BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ROULETTE PENGERTIAN ROULETTE Berdasarkan kamus oxford, roulette adalah sebuah permainan judi dimana sebuah bola dijatuhkan ke roda yang berputar dengan ruang-ruang bernomor, para pemain bertaruh pada nomor dimana bola datang untuk berhenti. Roulette adalah sebuah permainan dengan menentukan suatu peluang menang atau kalah dengan menggunakan suatu media berputar SEJARAH PERMAINAN ROULETTE Roulette sudah muncul untuk beberapa abad dan telah menjelajahi seluruh dunia untuk datang ke kasino dalam bentuk yang sudah diketahui. Ada perbedaan pendapat yang berbeda dari mana asalnya dan seperti apa bentuk awal dari roulette. 16

2 17 Tradisi untuk menggunakan roda berputar dalam sebuah permainan kembali ke zaman Yunani-Romawi ketika tentara Romawi menggunakan untuk memutar roda kereta dalam menentukan seorang pemenang. Mekanisme dari permainan juga memasukkan sebuah panah yang menunjuk ke salah satu dari sepuluh ruang menang di tanah. Orang Yunani menggunakan sebuah perisai sebagai ganti dari roda kereta tetapi ide dari permainan itu sendiri tetap sama. Roda atau perisai berhenti dan ruang yang ditandai di tanah pada sebuah panah dianggap sebagai salah satu pemenang. Permainan roda roulette diyakini sebagai percampuran dari 2 permainan yang populer yaitu Italian Hoca game dan English E- O (Even and Odd). Permainan Hoca sangat tersebar luas di Eropa pada pertengahan abad ke-17. Bahkan Kardinal Mazarin, Menteri Utama dari Prancis, membuka kasino yang menawarkan permainan Hoca dengan tujuan mengumpulkan uang untuk perbendaharaan. Permainan menggunakan sebuah meja bundar dimana sebuah bola digelindingkan. Para pemain dapat bertaruh pada salah satu dari 40 piala diatas meja. Seiring dengan permainan Hoca, permainan E-O dimainkan di Inggris. Dalam permainan ini juga menggunakan meja bundar dengan 40 bagian yang ditandai dengan E dan O yang berarti genap dan ganjil.

3 18 20 dari mereka ditandai dengan huruf E dan 20 lainnya ditandai dengan huruf O. Sejarah permainan roulette Eropa, dimana awalnya disebut dengan roulette Perancis, berasal dari tahun 1655 ketika ilmuwan Perancis Blaise Pascal menciptakan itu sebagai mesin gerak secara terus menerus. Nama permainan yang berarti Roda kecil dalam bahasa Perancis. Pada awalnya, itu hanya permainan yang dimainkan di biara-biara sebagai cara hiburan tetapi segera setelah itu dipindahkan ke semua Kasino Perancis. Blaise Pascal adalah seorang ilmuwan Perancis yang terkenal dan ahli filsafat. Dia menciptakan kontribusi yang besar untuk matematika, geometrid dan ilmu fisika, khususnya untuk mempelajari cairan, tekanan, vakum, dan pembangunan kalkulator mekanis pertama. Blaise Pascal juga dikenal sebagai anggota anggota aktif dari gerakan keagamaan dan penulis beberapa buku filsafat. Pada tahun 1843, Francois dan Luis Blanc membuka kasino pertama di Hamburg, Jerman, yang memiliki the single zero roulette game (roulette dengan hanya satu 0 slot). Pada tahun 1860-an permainan judi dilarang di Jerman, sehingga Blanc ke Monte Carlo dan mengubah menjadi pusat perjudian nyata Eropa. Di Monte Carlo Single zero roulette menjadi sangat popular dan meskipun fakta bahwa versi roulette dengan tambahan celah 00.

