PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

ABSTRAK

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA DI SMA N 2 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN METODE SIMULASI DISERTAI PEMBERIAN HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA-BIOLOGI KELAS VII SMP N 1 CERMIN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG

Keywords:The Result of Biology Learning, Attitude and Psychomotor Learning

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION


Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ABSTRACT. Key words : Group Investigation (GI), learning process, media picture

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Lissa Purnama Sari, Mades Fifendy, Evrialiani Rosba. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGESTION


E-JURNAL OLEH: WANDA PRATAMA NIM

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JINGSAW DISERTAI LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG ARTIKEL

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN Syahirma 1, Mulyati 2, Annika Maizeli 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat syahirma9@gmail.com ABSTRACT The learning process at school is still centered on the teacher at the time of student learning less attention to the teacher and often look for other busy like disrupt his friend. The methods teachers often use are lecture methods, and frequently asked questions. This study aims to determine the application of cooperative learning model of Group Investigation on the results of biology learning grade XI SMA N 3 Pariaman.This research type is experiment, with research design of Randomized Control Group Postest Only Design. The population of this study is all students of grade XI SMA N 3 Pariaman registered in second semester of academic year 2016/2017. Sampling by using purposive sampling, got experiment and control class that is XI IPA3 and XI IPA4. The instrument used in this research is in affective domain is attitude observation, cognitive is in the form of objective matter with multiple choice given by written test, and psychomotor of product assessment in the form of report of result of investigation. Data analysis used in the cognitive, affective, and psychomotor domains in the analysis using t-test with thelevel (α=0.05). Based on the results of research that has been done the results of data analysis obtained that the learning outcomes of both classes average samples In the affective aspect the value of attitude assessment in the experimental class 77.78 and control classes 66.04, cognitive classroom experimental value 79.15 and control class 74, 46 and the experimental class psychomotor 88.38 and the control class 79.10. It is known that the data is normally distributed and has a homogeneous variance so that t test is done on the affective domain t count > t table obtained ttable = 1.66 while t hypothesis accepted. It can be concluded that the application of cooperative learning model of Group Investigation (GI) type can improve biology learning result in the affective (attitude), cognitive and psychomotor aspect of grade XI students of SMA N 3 Pariaman. Keywords : The Result Of Biology Learning, Group Investigation (GI) PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa, siswa dengan sesama siswa serta antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya

berinteraksi dengan guru, tetapi juga interaksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut Sagala (2010:61) bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan di SMA N 3 Pariaman diketahui bahwa kurangnya motivasi dan partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran dimana siswa hanya memperhatikan, mendengar, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang kreatif dan tidak berinisiatif untuk berusaha mempelajari materi pelajaran penerapan metode diskusi ataupun kerja kelompok masih belum terarah. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang kurang berpartisipasi aktif dalam kelompoknya, hanya beberapa siswa yang aktif berdiskusi kebanyakan siswa hanya mengandalkan teman yang dianggap pintar. Kurikulum yang dipakai oleh sekolah adalah kurikulum KTSP, KKM pada materi biologi adalah 79. Metode yang sering digunakan guru adalah metode ceramah, dan tanya jawab, pembelajarannya masih berpusat pada guru dan pada saat pembelajaran siswa kurang memperhatikan guru dan sering mencari kesibukan lain seperti menggangu temannya. Salah satu materi yang dianggap sulit pada semester 2 adalah sistem reproduksi. Pada materi ini banyak menuntut siswa untuk dapat memahami struktur organ reproduksi beserta hormon yang terdapat pada sistem reproduksi serta memahami proses yang terjadi pada sistem reproduksi tersebut, baik pada sistem reproduksi pria maupun reproduksi wanita. Hal ini terlihat dari hasil belajar biologi siswa SMA N 3 Pariaman persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 30,33%, dimana KKM yang ditetapkan disekolah adalah 79. Mengatasi permasalah di atas perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya

memilih strategi, metode, pendekatan, model atau media pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk saling bekerjasama satu sama lainnya. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Group investigation adalah model yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi dan juga untuk menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. (Hamdayama 2016 : 119). Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui penerapan model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif, kognitif dan psikomotor siswa XI SMA N 3 Pariaman. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2017 di SMA N 3 Pariaman tahun pelajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester 2 SMA N 3 Pariaman yang terdiri dari 4 kelas tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling sehingga diperoleh sampel kelas XI IPA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk ranah ranah afektif adalah observasi sikap, kognitif tes tertulis dalam bentuk soal objektif, dan psikomotor penilaian produk. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf 0,05. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomised Control Group posttest Only Design. Teknik analisis data terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap dua kelas sampel meliputi tiga ranah yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis terhadap

penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar biologi kelas XI SMA N 3 Pariaman. Tabel 1.Nilai Dan Ketuntasan Ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotor Pada Kelas Sampel Ranah Parameter Kelas Keterangan Afektif Kognitif Psikomotor 1. Ranah Afektif Rata rata Nilai Rata rata Nilai Rata rata Nilai Penilaian afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. dinilai oleh observer setiap kali pertemuan. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 84.46 78.61 72.7 60.14 Bertanggung jawab Menghargai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 1.Diagram Batang Ranah Afektif Berdasarkan Gambar 1 pada kelas eksperimen penilaian sikap indikator tanggung jawab 84,46 dan saling menghargai 78,61 sedangkan kelas kontrol penilaian diri indikator tanggung jawab 72,7 dan saling menghargai 60,14. Hasil uji hipotesis pada taraf nyata 0,05 didapat ttabel Eksperimen Kontrol 79,15 74,46 Eksperimen > kontrol H1 diterima 77,78 66,04 Eksperimen > kontrol H1 diterima 88,38 79,10 Eksperimen > kontrol H1 diterima = 1,66 sedangkan thitung = 3,07 berarti thitung < ttabel dengan demikian hipotesis diterima. Penilaian indikator bertanggung jawab kelas eksperimen 84,46 lebih tinggi dari kelas kontrol 78 disebabkan dalam proses pembelajaran siswa harus bertanggung jawab dalam melaksanakan investigasi, menyelesaikan laporan diksusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusi berupa hasil investigasi sesuai sub topik yang didapat dan tujuan pembelajaran. Anggota kelompok harus paham dan mengerti dengan hasil diskusi kelompok mereka. Karena setelah penyampaian hasil diskusi nantinya akan diminta beberapa pertanyaan atau tanggapan dari kelompok lainnya sehingga membuat siswa lebih aktif. Selain itu siswa kelas eksperimen umumnya mengerjakan laporan diskusi dengan baik mengumpulkan tepat waktu.hal ini sesuai dengan pendapat Istarani (2014 : 87) model pembelajaran

Group Investigation dapat melatih siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok dan bertanggung jawab, karena telah diberi tugas untuk diselesaikan dalam kelompok. Dan menurut pendapat Sanjaya (2012 : 246-247) keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Kelas kontrol pada indikator bertanggung jawab rendahnya nilai ratarata disebabkan karena masih banyak siswa yang tidak bertanggung jawab dalam membuat resume karena masih banyak di temukan siswa yang tidak membuat dan mengumpulkan resume.sehingga tidak menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kunandar (2013: 100) sikap bertanggung jawab akan menentukan keberhasilan belajar seseorang, orang yang tidak memiliki keinginan untuk belajar tentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal dan tidak bisa melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan. Berdasarkan data yang diperoleh untuk indikator menghargai pendapat teman dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen adalah 72,7 sedangkan pada kelas kontrol adalah 60,14. Kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol disebabkan pada saat diskusi untuk kelas eksperimen siswa memperhatikan temannya menyampaikan pendapat dan juga tidak memaksakan pendapat individu, meraka saling berinteraksi untuk mencari dan memecahkan permasalahan yang telah didapatkan sesuai dengan subtopik yang didapatkan dan saling menerima dan menanggapi pendapat teman dalam kelompoknya disitulah terlihat rasa menghargai diantara mereka. Selain itu jika dilihat dari keaktifan mereka banyak yang aktif memecahkan masalah sehingga dapat menumbuhkan sikap saling menghargai antara mereka. Menurut Latisma (2011: 193) menghargai pendapat teman merupakan cara afektif yang tinggi dalam kaitannya dalam proses belajar mengajar, peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi kemampuan untuk menilai konsep atau fenomena baik atau buruk sehingga akan saling terjaga kerjasama dan membuat keaktifan siswa dalam berkomunikasi. Rendahnya indikator menghargai pada kelas control dalam proses pembelajaran disebabkan karena kurangnya interaksi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tidak dapat menumbuhkan sikap saling menghargai. Dan juga pada proses pembelajaran sudah banyak siswa yang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi tetapi pada saat guru memberikan pertanyaan hanya beberapa orang yang menjawab dan sebagian hanya banyak diam

dan pada saat menanggapi jawaban dari teman yang bertanya hanya beberapa orang yang mau mengeluarkan pendapatnya itu pun siswa- siswa yang sering aktif dikelas yang mau menanggapi sedangkan siswa yang lainnya hanya menjadi pendengar yang baik saja. Menurut Daryanto (2009: 63) menciptakan hubungan yang baik antara siswa dengan siswa sangat diperlukan agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar dan saling menghargai dalam menyampaikan pendapat. 2. Ranah Kognitif Data yang diperoleh berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif. 80 60 40 20 0 79,15 kelas XI IPA.3 Gambar 2. Diagram Batang Ranah Kognitif Berdasarkan gambar 2 kelas eksperimen penilaian kognitif pada kelas eksperimen dengan rata- rata 79,15 sedangkan pada kelas kontrol 74,46. Kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis pada taraf nyata 0,05 didapat ttabel 1,66 sedangkan thitung1,78 berarti thitung hipotesis diterima. 74,46 kelasxi IPA. 4 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol > ttabel dengan demikian Hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol disebabkan pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI) dimana siswa melakukan kegiatan investigasi dengan ruang lingkup materi lebih diperkecil dengan pembagian subtopik yang berbeda pada tiap kelompok. Pembagian subtopik ini membuat setiap kelompok lebih fokus terhadap subtopik yang menjadi tanggung jawab kelompoknya. Kelompok akan lebih mudah memahami tujuan pembelajaran yang diharapkan. Semakin banyak siswa yang mencari informasi dari beberapa buku sumber akan membuat siswa mudah untuk ingat dengan materi tersebut. Kelompok dengan subtopik yang berbeda dapat mendengarkan dan memahami penjelasan dari hasil presentasi dari kelompok lain. Menurut pendapat Primarinda, dkk., (2012: 68) model pembelajaran GI mampu melatih kemampuan kognitif siswa. Siswa diberi kesempatan lebih banyak untuk membangun konsepnya sendiri melalui berbagai sumber belajar dan bukan hanya dari guru sehingga siswa tidak hanya menghafal suatu konsep. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol lebih rendah dari hasil belajar siswa kelas eksperimen hal ini mungkin disebabkan pada saat pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta

media charta sehingga bisa membantu siswa cepat dalam memahami materi dan sudah banyak siswa yang memperhatikan walaupun metode ceramah dan tanya jawab membuat siswa membosankan. Pembelajaran didominasi oleh guru dan beberapa orang siswa yang aktif bertanya dan pada saat proses pembelajaran hanya dikuasai oleh siswa yang mempunyai kemampuan lebih dengan mereka banyak bertanya pada guru. Siswa yang lain hanya diam dan tidak mengeluarkan pendapatnya mereka hanya mendengarkan temannya dalam bertanya dan menanggapi jawaban dari teman yang bertanya. Sehingga kurang interaksi antara siswa, baik interaksi antara siswa yang kemampuan tinggi, sedang maupun rendah, didukung oleh Hamdayana (2016:99) menyatakan bahwa metode ceramah memiliki beberapa kelemahan, yaitu kegiatan pengajaran jadi verbalisme, anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya, bila terlalu lama membosankan, sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan anak didik, dan menyebabkan anak didik pasif. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Majid (2013:197) metode ceramah juga memiliki beberapa kekurangan yaitu materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru, melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan dan sering dianggap metode yang membosankan jika guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik. Sedangkan metode tanya jawab juga memiliki beberapa kelemahan yaitu punya peluang yang menyimpang dari pokok persoalan, kurang menarik bagi anak yang kurang aktif berfikir, dan dapat memojokkan kekurangan anak didik bila mereka tidak bisa menjawab. 3. Ranah Psikomotor Pada ranah psikomotor yang dinilai adalah produk berupa hasil laporan diskusi kelompok. Adapun indikator penilaian keterampilan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu isi,kerapian laporan dan resume. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 93,65 83,1 83,61 74,6 Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Isi kerapian Isi Laporan Laporan Kerapian laporan Gambar 3.Diagram Batang Ranah Psikomotor Berdasarkan Gambar 3 pada kelas eksperimen penilaian psikomotor indikator kesesuaian isi laporan 93,65 dan kerapian

laporan 83,1 sedangkan kelas kontrol penilaian keterampilan indikator kesesuaian isi resume 83,61 sedangkan kerapian resume 74,6. Hasil uji hipotesis pada taraf nyata 0,05 didapat ttabel 1,67 sedangkan thitung 2,45 berarti thitung > ttabel dengan demikian hipotesis diterima. Tingginya nilai rata- rata psikomotor kelas eksperimen disebabkan karena siswa kelas eksperimen membuat laporan secara berkelompok dari hasil investigasi sub topik, mereka hanya menuliskan hasil investigasi sub topik kelompoknya sehingga dalam penulisan laporan diskusi siswa kelas eksperimen lebih terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada kelas kontrol siswa membuat resume secara individu dikerjakan disekolah sesuai dengan semua topik sehingga siswa lebih banyak menguasai materi untuk dapat membuat resume dengan baik. Hal ini sesuai pendapat Sanjaya (2006 : 249 ) bahwa salah satu kelemahan model pembelajaran kooperatif adalah penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok, nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya karena merupakan hasil kerjasama setiap anggota kelompoknya. Sedangkan pada kelas kontrol siswa membuat resume secara individu. Pada kelas kontrol banyak siswa yang menuliskan resume kurang sesuai dengan yang ditugaskan guru. Hal ini terjadi karena banyak siswa yang mengerjakan resume kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari banyak tujuan pembelajaran hanya beberapa yang dibuat dan tidak lengkap, akibat dalam membuat resume siswa tidak dapat mencapai semua tujuan hal ini disebabkan karena siswa menuliskan resume secara individu dari penjelasan yang telah diajarkan guru dan buku sumber. Selain ini tujuan pembelajaran yang cukup banyak,sehingga waktu yang tersedia untuk siswa mengerjakan resume kurang. Banyak siswa yang akhirnya malas dan menulis resume secara asal- asalan dan terlambat saat mengumpulkan resume. Pengumpulan data tentang informasi materi pembelajaran diperoleh dari membaca satu sumber belajar yang tentunya memiliki keterbatasan informasi jika dibandingkan dengan sumber belajar yang lebih banyak.jelaslah bahwa membaca dan menulis mempunyai kaitan yang erat.untuk menulis, dibutuhkan wawasan yang memadai. Wawasan kita akan berkembang, terutama ketika kita banyak membaca (Junaedi, 2015: 43). Hasil penilaian indikator kerapian, kebersihan dan kejelasan laporan siswa kelas eksperimen 83,1 lebih tinggi dari kelas kontrol 74,6. Hal ini disebabkan rata indikator kerapian, kebersihan dan kejelasan pada kelas eksperimen dikarenakan siswa menuliskan laporan dengan baik, tidak hanya asal

selesai.dalam penulisan laporan diskusi terlihat rapi, bersih, hanya ada sedikit coretan dan tulisan jelas. Kelas kontrol rata-rata indikator kerapian, kebersihan dan kejelasan resume lebih rendah dibandingkan dari kelas eksperimen. Hal ini disebabkan karena beberapa siswa membuat resume asal - asalan, banyak coretan yang tidak penting dan tulisan yang kurang bagus dan tidak memperhatikan aspek yang dinilai. Hal ini sesuai pendapat Sugono (2009 : 23 ) jika teknik penulisan dikatakan baik apabila itu mudah dipahami sesuai dengan topik yang dibicarakan dan di tata rapi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah afektif, kognitif dan psikomotor pada kelas XI SMA N 3 Pariaman tahun ajaran 2017/2018. Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Junaedi, Fajar. 2015. Menulis Kreatif. Jakarta: Prenamedia Group Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajagrafindo Persada. Latisma. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Padang : UNP Press. Primarinda, I., Marindi., Marjono. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi (4) 2: 60-71 Sanjaya, W. 2012.Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sugono. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta : Gramedia Pusat Utama. DAFTAR PUSTAKA Asnelly,I. 2006. Evaluasi Pendidikan. Batusangkar : STAIN Press. Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia Hamdayama. Jumanta. 2016. Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.