Komponen Biaya Standar. Bahan Baku Langsung. Tenaga Kerja Langsung. Overhead. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Tenaga Kerja Borongan

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN BIAYA STANDAR UNTUK MELIHAT PENCAPAIAN TARGET RENCANA KERJA TAHUNAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN DI PT

PERANCANGAN SOP DAN BIAYA STANDAR UNTUK MELIHAT PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN TERHADAP RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) HPH DI PT. X

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (renewable resources), namun apabila dimanfaatkan secara berlebihan dan terusmenerus

TINJAUAN PUSTAKA. rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan dan memudahkan

TEKNIK PENGANGKUTAN KAYU DI HUTAN RAWA GAMBUT (Studi Kasus di Areal HPH PT Kurnia Musi Plywood Industrial Co. Ltd, Prop.

I. PENDAHULUAN. (DJR/DR) dan Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH/IHH). Penerimaan ini

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Implikasi Kebijakan

2 Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi serta dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini, maka penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal d

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input

MUHDI, S. Hut., M.Si Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat. Sumber daya hutan dapat menghasilkan hasil hutan yang merupakan

Mencegah Kerugian Negara Di Sektor Kehutanan: Sebuah Kajian Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Penatausahaan Kayu

BAB 3 STUDI KASUS PERENCANAAN KEUANGAN PT ALAM FOOD INDONESIA

MUHDI, S. Hut., M.Si Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat bagi kehidupan ekonomi dan kebudayaan masyarakat. Selain itu,

TINJAUAN PUSTAKA. kayu dari pohon-pohon berdiameter sama atau lebih besar dari limit yang telah

lmplikasi Kebijakan Kenaikan DR.dan PSDH terhadap Laba Pengusaha Hutan Alam dan PNBP Sektor Kehutanan Ringkasan Rekomendasi

PENGELOLAAN PNBP SDA KEHUTANAN. Jakarta 9 Oktober 2015

Draft Legalitas: Versi Anyer 28 September 2005

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Hasil Hutan Kayu. Penatausahaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.21/Menhut-II/2013 TENTANG STANDAR BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN KAYU

STUDI PRODUKTIVITAS PENYARADAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR KOMATSU D70 LE DI HUTAN ALAM

TEKNIK PENYARADAN KAYU

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

SURVEI PERUSAHAAN PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK) TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PEREDARAN DAN PENERTIBAN HASIL HUTAN KAYU DI KABUPATEN BARITO UTARA

2016, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.42/MenLHK- Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hu

seluas Ha yang seluruhnya terletak di kelompok B. KONFIGURASI LAPANGAN, TANAH DAN IKLIM Kiani Lestari di kelompok Hutan Jele-Beliwit

Lampiran 1 Kuisioner responden petani 1. Berapa luas lahan yang Bapak miliki? 2. Bagaimana cara bapak mengelola hutan rakyat yang Bapak miliki? a.

Bab III PERENCANAAN PEMANENAN HASIL HUTAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 65/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN

Lampiran 1 Data luas lahan yang dimiliki petani hutan rakyat di masing masing desa penelitian No Responden Desa Margajaya

RESUME HASIL PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT GUNUNG RAYA TIMBER INDUSTRIES

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian

SISTEM PEMANTAUAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KAYU DI ERA OTONOMI DAERAH

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMANENAN KAYU BERDASARKAN PERBANDINGAN UKURAN POHON DI PT DASA INTIGA KALIMANTAN TENGAH ALIF RIZKI AGUNG SISWAHYUDI

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

IV BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian 3.2 Objek dan Alat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hasil kayu merupakan kegiatan yang paling berat. Kegiatan pemanenan hasil

PERATURAN PEMEIRNTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1998 TENTANG PROVISI SUMBER DAYA HUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh Perhutani, baik berupa produk kayu maupun non kayu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MARET 2005 TERHADAP PROFITABILITAS USAHA JASA ALSINTAN DAN USAHATANI PADI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 5 tahun 2000 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BERUPA KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengertian, Konsep & Tahapan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KAJIAN SISTEM DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ciri Limbah Pemanenan Kayu di Hutan Rawa Gambut Tropika. (Characteristics of Logging Waste in Tropical Peat Swamp Forest)

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode

STANDARD UNTUK PENELUSURAN LEGALITAS KAYU (VERSI 3.2) HASIL WORKSHOP TANGGAL 15 JUNI 2006

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

~~. mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif

STUDI PENENTUAN TARIF PENUMPANG ANGKUTAN BUS KECIL. ( Studi Kasus Trayek Medan-Tarutung ) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PT. ITCI KARTIKA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 175 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

VI. ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN KAYU (IPK)

MEMPELAJARI TUGAS KEPALA PENGADAAN LOG OLEH: NANANGZULlZARNAEN. E3I.l215. a -. - :...,. ~... ' JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/KPTS-II/1999 TAHUN 1999 TENTANG

Erwinsyah, Harianto, Bonar M. Sinaga & Bintang C.H. Simangunsong 1

BAB IX ANGGARAN PENDAPATAN PERUSAHAAN HUTAN

PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR KEHUTANAN

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Efisiensi biaya sewa pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

MK. Biometrika Hutan Hari, tanggal : 16 Desember 2013 Kelas : Kamis ( ) Kelompok : 11

STANDARD UNTUK PENELUSURAN LEGALITAS KAYU (VERSI 3.2) HASIL WORKSHOP TANGGAL 15 JUNI 2006

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan hutan yang sangat luas dan

heri selama 8 jam. Setiap hasil RINGKASAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Multisistem.

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk memindahkan kayu. kayu dibedakan atas 4 (empat) komponen yaitu:

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKM)

Transkripsi:

Bentuk Form

Komponen Biaya Standar Bahan Baku Langsung Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Borongan Overhead Bahan Baku Tidak Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya BBM

Biaya Standar Bahan Baku Bahan Baku Langsung Iuran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Bahan Baku Tidak Langsung Dana reboisasi ($16 Meranti, $13 R.Campuran) Besarnya 6% dari harga kayu Iuaran Hak pengusahaan Hutan (Rp 50.000/ha)

No Ketentuan Jenis Kayu Meranti Bangkirai&Keruing R. campuran 1 Harga Kayu per m3 (Rp) Rp 1.500.000 Rp 2.500.000 Rp 1.400.000 2 Target produksi per tahun(m3) 27.937 9.859 9.669 Hasil produksi per tahun (Rp)= 3 (1 x 2) Rp 41.905.500.000 Rp 24.647.500.000 Rp 13.536.600.000 4 PSDH = 6% x (3) Rp 2.514.330.000 Rp 1.478.850.000 Rp 812.196.000 DR ($ 16 untuk kel. Meranti dan $ 13 untuk kel. RC) per m3 dg $ 5 1 = Rp 9.000--> DR x 9000 x (2) Rp 4.022.928.000 Rp 1.419.696.000 Rp 1.392.336.000 6 IHPH = Rp 50.000 x 1.300 ha Rp 65.000.000 B. Bahan Baku Langsung = Total 7 PSDH Rp 4.805.376.000 per tahun 2011 B. Bahan Baku Tidak Langsung 8 =Tot. DR + IHPH) Rp 6.899.960.000 per tahun 2011 Meranti Bangkirai&Keruing R. campuran 9 Biaya BBL per m3 Rp 90.000 Rp 150.000 Rp 84.000 10 DR per m3 Rp 144.000 Rp 144.000 Rp 117.000 11 IHPH per m3 Rp 1.371

Biaya Standar Tenaga Kerja Jumlah Tenaga kerja Tenaga Kerja Langsung (Borongan) Upah tenaga Kerja Upah Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Bulanan Upah Tenaga Kerja Bulanan

Model perhitungan Rata2 volume tiap pohon = target RKT : jumlah pohon Prestasi kerja tiap operator = hasil kerja per hari x rata-rata volume pohon Rencana produksi per tahun = jumlah pohon x volume pohon Target prestasi kerja per hari = rencana produksi per tahun : jumlah hari kerja per tahun Jumlah operator = target prestasi kerja per hari : prestasi kerja tiap operator Biaya tenaga kerja langsung penebang = (volume meranti x upah)+(vol. bangkirai&keruing x upah) +(vol. R. Campuran x upah) Biaya BBM = jumlah mesin x kebutuhan BBM x harga BBM

Upah Tenaga Kerja Langsung No. Aktivitas Tempat Upah tiap Jenis Kayu per m3 (Rp) Meranti Bangkirai&Keruing R. Campuran Lain-Lain Keterangan 1 Penebangan Petak tebang 5.500 7.500 6.500 2 Penarikan TPn 4.000 5.000 4.500 3 Pengupasan TPn 1.500 1.500 1.500 semua jenis sama 4 Pemasangan paku S TPn 1.000 1.000 1.000 semua jenis sama 5 Pemuatan TPn 1.100 1.100 1.100 semua jenis sama 6 Pengangkutan 1 TPn - Km 63 100.000 tiap rit 7 Bongkar Muat Km 63 (TPK) 1.100 1.100 1.100 semua jenis sama 9 Pengangkutan 2 TPK - logpond 3.500 4.170 4.070 10 Pembongkaran Logpond 1.100 1.100 1.100 semua jenis sama

Hasil Perhitungan B. Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan Biaya BBM Harga Solar = 10.250 / Liter Harga Oli = 19.000 / Liter

Biaya Standar Overhead Bahan Baku Tidak Langsung sebesar 6,899 Milyar Tenaga Kerja Tidak Langsung sebesar 1,002 Milyar Biaya BBM sebesar 10,237 Milyar

Visualisasi Hasil Perhitungan Menggunakan Dashbord Excel Model Konseptual

Tampilan Form Input

Contoh tampilan output tiap aktivitas

Tampilan Output per tahun

Tmpilan Output per bulan

Simulasi Menggunakan Software @Risk Menggunakan modifikasi pendekatan PERT dan Simulasi Monte Carlo Untuk melihat kualitas keputusan dan pencapaian target dalm menghadapi situasi ketidakpastian Data jumlah hari dibangkitkan (generate) sampai 180 hari kerja (9 bulan) faktor optimis

Langkah-langkahnya Membuat form kuesioner data variabel (pesimis,moderat,optimis) membuat model sesuai aktivitas produksi Memasukkan variabel data pada software dengan distribusi PERT Mendefinisikan output (Output produksi per tahun dan output total biaya) Mensimulasikan

Variabel data Hari kerja Hasil kerja per hari tiap aktivitas produksi (mulai penebangan sampai pembongkaran) Volume produksi Konsumsi BBM per hari

Hasil Software @ Risk Probabilitas mencapai volume produksi sebesar 85,3% 85,3 %

94 % Probabilitas total biaya per tahun Rp 10 Milyar adalah 94%

Faktor yang berpengaruh terhadap Output Faktor yang paling kritis adalah hari kerja dengan nilai 0,97

Analisis Dan Interpretasi Data Pembongkaran Menurunka kayu dari Trailer yang bertempat di logpond Penebangan Lancar atau tidaknya kefiatan penebangan akan berdampak pada kegiatan berikutnya Penarikan Traktor yang digunakan dilengkapi dengan winch alat penarik kayu Pengangkutan 2 Pengakutan kayu dari TPK ke Logpond Aktivitas Produksi Pengupasan Satu tenaga kupas kulit untuk 2 traktor Bongkar Muat Aktivitas bongkar muat dilakukan di TPK sebagai tempat perantara pengangkutan 1 dan 2 Pengangkutan 1 Pengangkutan 1 dibutuhkan untuk memindahkan kayu dari TPn ke TPK dengan medan jalan yang terjal Pemuatan 1 Pemuatan ini dilakukan untuk menaikkan kayu dari TPn ke atas Trailer

Analisis Gaji Pekerja Gaji Pegawai tetap Gaji Pegawai borongan Terdapat Gaji pokok dan tunjangan jabatan Uang makan yang dikordinir tukang masak Uang makan dan premi Premi Keduanya terdapat uang premi sebagai motivasi bagi baik karyawan bulanan maupun borongan agar bekerja lebih baik dan semangat sehingga akan meningkatkan output yang maksimal bagi perusahaan.

Analisis SOP Berdasarkan kondisi perusahaan, dibuat SOP dari masing-masing aktivitas produksi yang dijalankan di PT. Trisetia Intiga SOP menjelaskan alur yang berisi tanggung jawab dari masing-masing pekerja SOP digunakan untuk menjaga agar karyawan bekerja sesuai aturan yang ditetapkan oleh perusahaan

Analisis Biaya Standar Biaya Bahan Baku sekitar 10 % dari pendapatan perusahaan Biaya BBM merupakan biaya yang paling besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang lain Biaya tenaga kerja bergantung pada jumlah volume produksi

Analisis Simulasi Monte Carlo Probabilitas mencapai volume produksi sebesar 85,3% 85,3 % Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mencapai target produksi sebesar 85,3%

94 % Probabilitas total biaya per tahun Rp 10 Milyar adalah 94% Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas kesesuaian hasil simulasi dengan hasil keputusan sebesar 94%

Faktor yang berpengaruh terhadap Output Pada grafik terlihat bahwa hasil sensitifitasnya kurang memuaskan. Hal ini terjadi karena assesmen jumlah hari pada pesimis, moderat dan optimis sangat signifikan bedanya Faktor yang paling kritis adalah hari kerja dengan nilai 0,97

Kesimpulan dan Saran KESIMPULAN 1 Pada sistem produksi HPH dihasilkan 8 SOP untuk masing-masing karyawan sebagai acuan untuk menjalankan aktivitas produksi 2 3 Biaya standar Bahan Baku langsung sebesar 4,8 M dan bahan baku tidak langsung sebesar 6,6 M Biaya standar tenaga kerja tidak langsung 985 juta dan tenaga kerja tidak langsung 1,002 M per tahun Biaya BBM sebesar 10,237 M Probailitas pencapaian target produksi RKT 2011 85,3 % dan kemungkinan total biaya memiliki kepercayaan 94%.

Saran Sebaiknya perusahaan melakukan controlling secara berkala terhadap setiap aktivitas produksi Sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi terhadap SOP yang dijalankan oleh karyawan untuk mengetahui kinerja dari karyawan Penelitian ini bisa dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik pada aktivitas produksi

Thank You!