4 19 Pada akhir tahun 1800 an, kemunculan permainan roulette ini ke Amerika dimana hal tersebut menjadi sangat popular dikalangan orang-orang yang senang bermain dengan keberuntungan dan percaya pada keberuntungan. Roulette sangat terkenal pada zaman Gold Rush. Tapi kebanyakan kasino di Amerika Serikat mulai menawarkan versi double zero dari permainan roulette Perancis seperti itu lebih bermanfaat bagi pemilik kasino. Sejak saat itu the single zero French Roulette Game yang tersebar luas di wilayah Eropa secara tradisional disebut European Roulette and double zero game yang dimainkan di Kasino Amerika disebut American Roulette. Pada saat ini, permainan roulette ditemukan tidak hanya di kasino tanah dan tempat perjudian lainnya tetapi juga dapat dimainkan di Internet. Kasino internet Gaming Club dan Inter Casino diluncurkan pada tahun 1995 dan Selain permainan roulette single - zero dan double zero, pemain dapat juga memenangkan uang dengan variasi yang baru dari permainan roulette yang dapat ditemukan pada kasino nyata dan kasino online. Adapun yang dikenal dengan Russian Roulette yaitu permainan yang menggunakan pistol jenis revolver dengan mengisi satu peluru didalam silinder, putar silinder, pasang kembali, kemudian pistol di posisikan di kepala dan pelatuk siap ditarik. Permainan ini menggunakan kemungkinan tertembaknya peluru dengan peluang 1 banding 6.

5 KAFE PENGERTIAN KAFE Kafe adalah suatu tempat kecil yang digunakan untuk menjual makan atau minum SEJARAH KAFE Pertama kali Kafe muncul di Constantinople, ibu kota kerajaan Ottoman, Turki pada tahun Pembukaan dari kafe bertepatan dengan munculnya sebuah toko yang menyediakan kopi di distrik Tahtakale, dan hal ini dianggap dapat memperoleh inspirasi dari sana. Pada abad ke 17-an, Kafe mulai tersebar di Eropa setelah diadakannya suatu festival St. Germain di Paris, Perancis, pada tahun Hal ini dikarenakan ketika festival berlangsung, banyak mendirikan warung kecil di pinggir jalan yang menawarkan minuman berupa secangkir kopi. Tanpa disangka hal ini menjadi ramai dikunjungi dan menjadi popular di benua Eropa. Perkembangan dari kafe dikarenakan kecintaan dari orang Perancis akan kopi sambil menikmati suasana kota dan bersosialisasi dengan orang lain. Tetapi pada zaman itu, wanita dianggap tabu jika memasuki sebuah kafe di Paris dan Inggris. Hal ini menjadikan wanita belum diperbolehkan memasuki kafe.

6 21 Pada abad ke 19 hingga ke 20, adanya perubahan dari fungsi kafe yang semakin meluas. Kafe tidak hanya menjadi tempat minum kopi dan wanita sudah diperbolehkan untuk memasuki kafe. Menu yang ditawarkan oleh sebuah kafe juga sudah bervariasi dan disesuaikan dengan konsep dari kafe tersebut. Kafe menjadi tempat kegemaran dalam melakukan aktivitas sosial ataupun melakukan pekerjaan karena dianggap memudahkan dalam memperoleh inspirasi. 2.3 BUSINESS MODEL CANVAS Business model canvas merupakan suatu alat atau konsep yang bisa menjelaskan seberapa rasionalitas suatu organisasi dalam membuat, menyampaikan, dan mendapatkan nilai dari suatu ide yang ada (Osterwalder & Pigneur, 2010; Johnson, 2010) VALUE PROPOSITIONS Value Propositions menjelaskan bagaimana suatu produk dan jasa dapat lebih bernilai dan spesifik untuk diberikan kepada segmen pasar (Osterwalder & Pigneur, 2010). Ada beberapa unsur dalam menentukan value propositions yaitu : o Newness, merupakan suatu nilai baru dari produk yang ditawarkan, sesuatu yang unik, berbeda dan belum ada di pasar.

7 22 o Performance, merupakan suatu kinerja dari produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. o Customization, merupakan suatu produk atau jasa yang dapat di sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masing masing pelanggan. o Getting the Job Done, merupakan suatu produk atau jasa menawarkan sesuatu yang dapat menyelesaikan pekerjaan dari pelanggan. o Design, merupakan suatu produk atau jasa yang menawarkan dari sisi tampilan dan bentuk. o Brand, merupakan suatu nilai yang ditawarkan berupa sesuatu yang telah dipercaya atau dikenal sebelumnya. o Price, merupakan suatu nilai yang ditawarkan untuk memperoleh produk atau jasa disesuaikan dengan kemampuan konsumen. o Cost Reduction, merupakan suatu cara yang dapat mengurangi/meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu nilai. o Risk Reduction, merupakan suatu cara yang dapat mengurangi/meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi. o Accessibility, merupakan kemudahan dalam memperoleh produk atau jasa.

8 23 o Convenient/Usability, merupakan suatu kemudahan dalam menggunakan produk yang ditawarkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan CUSTOMER SEGMENTS Pelanggan adalah individu atau kelompok yang melakukan kegiatan membeli barang atau jasa guna memenuhi keinginan atau kebutuhan dan mempengaruhi suatu transaksi yang saling menguntungkan terhadap faktor ekonomi. Pasar merupakan sekumpulan pelanggan yang memiliki ciri dan prefensi masing-masing sehingga akan menyulitkan untuk membuat sebuah penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan seluruh pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2011), segmentasi pasar adalah sebuah proses membagi pasar menjadi beberapa segmen yang memiliki karakteristik sejenis berdasarkan kriteria tertentu seperti tertentu seperti umur, perilaku atau atribut lainnya. Customer Segments menjelaskan sekelompok orang orang yang dikelompokkan berdasarkan keinginan dan kebutuhan yang sama. Menurut Osterwalder & Pigneur (2010), customer segments dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu Mass Market yang melayani sebuah kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan yang sama, Niche Market yang melayani sekumpulan pelanggan dengan

9 24 kebutuhan spesifik, Segmented yang berbasis pelanggan yang membagikan persamaan dalam kebutuhan mereka atau Diversified yang berbasis pelanggan yang memiliki kebutuhan yang tidak terkait, Multi-Sided Market yang berbasis kebutuhan yang saling ketergantungan CUSTOMER RELATIONSHIP Customer Relationship membentuk suatu jalur berbeda dari suatu bisnis yang dapat berhubungan sangat baik dengan pelanggan nya. Tujuan dari customer relationship yaitu menjaga loyalitas dari pelanggan agar tetap menggunakan produk atau jasa dari yang ditawarkan serta memungkinkan adanya rekomendasi ke rekan sekitar dari pelanggan CHANNELS Channels merupakan sebuah susunan dari berbagai cara sebuah penyampaian bisnis dengan pesanan pelanggan hingga pengiriman nilai. Tipe channel yang dimiliki oleh bisnis yaitu tim penjual, penjualan online, brick and mortar store. Sedangkan tipe channel yang dimiliki oleh partner yaitu penjualan langsung, toko sendiri, toko mitra, distributor. Tahap-tahap channel adalah sebagai berikut :

10 25 Awareness meningkatkan kesadaran mengenai penawaran bisnis atau nilai. Evaluation memperbolehkan pelanggan untuk mengevaluasi penawaran bisnis. Purchase membiarkan pelanggan untuk melakukan pembelian dari penawaran. Delivery memberikan nilai yang dibeli. After Sales penyediaan dukungan setelah penjualan. Channels adalah media yang digunakan untuk mengirimkan suatu nilai baik berupa informasi, produk maupun jasa agar sampai ke target yang dituju COST STRUCTURE Cost Structure merupakan suatu deskripsi dari semua biayabiaya yang berkaitan dengan operasi sebuah model bisnis tertentu. Bisnis merupakan salah satu dari cost-driven atau value-driven. Pada awalnya berfokus pada pengurangan biaya meskipun pada akhirnya berfokus pada penyediaan produk atau servis yang bersifat premium. Selain itu, fixed cost dan variable cost selalu berhubungan dengan model bisnis dan perusahaan dapat menentukan skala ekonomi atau cakupan ekonomi untuk mengimbangkan dimana mereka memperhatikan dari cost structure.

