terkontaminasi Minyak Bumi di Samboja Bimby Issassam 1, Ida Bagus Wayan Gunam 2, dan Ni Made Wartini 2 Fakultas Teknologi Pertanian, Teknologi Industri Pertanian 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unud 2 Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unud Email : bimbyissassam1992@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the dibenzothiophene (DBT) degradation level of four potential sulfur aromatic degrading bacteria. Biodesulfurization activity test was done by using twophase system. First was water phase which used mineral salt sulfur free (MSSF) medium and the second phase was oil phase which use 200 ppm DBT in n-tetradecane. Isolates were incubated for 96 hours at 37 o C and the DBT residu oil phase was analyzed using Gas Chromatography. The experiment was repeated twice. This isolate wa able to degrade DBT in level of 80,82% after 96 hours incubation. The growth of the bacteria in water phase reached OD 660 1,169. Keywords: Dibenzothipohene, Biodesulfurization, Bacteria Potential, SBJ 8 PENDAHULUAN Minyak bumi telah digunakan oleh manusia sejak 5000 tahun SM, produksi dan konsumsi energi primer dunia menunjukkan peningkatan yang tinggi. Penggunaan energi fosil terutama minyak bumi diakui mempunyai manfaat yang luas yaitu sebagai bahan bakar utama pada kehidupan manusia namun juga mempunyai dampak yang negatif yaitu hasil pembakaran dari minyak bumi menghasilkan emisi NOx yang dapat menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan rasa pedih dan berair dan gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SO x mempunyai sifat reaktif dengan uap udara yang ada di udara untuk membentuk asam sulfat atau H 2 SO 4.. Apabila asam sulfat dan asam sulfit turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang dikenal dengan acid rain atau hujan asam. Hujan asam sangat merugikan kehidupan manusia, hewan, tumbuhan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah dan gangguan kesehatan (Pohan, 2002). Tingkatan senyawa sulfur organik dalam minyak bumi harus dikurangi, bahan bakar fosil seperti minyak bumi mengandung berbagai senyawa organosulfur heterosiklik, termasuk teralkilisasi bentuk dibenzothiophene. Senyawa tersebut adalah senyawa utama sulfur di dalam beberapa jenis minyak mentah yang tidak bisa sepenuhnya didesulfurisasi menggunakan proses katalis kimia Hidrodesulfurisasi. Proses hidrodesulfurisasi sulit dilakukan untuk memisahkan senyawa sulfur aromatik dalam minyak bumi sehingga dilakukan tahapan lanjutan dengan proses 17

18 biologi yaitu biodesulfurisasi menggunakan mikroba untuk menghilangkan sulfur aromatik dibenzothiophene (Gunam et al., 2013). Proses Biodesulfurisasi memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan proses fisika dan kimia konvensional, yaitu proses dilakukan dalam kondisi suhu dan tekanan lebih rendah dibandingkan proses HDS dengan tidak ada reaksi produk berbahaya dapat mereduksi sulfur organik (Monticello, 1998). Hasil penelitian dari (Gunam et al., 2014), menunjukkan bahwa dari puluhan isolat yang diperoleh dari sampel tanah yang terkontaminasi minyak bumi di Samboja Kalimantan Timur berpotensi mendegradasi senyawa sulfur aromatik dari minyak bumi, sepuluh diantaranya memiliki tingkat absorbansi tertinggi pada media uji desulfurisasi. Empat diantaranya berpotensi untuk mendegradasi sulfur aromatik dari minyak bumi yaitu SBJ 4, SBJ 5C, SBJ 8, dan SBJ 10A, dengan suhu 37 o C. Menentukan isolat mana yang paling potensial dalam mendegradasi senyawa sulfur aromatik (dibenzothiophene) yang ada pada minyak bumi maka perlu dilakukan sebuah penelitian untuk menguji kemampuan beberapa isolat dalam mendegradasi senyawa sulfur aromatik tersebut. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Laboratorium Forensik, POLDA Bali. Waktu pelaksanaan penelitian mulai Mei sampai Agustus 2015. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa isolat mikroba pendegradasi sulfur aromatik minyak bumi yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dikoleksi di laboratorium Mikrobiologi, FTP Unud (diisolasi dari sampel tanah di Desa Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan). Komposisi dari media adalah KH 2 PO 4, Na 2 HPO 4, NH 4 Cl, NaCl, MgCl 2.6H 2 O, CaCl 2, FeCl 3, CuCl 2.2H 2 O, MnCl 2.4H 2 O, glukosa (Merck), agarose (Vivantis), aquades, senyawa sulfur aromatik yang telah terkonsentrasi, dibenzothiophene (Aldrich), tetradecane (Merck). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya timbangan analitik (SHIMADZU), pipet mikro (Thermo scientific), inkubator (Memmert), autoclave (Hirayama), laminar flow (Kojair), waterbath shaker (Memmert), sentrifuge (K3 series), ph meter (Schott instruments), UV-Vis spektrofotometer (Thermo scientific), gas chromatography (Agilent Technologies 6890N), mass selective detector (Agilent Technologies 5973), kolom HP 5 MS (30 m x 0,32 mm x 0,25 m).

