PROFIL INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG INVESTIGASI. Sasaran Outcome: Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

PROFIL INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

TENTANG KERJASAMA DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. : 42/KPK-BPKP/IV/2007 : Kep-501/K/D6/2007

LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : PER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2015

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Nomor : LKIN-388/PW14/6/ Oktober 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat s.d. Triwulan IIII Tahun 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas dalam bab sebelumnya yang

Nomor : LKIN- 134/PW09/ April 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta s.d. Triwulan I 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI. Whistleblower System. Pelaksanaan. Pedoman.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden dalam melaksanakan fungsi

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Kata Pengantar. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi. Iswan Elmi NIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

BAB I P E N D A H U L U A N

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. governance dan penyelenggaraan organisasi sektor publik yang efektif, efisien,

Nomor : LKIN- 280/PW09/6/ Juli 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta s.d. Triwulan II 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Ind

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Sistem Penanganan Pengaduan. Tindak Pidana Korupsi.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

BAB I PENDAHULUAN. public goods and services disebut governance (pemerintahan atau

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, disebutkan bahwa negara

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. good governance dan clean government. Seiring dengan hal tersebut, pemerintah

PEDOMAN PENUGASAN BIDANG INVESTIGASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengendalian intern merupakan salah satu alat bagi manajemen

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 DEPUTI BIDANG INVESTIGASI. Nomor: LAP-2/D6/02/2016 Tanggal 29 Januari 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA : INSPEKTUR KOTA BLITAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

PROFIL INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG INVESTIGASI Sasaran : Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian 1. Indikator Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K 2. Target 2017 2018 2019 60% 65% 70% 3. Definisi Indikator Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K adalah tingkat pemanfaatkan laporan hasil pengawasan keinvestigasian berupa laporan hasil audit Investigatif, laporan hasil pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola dan/atau mencegah TPK berulang. Formula: Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K = Jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigatif/LHAI + Laporan Hasil Pengawasan atas Current Issues + Laporan Hasil Pengawasan dalam rangka pemberian Rekomendasi Strategis/RS) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada tahun 201X dibagi dengan Jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada tahun 201X dikalikan dengan 100%. 4. Tujuan Untuk mengukur manfaat BPKP khususnya Deputi Bidang Investigasi dalam pemberantasan korupsi. 5. Polaritas Nilai semakin tinggi berarti semakin baik. 6. Periode Pengukuran Triwulanan 7. Dasar Pemikiran Permasalahan korupsi yang sangat kompleks dengan 1

operandi yang semakin canggih dan beragam, sudah mewabah ke semua lapisan penyelenggara negara seperti eksekutif, legislatif, yudikatif, dan birokrasi. Korupsi bukan hanya sekadar merugikan keuangan negara namun juga telah merusak sistem hukum serta melemahkan mental manusia Indonesia dan sendi-sendi sosial budaya masyarakat, karena itu korupsi merupakan persoalan mendesak yang harus diatasi. Banyaknya pemberantasan korupsi ternyata juga tidak menjadikan masyarakat semakin takut melakukan tindakan korupsi. Korupsi mungkin tidak dapat diberantas secara menyeluruh, namun setidaknya korupsi itu bisa ditekan agar di masa mendatang tidak semakin membudaya dan semakin merusak moral para pejabat negara. Terkait dengan adanya ekspektasi dari stakeholders agar BPKP mendorong pengelolaan pemerintah yang baik dan bersih (good and clean governance) dan meningkatkan upaya pemberantasan korupsi, Deputi Bidang Investigasi terus melakukan upaya pemberantasan korupsi secara efisien dan efektif. Hasil penugasan pengawasan harus berkualitas agar dapat dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola dan/atau mencegah TPK berulang. 8. Baseline Pada tahun 2016 jumlah LHAI yang ditindaklanjuti oleh K/L/P/K sebanyak 6 laporan, laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian RS sebanyak 3 laporan. Sedangkan LHAI yang diterbitkan sebanyak 11 laporan dan laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian RS sebanyak 3 laporan. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K = 9 laporan X 100% = 64,29% 14 laporan Pada tahun 2017 Deputi Bidang Investigasi menetapkan IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar 60%. 2

Penetapan tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa penugasan Bidang Investigasi dilaksanakan berdasarkan permintaan K/L/P/K, pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis, pengaduan masyarakat, dan current issues. Sedangkan jumlah permintaan penugasan, current issues, dan pengaduan masyarakat tidak dapat diperkirakan sebelumnya. 9. Sasaran Kinerja 10. Siapa yang Mengukur 11. Sumber Data Dalam kurun waktu tahun 2017-2019, sasaran Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K minimal 60% merupakan sasaran dari penugasan audit investigatif atas permintaan K/L/P/K, pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis, current issues dan menindaklanjuti pangaduan masyarakat. Deputi Bidang Investigasi dan seluruh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP a. Laporan Hasil Audit Investigatif b. Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis c. Laporan hasil pengawasan atas current issues 3

12. Indikator Indikator output tahun 2017-2019 adalah jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif atas Permintaan K/L/P/K, Laporan hasil pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian RS yang mendukung capaian IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K adalah sebagai berikut: Uraian 2017 2018 2019 Direktorat Laporan hasil pengawasan 2 2 2 atas current issues Laporan hasil pengawasan 4 3 3 dalam rangka pemberian RS Perwakilan BPKP Laporan hasil pengawasan 33 33 33 atas current issues Laporan hasil pengawasan 54 53 53 dalam rangka pemberian RS Jumlah 93 91 91 13. Definisi Indikator a. Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) adalah laporan hasil kegiatan/proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya. b. Laporan hasil pengawasan atas current issues adalah laporan hasil kegiatan/proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis atas current issue. c. Laporan hasil pengawasan dalm rangka pemberian RS adalah laporan yang disusun dalam rangka memberikan rekomendasi atas suatu program atau kegiatan untuk mencegah agar tidak terjadi Tindak Pidana Korupsi (TPK) atau agar TPK tidak berulang. 4

14. Dasar Pemikiran 15. Penyumbang Kinerja 16. Sumber Data 17. Risiko Pencapaian Kinerja 18. Kebijakan pengawasan yang harus ditetapkan Hasil pengawasan ditetapkan sebagai indikator keluaran didasarkan pada pemikiran bahwa hasil pengawasan merupakan produk akhir dari penugasan pengawasan yang memuat rekomendasi yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Hasil pangawasan ini dapat dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola dan/atau mencegah TPK berulang. Direktorat di lingkungan Deputi Bidang Investigasi dan seluruh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP. Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI), Laporan Hasil Pengawasan dalam rangka Pemberian RS, Laporan Hasil Pengawasan Current Issues Risiko pencapaian kinerja antara lain sulitnya perolehan buktibukti terkait dengan perbuatan Tindak Pidana Korupsi (TPK), sehingga pelaksanaan audit investigatif memerlukan waktu yang lama. a. Kebijakan terkait dengan skala prioritas penugasan pengawasan. b. Kebijakan pelaksanaan penugasan investigasi. c. Kebijakan penganggaran dan perencanaan waktu. d. Kebijakan peningkatan kualitas hasil pengawasan. e. Kebijakan meminimalisasi risiko penugasan. 5