BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL"

Transkripsi

1 BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1 Indonesian Food & Beverages Industry Overview Industry Food & Beverage di Indonesia merupakan salah satu sector yang saat ini sedang bertumbuh. Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik Nasional sampai dengan tahun 2013, jumlah industry makanan dan minuman di Indonesia mencapai pelaku bisnis di bidang industry makanan dan minuman. Pertumbuhan ini menurut Global Business Guide Indonesia didorong oleh meningkatnya pendapatan dan pengeluaran kelas menengah untuk belanja makanan dan minuman yang pada saat ini jumlahnya mencapai 30 juta orang. Selain itu, pertumbuhan industry makanan dan minuman di Indonesia juga disebabkan oleh gaya hidup masyarakat urban perkotaan ditandai dengan banyak berdirinya pusat perbelanjaan. Tercatat untuk di provinsi Jakarta saja terdapat 173 pusat perbelanjaan, kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. (Detik.com, 2013). Berdasarkan data Jakarta Dining Index yang dirilis oleh qraved.com sebuah situs pencarian dan reservasi restoran di Jakarta, jumlah restoran kelas menengah di Jakarta sepanjang lima tahun terakhir meningkat sebesar 250%. Dan sepanjang tahun 2013 total kunjungan masyarakat Jakarta ke restoran mencapai 380 juta kali dengan total biaya pengeluaran konsumsi mencapai US$ 1.5 Miliar 54

2 55 atau setara Rp Triliun. Trend pertumbuhan bisnis restaurant ini terjadi karena pergeseran makna orang berkunjung ke restaurant, pada masa kini konsumen berkunjung ke sebuah restaurant bukan hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan asupan makanan namun juga sebagai ajang untuk bersosialisasi selain itu, trend penggunaan media social seperti instagram, path dan twitter juga menjadi salah satu faktor pertumbuhan sector bisnis restaurant. 3.2 Analisa Industry Food & Beverages Analisa industry food & beverages ini adalah suatu analisa industry dengan menggunakan metode Porter Five Forces dan akan befokus pada subsector industry bisnis restaurant. 1. Masuknya Pesaing Baru. Dalam sebsektor industry bisnis restaurant, seorang pebisnis baru akan dengan mudah untuk masuk dan menjalankan bisnis karena dari segi permodalan, besarnya modal yang dibutuhkan tergantung pada seberapa besar usaha restaurant yang akan dijalankan namun di sisi lain potensi untuk keluar atau merugi bisa terjadi dengan cepat sehingga dapat dikatakan bisnis restaurant bersifat easy come easy go. 2. Ancaman Produk Pengganti. Ancaman produk pengganti pada bisnis restaurant dapat dikategorikan berada pada tingkat yang tinggi karena apabila produk

3 56 yang diinginkan konsumen tidak dapat diperoleh dari suatu restoran, maka konsumen tersebut akan dengan mudahnya beralih ke restoran lain yang menyajikan produk yang sejenis. 3. Kekuatan Daya Beli Pelanggan Kekuatan daya beli pelanggan merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan karena akan menentukan besarnya keuntungan yang akan diperoleh oleh pebisnis. Sebab apabila harga yang ditetapkan oleh pebisnis melebihi daya beli pelanggan maka keuntungan yang diperoleh tidak akan maksimal. Oleh karena itu penting bagi pebisnis untuk menetapkan harga sesuai dengan daya beli konsumen di tempat dimana bisnis tersebut dijalankan. 4. Kekuatan Daya Tawar Supplier Supplier atau pemasok merupakan salah satu bagian penting dari kelancaran proses bisnis yang dijalankan, karena ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan tergantung kepada jumlah pemasok yang ada di pasar. Apabila di suatu wilayah hanya terdapat beberapa pemasok bahan baku maka kekuatan daya tawar pemasok terhadap pebisnis akan tinggi namun akan terjadi sebaliknya apabila pemasok bahan baku yang ada di pasaran banyak maka kekuatan daya tawar pemasok terhadap pebisnis akan rendah. Oleh karena itu seorang pebisnis sebelum menjalankan bisnis harus mengetahui ada berapa banyak pemasok bahan baku yang tersedia di pasar.

4 57 5. Persaingan Antar Pemain Dalam Industri Dalam subsector industry bisnis restaurant, persaingan antar pemain cukup ketat seperti misalnya restaurant dengan tema masakan iga pedas, sudah ada beberapa contohnya seperti Warung Lekko, Warung Tekko, dan Warung Iga Penyet Bu Kris namun di sisi lain hal tersebut tidak membuat minat calon pebisnis untuk menjalankan bisnis restaurant menurun, hal tersebut bisa dilihat pada meningkatnya jumlah restaurant baru dan pasar yang selalu ada. 3.3 Pesaing Terdapat setidaknya enam pesaing bisnis kuliner yang akan dijalankan oleh Warung Bu Tommy. Penentuan pesaing ini berdasarkan pada kesamaan tema kuliner yang diusung yaitu kuliner Jawa Timur dan kesamaan tempat dimana restoran persaing tersebut dibangun yaitu sama - sama di atas tanah (landed on the ground). Dan sebagai perbandingan, juga disertakan konsep bisnis dan rincian harga yang ada di Warung Bu Tommy.

5 58 Tabel 3.1: Daftar Pesaing Warung Bu Tommy No Nama Pesaing Konsep Bisnis Rata Rata Kisaran Harga per Konsumen* 1 Rawon Setan Mangga Besar 2 Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (ASLI) Mengusung tema masakan Jawa Timur dengan menjadikan masakan Rawon sebagai produk masakan unggulan. Mengusung tema masakan Jawa Timur dengan menjadikan masakan Soto Ambengan Surabaya sebagai produk masakan unggulan. 3 Warung Bu Kris Mengusung tema masakan Jawa Timur dengan menjadikan Iga Sapi Pedas sebagai produk masakan unggulan. 4 Depot Surabaya Mengusung tema masakan Jawa Timur dengan menyajikan menu menu masakan Jawa Timur 5 Soto Madura Juanda 6 Sate Ponorogo Gondangdia Mengusung tema masakan Pulau Madura dengan menjadikan masakan Soto Madura sebagai produk masakan unggulan. Mengusung tema masakan Jawa Timur dengan menjadikan masakan Sate Ponorogo sebagai produk masakan unggulan. *) Rata rata kisaran harga berdasarkan data zomato.com Rp Rp Rp Rp Rp Rp

6 Business Model Canvas Analysis Consumer Segmentation Secara umum, produk kuliner unggulan yang ditawarkan oleh Warung Bu Tommy dapat dinikmati oleh semua kelompok konsumen atau segment namun agar lebih efektif, maka Warung Bu Tommy memilih untuk berfokus pada kelompok konsumen dengan pertimbangan sebagai berikut: Demografis Variabel demografis, adalah variabel yang digunakan untuk membagi kelompok konsumen berdasarkan faktor faktor bawaan individu. 1. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita 2. Usia : tahun 3. Pendidikan : S1 4. Pekerjaan : Pegawai Pemerintah, Wiraswasta dan Karyawan Swasta 5. Pengeluaran Bulanan : Rp Agama : Semua Agama 7. Kelas Sosial : Kelas menengah keatas 8. Kebangsaan : Indonesia

7 60 Geografis Variabel geografis adalah variabel yang digunakan untuk membagi kelompok konsumen berdasarkan area wilayah dimana usaha bisnis tersebut berada. Secara geografis segment yang disasar oleh Warung Bu Tommy adalah masyarakat yang tinggal di Jakarta, khususnya di Jakarta Barat dan karena Warung Bu Tommy berlokasi di Jalan Tanjung Duren maka secara lebih spesifik lagi target market yang disasar oleh Warung Bu Tommy adalah calon konsumen yang berada di sekitar Jalan Tanjung Duren. Behavioral Variabel behavioral atau perilaku adalah variabel yang digunakan untuk membagi kelompok konsumen berdasarkan perilaku pembelian dan sikap. Dan dalam business model ini, behavioral konsumen yang dibahas adalah dalam lingkup konsumen yang berasal dari Jawa yang meliputi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur (Margaretha Ardhanari, 2013). 1. Harmonisasi: nilai keharmonisan atau keselarasan yang dianut oleh masyarakat Jawa dalam kehidupan sosial, tercermin dalam hubungan perilaku pembelian dimana antara pembeli dan produsen menginginkan terciptanya hubungan yang saling menguntungkan.

8 61 2. Keinginan Nyedulur: masyarakat Jawa memandang aktivitas pembelian bukan hanya sebagai aktivitas untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan namun juga sebagai media untuk berinteraksi secara sosial dan menambah rasa persaudaraan. 3. Narima ing Pandum: narima ing pandum dapat diartikan bahwa masyararakat Jawa pada dasarnya merupakan masyarakat yang menerima apa yang telah diberikan (rezeki) oleh Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki pengendalian diri agar tidak melakukan aktivitas pembelian melebihi apa yang telah diberikan Value Proposition Pengobat Rasa Rindu Sajian menu kuliner yang ditawarkan oleh Warung Bu Tommy, merupakan sajian menu kuliner khas Jawa Timur yang belum dieksplore dengan baik di Jakarta dan keuntungan yang akan diperoleh bagi calon konsumen yang merupakan perantauan dari Jawa Timur, dengan adanya sajian menu kuliner khas Jawa Timur ini, mereka tidak perlu harus menunggu moment mudik pulang ke kampung untuk merasakan kembali masakan khas Jawa Timur yang tidak mudah untuk ditemui di Jakarta saat rasa rindu akan masakan kampung halaman datang.

9 62 Rasa Asli Jawa Timur Di Warung Bu Tommy, rasa dari setiap menu yang ditawarkan telah disesuaikan dengan lidah orang Jawa Timur sehingga rasa masakan yang disajikan sama dengan rasa asli makanan tersebut di Jawa Timur. Jaminan keaslian rasa ini didukung dengan juru masak yang memang sengaja didatangkan dari Jawa Timur sehingga para juru masak tersebut telah mengenal dengan baik bagaimana rasa masakan asli Jawa Timur yang cocok di lidah masyrakat Jawa Timur. Otentik Setiap menu kuliner Jawa Timur yang disajikan, merupakan menu menu otentik atau asli Jawa Timur tanpa ada tambahan menu dari daerah lain, dan menu menu yang disajikan adalah menu menu yang bisa ditemui di Jawa Timur. Menu asli Jawa Timur ini tersaji dalam 38 menu dan terbagi kedalam 5 jenis menu kuliner, yaitu: makanan berat, kudapan, snack, buah dan minuman Channels Jalur penjualan yang akan digunakan oleh Warung Bu Tommy terbagi menjadi dua bagian yaitu: Direct sales atau penjualan langsung, yang menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan dapat dikonsumsi secara langsung di tempat oleh calon konsumen tanpa harus melalui perantara terlebih dahulu. Ini berarti bahwa konsumen datang langsung ke tempat

10 63 Warung Bu Tommy, memilih dan memesan menu yang diinginkan, kemudian menu kuliner yang dipesan akan diberikan langsung kepada konsumen dan konsumen dapat menikmati produk kuliner Warung Bu Tommy pada saat itu juga. Delivery order atau layanan pesan antar, yang menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan oleh Warung Bu Tommy dapat dihantarkan oleh karyawan Warung Bu Tommy ke tempat dimana konsumen melakukan order pemesanan dan tentu akan dikenakan biaya tambahan sebagai ongkos antar. Selain dapat melayani layanan pesan antar dalam jumlah satuan, Warung Bu Tommy juga melayani layanan pesan antar dalam jumlah yang banyak atau lebih dikenal dengan istilah catering dan akan diantarkan ke tempat dimana konsumen berada. Namun satu hal yang menjadi kendala adalah cakupan area pesan antar individu yang tidak dapat melayani area yang jauh dari wilayah Tanjung Duren Jakarta Barat seperti wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan sebagian area Jakarta Utara Customer Relationship Personal Assistance Bentuk customer relationship yang akan digunakan dalam operasional Warung Bu Tommy adalah personal assistance model yang berarti antara karyawan Warung Bu Tommy dan konsumen yang datang, terjadi interaksi langsung tentang produk yang

11 64 ditawarkan. Konsumen dapat bertanya terlebih dahulu kepada para waiters sebelum memesan makanan yang akan dipesan sehingga konsumen mengetahui dengan baik jenis makanan yang akan dipesan. Selain itu, konsumen juga dapat secara langsung menyampakan kritik dan saran baik tentang rasa makanan yang disajikan maupun layanan yang diberikan secara langsung kepada manager on duty yang sedang bertugas. Dan bentuk layanan personal assistance lainnya adalah konsumen dapat memesan tempat terlebih dahulu via telephone untuk memastikan ketersediaan tempat. Dan tidak lupa tentu ada berbagai macam bentuk discount potongan harga yang diberikan maupun voucher discount kepada konsumen Revenue Stream Arus pendapatan yang akan diperoleh oleh Warung Bu Tommy, secara umum berasal dari pendapatan penjualan produk kuliner atau sales revenue product. Dan dalam pendapatan penjualan produk ini, terdiri atas dua bagian utama yaitu (1) Dine In Sales Revenue dan (2) Delivery Order Sales Revenue Key Resources Key resources yang dimiliki oleh Warung Bu Tommy terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

12 65 1. Sumber Daya Manusia: meliputi seluruh tenaga kerja manusia yang dipekerjakan di Warung Bu Tommy dengan berbagai tingkatan posisi dan tugas dan tanggung jawab 2. Fisik: meliputi seluruh asset berwujud yang dibeli dan disewa oleh Warung Bu Tommy seperti bangunan ruko yang disewa dan seluruh asset operasional perlengkapan yang dibeli 3. Keuangan: meliputi total modal yang dimiliki untuk menjalankan bisnis kuliner yang akan dilakukan Key Activities Aktifitas utama yang ada dan akan dilakukan oleh Warung Bu Tommy tentu adalah aktiftas pengolahan atau proses memasak bahan bahan baku makanan sampai menjadi makanan yang siap saji dan siap untuk dinikmati oleh konsumen. Dan karena, tema ragam kuliner yang diangkat adalah masakan Jawa Timur, sehingga dalam hal juru masak atau koki, Warung Bu Tommy sengaja mendatangkan juru masak dari Jawa Timur agar koki tersebut tahu dan mengenal dengan baik cita rasa dan penyajian dari menu ragam kuliner yang disajikan. Selain itu tentu adalah aktifitas penghantaran pesanan order agar sampai di tempat konsumen dengan selamat dan order makanan yang dipesan masih bisa untuk dikonsumsi dengan baik.

13 Key Partnership Secara umum, penyuplai bahan baku yang bekerja sama dengan Warung Bu Tommy terbagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Supplier Dalam Kota: supplier dalam kota adalah supplier yang bekerjasama untuk menyuplai bahan bahan baku yang dibutuhkan oleh Warung Bu Tommy, dan para supplier tersebut adalah sebagai berikut: a) Beras: Toko Sinar Pagi - Pasar Induk Cipinang b) Daging: CV Mitra Boga Tama Kebon Jeruk c) Sayuran & Buah Buahan: UD. Citra Karya Mandiri Pasar Induk Kramat Jati d) Lontong & Ketupat: Abah Bakri Pasar Karang Anyar e) Bumbu Bumbu: Yoola Indonesia Tanah Abang f) Minuman: Tirta Tama Bahagia Kembangan 2. Supplier Luar Kota: Supplier luar kota adalah supplier yang menyuplai seluruh kebutuhan bahan baku yang tidak terdapat di Jakarta baik dalam bentuk bahan mentah maupun produk siap jual yang merupakan produk asli Jawa Timur seperti petis, kerang kupang, brem, keripik apel. Untuk supplier luar kota, Warung Bu Tommy mengambil dari supplier di kota Malang.

14 Cost Structure Struktur pembiayaan Warung Bu Tommy terdiri atas dua bagian utama yaitu fixed cost dan variable cost. a) Fixed Cost atau biaya tetap adalah biaya biaya yang harus dikeluarkan oleh Warung Bu Tommy setiap bulan. Biaya biaya ini meliputi biaya manajerial, gaji karyawan dan pemilik, serta biaya pemeliharaan dan lain lain b) Variable Cost atau biaya tidak tetap adalah biaya biaya yang harus dikeluarkan oleh Warung Bu Tommy setiap bulan, dimana besaran biaya biaya ini tergantung kepada banyaknya volume penggunaan setiap bulannya. Biaya biaya ini meliputi biaya operasional, proses pengolahan bahan baku menjadi produk siap saji dan lain lain.

15 68 Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segments - Supplier Lokal (Jakarta) - Supplier Luar Kota (Malang) - Production - Delivery Order - Pengobat Rasa Rindu - Rasa Asli Jawa Timur - Otentik - Personal Assistance - Various Price Discount - Voucher Discount Demografis - Pria Wanita Tahun - S1 - Pegawai Pemerintah, Wiraswasta, Karyawan - Rp Semua Agama - Menengah ke Atas - Indonesia Geografis Key Resources - SDM - Fisik - Keuangan Channels - Direct Sales - Delivery Order - Jakarta Jakarta Barat Tanjung Duren & Sekitarnya Behavioral - Harmonisasi - Keinginan Nyedulur - Narima ing Pandum Cost Structure - Fixed Cost - Variable Cost Revenue Streams - Product Sales Gambar 3.1 : Nine Blocks Building Warung Bu Tommy (Sumber: Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, 2009)

16 SWOT Analysis Strength 1. Menyajikan menu kuliner unggulan Jawa Timur yang tidak mudah untuk ditemukan di Jakarta 2. Menu kuliner yang disajikan beragam. Ada 38 jenis menu kuliner unggulan Jawa Timur yang siap untuk disajikan 3. Lokasi Warung Bu Tommy yang berada di salah satu area tujuan wisata kuliner di Jakarta Barat Weakness 1. Apabila terjadi keterlambatan pasokan bahan baku dari pemasok luar kota maka akan berakibat pada tidak tersedianya makanan yang ditawarkan. 2. Merupakan tempat usaha baru sehingga belum dikenal dengan baik oleh masyarakat

17 Opportunity 1. Menjadi tempat untuk mengobati rasa rindu konsumen akan makanan Jawa Timur yang tidak mudah ditemukan di Jakarta 2. Pasar konsumen food & beverage business yang akan tetap terus ada 3. Belum terlalu banyaknya pesaing yang mengkhususkan diri pada bisnis ragam kuliner unggulan Jawa Timur Threat 1. Produk mudah untuk ditiru oleh pesaing atau pebisnis baru 2. Sikap antipati calon konsumen pada beberapa jenis makanan yang disajikan, padahal calon konsumen tersebut belum pernah mencobanya seperti misalnya Rujak Cingur. 3.6 Key Success Factor Dalam dunia Food & Beverages industry, key success factor atau kunci sukses suatu bisnis yang dijalankan dalam industry ini setidaknya ada terdapat 2 kunci sukses. Pertama adalah rasa, rasa merupakan salah satu kunci sukses berbisnis di industry F&B karena rasa merupakan esensi atau ukuran penilaian yang digunakan untuk menilai apakah produk menu kuliner yang disajikan memiliki

18 71 rasa yang enak untuk dinikmati atau tidak. Dan dari rasa pula lah, seorang konsumen akan memutuskan untuk kembali mengkonsumsi produk makanan yang ditawarkan atau tidak. Kedua adalah service atau pelayanan. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen oleh pebisnis restaurant menunjukkan bagaimana cara pemilik usaha kuliner dalam hal memperlakukan konsumen yang datang. Kedua hal ini, rasa dan pelayanan saling berkaitan satu dengan yang lain sehingga apabila pebisnis kuliner hanya memperhatikan rasa tanpa memperhatikan pelayanan, cepat atau lambat konsumen akan berpindah, begitu juga apabila pelayanan yang diberikan baik namun rasa masakan nya tidak sesuai makan konsumen akan berpindah ke tempat lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL BISNIS KULINER TRADISIONAL JAWA TIMUR WARUNG BU TOMMY

PERANCANGAN MODEL BISNIS KULINER TRADISIONAL JAWA TIMUR WARUNG BU TOMMY PERANCANGAN MODEL BISNIS KULINER TRADISIONAL JAWA TIMUR WARUNG BU TOMMY IMMANUEL DANNY CHRISMANTO, RUDY TOBING Laporan Teknis Jakarta, 19 / 09 / 2014 Rudy Tobing, MBA ABSTRAK Latar belakang dari dilakukannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL

BAB III BUSINESS MODEL BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industry Overview Dan Market Share Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori... DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab

Lebih terperinci

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS Fitri Fatimah Patmana Putri 1), Farah Alfanur 2) Prodi

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha yang semakin ketat. Para pelaku usaha dituntut untuk dapat menjalankan usaha

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 292 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Laurentia Priska Boedianto dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu sendiri, baik yang waralaba

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu sendiri, baik yang waralaba 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kini banyak bermunculan restoran maupun cafe baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu sendiri, baik yang waralaba maupun tidak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian didasarkan atas apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Selain itu hal tersebut juga dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2710 PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS DEVELOPMENT ANALYSIS IN PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH Abu Hafs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA Metode penelitian yang digunakan: Kepustakaan Media elektronik Wawancara 2.1 Definisi Makan adalah sebuah proses mengkonsumsi nutrisi, makanan, untuk tujuan mensuplai kebutuhan nutrisi

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Lebih terperinci

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal 48 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal besar atau tidak sehingga mudah ditiru oleh para pendatang baru? Apa alasannya? 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini akan dibahas secara lebih detail mengenai hal-hal di atas.

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini akan dibahas secara lebih detail mengenai hal-hal di atas. BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan akan dibahas beberapa hal seperti latar belakang pembuatan bisnis nasi gulung, ide bisnis dengan pendekatan 5W 1H, tujuan dan manfaat pendirian bisnis nasi gulung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Model Bisnis Cafe The Hungry Belly

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 552 FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Imelda Christiani Wongkar Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 309-323 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA Muhammad Hakiim Rizqi Bintang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA AYAM GORENG SINAR PEMUDA PUSAT

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA AYAM GORENG SINAR PEMUDA PUSAT ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA AYAM GORENG SINAR PEMUDA PUSAT Cynthia Damayanti Wonodjojo dan Ratih Indriyani, S.E., M.M. Program Manajemen Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang dimana hal ini ditandai oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Indonesia serta peningkatan jumlah

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan 5BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Simpulan terdiri dari tiga bagian yaitu simpulan mengenai perencanaan keuangan, pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan oleh bisnis kuliner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pangan bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL. Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A /

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL. Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A / KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A / 10.11.3596 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur Yogyakarta 2011 A. ABSTRAK Peluang usaha makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang domestik di Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 61,98

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini bisnis kuliner telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada lalu melakukan ekspansi, maupun kuliner moderen yang mengusung konsep

Lebih terperinci

USULAN DESAIN MODEL BISNIS LAPIS BOGOR SANGKURIANG BUSINESS MODEL DESIGN OF LAPIS BOGOR SANGKURIANG

USULAN DESAIN MODEL BISNIS LAPIS BOGOR SANGKURIANG BUSINESS MODEL DESIGN OF LAPIS BOGOR SANGKURIANG E-Jurnal Agroindustri Indonesia Desember 2014 Vol. 3 No. 1, p ISSN: 2252-3324 Available online at: http://tin.fateta.ipb.ac.id/journal/e-jaii USULAN DESAIN MODEL BISNIS LAPIS BOGOR SANGKURIANG BUSINESS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, berdasarkan temuan riset Global Entrepreneur Indicator 2013, tercatat. nasional sama kuat dengan daya beli dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. baru, berdasarkan temuan riset Global Entrepreneur Indicator 2013, tercatat. nasional sama kuat dengan daya beli dalam negeri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan market yang potensial untuk bisnis baru, berdasarkan temuan riset Global Entrepreneur Indicator 2013, tercatat adanya peningkatan

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS RESTO RUMAH SOTO PADANG DI BUKITTINGGI ANALYSIS OF BUSINESS MODEL CANVAS AT RESTO RUMAH SOTO PADANG IN BUKITTINGGI

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS RESTO RUMAH SOTO PADANG DI BUKITTINGGI ANALYSIS OF BUSINESS MODEL CANVAS AT RESTO RUMAH SOTO PADANG IN BUKITTINGGI ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 887 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS RESTO RUMAH SOTO PADANG DI BUKITTINGGI ANALYSIS OF BUSINESS MODEL CANVAS AT RESTO RUMAH SOTO PADANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Istilah perkotaan menurut Bintarto (Ayudanti Patriandini) merupakan bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan sangatlah berkembang dimana bisa dilihat semakin maraknya jasa restaurant maupun kafe yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL Pattern menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal.54) adalah suatu gagasan untuk menangkap ide-ide desain sebagai suatu pola dasar dan deskripsi yang dapat digunakan secara

Lebih terperinci

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. Model rantai nilai adalah

Lebih terperinci

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI CONTOH Presentasi Proposal Bisnis Wirausaha Muda Denpasar 2017 MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI OLEH I WAYAN ADI (Owner BALI ZALACA) PROFIL WIRAUSAHA Nama : I Wayan Adi Usia : 24 Tahun Alamat : Denpasar

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis kuliner semakin berkembang dari waktu ke waktu, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian

Lebih terperinci

BAB 3 BUSINESS MODEL

BAB 3 BUSINESS MODEL BAB 3 BUSINESS MODEL 3.1 Business Model Canvas Berikut ini adalah business model canvas dari Culinaizer. Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segment Building Management

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan karena cepatnya waktu yang dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN. dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan karena cepatnya waktu yang dibutuhkan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kelayakan dari Bisnis Model Bisnis restoran merupakan sebuah bisnis yang sangat menjanjikan pada saat ini di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya restoran yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Di kehidupan yang semakin modern, orang menginginkan segala sesuatu yang mereka perlukan itu secara praktis dan efisien. Rutinitas pekerjaan yang semakin padat membuat

Lebih terperinci

BAB III DATA PROYEK. : Restoran Tradisional Jawa Timur. : Jl. LawangSewu Golf 2-18 Araya,

BAB III DATA PROYEK. : Restoran Tradisional Jawa Timur. : Jl. LawangSewu Golf 2-18 Araya, III.1. Deskripsi Umum Proyek BAB III DATA PROYEK Data Proyek: Nama Proyek Sifat Proyek Bentuk Usaha Pemilik Pengelola Lokasi : Restoran Tradisional Jawa Timur : Fiktif : Retail : Swasta : Swasta : Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 VALUE PROPOSITION

BAB 2 VALUE PROPOSITION BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1 ANALISA MARKET Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Contohnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir ( ) pertumbuhan penjualan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir ( ) pertumbuhan penjualan kendaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif adalah sektor industri yang berkembang di Indonesia. Dalam 5 tahun terakhir (2009 2013) pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor mampu mencapai angka

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA MANDIRI RESTAURAN NAMA PERUSAHAAN: INDONESIAN RESTAURANT TASTE RINGKASAN PROYEK/USAHA

PROPOSAL USAHA MANDIRI RESTAURAN NAMA PERUSAHAAN: INDONESIAN RESTAURANT TASTE RINGKASAN PROYEK/USAHA PROPOSAL USAHA MANDIRI RESTAURAN NAMA PERUSAHAAN: INDONESIAN RESTAURANT TASTE LOGO : RINGKASAN PROYEK/USAHA A. MANAJEMEN 1. Nama Perusahaan INDONESIAN RESTAURANT TASTE adalah salah satu usaha dibidang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. DIY adalah salah satu Provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau

IV. GAMBARAN UMUM. DIY adalah salah satu Provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis DIY adalah salah satu Provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. DIY di bagian Selatan dibatasi lautan Indonesia, sedangkan di bagian

Lebih terperinci

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan BUDI AMIN 15101119 BAB 1 PENDAHULUAN Nama Usaha Bidang Usaha Jenis Produk Alamat perusahaan : Sego Buntel Masming : Produk Makanan : Sego Buntel & Sego Goreng Buntel

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci