BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH SENAM KESEGARAN JASMANI, SENAM YOGA DAN SENAM TAI CHI TERHADAP KEMAMPUAN FISIK LANJUT USIA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan jasmani di SMP Laboratium Percontohan UPI. Waktu : Mulai dari bulan agustussampai dengan oktober 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

III. METODE PENELITIAN. hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. ajaran-ajaran mengenai metode-metode yang dipergunakan di dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLEGI PENELITIAN. dengan desain penelitian Posttes Only Control Design karena kemampuan siswa di

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pertengahan bulan Mei sampai pertengahan bulan Agustus. Adapun kegiatan penelitian ini meliputi tahap persiapan pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan perincian sebagai berikut: Tabel..1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian No Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Observasi Identifikasi Masalah Pengajuan Judul Penyusunan Proposal. Pelaksanaan Seminar proposal Pengumpulan Data Penelitian Penyusunan. laporan Analisis data Menyusun Tesis 116 Tahun Tahun 015 014 Jan- Juni -Des Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov April

117 Tabel. Jadwal Latihan Senam Kesegaran Jasmani, Senam Yoga, dan Senam Tai Chi di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta Tes fleksibilitas, tes keseimbangan, tes ketahanan kardiorespirasi Minggu Pertemuan Hari Kegiatan ke ke Jam I 1 II 1 III 1 IV 1 V 1 VI 1 VII 1

118 VIII 1 IX 1 X 1 XI 1 XII 1 B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial x. Selanjutnya rancangan percobaan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel. Rancangan Penelitian Faktorial x Variabel Atributif : Kelompok Usia pada Lansia (a) Variabel Manipulatif : Laki-laki (a1) Perempuan (a) Senam (b) a1 b1 a b1 Senam Kesegaran Jasmani (b1) a1 b a b Senam Yoga (b) a1 b a b Senam Tai Chi (b)

119 Keterangan : a 1 b 1 : lansia berjenis kelamin laki-laki dilatih dengan Senam Kesegaran Jasmani a 1 b : lansia berjenis kelamin laki-laki dilatih dengan Senam Yoga a 1 b : lansia berjenis kelamin laki-laki dilatih dengan Senam Tai Chi a b 1 : lansia berjenis kelamin perempuan dilatih dengan Senam Kesegaran Jasmani a b : lansia berjenis kelamin perempuan dilatih dengan Senam Yoga a b : lansia berjenis kelamin perempuan dilatih dengan Senam Tai Chi. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel yang diteliti dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Variabel bebas Variabel independent manipulatif yaitu jenis senam yang terdiri dari tiga tingkatan : 1) Senam Kesegaran Jasmani ) Senam Yoga ) Senam Tai Chi b. Variabel bebas atributif yaitu jenis kelamin pada lansia terdiri dari macam yaitu : 1) Laki-laki ) Perempuan c. Variabel terikat (dependent), yaitu kemampuan fisik yang meliputi: 1) Flekibilitas ) Keseimbangan ) Ketahanan kardiorespirasi. Definisi Operasional a. Kemampuan Fisik Kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung mengembangkan aktifitas

10 psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya memadai. Kemampuan fisik dalam penelitian ini meliputi : 1) Fleksibilitas Fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi yang ditentukan oleh elastisitas otot, ligamen dan tendon. Fleksibilitas juga merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Fleksibilitas diukur menggunakan chair sit and reach. ) Keseimbangan Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan disetiap segmen tubuh dengan didukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Kesimbangan statis adalah kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan pada posisi tetap sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Tetapi dalam penelitan ini yang dilakukan pengukuran adalah keseimbangan dinamis. Keseimbangan diukur menggunakan eight foot up and go. ) Ketahanana Kardiorespirasi Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke

11 jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Daya tahan kardiorespiasi yang tinggi menunjukkan kemampuan untuk bekerja yang tinggi, yang berarti kemampuan untuk mengeluarkan sejumlah energi yang cukup besar dalam periode waktu yang panjang. Ketahanan kardiorespirasi di ukur menggunakan two minute step test. b. Senam Kesegaran Jasmani Senam Kesegaran Jasmani adalah merupaka senam yang diperuntukkan bagi lanjut usia, yang memiliki gerakan terstruktur yang bertujuan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. c. Senam Yoga Senam Yoga adalah latihan fisik yang penuh konsentrasi dan disertai dengan latihan pernapasan. Senam Yoga merupakan sebuah ilmu filosofis praktis dan bukan sebuah agama di dalam Senam Yoga tubuh manusia terhubung erat dengan napas, pola gerakan, dan pikiran yang memungkinkan terjadi rileksasi dan keseimbangan dalam hidup. d. Senam Tai Chi Olahraga tradisional yang berasal dari negara Cina yang dikembangkan ke arah kesehatan. Senam Tai Chi adalah merupakan kombinasi meditasi, pengaturan pernapasan dan berbagai olah tangan dan kaki dengan kecepatan lambat. e. Kemampuan Fisik Kemampuan fisik yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas berdasarkan stamina tubuh. Pengukuran kemampuan fisik pada komponen fleksibilitas menggunakan chair sit and reach, tes ini dilakukan dalam keadaan duduk dan mencoba meraih ujung jari kaki. keseimbangan diukur menggunakan eight foot up and go, tes ini dilakuakan dengan cara melangkah cepat dari posisi awal (duduk di kursi) hingga kembali ke posisi awal lagi. Ketahanan kardiorespirasi di ukur menggunakan two minute

1 step test, tes ini dilakukan dengan cara jalan ditempat selama menit tanpa henti. Tes-tes ini dilakukan sebelum senam pada bulan pertama dipertemuan pertama dan dilakukan lagi pada akhir bulan ke di minggu terakhir. C. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah wilayah Surakarta tepatnya di Panti wredha Dhama Bhakti Surakarta yang berusia 60 sampai dengan 79 tahun. Sampel atau subjek dalam penelitian ini berjumlah 48 orang. Menurut Sugiyono (009:115) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling teknik yang digunakan adalah teknik purposive random sampling. Menurut Sudjana (00:148) teknik purposive random sampling yaitu dari jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi tujuan penelitian. Sedangkan pemilihan sampel dengan teknik purposive random sampling adalah memilih sampel tidak secara acak, namun didasarkan pada pertimbangan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Seluruh sampel berjumlah 48 orang yang kemudian dibagi menjadi tingkatan senam, yaiu Senam Kesegaran Jasmani, Senam Yoga, dan Senam Tai Chi. Setiap kelompok senam terdiri dari 16 orang, 8 orang lansia perempuan dan 8 orang lansia laki-laki. Sampel yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a. Laki-laki dan perempuan yang berusia 60-79 tahun yang menjadi anggota Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta b. Tidak memiliki penyakit jantung c. Kooperatif dan responsif dan dapat berkomunikasi dengan baik d. Bersedia mengikuti pelaksanaan senam hingga akhir penelitian

1. Kriteria Eksklusi a. Memiliki gangguan cacat fisik yang dapat mengganggu aktivitas penelitian b. Responden penelitian tidak mengikuti program jalannya penelitian hingga selesai D. Teknik Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita ukur (mid line), stopwatch, marking cones, lembar catatan. Data penelitian ini diperoleh dengan cara pengukuran kemampuan fisik pada komponen fleksibilitas menggunakan chair sit and reach, keseimbangan menggunakan eight foot up and go, dan ketahanan kardiorespirasi menggunakan two minute step test. 1. Chair Sit and Reach Pengukuran fleksibilitas dilakukan dengan menggunakan chair sit and reach. Alat yang dibutuhkan dalam pengukuran ini adalah pita ukur (midline), kursi (stool) dan lembar observasi. Prosedur pelaksanaanya sebagai berikut, responden duduk dikursi dengan posisi kaki lurus dan tangan mencoba untuk meraih jari-jari kaki. Ukur jarak antara jari tangan ketika menyentuh jari kaki (cm atau inci) (Rikli R.E, Jones C.J, 1999:8). Alat ukur ini telah memiliki uji validitas dan reabilitas. Hasil uji validitas untuk laki-laki (r = 0,74) dan wanita (r=0,71) sedangkan hasil reabilitas untuk laki-laki (r = 0,9) dan wanita (0,96). Gambar.1 Chair Sit and Reach (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:9)

14 Tabel.4 Data Normatif pada Laki-Laki untuk Hasil Chair Sit and Reach (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:8) Laki-Laki Usia Nilai (inchi +/-) Diatas Rata-Rata Nilai (inchi +/-) Nilai Normal Nilai (inchi +/-) Di Bawah Rata-Rata 60-64 > +4.0 -.5 - +4.0 < -.5 65-69 > +.0 -.0 - +.0 < -.0 70-74 > +.5 -.5 - +.5 < -.5 75-79 > +.0-4.0 - +.0 < -4.0 80-84 > +1.5-5.5 - +1.5 < -5.5 85-90 > +0.5-5.5 - +0.5 < -5.5 90-95 > 0.5-6.5 - +0.5 < -6.5 Tabel.5 Data Normatif pada Perempuan untuk Hasil Chair Sit and Reach (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:8) Perempuan Usia Nilai (inchi +/-) Diatas Rata-Rata Nilai (inchi +/-) Nilai Normal Nilai (inchi +/-) Di Bawah Rata-Rata 60-64 >+5.0-0.5 - +5.0 < -0.5 65-69 >+4.5-0.5 - +4.5 < -0.5 70-74 >+4.0-1.0 - +4.0 < -1.0 75-79 >+.5-1.5 - +.5 < -1.5 80-84 >+.0 -.0 - +.0 < -.0 85-90 >+.5 -.5 - +.5 < -.5 90-95 >+1.0-4.5 - +1.0 < -4.5. Eight Foot Up And Go Pengukuran keseimbangan dilakukan dengan menggunakan eight foot up and go. Alat yang di butuhkan dalam pengukuran ini adalah stopwatch, marking cones, kursi (stool), dan lembar observasi. Prosedurnya adalah sebagai berikut, responden duduk dikursi kemudian

15 bangun dan berjalan sebanyak 4 langkah ke depan, berbalik dan berjalan lagi 4 langkah kemudian duduk dengan jarak,44 m. Hitung waktu yang ditempuh menggunakan stopwatch (Rikli, R.E., Jones C.J. 1999:9). Alat ukur ini telah memiliki uji validitas dan reabilitas. Hasil uji validitas (r = 0,97) dan reabilitas (r = 0,79). Gambar. Eight Foot Up And Go (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:9) Tabel.6 Data Normatif pada Laki-Laki untuk Hasil Eight Foot Up And Go (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:8) Laki-Laki Usia Nilai (detik) Diatas Rata- Nilai (detik ) Nilai Normal Nilai (detik ) Di Bawah Rata-Rata Rata 60-64 <.8.8-5.6 >5.6 65-69 <4. 4.-5.7 >5.7 70-74 <4. 4.-6.0 >6.0 75-79 <4.6 4.6-7. >7. 80-84 <5. 5.-7.6 >7.6 85-89 <5. 5.-8.9 >8.9 90-94 <6. 6.-10.0 >10.0

16 Tabel.7 Data Normatif pada Perempuan untuk Hasil Eight Foot Up And Go (Rikli, R..E., Jones, C.J. 1999:8) Perempuan Usia Nilai (detik) Diatas Rata- Nilai (detik ) Nilai Normal Nilai (detik ) Di Bawah Rata-Rata Rata 60-64 <4.4 4.4-6.0 >6.0 65-69 <4.8 4.8-6.4 >6.4 70-74 <4.9 4.9-7.1 >7.1 75-79 <5. 5.-7.4 >7.4 80-84 <5.7 5.7-8.7 >8.7 85-90 <6. 6.-9.6 >9.6 90-95 <7. 7.-11.5 >11.5. Two Minute Step Test Pengukuran ketahanan kardiorespirasi dilakukan dengan menggunakan two minute step test. Alat yang dibutuhkan dalam prosedur tindakan ini adalah stopwatch, lembar observasi, dan pita ukur. Prosedur pelaksanannya sebagai berikut, responden di instruksikan jalan ditempat selama dua menit dan hitung berapa langkah yang dapat dilakukan (Rikli R.E, Jones C.J, 1999:9). Alat ukur ini telah memiliki uji validitas dan reabilitas. Hasil uji validitas (r = 0,97) dan reabilitas (r = 0,79). Gambar. Two Minute Step Test (Rikli, R.E., Jones C.J 1999:9)

17 Tabel.8 Data Normatif pada Laki-Laki untuk Hasil Two Minute Step Test (Rikli, R.E., Jones C.J 1999:8) Laki-Laki Usia Diatas ratarata Nilai normal Di bawah rata-rata 60-64 >115 87-115 <87 65-69 >116 86-116 <86 70-74 >110 80-110 <80 75-79 >109 7-109 <7 80-84 >10 71-10 <71 85-90 >91 59-91 <59 90-95 >86 5-86 <5 Tabel.9 Data Normatif pada Perempuan untuk Hasil Two Minute Step Test (Rikli, R.E., Jones C.J. 1999:8) Perempuan Usia Diatas ratarata Nilai normal Di bawah rata-rata 60-64 >107 75-107 <75 65-69 >107 7-107 <7 70-74 >101 68-101 <68 75-79 >100 68-100 <68 80-84 >91 60-91 <60 85-90 >85 55-85 <55 90-95 >7 44-7 <44 E. Teknik Analisis Data Teknik analisis statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis varian (anava) rancangan faktorial x pada α= 0,05, dan dilakukan uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji Homogenitas Varians dengan uji Bartlett. Urutan analisis data dalam penelitian ini adalah :

18 1. Pengujian Prasyarat analisis Sebelum dilakuan analisis populasi dilakuakna uji prasyarat yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors yang bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan uji Homogenitas varians menggunakan uji Bartlett yang bertujuan untuk mengetahui apakah varians pada tiap-tiap kelompok homogen atau tidak.. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan uji liliefors yang dilakukan secara parametrik menggunakan penaksir rata-rata dari simpangan baku. Menurut Sudjana tahun 00, sampel yang akan diuji memiliki hipotesis nol dan berasal dari populasi berdiatribusi normal melawan hipotesis yang memiliki distribusi tidak normal. Prosedur uji normalitas data sebagai berikut : a. Pengamatan x 1, x,...,xn dijadikan bilangan baku z 1, z,..., z n dengan menggunakan rumus : z i = Keterangan: = Rata-rata = Nilai variabel s = Simpangan baku Setiap bilangan baku menggunakan distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(z i ) = P (z z i ) b. Kemudian dihitung proporsi z 1, z,..., z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i. Jika proporsi dinyatakan S(z i ), maka c. Hitung selisih F (z 1 ) S (z 1 ), dan ditentukan harga mutlaknya d. Selanjutnya ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut dan harga terbesar adalah L hitung.

19. Uji Homogenitas 4. Uji Hipotesis Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Membuat tabel perhitungan dengan kolom-kolom kelompok sampel, dk (n-1), 1/dk, SD, dan (dk) log SD i. b. Selanjutnya menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus : SD =. (1) B= Log SD i (n-1) c. Kemudian menghirung X, dengan rumus: X = (L n ) B ( n-1) Log SD i... () Dengan ( L n 10)=,06 Haslnya (X hitung) kemudian dibandingkan dengan X table, pada taraf signifikasi α = 0,05 dan dk (n-1). d. Apabila X hitung < tabel, maka H o diterima. Artinya varians populasi yang bersifat homogen. Sebaiknya apabila X hitung > X tabel, maka H o ditolak, artinya varians populasi bersifat tidak homogen. a. Langkah-langkah melakukan uji hipotesis sebagai berikut : Anava Rancangan Faktorial x Metode AB untuk Perhitungan Anava Dua Faktor Tabel.10 Rancangan Anava Dua Faktor Sumber Variasi Dk Jk rjk f 0 Rata-rata 1 r y r Perlakuan A a-1 a y a a/b B b-1 b y b b/e C c-1 c y c c/e Abc (a-1)(b-1)(c-1) abc y abc abc/e Kekeliruan abc (n-1) e y e

10 Keterangan : a. = Kelompok a b = Kelompok b ab = Interaksi antara kelompok a dengan b b. Kriteria Pengujian Hipotesis Jika F F (1-α) (v 1 -v ), maka hipotesis nol ditolak. Jika F<F(1-α) (v 1 -v ), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dk pembilang v 1 (k-1) dan dk penyebut v = (n1 +... nk k), α= taraf signifikasi untuk pengujian hipotesis. c. Hipotesis Statistik 1) Fleksibilitas a) Ho : µa1 = µa = µa H1 : µa1 µa µa b) Ho : µb1 = µb H1 : µb1 µb c) Ho : A X B = 0 H1 : A X B 0 ) Keseimbangan a) Ho : µa1 = µa = µa H1 : µa1 µa µa b) Ho : µb1 = µb H1 : µb1 µb c) Ho : A X B = 0 H1 : A X B 0 ) Ketahanan Kardiorespirasi a) Ho : µa1 = µa = µa H1 : µa1 µa µa b) Ho : µb1 = µb H1 : µb1 µb c) Ho : A X B = 0 H1 : A X B 0

11 Keterangan : A1 : Senam Kesegaran Jasmani A : Senam Yoga A : Senam Tai Chi B1 : Laki-laki B : Perempuan A : Jenis Senam B : Jenis Kelamin