BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB III DESAIN AKHIR

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

-Segmentasi pasar secara demografis ditujukan. -Pasar Sasaran secara demografis ditujukan tahun. terjangkau.

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

PROPOSAL USAHA PEMBUATAN CAFE

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

BAB II LANDASAN TEORI

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 3 BUSINESS MODEL

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Executive Summary B U S I N E S S P L A N. Dawet Café Kang Bhagus

BUSINESS MODEL CANVAS

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis.

BMC Summary and Simple Example for E2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

BAB V. Berdasarkan pengelompokan data responden dengan tingkat. kepentingan mendatangi food court Pasar Raya, didapat bahwa pelanggan Tuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia mulai

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

BAB III RANCANGAN AKHIR

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL

Internal Value Chain Starbucks

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal oleh negara-negara asing. Penerapan Business Model Generation dari bisnis ini dalam rangka mencapai strategi implementasi yang sesuai dengan konsep bisnis yang ditawarkan. 35

36 Gambar 3.1 Business Model Canvas 3.1.1 VALUE PROPOSITIONS Value proposition dari kafé ini adalah menawarkan pengalaman (Experience) yang berbeda dan memberikan kenyamanan dalam nuansa klasik. Kafé ini juga menawarkan konsep interior yang didesain menggunakan tampilan tembok dengan menggunakan gambar-gambar 3D dalam bentuk wallpaper sehingga memudahkan pemasangan dan pengantian untuk renovasi ruangan. Hal ini memberikan gambaran seakan-akan gambar tersebut hidup dan pelanggan berada pada lokasi tersebut. Konsep yang ditawarkan

37 memberikan suasana yang bertemakan permainan roulette. Semua meja dan alat makan disesuaikan dengan konsep yang dibawakan oleh kafe yang akan didesain khusus. Nilai-nilai yang ditawarkan adalah konsep kafe roulette yang belum ada di Indonesia (newness). Selain itu, kafe ini memberikan layanan untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman dari pelanggan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sosial mereka (performance). Hal ini terlihat dikarenakan keterbatasan waktu dan keterampilan masak yang belum tentu dimiliki oleh semua orang. Dalam hal minuman, memungkinkan adanya pengaturan rasa yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen seperti tingkat gula dan varian sirup yang digunakan (customization). Hal ini dikarenakan bisnis yang ditawarkan merupakan bisnis jasa dan adanya perbedaan keinginan pelanggan yang harus disesuaikan. Secara tidak langsung, kafe ini telah menyelesaikan pekerjaan pelanggan yaitu dalam menyediakan hidangan makanan dan minuman (Getting the Job Done). Desain dari segi interior, tampilan makanan hingga peralatan makan dan minuman juga menjadi faktor penting dalam menarik perhatian pelanggan (Design). Kafe ini mencoba untuk memulai dan menciptakan brand image yang baik agar memperoleh loyalitas dari pelanggan agar dapat berkunjung kembali (Brand). Hal ini dibantu dengan feedback yang diperoleh dari pelanggan yang akan menjadi suatu perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang ada. Harga yang ditawarkan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat perkapita dari

38 masyarakat sekitar (Price). Risiko-risiko dalam memasak dirumah seperti masakan yang kurang enak atau dapur yang menjadi berantakan dapat dialihkan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman di Tourner Cafe (Risk reduction). Makanan dan minuman yang ditawarkan merupakan menu siap saji sehingga pelanggan dapat langsung mengkonsumsi tanpa perlu memasak (Convenient/usability). 3.1.2 CUSTOMER SEGMENTS Berdasarkan tipe dari customer segments, kafe ini berusaha agar semua kalangan dapat menikmati layanan dari kafe ini. Tetapi adapun penetapan kedalam tipe segmented dikarenakan target utama dari kafe ini merupakan kalangan untuk menengah keatas dengan penghasilan diatas Rp 5 juta yang disesuaikan dengan harga dari setiap menu yang ditawarkan. Selain itu, untuk kisaran umur yang ditargetkan untuk usia 20 sampai dengan 40 tahun. Hal ini dikarenakan kisaran usia tersebut memiliki kebiasaan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi karena masih dalam usia produktif. Kafe ini berusaha memperoleh pasar yang diutamakan untuk penduduk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan pekerjaan, kafe ini lebih menargetkan untuk profesional yang sering melakukan interaksi dengan para rekan kerja.

39 3.1.3 CUSTOMER RELATIONSHIP Customer Relationship merupakan faktor yang sangat penting untuk menjaga loyalitas dari pelanggan. Oleh karena itu, kafe ini menawarkan potongan-potongan untuk kunjungan berikutnya ketika pelanggan telah melakukan pembayaran dengan minimal pembayaran Rp 100.000,-. Mereka memiliki kesempatan untuk memutar papan roulette yang telah disediakan oleh pihak kafe dan memungkinkan pelanggan mendapatkan jumlah potongan yang dapat diperoleh untuk kunjungan berikutnya. Potongan-potongan dapat berkisar dari 10 % sampai dengan 30%. Selain itu, bentuk-bentuk yang digunakan untuk menjaga hubungan konsumen yaitu dengan personal assistance yang menggunakan pelayan yang siap melayani pelanggan. Dalam hal ini, pelayan diharuskan untuk bersosialisasi dengan pelanggan seperti pelayanan dalam hal penyampaian menu dengan memberikan rekomendasi makanan dan minuman favorit untuk meningkatkan penjualan serta dapat mengajak kembali pelanggan untuk datang ke kafe ini. Selain itu, kafe ini akan menyiapkan akun sosial media melalui twitter, facebook, instagram, dan path untuk menjaga hubungan dan kemudahan pelanggan dalam memperoleh informasi dari kafe ini (Communities). Adapun co-creation yang merupakan umpan balik dari pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan dari

40 kafe ini dengan cara membagikan kuisioner tingkat kepuasaan dari pelanggan yang dapat dilakukan untuk setiap jangka waktu tertentu. 3.1.4 CHANNELS Channels yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui media online seperti detik food (food.detik.com), doyan kuliner (www.doyankuliner.com) dan beberapa situs kuliner lainnya. Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi juga dilakukan melalui akun twitter, facebook, instagram, dan path. Hal ini dengan cara mengajak pelanggan menjadi anggota dari akun sosial tersebut, kemudian pelanggan akan mendapat hadiah seperti minuman gratis atau hadiah yang disesuaikan pada hari tersebut. Adapun kafe melakukan penjualan kupon untuk paket menu seperti groupon disdus (www.groupon.co.id) dan living social (www.livingsocial.co.id). Selain itu, bekerjasama dengan beberapa bank untuk melakukan promosi dengan potongan harga untuk pengguna kartu kredit bank kerjasama dan untuk memperoleh layanan ini, pelanggan dapat mengunjungi langsung kafe ini. 3.1.5 COST STRUCTURE Cost structure yang digunakan menggunakan value-driven karena berfokus pada kualitas dari produk dan layanan. Oleh karena

41 itu, perlu adanya biaya untuk pelatihan pelayan dan penggunaan koki yang memiliki kemampuan dengan standar yang diharapkan. Adapun terbagi atas fixed cost yang terdiri dari biaya dekorasi, kitchen set, peralatan makan, meja, kursi dan variable cost yang terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya listrik dan air, biaya pemeliharaan, biaya sewa gedung dan bahan baku makanan dan minuman. 3.1.6 REVENUE STREAM Revenue Stream yang diperoleh oleh kafe ini berasal dari : 1. Asset sale yaitu pendapatan yang berasal dari penjualan makanan dan minuman yang disediakan oleh kafe. 2. Usage fee yaitu yaitu pendapatan yang diperoleh dari penggunaan layanan jasa kafe dari layanan yang termasuk pada service charge. Hal ini meliputi penggunaan wifi, peralatan makan, layanan pelayan, live music, dan tempat untuk menikmati hidangan 3. Lending / renting / leasing yaitu pendapatan yang diperoleh dari sewa tempat yang dapat dilakukan untuk membuat event seperti acara ulang tahun, acara arisan, acara reuni atau beberapa acara lainnya. 4. Brokerage fee yaitu pendapatan yang diperoleh karena adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk menjual produkproduk mereka, seperti menggunakan minuman air kemasan nestle danone atau penggunaan bahan dengan merek tertentu.

42 3.1.7 KEY ACTIVITIES Key Activities yang terdapat dalam kafe ini adalah: 1. Promosi. Promosi yang dilakukan melalui media sosial, forum, iklan website, blog gratis, spanduk, kerjasama dengan universitas (Trisakti, Bina Nusantara, Untar, London School of Public Relation, dan sebagainya). Staf pemasaran akan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak lain seperti sekolah dan beberapa media lainnya. Staf pemasaran melakukan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan biaya pemasaran dan strategi pemasaran ini harus disesuaikan dengan persetujuan manajer. 2. Operasional. Operasional meliputi penyiapan bahan baku hingga menjadi makanan dan minuman siap saji. Dalam memproduksi makanan, penerimaan daftar pesanan yang diperoleh dari pramuniaga akan disiapkan secara langsung oleh asisten koki dan pengecekkan kualitas makanan dilakukan oleh kepala koki. Sedangkan untuk minuman akan diserahkan kepada bartender dalam membuat minuman sesuai pesanan pelanggan. 3. Pelayanan. Pelayanan yang dilakukan berupa layanan konsumen dari pemesanan hingga pembayaran. Pramuniaga akan membantu pelanggan untuk memperoleh meja dan memperoleh menu makanan. Pesanan pelanggan akan diantarkan ke bagian dapur untuk melakukan pembuatan makanan dan minuman. Setelah

43 makanan dan minuman selesai dibuat, pramuniaga akan mengantarkan dan menyajikan kepada pelanggan. Untuk pembayaran, pelanggan dapat dibantu oleh pramuniaga atau dapat langsung untuk membayarkan di kasir. 4. Supply Chain Management. Hal ini dimulai dari pemesanan barang ke supplier hingga barang siap untuk diolah. Untuk pemesanan bahan baku akan dilakukan staf keuangan dengan persetujuan manajer. Daftar bahan baku yang dibutuhkan akan diperoleh dari bagian dapur. Staf keuangan akan menghubungi secara langsung kepada supplier untuk mengirimkan berdasarkan invoice yang telah dibuat. 5. Customer Relationship Management. Hal-hal yang dilakukan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan agar dapat berkunjung kembali. Ini dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, live music, interaksi pelayan dengan pelanggan, potongan harga untuk kunjungan berikut, dan event event (Valentine day, Halloween day, dan sebagainya). Staf pemasaran yang bertanggungjawab untuk setiap kegiatan yang berhubungan dengan proses customer relationship management dan didukung oleh staf operasional untuk suatu konsep event. 6. Control dan Maintainance. Perlunya dilakukan kontrol agar segala aktivitas dan proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan mencapai target yang ingin dicapai. Hal ini juga

44 didukung dengan pemeliharaan dari setiap aset dan kondisi agar tetap sesuai dengan standar yang diharapkan. Staf Operasional akan mengontrol proses dalam setiap alur proses yang berhubungan dengan keamanan dan peralatan-peralatan yang digunakan. 3.1.8 KEY PARTNERSHIP Dalam mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kerjasama dengan beberapa pihak terkait yang menjadi Key Partnership dari bisnis ini. Key Partnership meliputi : 1. Pemasok daging : UD. Indo Meata Utama, CV. Mitra Boga Tama dan beberapa pasar tradisional 2. Pemasok sayuran : Amazing Farm dan beberapa petani lokal 3. Universitas (Discount) : Binus University, Universitas Tarumanegara, London School of Public Relation, Trisakti) 4. Bank, (payment system) : BCA, Mandiri, BNI dan beberapa bank swasta lainnya. 5. Provider Internet : Biznet Networks atau Fastnet 6. Voucher online : Groupon disdus dan Living social 7. Advertising : doyankuliner.com, kulinerjakarta.biz, kulinerjakarta.com, id.openrice.com.

45 3.1.9 KEY RESOURCES Key Resources yang digunakan oleh kafe ini agar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan maka diperlukan sebagai berikut : 1. Aset fisik Gedung dengan dekorasi klasik dengan tema roulette, kitchen set, meja dan kursi, peralatan makanan dan minuman, bahan baku. 2. Aset intelektual Kemampuan dari para koki untuk menyajikan hidangan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaan pelanggan, disertai dengan kreatifitas untuk menyajikan menu menu baru. 3. Tenaga kerja Koki, waitress (pelayan), kasir, sekuriti, manager kafe, entertainer. 4. Keuangan Dana sendiri dan dukungan calon pemegang saham (investor). 3.2 TOWS ANALYSIS 3.2.1 THREATS Adapun ancaman-ancaman dari luar yang dapat mempengaruhi bisnis kafe ini adalah sebagai berikut : 1. Adanya perbedaan selera rasa dari masing-masing individu 2. Banyaknya bisnis kafe yang sudah berjalan lama dan telah dikenal oleh masyarakat sekitar. 3. Adanya kemungkinan peniruan dari konsep kafe ini.

46 3.2.2 OPPORTUNITY Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan oleh kafe adalah sebagai berikut : 1. Adanya peningkatan kebutuhan konsumsi makanan jadi dari masyarakat dari tahun ke tahun karena tingkat kesibukan masyarakat. 2. Peningkatan taraf hidup dari masyarakat yang mempengaruhi gaya hidup. 3. Adanya kebutuhan sosialisasi dan hiburan oleh masyarakat sekitar. 3.2.3 WEAKNESS Adapun kelemahan yang dimiliki dari kafe adalah sebagai berikut : 1. Kafe ini merupakan pendatang baru dan belum memiliki brand yang dikenal oleh masyarakat sekitar. 3.2.4 STRENGTH Adapun kekuatan yang ditawarkan oleh kafe ini adalah sebagai berikut : 1. Mengandalkan dekorasi interior yang berhubungan dengan permainan mulai dari peralatan makanan dan minuman sampai ke pemilihan warna tembok menggunakan tampilan 3D berbentuk permainan;

47 2. Memiliki keunikan dari kafe dengan memanfaatkan konsep permainan roulette sebagai tema dari kafe; 3. Memiliki gambar-gambar 3D yang dapat dijadikan latar untuk berfoto; 4. Memperhatikan beberapa bentuk tampilan makanan yang disesuaikan dengan konsep kafe; 5. Mengadakan event atau live music dengan jadwal waktu yang telah ditentukan; 6. Dukungan jaringan wifi; 7. Penggunaan media roulette sebagai sarana pemberian voucher diskon atau makanan/minuman gratis; 8. Tim manajemen yang kreatif dan profesional dengan tujuan memprioritaskan kepuasan pelanggan. 3.3 TOWS MATRIX Gambar 3.2 TOWS Matrix

48 TOWS Matrix Opportunities 1. Peningkatan kebutuhan konsumsi makanan jadi 2. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup 3. Kebutuhan sosialisasi dan hiburan oleh masyarakat sekitar. Threats 1. Perbedaan selera rasa 2. Pesaing lama 3. Peniruan. TOWS Matrix Strenghts 1. Dekorasi interior, peralatan makanan dan minuman yang unik 2. Konsep permainan roulette sebagai tema dari kafe 3. Gambar 3D untuk latar tembok 4. Tampilan makanan yang unik dan menarik. 5. Event atau live music. 6. Fasilitas Wifi. 7. Voucher diskon 8. Tim manajemen yang kreatif dan profesional S-O Strategies 1. Memberikan kenyamanan dan pengalaman yang berbeda terhadap pelanggan (S1,S2,S3,S4,O2) 2. Menyediakan kegiatan kegiatan yang memberikan hiburan kepada pelanggan (S5,S6,O3) S-T Strategies 1. Menyesuaikan dengan keinginan pelanggan (S8,T1) 2. Menggunakan konsep yang berbeda dengan kompetitor (S2,S3,S4,T2) 3. Melakukan inovasi terhadap produk dan dekorasi (S8,T3) Weakness 1. Pendatang baru dan belum dikenal W-O Strategies 1. Melakukan promosi untuk mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target pasar (W1,O1) W-T Strategies 1. Menerima feedback dari pelanggan untuk meningkatkan brand kafe ini. (W1,T2)