11 REVENUE STREAM Revenue Stream merupakan pendapatan atau penghasilan suatu bisnis yang dihasilkan dari setiap basis pelanggan yang dilayani. Penghasilan meningkat dari satu atau sebuah kombinasi yang meliputi yaitu penjualan asset (asset sale), biaya penggunaan dari sebuah layanan (usage fee), biaya iuran dari penggunaan suatu akses layanan (subscription fee), biaya penyewaan asset untuk sementara waktu (lending/renting/leasing), biaya untuk penggunaan properti intelektual (licensing), biaya perantara (brokerage fee), dan biaya pemasaran (advertising) KEY ACTIVITIES Key Activities merupakan hal penting yang sebuah bisnis harus lakukan untuk membuat hal itu bekerja. Hal itu merupakan kegiatan harian perusahaan yang mengharuskan untuk menciptakan, mengantarkan, mempertahankan dan juga menangkap suatu nilai KEY PARTNERSHIP Key Partnership merupakan sebuah deskripsi dari kumpulan pemasok dan rekan yang memungkinkan sebuah bisnis model. Adapun

12 27 cara memadu kerjasama seperti strategi aliansi, cooperative, joint venture atau hubungan penjual dan pembeli KEY RESOURCES Key Resources merupakan aset utama yang diperlukan untuk berfungsi penuh dalam suatu bisnis. Ini dapat berupa aset fisik, aset intelektual, tenaga kerja, atau sumber dana/jalur kredit. 2.4 TOWS ANALYSIS Analisa TOWS adalah varian dari alat bantu bisnis yang sangat klasik yaitu SWOT analisis. Perbedaan susunan ini membuat TOWS lebih fokus menilai external environment dari perusahaan yang kemudian menggunakan kemampuan internal mereka untuk mengurangi ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada Menurut Gamble (2014), SWOT analysis adalah sesuatu yang sederhana tetapi merupakan alat yang mampu untuk mengukur sebuah kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang pasar yang dimiliki, dan ancaman dari luar untuk kesejahteraan kedepannya. Sesuatu yang paling sederhana dan alat yang paling mudah diterapkan untuk membimbing pengujian ini adalah secara luas diketahui sebagai analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).

13 THREATS Threats adalah sebuah beberapa faktor di lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi keuntungan dan tingkat kesejahteraan kompetitif OPPORTUNITY Market opportunity adalah sebuah faktor besar dalam membentuk strategi perusahaan WEAKNESS Weakness, atau kekurangan kompetitif, adalah sesuatu kekurangan perusahaan atau pekerjaan dengan buruk atau sebuah kondisi yang meletakan pada kondisi yang tidak menguntungkan pada pasar STRENGTH Strength adalah sesuatu dari suatu perusahaan merupakan hal yang bagus dalam pekerjaan atau sebuah atribut yang meningkatkan daya saing dalam pasar. 2.5 MARKETING MIX Menurut Elliot (2012), Marketing mix adalah suatu istilah yang diberikan untuk satu kelompok variabel bahwa seorang pemasar dapat melakukan kontrol dalam menciptakan sebuah penawaran untuk pertukaran.

14 29 Product Produk memiliki arti sebagai kombinasi dari barang dan pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan kepada target pasar. Price Harga adalah jumlah uang yang harus pelanggan keluarkan untuk mendapatkan produk. Price Skimming, biasanya ditetapkan dengan harga yang tingi, kita dapat mengharapkan untuk mendapatkan pangsa pasar tertentu karena harga yang ditetapkan relative tinggi. Penetration price biasanya menargetkan pangsa pasar dalam jumlah yang banyak dengan keuntungan yang lebih sedikit dan harga yang relative rendah. Price Discrimination adalah suatu cara penentuan harga yang dapat digunakan yaitu dengan cara membebankan harga yang berbeda kepada segmen pasar yang berbeda. Price promotions adalah sebuah cara yang dapat digunakan oleh seorang pemasar untuk dapat mencapai tujuan yang spesifik, seperti memperkenalkan sebuah produk kepada pelanggan. Price promotion digunakan untuk perencanaan jangka pendek dan menggunakan harga regular sebagai dasar ke dalam bentuk potongan harga, dengan begitu mereka memberikan cara untuk menawarkan pelanggan tentang penawaran yang baik. Place Lokasi merupakan salah satu aktifitas perusahaan yang dapat membuat produk mudah untuk ditemukan oleh target pasar.

15 30 Promotion Promosi mengacu kepada aktifitas yang mengkomunikasikan manfaat dari produk dan membuat target pelanggan tertarik untuk membeli produk perusahaan. People Para pemasar harus memikirkan tentang sumber daya manusia, termasuk pekerja dan pelanggan. Pada kerangka pemasaran, sumber daya manusia mengacu kepada salah satu orang yang yang berhubungan dengan pelanggan dimana proses tersebut dapat memiliki pengaruh nilai terhadap pelanggan. Process Proses mengacu kepada sistem yang digunakan untuk membuat, mengkomunikasikan, memberikan dan menukarkan sebuah penawaran. Para pemasar harus mengerti sistem yang digunakan untuk membuat, mengkomuniasikan, memberikan dan menukarkan sebuah penawaran. Pengertian ini dibutuhkan untuk mengerti bagaimana sebuah sistem dapat mempengaruhi nilai jual kepada pelanggan. Physical Evidence Bukti fisik merupakan bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada pelanggan sebagai usulan nilai tambah pelanggan. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.

16 31 Mengacu kepada bentuk nyata, termasuk bentuk fisik lingkungan yang digunakan oleh pelanggan untuk mengevaluasi suatu produk. Karena pelayanan merupakan produk yang tidak dapat dirasakan, akan terasa sulit untuk menilai kualitas dan kecocokan mereka hingga mereka mengkonsumsi produk tersebut. 2.6 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Menurut Ghillyer (2010:78) mendefinisikan Corporate Social Responsibility adalah tindakan suatu organisasi yang bertujuan untuk mencapai manfaat sosial dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham serta memenuhi semua kewajiban hukumnya. Dapat disimpulkan Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan yang melibatkan hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. 2.7 FINANCIAL Menurut Munawir (1998), laporan keuangan adalah hasil dari proses akutansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menggunakan data atau perusahaan tersebut.

17 BALANCE SHEET Menurut Berk, DeMarzo & Harford (2010), Balance Sheet adalah sebuah daftar dari aset perusahaan dan kewajiban yang menyediakan sebuah gambaran dari posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu STATEMENT OF CASH FLOW Menurut Berk, DeMarzo & Harford (2010), Statement of Cash Flow adalah sebuah laporan akutansi yang menunjukkan bagaimana suatu perusahaan telah menggunakan kas yang diperoleh selama suatu periode tertentu INCOME STATEMENT Menurut Berk, DeMarzo & Harford (2010), Income Statement adalah sebuah daftar dari pendapatan dan biaya-biaya selama periode waktu tertentu. Income Statement biasa juga disebut sebagai laporan laba dan rugi. Income statement digunakan untuk mengukur jumlah keuntungan yang perusahaan hasilkan dalam jangka waktu yang ditentukan.

18 NET PRESENT VALUE (NPV) Menurut Berk, DeMarzo, & Harford (2010), Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara present value dari sebuah project atau investasi dan present value dari biaya-biayanya. NPV digunakan untuk mengestimasi apakah investasi tersebut dapat diterima atau tidak. Rumus NPV adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 : Rumus Net Present Value (NPV) INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Menurut Berk, DeMarzo & Harford (2010), Internal Rate of Return (IRR) adalah suku bunga yang menetapkan net present value dari aliran kas sama dengan nol. Rumus Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut : Gambar 2.2 : Rumus Internal Rate of Return (IRR)

19 PAYBACK PERIOD (PP) Payback Period adalah lama periode dalam tahun yang diharapkan untuk mendapatkan kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk suatu proyek. Rumus payback period adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 : Rumus Payback Period DISCOUNTED PAYBACK PERIOD (DPP) Discount Payback period adalah hampir sama dengan payback period namun dalam perhitungannya memperhitungkan cost of capital sebagai discounted. Rumus discounted payback period adalah sebagai berikut : Gambar 2.4 : Rumus Discounted Payback Period

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Business Model Canvas Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BMC Summary and Simple Example for E2

BMC Summary and Simple Example for E2 BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS

BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS Raymond R. Mulyadi, Virtue Ngaharjo, Janice, dan Agustian B. Prasetya Laporan Teknis Jakarta, 04/05/2015 Disetujui, Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah perencanaan bisnis Rimora Pay yang nantinya akan berlokasi di Semarang. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Sebuah model bisnis diciptakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat (create), memberikan (deliver) dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Porter Five-Forces Model Menurut Tompson, Peteraf, Gamble & Strickland (2012), Porter Five-Forces Model ini digunakan untuk menentukan besarnya tekanann kompetitif dari industri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi Teknik Menggunakan formula matematika untuk menghitung time value of money atau nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu dan untuk menyeimbangkan nilai revenues dan costs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 E-Business 2.1.1 Pengertian E-Business Menurut Harisno dan Pujadi (2009: 67), E-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor 2.1.1 Pengertian Kendaraan Bermotor Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW BAB I 1.1. Latar Belakang Dalam meningkatkan penjualan pemasaran masih memiliki peran yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang menjadi pertimbangan toko ritel dalam memilih distributor

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Definisi business model canvas menurut Osterwalder (2010) adalah sebuah bisnis model yang menjelaskan dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2 A 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 BUSINESS MODEL CANVAS Sumber: Osterwalder, Pigneur, & Clark (2010) Gambar 2.1 Business Model Canvas Sebuah model bisnis harus menjelaskan secara mendasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 INDUSTRI JASA MAKANAN Industri jasa makanan atau biasa disebut katering industri meliputi tempattempat, institusi dan perusahaan yang menyediakan makanan. Menurut Kardigantara

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION A. Teori - Teori Umum Untuk membuat dan menganalisis suatu model bisnis, diperlukan beberapa pertimbangan yang dilandasi oleh berbagai sumber dari landasan teori secara umum. Beberapa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Museum Menurut International Council of Museum (ICOM) museum adalah suatu lembaga yang memelihara dan memamerkan kumpulan benda-benda koleksi yang bernilai budaya dan ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1. Sejarah Anjing Anjing adalah salah satu hewan menyusui (mamalia) dan pemakan daging (karnivora). Menurut Kaminski dan Pescini (2014), anjing telah mengalami domestikasi (penjinakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diri pada produk dan pasar yang dimilikinya sekarang. Peluang yang menarik bagi perusahaan tertentu adalah peluang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. diri pada produk dan pasar yang dimilikinya sekarang. Peluang yang menarik bagi perusahaan tertentu adalah peluang yang dapat BAB II LANDASAN TEORI I. Peluang Pasar Setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk mengenal peluang peluang pasar baru. Tidak ada perusahaan yang selamanya dapat menggantungkan diri pada produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci