BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

ANALISIS BUDAYA KORPORAT MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT PADA KANTOR PUSAT PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR IZIN UNIT USAHA SYARIAH PERUSAHAAN ASURANSI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

OVERVIEW TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN APBN

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi semakin pesat khususnya dalam lembaga keuagan syariah yang. semakin gencar dipromosikan oleh pemerintah.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peran divisi..., Mulyaning Wulan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

INDUSTRI ASURANSI INDONESIA DAN POSISI BUMN ASURANSI

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

KUESIONER. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini yang. dilakukan dengan adanya perantara dalam kegiatannya.

SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) - BPJS KESEHATAN KOMUNITAS 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berprestasi dan patut di pertahankan oleh diperusahaan.

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. di kepulauan ini. Transportasi merupakan tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan asuransi terbaik tahun 2008 yang merupakan hasil kajian atas 135

... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

KOORDINASI MANFAAT DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang tumbang, khusunya perbankan yang tidak memiliki permodalan

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tinggi dalam bisnis trading dan logistik di

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan menuntut adanya peningkatan kinerja demi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional, diharapkan karyawan bekerja secara produktif. Pengelolaan karyawan. dan pengembangan karirnya (Mangkunegara, 2011: 1).

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

RD Sequis Liquid Prima

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Perusahaan yang besar merupakan perusahaan yang dapat berdiri kuat di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif yang ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya selain modal yang tidak kalah penting dalam menggerakkan perekonomian perusahaan. Pemberdayaan karyawan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga karyawan dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Sebagai aset yang berperan penting bagi perusahaan, tidak jarang perusahaan hanya menganggap bahwa tenaga kerja atau karyawan sebagai beban yang harus selalu ditekan untuk mengurangi biaya dalam produksi. Pada kenyataannya, karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan yang besar bagi setiap perusahaan. Mereka sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan, mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya.

2 Sikap inilah yang menentukan prestasi kerja, dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya (Malayu, 2003). Pemberdayaan karyawan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawan dan menciptakan kondisi dimana pasar usaha dapat bersaing ditingkat global. Oleh karena itu, mengelola karyawan yang berjumlah ratusan bahkan ribuan untuk skala nasional bukan perkara yang mudah, jika dilihat dari karakteristik individu dan perspektif budaya yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dan keterampilan yang kuat untuk mencetak kader-kader yang mampu menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan. Perusahaan selalu dihadapkan pada tuntutan untuk terus meng-upgrade kapasitas SDM yang dimilikinya salah satunya yaitu AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Syariah Tanjung Karang, yang merupakan perusahaan dibidang penyediaan dan pelayanan jasa asuransi dan dana pensiun lembaga keuangan. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa, karyawan lah yang menentukan baik buruknya kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan sehingga pengelolaan karyawan menjadi hal prioritas yang harus konsisten dalam pelaksanaannya. Berikut adalah perusahaan yang memiliki produk asuransi syariah.

3 Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Asuransi yang Memiliki Produk Asuransi Syariah No. Nama Perusahaan 1. PT Asuransi Takaful Umum 2. PT Asuransi Takaful Keluarga 3. PT Asuransi Syariah Mubarakah 4. PT MAA Life Assurance 5. PT MAA General Assurance 6. PT Great Eastern Life Indonesia 7. PT Asuransi Tri Pakarta 8. PT AJB Bumiputera 1912 9. PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera 10. PT Asuransi BRIngin Sejahtera Artamakmur 11. PT Asuransi Binagriya Upakara 12. PT Asuransi Jasindo Takaful 13. PT Asuransi Central Asia 14. PT Asuransi Umum BumiPuteraMuda 1967 15. PT Asuransi Astra Buana 16. PT BNI Life Indonesia 17. PT Asuransi Adira Dinamika 18. PT Staco Jasapratama 19. PT Asuransi Sinar Mas 20. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 21. PT Asuransi Jiwa SinarMas 22. PT Tugu Pratama Indonesia 23. PT Asuransi AIA Indonesia 24. PT Asuransi Allianz Life Indonesia 25. PT Panin Life, Tbk 26. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia 27. PT Asuransi Ramayana, Tbk 28. PT Asuransi Jiwa Mega Life 29. PT AJ Central Asia Raya 30. PT Asuransi Parolamas 31. PT Asuransi Umum Mega 32. PT Asuransi Jiwa Askrida 33. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 34. PT Equity Financial Solution 35. PT Asuransi Kredit Indonesia 36. PT Asuransi Bintang, Tbk 37. PT Asuransi Bangun Askrida 38. PT Prudential Life Assurance 39. PT Jasaraharja Putera 40. PT AIG Life 41. PT Asuransi Karyamas Sentralindo 42. PT Asuransi Jiwa Sequis Life

4 PT AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Syariah Tanjung Karang merupakan salah satu kantor cabang yang terdapat dikota Bandar Lampung, khususnya dalam penyediaan jasa asuransi jiwa dengan syarat dan ketentuan sesuai dengan ajaran islam. Adapun jumlah karyawan yang ada di AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Syariah Tanjung Karang Periode Juni-Agustus 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut. Tabel 1.2 Jumlah Karyawan AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang No. Jabatan Jumlah 1. Kepala Cabang 1 2. Kepala Unit Operasional 2 3. Kepala Unit Administrasi Keuangan 1 4. Supervisor 6 5. Pegawai Administrasi 4 6. Kasir 1 7. Office Boy 2 8. Agen 48 Total 65 Sumber : AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cab.Syariah Tanjung Karang, 2014 Berdasarkan pada Tabel 1.2 diketahui bahwa AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Syariah Tanjung Karang memiliki total karyawan 65 orang yang terdiri dari 57 karyawan Struktural dan 8 orang fungsional. Sebagai perusahaan asuransi yang memiliki cabang di seluruh Indonesia, AJB BUMIPUTERA 1912 tentu dihadapkan pada tantangan yang terus-menerus untuk bisa tetap bertahan, begitu pula dengan kebutuhan SDM yang dimilikinya. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Asuransi ini didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah. Salah satu misi dari perusahaan ini adalah menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa

5 berkualitas. Produk yang ditawarkan adalah produk yang berhubungan dengan resiko kematian, kecelakaan, ataupun sakit. Permasalahan yang seringkali dialami oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah sulitnya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya asuransi jiwa. Karyawan marketing harus mampu mensosialisasikan kegunaan atau arti pentingnya asuransi jiwa bagi kehidupan masyarakat, karena hal ini akan mempengaruhi kemudahan penyampaian produk-produk asuransi jiwa ke tangan konsumen. Permasalahan ini berdampak langsung terhadap beban kerja agen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Syariah Tanjung Karang. Agen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Syariah memiliki beban kerja yang tinggi. Agen harus mencapai target pemasarannya dengan mencari nasabah baru untuk memperoleh insentif dari perusahaan. Insentif yang diberikan oleh perusahaaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Syariah berupa bonus produksi dan penagihan, sumbangan uang jalan, profit sharing atas hasil penjualan produk, uang pengawasan, dan reward berupa wisata ke luar negeri. Beragamnya jenis insentif ini memberi semangat agen dalam meningkatkan kinerjanya. Disamping hak yang akan diberikan perusahaan kepada agen atas pencapaian target pemasarannya, perusahaan juga memiliki ketentuan kewajiban yang harus dipenuhi. Jika selama 3 bulan berturut-turut agen tidak mendapatkan nasabah baru sebagai konsekuensinya karyawan tersebut harus keluar dari perusahaan karena menurut pertimbangan perusahaan, karyawan tersebut tidak dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan (Perjan jian Keagenan Pasal 11 ayat 3). Kondisi ini

6 akan menimbulkan stres kerja bagi agen. Sebagai manusia biasa, agen pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang syariah Tanjung Karang, tentunya dihadapkan dengan kondisi dilematis. Di satu sisi mereka mengalami tekanan karena keharusan dalam mencapai target hasil kerja. Di sisi lain mereka mengalami tekanan memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Kondisi ini tentunya akan menimbulkan stres kerja. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, karyawan harus bisa menyesuaikan diri dalam segala kondisi. Beban kerja yang semakin berat, banyaknya kebutuhan yang ingin dipenuhi, tingkat pendapatan yang tidak sesuai dengan biaya hidup, persaingan yang semakin ketat dan seterusnya dapat menjadi ancaman untuk tetap dapat bertahan hidup. Karyawan sering dihadapkan dengan berbagai masalah dalam perusahaan sehingga sangat tidak mungkin untuk tidak mengalami stress. Apalagi pada karyawan AJB BUMIPUTERA yang menggunakan sistem target yang memungkinkan karyawan memiliki beban kerja yang tinggi sehingga stress pada karyawan pasti terjadi. Stress pekerjaan diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugastugas pekerjaan yang tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stress muncul pada saat karyawan tidak bisa memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Ketidakjelasan apa yang menjadi tanggungjawab pekerjaan, kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, kurangnya dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang saling bertentangan, merupakan contoh pemicu stress. Dalam jangka pendek, stress yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak

7 termotivasi, dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan menurun. Dalam jangka panjang, karyawan yang tidak dapat menahan stress kerja maka ia tidak mampu lagi bekerja di perusahaan. Pada tahap yang semakin serius, stress bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan mengundurkan diri. Hal ini dirasakan pula pada karyawan AJB BUMIPUTERA dengan beban tugas yang sedemikian rupa, bukan tidak mungkin karyawan AJB BUMIPUTERA mengalami stress dalam bekerja. Jika dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan responden, stress kerja karyawan di perusahaan ini banyak dirasakan oleh karyawan yang berprofesi sebagai Agen, Karena pada AJB BUMIPUTERA agen memiliki beban kerja yang lebih berat dibandingkan dengan karyawan lainnya. Karyawan dituntut untuk mencapai target yaitu mendapatkan SP (Surat Permintaan) setidaknya minimal 60 SP dalam jangka waktu satu tahun, yang masing-masing karyawan minimal mendapatkan 5 SP dalam sebulan dan adanya evaluasi kerja setiap tiga bulan sekali. Bagi karyawan yang tidak mampu memenuhi target sesuai dengan ketentuan dari perusahaan, karyawan akan diberhentikan sesuai dengan kontrak kerja sebagaimana yang telah disepakati dalam surat perjanjian keagenan. Indikasi stress yang dirasakan karyawan terutama para agen yaitu supervisor yang tidak dapat membantu dalam menyelesaikan tugas, tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan karir, dan hubungan dalam pekerjaan. Hal ini sangat mengganggu kinerja mereka. Artinya semakin banyak potensi stress yang muncul pada saat bekerja, semakin berkurang kinerja karyawan untuk dapat bekerja secara

8 optimal. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Hermita (2005) menunjukkan bahwa stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk dapat menyesuaikan tuntutan tersebut, AJB BUMIPUTERA Syariah juga memberikan reward kepada karyawan yang mampu memenuhi target setiap bulannya. Hal ini lah yang memacu semangat kerja sehingga karyawan akan lebih berusaha untuk mencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Semangat kerja merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan, karena menyangkut kinerja karyawan. Semangat kerja pada dasarnya merupakan perwujudan dari moral yang tinggi, bahkan ada yang menjelaskan atau menerjemahkan secara bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah semangat kerja. Usaha untuk menghasilkan karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi juga menjadi perhatian AJB BUMIPUTERA Syariah. Cara yang ditempuh untuk membuat karyawan bersemangat dalam bekerja adalah memberikan kompensasi kepada tenaga kerja dalam ukuran yang wajar tetapi tidak memaksakan kemampuan perusahaan, menciptakan kondisi kerja yang menggairahkan semua pihak, memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan spiritual tenaga kerja pada saat penyegaran sebagai media pengurangan ketegangan kerja dalam memperkokoh rasa setia antara tenaga kerja dan manajemen, penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat, peran tenaga kerja dalam pengembangan aspirasi untuk mendapatkan tempat yang wajar, dan memberikan tunjangan pensiun kepada karyawannya sebagai bentuk perhatian dari perusahaan terhadap masa depan karyawan.

9 Selain itu, perusahaan juga sering mengadakan pelatihan dan pendidikan sebagai upaya pengembangan karyawannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar dapat memberikan perubahan yang lebih baik dalam organisasi perusahaan. Berikut adalah hasil produksi AJB BUMIPUTERA yang dilihat berdasarkan grafik. Grafik 1.1 Hasil Produksi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang Tahun 2013 140 120 100 80 60 40 20 0 jan feb mar apr mei jun jul aug sep okt nov des target Sumber : AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cab.Syariah Tanjung Karang, 2014 Grafik 1.1 menunjukkan hasil produksi atau banyaknya jumlah nasabah yang didapatkan dari para Agen AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Tanjung Karang mengalami peningkatan dan penurunan setiap bulannya yang kemungkinan pada saat terjadi penurunan hasil produksi Agen mengalami stress kerja sehingga terjadi penurunan semangat kerja yang mengakibatkan pada penurunan kinerja Agen tersebut, meskipun rata-rata sudah memenuhi standar pencapaian target. Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa karyawan yang bersemangat dalam bekerja tentu dapat memberikan hasil positif bagi kinerjanya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirona Sormin (2009) yang

10 menunjukkan bahwa semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang? 2. Apakah ada pengaruh antara semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang? 3. Apakah ada pengaruh antara stress kerja dan semangat kerja secara bersamasama terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang?

11 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang. 2. Untuk mengetahui pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang. 3. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja dan semangat kerja secara bersamasama terhadap kinerja karyawan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Syariah Tanjung Karang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat dalam 2 aspek, yaitu pada aspek praktis dan teoritis : 1. Aspek Praktis, memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang berkaitan dengan stress kerja, semangat kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Aspek Teoritis, memberi sumbangan pemikiran dan memperluas wawasan dibidang MSDM terkait dengan stress kerja, semangat kerja dan kinerja karyawan.