SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

Diminta: 1. Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT. SANDROS pada tanggal 31 Juli Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Catatan 31 Maret Maret 2010

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

JUMLAH AKTIVA

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

BAB I PENGANTAR. A. Informası Akuntansı

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

PENGENDALIAN INTERN & KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH KA2153. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

AKUNTANSI KAS DAN BANK

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

Cash. Komposisi Kas (Composition of Cash)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB II BAHAN RUJUKAN

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB II LANDASAN TEORI

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 14-1 Contoh Wesel

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II KAJIAN TEORITIS. Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

L2

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

JUMLAH ASET LANCAR

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

Transkripsi:

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II A. Deskripsi : Matakuliah ini akan membahas secara lebih mendalam masalah masalah akuntansi untuk berbagai pos penting dalam laporan keuangan B. Prasyarat : Pengantar Akuntansi I C. Materi : 1. Kas 2. Investasi Jangka Pendek 3. Piutang 4. Persediaan 5. Investasi Jangka Panjang 6. Aktiva Tetap D. Buku Acuan : 1. Dasar Dasar Akuntansi, Al Haryono Jusuf 2. Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso SR 3. Pengantar Akuntansi, Warren Reeve Fess 4. IAI, Standar Akuntansi Keuangan

KAS / ( CASH ) Kas adalah segala sesuatu ( baik yang berbentuk uang atau bukan ) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominal. Menurut SAK No. 9 Kas adalah : Alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dan bank menurut SAK No. 9 adalah : Sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Pos-pos yang dapat digolongkan sebagai kas : 1. Rekening Giro di bank 2. Cek yang telah ditanda tangani 3. Uang kas itu sendiri 4. Traveler cek Yang tidak termasuk dalam golongan kas : 1. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu 2. Persediaan materai & perangko 3. Cek mundur (posdate check) Cek yang baru dapat diuangkan setelah tanggal tertentu yang tercantum dalam cek tersebut 4. Cek kosong dari pihak ketiga Cek yang apabila diuangkan kebank, dana yang ada di bank tersebut tidak mencukupi sesuani dengan nilai yang ada pada cek tersebut 5. Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat dipakai atau segera dipakai CARA PENYAJIAN KAS DALAM NERACA Kas dilaporkan dalam necara sebesar nilai nominalnya Cara penyajian kas di neraca pada umumnya adalah : 1. Menggunakan satu rekening KAS Ini menunjukkan seluruh elemen kas yang dimiliki perusahaan baik yang ada pada perusahaan maupun yang disimpan di bank. 2. Menggunakan dua rekening yaitu : a. Kas : menunjukkan saldo kas yang ada di perusahaan. b. Bank : menunjukkan saldo kas yang disimpan pada bank. Cara penyajian mana yang akan dipilih oleh perusahaan tergantung pada kebutuhan.

PENGENDALIAN KAS Dibandingkan dengan aktiva-aktiva lain, kas adalah merupakan aktiva yang paling mudah dicuri / diselewengkan. Disamping itu sebagian besar transaksi perusahaan biasanya terdiri dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu mengelola kas adalah : 1. Perencanaan arus kas (cash flow planning) 2. Pengendalian penerimaan kas 3. Pengendalian pengeluaran kas 4. Melakukan rekonsiliasi bank 5. Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil Perencanaan Arus Kas Mempunyai uang kas yang tidak cukup dalam perusahaan dapat membahayakan perusahaan tersebut yaitu kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Tetapi mempunyai kas yang terlalu besar juga tidak sehat, uang kas yang menganggur tidak akan menghasilkan apa-apa, oleh karena itu manajemen perusahaan perlu melakukan perencanaan arus kas yang baik. Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas untuk periode-periode tertentu, misalnya untuk 1 tahun, 6 bulan, 3 bulan ataupun untuk 1 bulan. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendali penerimaan dan pengeluatan kas, karena anggaran kas dengan realisasi kas dapat dibandingkan, apabila terjadi penyimpangan yang mencolok manajemen perusahaan segera dapat melakukan tindakan perbaikan Pengendalian Penerimaan Kas Prosedur penerimaan kas dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Terdapatnya pemisahan tugas antara yang menyimpan, yang menerima dan yang mencatat penerimaan uang / kas tersebut. 2. Setiap penerimaan kas langsung disetor ke bank 3. Setiap penerimaan kas harus segera dicatat. Pengendalian Pengeluaran Kas Seperti halnya penerimaan kas, prosedur pengeluaran kas juga dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya pengeluaran pengeluaran yang telah disetujui dan betul betul untuk kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Prosedur-prosedur pengeluaran kas harus memperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Semua pengeluaran dilakukan dengan check kecuali pengeluaran yang kecil dilakukan digunakan kas kecil. 2. Semua pengeluaran harus memperoleh persetujaun dari yang berwenang terlebih dahulu.

3. Terdapatnya pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan kas dan yang melakukan pengeluaran kas serta yang melakukan pencatatan. Rekonsiliasi Bank Adalah : Suatu usaha untuk mencocokkan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo kas menurut catatan bank. Rekonsiliasi bank dibuat oleh perusahaan satu kali dalam sebulan, setelah perusahan menerima salinan dari bank. Ada 8 penyebab perbedaan catatan kas perusahaan dengan bank : 1. Adanya setoran perusahaan yang belum dibukukan oleh bank ( Hal ini biasanya terjadi pada setoran akhir bulan ) 2. Adanya check yang sedang beredar ( out standing check ) 3. Adanya setoran dari langganan perusahaan yang langsung ke bank dalam hal ini perusahaan belum mengetahui 4. Adanya check kosong yang disetorkan ke bank 5. Adanya jasa giro yang diterima dari bank 6. Adanya biaya administrasi giro yang dibebankan oleh bank 7. Adanya kesalahan catat oleh pihak perusahaan 8. Adanya kesalahan catat oleh pihak bank

Contoh Soal Menurut catatan perusahaan Piko saldo kasnya di Bank pada tanggal 31 Desember 29 sejumlah Rp. 44.88.. Sedangkan menurut bank saldo kas perusahaan Piko di bank Rp. 62.2.. Adapun penyebabnya antara lain : 1. Bank telah berhasil menagihkan piutang perusahaan sebanyak Rp. 2... terhadap kejadian ini perusahaan belum sempat diberi tahu oleh bank, biaya penagihan Rp. 4. telah dipotong oleh bank akan tetapi perusahaan belum sempat diberi tahu. 2. Perusahaan memperolah bunga atas simpanannya di bank selama bulan Desember 29 sejumlah Rp. 64., penambahan ini belum sempat diberitahu kepada perusahaan. 3. Terdapat setoran dari perusahaan yang belum dicatatkan oleh bank sejumlah Rp. 7.5. 4. Terdapat check yang sedang beredar sebanyak RP. 3... 5. Perusahaan mengeluarkan check untuk membayar utangnya Rp. 1.5. akan tetapi oleh pegawai perusahaan tercatatkan menjadi Rp. 5.1.. 6. Bank telah membuat kesalahan dimana check yang seharusnya dikeluarkan sebanyak Rp. 2.. dicatat oleh bank dalam pembukuannya sejumlah Rp. 2.. 7. Perusahaan menerima piutang dalam bentuk check Rp. 4.. setelah check ini disetorkan ke bank ternyata check tersebut kosong. Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan! PT. piko Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo Bank 62.2. Saldo perusahaan 44.8. Penambahan Penambahan Setrn dlm perjln 7.5. Penerimaan piutang 2.. Pendapatan bunga 64. Salah catat 3.6. 24.24. 69.52. 69.12. Pengurangan Pengurangan Check yang beredar 3.. Biaya bank 4. Salah catat 1.8. Check kosong 4.. 4.8. 4.4. Saldo 64.72. Saldo 64.72.

Jurnal : Kas Rp. 24.24. Piutang Rp. 2.. Pendapatan. Bunga 64. Utang dagang 3.6. Biaya Adm Rp. 4. Piutang dagang 4.. Kas Rp. 4.4. Contoh soal : Pada tanggal 31 Desember 29 saldo kas di Bank menurut catatan buku PT. Fiyo Rp. 614. sedangkan menurut catataan bank kas perusahaan pada tanggal yang sama Rp. 661.6 Hal tersebut di atas disebabkan oleh : 1. Jasa biro oleh perusahaan dalam bulan Desember Rp. 8.9. 2. Biaya administrasi bank bulan Desember Rp. 1.6 belum diketahui oleh perusahaan. 3. Setoran perusahaan ke bank Rp. 18. belum nampak dalam laporan bank. 4. Uang kas perusahaan yang belum disetor ke bank Rp. 4. 5. Check yang masih beredar Rp. 261.2. 6. Penerimaan Rp. 11.2 tercatat oleh perusahaan Rp. 12.1 Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan!

PT. FIYO Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo perusahaan 614. Saldo bank 661.6 Penambahan Penambahan Pdpt jasa giro 8.9 Setrn dlm perjln 18. Kas yang belum disetor 4. 22. 622.9 881.6 Pengurangan Pengurangan By Adm bank 1.6 Cek beredar 261.2 Salah catat 9 Saldo 62.4 Saldo 62.4 Jurnal Kas Rp. 8.9 Pendapatan Jasa giro Rp. 8.9 Biaya Adm Rp. 1.6 Piutang Dagang 9 Kas Rp. 2.5 Soal : Saldo bank menurut laporan rekening koran 31 Desember 29 Rp. 2.43.3 sedangkan menurut buku PT. XYZ Rp. 4.785.86. Setelah diteliti adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh : 1. Pelanggan mentransfer uang melalui bank ke rekening PT. XYZ sebesar Rp. 2. sudah dicatat oleh bank. 2. Setoran ke Bank pada tanggal 31 Desember 29 sebesar Rp. 1.2. belum tercantum pada ayat jurnal kredit di Laporan bank. 3. Ayat jurnal kredit sebesar Rp. 9.25 pada rekening bank per tgl 31 Desember 29 belum terdapat di buku penerimaan perusahaan. 4. Cek nomor 11 dicatat pada cek register ada sebesar RP. 15. dan pada Laporan Rekening bank sebesar Rp. 15., setelah diperiksa kembali ternyata jumlah yang benar adalah Rp. 15.. 5. Outstanding cheq (chek yang belum diuangkan) oleh pelanggan pada tanggal 31 Desember 29 sejumlah Rp. 65. 6. Terdapat salah membukukan oleh bank dimana cek sebesar Rp. 1.875.31 yang seharusnya dibebankan kepada PT. YXZ terbebankan kepada PT. XYZ. 7. Biaya adm bank yang dibebankan kepada PT. XYZ oleh bank sebesar Rp.4.5 telah didebit oleh bank ke rekening PT. XYZ tetapi belum dicatat oleh PT. XYZ Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan!

PT. XYZ Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo menurut Bank 2.43.3 Saldo menurut perusahaan 4.785.86 Penambahan Penambahan Strn dlm prjln 1.2. Penerimaan piutang 2. Salah catat 1.875.31 Jasa giro 9.25 3.75.31 29.25 5.55.61 4.995.11 Pengurangan Pengurangan Check beredar 65. Salah catat 135. By adm 4.5 139.5 Saldo 4.855.61 Saldo 4.855.61 Jurnal Kas 29.25 Piutang 2. Jasa Giro 9.25 Biaya Adm 4.5 Utang 135. Kas 139.5

Soal : Berikut ini informasi untuk penyusunan rekonsiliasi bank untuk PT. YOLA tanggal 31 Maret 29. a. Saldo rekening kas perusahaan berjumlah Rp. 1.974.4 b. Saldo giro menurut laporan bank berjumlah Rp. 2.184.2 c. Cek yang ditarik namun belum diuangkan sampai dengan tanggal 31 Maret 29. No. 122 Rp. 15.3 No. 123 Rp. 192.8 No. 124 Rp. 451.6 d. Setoran sebesar Rp. 51. belum nampak dalam laporan bank e. Bank membebani rekening perusahaan dengan biaya Adm bank sebesar Rp.11.2. Transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan. f. Cek yang ditarik untuk CV. A sebesar Rp. 831.2 keliru dicatat oleh petugas pembukuan perusahaan sebesar Rp. 813.2 g. Perusahaan menerima cek dari langganan. Setelah cek tersebut disetorkan ke bank ternyata kosong. Check tersebut bernilai Rp. 77.7 h. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan senilai Rp. 175. transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan. i. Laporan bank menunjukkan pengurangan Rp. 88.8 untuk check no. 125 yang bernilai Rp. 8.8. Diminta : - Buatlah rekonsiliasi bank! - Buatlah jurnal yang diperlukan! PT. Yola Rekonsiliasi Bank Per 31 Maret 29 Saldo Bank 2.184.2 Saldo perusahaan 1.974.4 (+) Strn dlm perjln 51. (+) Penerimaan piutang Salah catat 8. 175. 2.72.2 2.149.4 (-) Check beredar (-) By Adm bank 11.2 No 15.3 Salah catat 18. No 192.8 Cek kosong 77.7 139.5 No 451.6 659.7 16.9 Saldo 2.42.5 Saldo 2.42.5

Soal : Saldo rekening toko NOVA / Perusahaan NOVA pada tanggal 31 Desember 29 menurut catatan bank adalah Rp. 6.95.72. Saldo perkiraan bank menurut catatan perusahaan adalah Rp. 7.341. pada tanggal yang sama. Terjadinya perbedaan antara catatan bank dengan perusahaan dikarenakan oleh : a. Setoran tanggal 31 Desember 29 Rp. 2.46. tidak terlihat di dalam rekening koran bank. b. Penerimaan dari langganan sebesar Rp. 4. melalui transfer bank yang terdapat di dalam rekening koran belum dicatat oleh perusahaan. c. Jasa Giro untuk bulan Desember 29 sebesar Rp. 12.5 belum dicatat oleh perusahaan. d. Pembayaran hutang sejumlah Rp. 15. digunakan check nomor 222 tercatat oleh perusahaan Rp. 15.. e. Cek-cek yang telah dikeluarkan oleh perushaaan untuk melunasi hutangnya tetapi belum terlihat dalam rekening koran bank sebagai berikut : - Cek no. 223Rp. 249.355 - Cek no. 224Rp. 457.67 - Cek no. 225Rp. 412.94 Jumlah Rp. 1.119.965 f. Kesalahan dalam pembebanan cek oleh bank Rp. 227.745 yang merupakan cek PT. NOVI tetapi oleh bank dibebankan ke rekening Giro PT. NOVA. g. By. Adm bank untuk bulan Desember 29 Rp. 9. belum dicatat oleh perusahaan. Diminta : 1. Buatlah rekonsiliasi bank! 2. Buatlah jurnal yang diperlukan! PT. NOVA Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo Maret perusahaan 7.341. Saldo menurut bank 6.95.72 (+) Penerimaan dari langg 4. (+) Setoran dalam penjl 2.46. Jasa 12.5 Salah catat 227.745 412.5 2.633.745 (-) Salah catat 135. By. Adm 9. 144. (-) Cek beredar 1.119.965 Saldo 7.69.5 Saldo 7.69.5

Jurnal Kas 412.5 Piutang 4. Jasa Giro 12.5 Biaya Adm 9. Utang 135. Kas 144.

KAS KECIL / PETTY CASH Kas kecil adalah : Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan di dalam perusahaan dan dipergunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang tidak besar. (pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang tidak ekonomis bila dibayar dengan cek). Metode pencatatan kas kecil ada 2 yaitu : 1. Sistem dana tetap ( Imprest fund system ) 2. Sistem dana berubah ( Fluctuating fund system ) Sistem dana tetap ( Imprest Fund Syatem ) Yaitu : saldo kas kecil tersebut selalu tetap dan tidak berubah sesuai dengan pembentukan pertama, kecuali ada kebijaksanan manajemen untuk merubah jumlah dana tersebut. Dalam sistem ini pada saat terjadi transaksi / pemakaian kas kecil untuk membiayai pengeluaran perusahaan tidak ada ayat jurnal yang dibuat melainkan dicatat dalam suatu memo pengeluaran dari kas kecil. Jurnal baru dibuat apabila terjadi pengisian kembali kas kecil tersebut. Cara membukukan : 1. Pada saat pembentukan kas kecil Kas kecil Kas Bank 2. Apabila pengeluaran telah dilakukan dan kas kecil diisi kembali Biaya Biaya Biaya. Kas Bank 3. Apabila biaya telah dikeluarkan tapi kas kecil tidak diisi kembali Biaya Biaya Biaya. Kas kecil Dibuat jurnal balik pada awal periode berikutnya Kas kecil Biaya Biaya

Biaya. Sistem Dana Berubah ( Fluctuating Fund System ) Setiap pengeluaran kas kecil dibukukan langsung pada saat terjadinya transaksi tersebut ( dicatat ke dalam jurnal ) Cara membukukan : 1) Pada saat pembentukan kas kecil Kas kecil Kas Bank 2) Pada saat pengeluaran Biaya. Kas Kecil 3) Pada saat pengisian kembali Kas kecil Kas Bank 4) Kalau kas kecil belum diisi kembali ----- tidak ada jurnal Apabila dana kas kecil tidak sesuai dengan perusahaan, pihak perusahaan dapat melakukan perubahan : 1). Jika jumlah terlalu besar diputuskan untuk menurunkan jumlah oleh cara : Kas Bank Kas Kecil 2). Jika jumlah terlalu kecil diputuskan untuk menaikan jumlah oleh cara : Kas Kecil Kas Bank

Contoh : Perusahaan Piko membentuk suatu dana kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil pada tanggal 1 Desember 29 sebesar Rp. 5.. Berikut ini biaya yang dikeluarkan mulai tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 15 Desember 29 sebagai berikut : Tanggal 3 Desember : Dibayar biaya koran sebesar Rp. 6. Tanggal 6 Desember : Biaya makan dan minum sebesar Rp. 7. Tanggal 9 Desember : Dibayar biaya angkut pembelian sebesar Rp. 85. Tanggal 11 Desember : Dibayar biaya air, listrik dan telp sebesar Rp. 2. Tanggal 15 Desember 29 kas kecil diisi kembali Berikut ini pengeluaran dari tanggal 16 sampai dengan 31 Desember 29 sebagai berikut : Tanggal 18 Desember : Dibayar biaya perangko sebesar Rp. 5. Tanggal 21 Desember : Dibayar biaya angkut pembelian sebesar Rp 1. Tanggal 26 Desember : Dibayar biaya foto copy sebesar Rp. 8. Tanggal 29 Desember : Dibayar biaya rapat sebesar Rp. 15. Tanggal 3 Desember : Dibayar biaya makan dan minum sebesar Rp. 7. Pada tanggal 31 Desember 29 kas kecil belum diisi kembali. Diminta : Catatlah transaksi diatas dengan menggunakan sistem dana tetap dan sistem dana berubah! Contoh : Pada tanggal 1 April 29 perusahaan Piko membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 8. yang digunakan untuk keperluan yang jumlah relatif kecil yang tidak mungkin pembayarannya dengan menggunakan cek. Berikut ini transaksi yang terjadi pada perusahaan Piko mulai tanggal 1 April sampai dengan tanggal 15 April 29 sebagai berikut : Tanggal 2 April : Dibayar biaya fotocopy sebesar Rp. 125. Tanggal 6 April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 25. Tanggal 1 April : Dibayar biaya koran sebesar Rp. 18. Tanggal 14 April : Dibayar biaya materai dan perangko sebesar Rp. 1. Pada tanggal 16 April 29 kas kecil diisi kembali. Berikut ini transaksi yang terjadi mulai tanggl 17 April 29 sampai dengan 3 April 29 sebagai berikut : Tanggal 17 April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 1. Tanggal 21 April : Dibayar biaya listrik, air & telpon sebesar Rp. 35. Tanggal 28 April : Dibayar biaya cetak formulir sebesar Rp. 25. Tanggal 3 April 29 kas kecil belum diisi kembali. Diminta :

Catatlah transaksi diatas dengan menggunakan sistem dana tetap dan sistem dana berubah! SURAT SURAT BERHARGA / INVESTASI JANGKA PENDEK SBB adalah : saham, obligasi dan surat-surat berharga lainnya yang dimiliki perusahaan dalam rangka penanaman sementara untuk memanfaatkan dana selama tidak digunakan. Ciri-ciri Investasi sementara / investasi jangka pendek: 1. Memiliki pasar, sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera 2. Pemilikannya dilakukan dengan maksud untuk dijual kembali dalam waktu dekat, apabila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan. 3. Pemilikannya dilakukan tidak dengan maksud untuk menguasai perusahaan lain. Contoh : SAHAM Pada tanggal 1 Agustus 29 FIYO membeli saham biasa PT. YOLA 3. lembar, nominal Rp. 2. perlembar dengan kurs 98%. Biaya komisi dan perantara Rp. 3.. Pada tanggal 28 Desember 29 PT. YOLA mengumumkan deviden yang nantinya akan diterima oleh FIYO Rp. 1.5 perlembar saham pada tanggal 5 Januari 21. Pada tanggal 1 Februari 21 seluruh saham FIYO yang ada pada PT. YOLA dijual kembali dengan kurs 15%, biaya penjualan Rp. 2.. Maka perhitungan dan jurnal sebagai berikut : Harga beli 3. lbr x Rp. 2. x 98% : Rp. 58.8. Biaya komisi : Rp. 3. Harga perolehan : Rp. 59.1. Jurnal : 1 / 8-29 Surat - surat berharga saham PT. YOLA Rp. 59.1. Kas Rp. 59.1. 28/12-29 Piutang Deviden Rp. 4.5. Pendapatan deviden Rp. 4.5. 5/1-21 Kas Rp. 4.5. Piutang deviden Rp. 4.5.

Harga jual 3. lbr x Rp. 2. x 15% Rp. 63.. Biaya penjualan (2.) Harga jual Rp. 62.8. Harga perolehan Rp. 59.1. Laba Penjualan Rp. 3.7. Jurnal Kas Rp. 62.8. Surat - surat berharga saham PT. YOLA Rp. 59.1. Laba Penjualan Rp. 3.7. Soal : Pada tanggal 1 April 29, Pimping membeli saham PT. Piko sebanyak 5.5 lembar saham dengan harga pasar Rp. 26.5 perlembar, sedangkan nilai nominal dari saham Rp. 25. perlembar, biaya pembelian Rp. 25., 14% dibagikan setiap akhir tahun. Karena butuh dana Pimping menjual saham yang dimilikinya pada tanggal 1 Maret 21 dengan harga perlembar saham Rp. 26. dan biaya penjualan sebesar Rp. 1.. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!

OBLIGASI Obligasi dapat dicatat dengan menggunakan : 1. Pendekatan aktiva 2. Pendekatan pendapatan Contoh 1 : Pada tanggal 1 April 29 Piko membeli obligasi PT. Pooh sebanyak 5. lembar obligasi dengan kurs 12%, nominal perlembar obligasi Rp. 4. dan biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 2.. 1% pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Karena butuh dana Piko menjual obligasi yang dimilikinya pada tanggal 1 Maret 21 dengan kurs 13% dan biaya penjualan obligasi sebesar Rp. 15.. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! Contoh 2 : Sama dengan contoh no.1, tetapi pada tanggal 1 Maret 21 obligasi yang dijual sebanyak 3. lembar obligasi dengan kurs 15% dan biaya yang dikeluarkan pada saat penjualan sebesar Rp. 1.. Sedangkan sisanya dijual pada tanggal 1 Mei 21 dengan kurs 11% dan biaya penjualan Rp. 125. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! Contoh 3 : Pooh membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 8. lembar obligasi dengan harga beli perlembar obligasi Rp. 29. pada tanggal 1 Februari 29, nominal perlembar Rp. 3., biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan pembelian sebesar Rp. 3., 12% pertahun, dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Karena butuh dana untuk kegiatan operasinya Pooh menjual obligasi yang dimilikinya pada PT. Pimping pada tanggal 1 April 21 dengan harga jual perlembar obligasi Rp. 32. dan biaya penjualan Rp. 2.. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas!

PIUTANG ( RECEIVABLE ) Adalah : meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lain, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. Jadi piutang adalah : Segala macam tuntutan kepada pihak lain yang mengakibatkan adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang. Kelompok piutang yaitu : 1. Piutang usaha / Account receivable: Piutang yang berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan. 2. Piutang wesel / Notes receivable Tuntutan yang diikuti oleh janji tertulis untuk menerima sejumlah uang dalam jumlah tertentu. 3. Piutang lain-lain / Other receivable Selain piutang usaha dan wesel. Untuk tujuan pelaporan, piutang biasanya dinilai pada jumlah yang diharapkan akan diterima. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah yang secara formal tercantum sebagai piutang, karena biasanya perusahaan akan membentuk suatu dana yang disebut Penyisihan Piutang Tak Tertagih. Contoh penyajian piutang dalam Neraca : Piutang usaha Rp. 1.. Penyisihan piutang tak tertagih (Rp. 1.) Piutang usaha netto Rp. 9.9. Ada 2 cara untuk menaksir jumlah penyisihan piutang tak tertagih : 1. Berdasarkan saldo piutang 2. Berdasarkan saldo penjualan Berdasarkan saldo piutang : 1. Berdasarkan saldo piutang rata rata 2. Berdasarkan analisa umur piutang Contoh : Saldo piutang PT. Piko tgl 1 Januari 29 sebesar Rp. 25.. dan saldo Piutang tgl 31 Desember 29 sebesar Rp. 4.., Penyisihan Piutang tak tertagih 3 % Saldo piutang rata-rata : Rp. 25.. + Rp. 4.. 2 : Rp. 32.5.

Penyisihan piutang tak tertagih : 3% x Rp. 32.5. : Rp. 975. Apabila sebelumnya penyisihan piutang tak tertagih bersaldo kredit sebesar Rp. 4., maka biaya piutang tak tertagih selama tahun 29 adalah Rp. 575. (Rp. 975. Rp. 4.). Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp. 575. Penyisihan piutang tak tertagih Rp. 575. Apabila terjadi sebaliknya, saldo penyisihan piutang tak tertagih bersaldo debit Rp. 4., maka besarnya biaya piutang tak tertagih periode 29 adalah Rp. 1.375. ( Rp. 4. + Rp. 975. ) Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp. 1.375. Penyisihan piutang tak tertagih Rp. 1.375. Disamping berdasarkan rata-rata saldo piutang, penyisihan piutang tak tertagih juga dapat dihitung atas dasar persentse tertentu terhadap golongan umur piutang pada akhir periode. Contoh : Berikut ini perkiraan piutang dagang dan penyisihan pada Neraca saldo 31/12-29 - Piutang dagang Rp. 62.5. - Peny. Piutang tak tertagih Rp. 5. bersaldo kredit Berikut ini rincian piutang dagang menurut nama debitur dan tanggal faktur : Nama debitur Jumlah Tgl. Faktur PT. H 1.154.5 12/12-27 PT. H 2.519.5 25/11-27 PT. M 1.. 16/11-27 PT. J 5.415. 15/3-27 PT. J 3.31. 2/4-27 PT. A 9.733. 2/6-27 PT. A 5.. 17/7-27 PT. N 18.75.5 1/11-27 PT. M 6.118. 12/13-27 Piutang tak tertagih berdasarkan golongan umur piutang : Umur Piutang % Kerugian 1 3 hari % 31 6 hari 1 % 61 9 hari 1 ½ % 91 12 hari 2 % > 12 hari 3 %

Diminta : - Buatlah daftar umur piutang - Buatlah jurnal penyesuaian untuk penyesuaian piutang tak tertagih DAFTAR UMUR PIUTANG No Nama Umur Jumlah Debitur 1-3 hari 31-6 hari 61-9 hari 91-12 hari >12 hari 1 PT. H 1.154.5 1.154.5 2 PT. N 2.519.5 2.519.5 3 PT. M 1.. 1.. 4 PT. J 5.415. 5.415. 5 PT. J 3.31. 3.31. 6 PT. A 9.733. 9.733. 7 PT. A 5.. 5.. 8 PT. N 18.75. 18.75. 9 PT. M 6.118. 6.118. 1.154.5 31.269.5 29.576. 62.. Penyisihan piutang tak tertagih : Umur Jumlah 1 3 hari % x 1.154.5 Rp. - 31 6 hari 1% x 31.269.5 Rp. 312.695 61 9 hari 1,5 % x Rp. - 91 12 hari 2% x Rp. - > 12 hari 3% x 29.576. Rp. 887.28 Rp. 1.199.975 Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp. 699.975 Peny. Piutang tak tertagih Rp. 699.975 Berdasarkan Saldo Penjualan Besarnya penyisihan piutang tak tertagih dengan cara ini adalah dengan mengalikan porsentase tertentu dengan penjualan kredit. Contoh : Penjualan kredit pada tahun 28 sebesar Rp. 65.. Perusahaan menetapkan penyisihan Piutang tak tertagih 2 % dari saldo penjualan. 2 % x Rp. 65.. = Rp. 1.3. Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp. 1.3. Peny. Piutang tak tertagih Rp. 1.3.

PENGHAPUSAN PIUTANG Metode penghapusan piutang ada 2 : 1. Metode langsung 2. Metode cadangan Perbedaannya : Transaksi M. Langsung M. Cadangan BPTT xxx Pembentukan Peny. Piutang Tak Tertagih Tidak dijurnal PPTT xxx Saat piutang dihapuskan BPTT xxx PPTT xxx PD xxx PD xxx Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan PD xxx PD xxx BPTT xxx PPTT xxx Kas xxx Kas xxx PD xxx PD xxx

WESEL TAGIH / NOTES RECEIVABLE Wesel adalah : jaminan tertulis untuk membayar sejumlah uang setelah jangka waktu tertentu Pihak yang membuat janji untuk membayar, dialah yang mengeluarkan wesel pihak ini disebut penarik wesel ( Drawer ). Sedangkan pihak yang akan menerima pembayaran disebut penerima wesel ( Payee ) Wesel ada dua jenisnya: 1. Wesel Berbunga 2. Wesel tanpa bunga. Wesel berbunga : Jumlah yang akan diterima pada saat wesel jatuh tempo adalah sebesar nilai nominal + bunga Wesel tanpa bunga Jumlah yang akan diterima pada saat wesel jatuh tempo adalah sebesar nilai nominalnya. Rumus untuk menghitung bunga : Bunga : nilai nominal x tingkat bunga x Masa Bunga Masa setehun Contoh : PT. A menjual barang dagang kepada toko B sebesar Rp. 5.. dalam hal ini PT. A menerima selembar wesel dengan nominal Rp. 5.., jangka waktu 6 hari dengan tingkat bunga 12 % setahun, tertanggal 13 Februari 29. Perhitungan : Tanggal jatuh tempo wesel Feb : 15 ( 28 13 ) Meret : 31 14 April : 6 Hari Tanggal jatuh tempo: 14 April 29 Bunga wesel : N.N x Tk. Bunga x Masa Wesel/Masa setahun Rp. 5.. x 12 % x 6 36 Rp. 1. Nilai jatuh tempo

N.N + Bunga Rp. 5.. + Rp. 1. Rp. 5.1. Jurnal PT. A pada waktu wesel diteria dari toko B 13 Februari 29 : Wesel Tagih Rp. 5.. Piutang Usaha Rp. 5.. Jurnal pada tanggal wesel jauh tempo 14 April 29 : A. Wesel dilunasi : Kas Rp. 5.1. Wesel Tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp. 1. B. Wesel Tak dilunasi : Piutang Usaha Rp. 5.1. Wesel tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp. 1. PENDISKONTOAN WESEL TAGIH Apabila sebelum jauh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada pihak bank atau pihak-pihak lain. Bank atau pihak lain akan menerima imbalan yang disebut diskonto Diskonto adalah : bunga yang diperhitungkan dimuka Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan jangka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan kepada bank sampai dengan tanggal jatuh tempo. Tingkat diskonto yang dibebankan bank biasanya lebih besar dari pada tingkat bunga yang dicantumkan dalam wesel. Contoh: Sama dengan soal sebelumnya. Tambahannya adalah : Wesel yang diterima oleh PT. A pada tanggal 13 Februari 29 didiskontokan ke bank dengan tingkat bunga 17 % pada tanggal 22 Maret 29. Perhitungan : Nilai jatuh tempo : N.N + Bunga Nilai Nominal : Rp. 5.. Bunga : Rp. 5.. x 12 % x 6/36 : Rp. 1. Nilai jatuh tempo : Rp. 5.1. Diskonto : Rp. 5.1. x 17 % x 23/36 ( 55.392)

Hasil yang diterima Rp. 5.44.68 Jangka waktu diskonto : Maret : 31 22 = 9 April : 14 -------- 23 Jurnal : Kas Rp. 5.44.68 Wesel tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp. 44.68

PERSEDIAAN /INVENTORY Adalah : Nilai dari barang-barang yang masih ada atau masih dimiliki oleh perusahaan yang masih ada atau belum terjual atau belum terpakai sama sekali. Pada perusahaan dagang persediaan yaitu: Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa melalui proses pengolahan Pada perusahaan pabrik persediaan dapat terbagi atas: 1. Bahan Baku 2. Bahan Penolong 3. Barang dalam proses 4. Barang jadi 5. Suku cadang METODE PENCATATAN PERSEDIAAN A) Metode Perpetual / Metode Terus Menerus B) Metode Physical / Metode fisik Metode Perpetual Untuk membukukan inventory berdasarkan metode perpetual seluruh pemasukan serta pengeluaran barang-barang di catat dalam perkiraan inventory yang bersangkutan. Pencatatan tersebut dilakukan dengan masingmasing barang sebesar harga beli dari barang yang bersangkutan. Dengan menggunakan metode ini, maka berapa barang banyknya persediaan yang masih ada dalam barang akan dapat diketahui tanpa terus melakukan perhitungan atau penilaian kembali KARTU STOCK Tangga l Pembelian Penjualan Saldo Q @ Rp Q @ Rp Q @ Rp Metode Physical Untuk membukukan inventory berdasarkan metode Physical setiap pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat kedalam perkiranaan inventory. Pembelian barang dagangan akan dicatat ke dalam perkiraan pembelian dan perkiraan lain yang menyertainya (Potonga Pembelian, Pembelian Return), sedangkan

pengeluaran barang akan dicatat ke dalam perkiraan penjualan dan perkiraan lainnya yang menyertainya (Potongan, Pengembalian). Dalam metode ini harga pokok penjualan di hitung pada laporan laba rugi : Persediaan awal : XXX Pembelian : XXX + Persediaan tersedia untuk dijual : XXX Persediaan akhir : (XXX) Harga pokok penjualan : XXX Metode penilaian terhadap persediaan 1. FIFO ( First In First Out ) 2. LIFO ( Last In First Out ) 3. AVERAGE ( Rata-rata ) 4. Metode Indentifikasi khusus ( specific identification method ) 5. Metode taksiran / Estimasi a. Metode Eceran ( retail inventory method ) b. Metode Laba Kotor ( gross profit method ) FIFO ( First In First Out ) Metode harga pokok persediaan dimana barang-barang yang terlebih dahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali, persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. LIFO ( Last In First Out ) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana barang-barang yang paling akhir di beli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang terdahulu. AVERAGE (Rata-Rata) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan. METODE INDENTIFIKASI KHUSUS Metode penetapan harga pokok untuk barang-barang yang dijual dan yang masih terdapat dalam persediaan yang didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang bersangkutan. METODE ECERAN Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual. METODE LABA BRUTO

Metode penetapan harga pokok secara taksiran yang didasarkan atas hubungan yang terdapat dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual. Contoh : Perbedaan dalam membuat jurnal dalam 2 metode tersebut: Transaksi M. Perpetual M.Physical 1) Tgl 16 Maret 29 Perusahaan membeli 2. kg barang dagang seharga 6/kg Persediaan Barang dagang Kas Pembelian Kas 2) Tgl 24 Maret 29 barang dagang yang dibeli tgl 16 maret dikembalikan sebanyak 25 kg kepada penjualnya Kas Persediaan barang dagang Kas Return pembelian 3) Tgl 26 Maret dijual dengan tunai 2 kg barang dagang dengan harga Rp. 95/Kg 4) 3 Maret diterima kembali dari pihak pembeli barang dagang sebanyak 15 kg karena rusak Kas Penjualan Hrg.Pokok Penjualan Persediaan badang dagang Return Penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang H. Pokok penjualan Kas Penjualan Return penjualan Kas

Contoh : Berikut ini adalah informasi mengenai persediaan yang ada pada PT. A pada bulan April 21 : ¼ : Persediaan Awal 75 kg Rp. 1.5 ¾ : Pembelian 8 kg 1.3 7 / 4 : Pembelian 95 kg 1.45 11 / 7 : Pembelian 1. kg 1.35 15 / 4 : Penjualan 1.6 kg 18 / 7 : Pembelian 5 kg 1.5 21 / 4 : Penjualan 2.3 kg 24 / 4 : Pembelian 1.5 kg 1.6 26 / 4 : Pembelian 2.8 kg 1.65 28 / 4 : Penjualan 1.6 kg 3 / 4 : Penjualan 1.3 kg Hitunglah : Persediaan akhir barang dagang dan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode penilaian FIFO, LIFO dan AVERAGE dan metode pencatatan Physical dan perpetual. Jawab: FIFO PHYSICAL Persediaan awal : 75 kg x Rp. 1.5 Rp. 1.125. Pembelian : 8 kg x Rp. 1.3 : Rp. 1.4. 95 kg x Rp. 1.45 : Rp. 1.377.5 1. kg x Rp. 1.35 : Rp. 1.35. 5 kg x Rp. 1.5 : Rp. 75. 1.5 kg x Rp. 1.6 : Rp. 1.68. 2.8 kg x Rp. 1.65 : Rp. 4.62. Rp. 1.817.5 Tersedia untuk dijual Rp. 11.942.5 Persediaan akhir : (7.85 6.8 : 1.5) 1.5 kg x Rp. 1.65 ( 1.732.5) Harga pokok penjualan Rp. 1.21.

FIFO PERPECTUAL Pembelian Penjualan Saldo Tangga l Q @ T. Q @ T. Q @ T. Harga Harga Harga ¼ 75 1.5 1.125. ¾ 8 1.3 1.4. 75 1.5 1.125.. 8 1.3 1.4. 7 / 4 95 1.45 11 / 4 1 1.35 1.377.5 1.35. 75 1.5 1.125. 8 1.3 1.4. 95 1.45. 1.377.5 75 15 1.125. 8 13 1.4. 95 1.45 1.377.5 1 135 1.35. 15 / 4 75 15 1.125. 9 145 1.35. 8 1.3 1.4. 1.35 1.35. 18 / 4 5 1.5 21 / 4 9 1.45 1. 1.35 4 1.5 24 / 4 1.5 1.6 1.68. 26 / 4 2.8 1.65 1. 5 1.45 72.5 75. 9 1.45 1.35. 4.62. 1.35. 1.35. 6. 1. 1.35 1.35. 5 1.5 75. 1 1.5 15. 1 1.5 15. 1.5 1.6 1.68. 1 1.5 15. 1.5 1.6 1.68. 2.8 1.65 4.62. 28 / 4 1 1.5 15. 2.35 1.65 3.877.5 1.5 1.6 1.68. 45 165 742.5 3 / 4 1.3 1.65 2.145. 1.5 1.65 1.732.5

RATA-RATA TERIMBANG --- PHYSICAL Persediaan awal : 75 kg x Rp. 1.5 Rp. 1.125. Pembelian : 8 kg x Rp. 1.3 : Rp. 1.4. 95 kg x Rp. 1.45 : Rp. 1.377.5 1. kg x Rp. 1.35 : Rp. 1.35. 5 kg x Rp. 1.5 : Rp. 75. 1.5 kg x Rp. 1.6 : Rp. 1.68. 2.8 kg x Rp. 1.65 : Rp. 4.62. Rp. 1.817.5 Tersedia untuk dijual Rp. 11.942.5 Persediaan akhir : (7.85 6.8 : 1.5) 1.5 kg x Rp. 1.521,33 ( 1.597.396,5) Harga pokok penjualan Rp. 1.21.13,5 Rp.11.942.5 Rata-rata terimbang : = Rp. 1.521.33 7.85 PERPECTUAL Tg Pembelian Penjualan Saldo Q @ T. Harga Q @ T. Harga Q @ T. Harga ¼ 75 1.5 1.125. ¾ 8 1.3 1.4. 1.55 1.39 2.165. 7 7 / 4 95 1.45 1.377.5 2.5 1.41 3.542.5 7 11 / 4 1. 1.35 1.35. 3.5 1.39 8 4.892.5 15 / 4 1.6 1.39 8 2.236.8 1.9 1.39 8 2.656.2 18 / 4 5 1.5 75. 2.4 Dan seterusnya LIFO PHYSICAL Persediaan awal 75 Kg x Rp. 1.5 Rp. 1.125. Pembelian

8 kg x 1.3 Rp. 1.4. 95 kg x 1.45 Rp. 1.377.5 1. kg x 1.35 Rp. 1.35. 5 kg x 1.5 Rp. 75. 1.5 kg x 1.65 Rp. 4.62. Rp. 1.817.5 Tersedia untuk dijual Rp. 11.942.5 Persediaan akhir (7.85-6.8 = 1.5) 75 x Rp. 1.5 = Rp. 1.125. 3 x 1.3 = Rp. 39. (Rp. 1.515.) Harga pokok penjualan Rp. 1.427.5 LIFO PERPECTUAL Pembelian Penjualan Saldo Tangga l Q @ T. Q @ T. Q @ T. Harga Harga Harga ¼ 75 1.5 1.125. ¾ 8 1.3 1.4. 75 1.5 1.125.. 8 1.3 1.4. 7 / 4 95 1.45 11 / 4 1 1.35 1.377.5 1.35. 75 1.5 1.125. 8 1.3 1.4. 95 1.45. 1.377.5 75 15 1.125. 8 13 1.4. 95 1.45 1.377.5 1 135 1.35. 75 15 1.125. 15 / 4 1. 135 1.35. 6 145 87. 8 13 1.4. 35 145 57.5 18 / 4 5 1.5 75. 75 15 1.125. 8 1.3 1.4. 35 1.45 57.5 5 15 75. 21 / 4 5 15 75. 1 1.5 15.

24 / 4 1.5 26 / 4 2.8 1.6 1.65 1.68. 4.62. 35 145 57.5 8 13 1.4. 65 15 975. 28 / 4 16 165 2.64. 3 / 4 1.2 1.65 1 1.65 1 1.5 15. 1.5 1.6 1.68. 1 1.5 15. 1.5 1.6 1.68. 2.8 1.65 4.62. 1 15 15. 1.5 1.6 1.68. 1.2 1.65 1.98. 1.98. 1 15 15. 165. 95 1.6 1.52. Contoh : Berikut ini informasi yang berhubungan dengan persediaan barang dagang yang dimiliki oleh PT.A selama bulan Oktober 29 sebagai berikut : 1/1 : Persediaan awal 3.6 unit @ Rp. 2.5 4/1 : Pembelian 5. unit @ Rp. 2.55 9/1 : Pembelian 7.2 unit @ Rp. 2.45 14/1 : Penjualan 6. unit 18/1 : Penjualan 7.5 unit 25/1 : Pembelian 4.9 unit @ Rp. 2.6 29/1 : Penjualan 3. unit Hitunglah : Persediaan akhir barang dagang dan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode penilaian FIFO, LIFO dan AVERAGE dan metode pencatatan Physical dan perpetual. INVESTASI JANGKA PANJANG / LONG TERM INVESTMENT Investasi Jangka Panjang adalah: Investasi yang dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam bentuk : a. Investasi dalam Obligasi b. Investasi dalam saham

INVESTASI DALAM OBLIGASI Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakekatnya adalah surat pengakuan hutang, ia berbentuk surat dengan mencantumkan nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi mengakui berhutang kepada pemegang obligasi. Biasanya Investasi dalam surat berharga ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka panjang. Contoh : Piko membeli obligasi PT. Pooh pada tanggal 1 Mei 28 sebanyak 2.5 lembar obligasi dengan kurs 12%, nominal perlembar obligasi Rp. 5.. Biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 3., bunga 1% pertahun dibayarkan pada tanggal 1 Maret dan 1 September. Jatuh tempo dari obligasi pada tanggal 1 April 211. Perhitungan : Harga beli : 2.5 lbr x Rp. 5. x 12% = Rp. 127.5. Biaya pembelian = Rp. 3. ---------------------- Harga perolehan Rp. 127.8. Bunga berjalan : 2/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 2.83.333 ---------------------- Kas yang dikeluarkan Rp. 129.883.333 Jurnal : 1 Mei 28 : Saat terjadi transaksi Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 127.8. Pendapatan bunga obligasi Rp. 2.83.333 Kas Rp. 129.883.333 1 September 28 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 31 Desember 28 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667

Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 4/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 4.166.667 Pendapatan bunga obligasi Rp. 64. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 64. ( 8 x Rp. 8. = Rp. 64. ) Lama investasi : 1 Mei 25 : 8 bulan Tahun 26 : 12 bulan Tahun 27 : 12 bulan Tahun 28 : 3 bulan Total : 35 bulan HP NN = Rp. 127.8. 125.. = Rp. 2.8. --- AGIO Rp. 2.8. / 35 = Rp. 8. / bln 1 Januari 29 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667 1 Maret 29 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 1 September 29 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 31 Desember 29 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667 Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 4/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 4.166.667 Pendapatan bunga obligasi Rp. 96. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 96.

( 12 x Rp. 8. = Rp. 96. ) 1 Januari 21 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667 1 Maret 21 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 1 September 21 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 31 Desember 21 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667 Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 4/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 4.166.667 Pendapatan bunga obligasi Rp. 96. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 96. ( 12 x Rp. 8. = Rp. 96. ) 1 Januari 211 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp. 4.166.667 Piutang bunga obligasi Rp. 4.166.667 1 Maret 211 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp. 6.25. Pendapatan bunga obligasi Rp. 6.25. 6/12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 6.25. 1 April 211 : Pada saat jatuh tempo Kas Rp. 126.41.667

Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 125.. Pendapatan bunga obligasi Rp. 1.41.667 ( 1/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp. 1.41.667 ) Pendapatan bunga obligasi Rp. 24. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 24. ( 3 x Rp. 8. = Rp. 24. ) Contoh : Pada tanggal 1 Juni 28 Piko membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 6. lembar obligasi dengan kurs 98%, nominal perlembar obligasi Rp. 4., biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 5.. Bunga 12% pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 211. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk memcatat transaksi diatas! Contoh : Pada tanggal 1 Oktober 28 Piko membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 1. lembar obligasi dengan harga beli perlembar obligasi Rp. 32., nominal perlembar obligasi Rp. 3., biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 35.. Bunga 11% pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 212. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! INVESTASI DALAM SAHAM Berdasarkan besarnya pengawasan/kontrol yang dapat dilakukan maka investasi dalam saham dapat digolongkan menjadi 3 keadaan yaitu: 1. Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan dimana ia melakukan investasi. 2. Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja terhadap perusahaan anak tetapi mempunyai oengaruh yang cukup berarti. 3. Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak

Ad 1. Bila suatu perusahaan memiliki sebagian kecil saja dari saham yang beredar, maka investasi dinilai berdasarkan harga pokok. Pendapatan dari perusahaan anak diakui dan dicatat pada saat deviden telah diputuskan akan dikeluarkan. Contoh : Pada tanggal 1 Juni 29 FIGA membeli 5 Lembar saham PT. Nadya dengan harga Rp. 5.. sedah termasuk komisi T Materai. Jumlah saham yang dibeli merupakan sebagian kecil dari saham PT. Nidya. Tanggal 1 Februari 212 PT. Nidya memutuskan untuk membagikan deviden sebesar Rp. 5. Perlembar saham. Tanggal 1 Maret 212 seluruh saham PT Nidya yang dimiliki oleh FIGO dijual kembali dengan total harga Rp. 51... Jurnal : Percatatan atas transaksi diatas o FIGO adalah 1 / 6-2 : Investasi dalam saham Rp. 5.. Kas Rp. 5.. ½-21 : Piutang Deviden Rp. 2.5. Pendapatan Deviden Rp. 2.5. 1 / 3-21 : Kas Rp. 51.. Investasi dalam saham Rp. 5.. Laba Rp. 1.. AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah : Aktiva yang sifatnya tetap dan permanen, digunakan untuk kegiatan operasional, bukan untuk diperdagangkan dan memiliki nilai yang cukup besar. Penilaian dan Pelaporan Aktiva tetap Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiaiasi / penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi

yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicatat sebagai kerugian. Cara memperoleh aktiva tetap : 1. Dibeli secara tunai 2. Dibeli secara kredit 3. Ditukar dengan aktiva tetap a. Dengan aktiva tetap yang sejenis b. Dengan aktiva tetap yang tidak sejenis 4. Dibangun sendiri 5. Dari hadiah Aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli secara tunai Contoh : Dibeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp. 3.. dan sebuah kendaraan dengan harga Rp. 6.. secara tunai. Maka jurnal sebagai berikut : Mesin Rp. 3.. Kendaraan Rp. 6.. Kas Rp. 9.. Aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli secara kredit Contoh : Dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan sebesar Rp. 5.., dibayar tunai sebesar Rp. 1.. pada tanggal 1 Januari 29. Sisanya dibayar selama 4 kali pembayaran dengan jumlah yang sama setiap akhir tahun dan bunga sebesar 1% dari sisa angsuran. Maka jurnal sebagai berikut : 1 Januari 29 : Mesin Rp. 5.. Kas Hutang Usaha Rp.1.. Rp.4.. 31 Desember 29 Hutang Usaha Rp. 1.. Biaya Bunga Rp. 4.. Kas Rp. 14.. 31 Desember 21 Hutang Usaha Rp. 1.. Biaya Bunga Rp. 3.. Kas Rp. 13.. Dan seterusnya.. Metode Depresiasi Aktiva tetap : 1. Metode Garis Lurus 2. Metode jumlah angka tahun

3. Metode saldo menurun ganda 4. Metode unit produksi 5. Metode jam kerja Metode Garis Lurus Dalam metode ini, beban depresiasi periodic sepanjang masa pemakaian aktiva tetap adalah sama besarnya. Rumus : Depresiasi = Harga perolehan Nilai sisa Umur Ekonomis Metode jumlah angka tahun Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun tahun awal dan semakin kecil pada tahun tahun akhir. Rumus : Depresiasi = Angka tahun x ( Harga perolehan Nilai sisa ) Metode Saldo menurun ganda Dalam metode saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun ketahun semakin menurun, hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku ( harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya depresiasi pertahun dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aktiva pada awal tahun dengan tariff depresiasi. Dalam hal ini tarif depresiasi tetap sama pada setiap tahun, akan tetapi nilai buku setiap tahun semakin menurun. Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua. Rumus : Depresiasi = Tarif depresiasi X Nilai buku setiap awal periode Metode unit produksi Dalam metode ini, pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan ( unit ) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode unit produksi ini cocok digunakan untuk depresiasi perusahaan manufaktur / pabrik.