19 Prosedur Percobaan Pembuatan Media Pertumbuhan dan Media Uji Degradasi Dibenzothiophene Media spesifik yaitu mineral salt sulfur free diperkaya dengan senyawa sulfur aromatik yang diperoleh dari minyak bumi (MSSF-CA). Pembuatan media selektif MSSF-CA padat untuk pertumbuhan mikroba yang berpotensi mendegradasi dibenzothiophene yaitu dengan melarutkan 11,4 g KH 2 PO 4, 28,85 g Na 2 HPO 4, 10 g NH 4 Cl, 0,375 g NaCl, 10,1650 g MgCl 2.6H2O, 3,6746 g CaCl 2, 1,3510 g FeCl 3, 0,0085 g CuCl 2.2H 2 O, 0,0495 g MnCl 2.4H 2 O, 1% glukosa, 1% agarrose, 0,005% senyawa sulfur aromatik yang telah terkonsentrasi (CA). Kemudian diaduk, dan sterilisasi dengan suhu 121 C selama 15 menit. Media dinginkan sampai suhu ± 50 C selanjutnya media dituang ke dalam cawan petri. Pembuatan media MSSF-CA cair sama dengan pembuatan media padat perbedaanya tidak ada penambahan agarose dan menggunakan tabung reaksi, sedangkan pembuatan media uji degradasi dibenzothiophene MSSF-DBT cair sama dengan pembuatan media MSSF-CA cair, perbedaanya CA diganti dengan dibenzothiophene yang dilarutkan dalam tetradecane dengan perbandingan 5 ml MSSF + 1 ml DBT konsentrasi 200 ppm yang dilarutkan dalam tetradecane dan disterilisasi dengan suhu 121 o C selama 15 menit menggunakan Autoclave. Peremajaan Isolat Isolat mikroba yang disimpan pada larutan glycerol 40% steril (sebagai kultur stok) diremajakan dengan cara isolat setelah cair dipipet sebanyak 0,1 ml dipindahkan ke cawan petri yang sudah berisi media MSSF-CA steril, dan disebar dengan gelas bengkok, ditutup dan diinkubasikan pada suhu yang sesuai dalam posisi terbalik. Setelah tumbuh koloni yang terpisah dipindahkan dengan jarum ose dan diinokulasikan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi media MSSF-CA cair steril, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 o C. Perbanyakan Sel dan preparasi sel Setelah mikroba yang ditumbuhkan pada media cair dalam tabung reaksi tumbuh dengan baik yang ditandai dengan timbulnya kekeruhan, maka selanjutnya dilakukan perbanyakan sel secara bertingkat yaitu dengan menumbuhkan kembali pada Erlenmeyer 500 ml yang berisi media MSSF-CA cair dan diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 96 jam di waterbath shaker dengan kecepatan 150 rpm. Setelah inkubasi sel mikroba dipanen dan disentrifuse pada suhu rendah dengan kecepatan 5.000 rpm selama 15 menit. Supernatan dibuang dan pelet (sel) dicuci dengan menambahkan larutan NaCl 0,85% sampai volume tertentu dan disentrifuge kembali dengan metode yang sama. Pelet (sel) di adjust OD-nya atau menyamakan tingkat kekeruhannya menjadi OD 5 dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm (OD 660 ) (Ohshiro et al., 1996 ). Seleksi Isolat

20 Isolat terpilih ditentukan sebagai isolat bakteri potensial pendegradasi dibenzothipohene sampai tingkat tertentu dengan menyamakan tingkat kekeruhan atau jumlah sel isolat dan diinokulasikan pada tabung reaksi yang berisi 5 ml media MSSF cair dan 1 ml DBT dalam n- tetradecane (konsentrasi DBT 200 ppm). Sebelum diinkubasi, tingkat pertumbuhan yang dilihat dari tingkat kekeruhan dengan dianalisis (OD 660 ) sebagai pembanding untuk tingkat pertumbuhan isolat setelah inkubasi. Isolat kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 96 jam di waterbath shaker dengan kecepatan 150 rpm. Variabel yang diamati yaitu Optical Density (OD)/tingkat kekeruhan, derajat keasaman (ph), dan kadar DBT sebelum dan sesudah proses desulfurisasi. Seleksi Isolat Potensial HASIL DAN PEMBAHASAN Setiap koloni bakteri hasil isolasi yang mampu tumbuh pada media MSSF-CA selanjutnya di seleksi beradasarkan tingkat absorbansi tertinggi pada panjang gelombang 660nm (OD 660 ), Dari 10 isolat yaitu SBJ4, SBJ5A, SBJ5B, SBJ5C, SBJ6B, SBJ7C, SBJ8, SBJ10A, SBJ10B, dan SBJ10C didapatkan 4 isolat yang memiliki kemampuan mendegradasi dibenzothiophene paling potensial yaitu SBJ4, SBJ5C, SBJ8, dan SBJ10A, dan dikarakterisasi. Karakteristik koloni bakteri disajikan pada Tabel 1 dan gambar koloni empat terbaik setelah digores kuadran disajikan pada Gambar 1. Tabel 1. Karakteristik koloni yang tumbuh pada media MSSF-CA Kode Isolat Karakteristik koloni Bentuk Ukuran Warna Tepian Elevasi SBJ4 Bulat Kecil Kuning muda Rata Cembung SBJ5C Bulat Besar Kuning muda Rata Cembung SBJ8 Bulat Besar Putih Rata Cembung SBJ10A Bulat Sedang Putih Rata Cembung SBJ4 SBJ5C SBJ8 SBJ10A Gambar 1. Foto isolat 10 terbaik setelah digores kuadran (quadrant streak) pada media selektif MSSF-CA.

21 Tabel 2. Data hasil seleksi isolat pada media MSSF-DBT dengan konsentrasi 200 ppm dibenzothiophene OD ph Residu Tingkat degradasi KODE ISOLAT RATA- RATA SD RATA- RATA SD dibenzothiophene (ppm) dibenzothiophene (%) SBJ4 0,912 0,001 6,45 0,010 104,03 47,98 SBJ5C 0,982 0,033 4,33 0,145 57,53 71,23 SBJ8 1,169 0,007 6,06 0,140 38,34 80,82 SBJ10A 1.119 0.023 5.67 0,065 142,56 28,71 Dari 4 isolat potensial di seleksi tingkat degradasi DBT tertinggi pada media MSSF-DBT dengan konsentrasi 200 ppm yang diinkubasi pada suhu 37 o C dengan waterbath shaker berkecepatan 150 rpm selama 96 jam dan fase minyak dianalisis dengan GC disajikan pada Tabel 2. Keempat isolate memperlihatkan tingkat degradasi DBT yang berbeda-beda isolat SBJ8, SBJ5C, SBJ4, dan SBJ10 A mempunyai kemampuan mendegradasi DBT berturut-turut adalah 80,82%, 71,23%, 47,985 dan 28,71%. Isolat SBJ8 merupakan isolat yang mempunyai kemampuan mendegradasi DBT paling tinggi isolate ini juga memperlihatkan pertumbuhan yang paling tinggi diantara isolat lainya, yaitu mencapai OD 660 sebesar 1,169. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Bakteri yang diisolasi dari tanah tercemar minyak bumi dari tanah tercemar minyak bumi di Samboja Kalimantan Timur mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mendegradasi dibenzothiophene. Isolat SBJ8 mempunyai tingkat degradasi dibenzothiophene tertinggi yaitu 80,82% dan tingkat pertumbuhan paling tinggi OD 660 sebesar 1,169. Saran Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui spesies bakteri SBJ8 dan kondisi optimum pertumbuhan bakteri (suhu dan ph) dan kemampuan mendegradasi sulfur pada bahan bakar diesel. DAFTAR PUSTAKA Gunam, I.B.W., K. Yamamura, I N. Sujaya, N.S. Antara, W.R. Aryanta, M. Tanaka, F. Tomita, T. Sone, and K. Asano. 2013. Biodesulfurization of dibenzothiophene and its derivatives using resting and immobilized cells of Sphingomonas subarctica T7b. Journal of Microbiology and Biotechnology. Vol. 23(4): 473 482. Gunam, I.B.W., N.S Antara, I W Arnata,. 2014. Pemanfaatan Bakteri Lokal Untuk Biodesulfurisasi Minyak Diesel Sebagai Upaya Memperoleh Energi Fosil Berkadar Sulfur Rendah. Laporan Penelitian Hibah Kompetensi, Universitas Udayana, Bali Monticelo, D J. 1998. Riding the fossil biodesulfurization wave. Chemtech. 28(7): 38-45

22 Ohshiro, T., Aoi, Y., Torii, K. and Izumi, Y. 2002. Flavin Reductase Coupling With Two Monooxygenases Involved In Dibenzothiophene Desulfurization: Purification and Characterization From A Non-Desulfurizing Bacterium, Paenibacillus polymyxa A-1. Appl Microbiol Biotechnol (2002) 59:649 657. Pohan N. 2002. Pencemaran udara dan hujan asam. Program Studi Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan