oleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

TINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT.

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

RARA NINGRUM NPM:

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya Terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASA PUBERTAS DAN LAYANAN BK DI KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

JURNAL RICKY HANDOKO NPM:

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 28 SIJUNJUNG By :

FITRI YENTI NPM:

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI KELAS VII MTsN MODEL PADANG ARTIKEL

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PROFIL KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMAN 3 PARIAMAN

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

PROFIL PERKEMBANGAN KONSEP DIRI REMAJA DI KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI PADANG

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

Transkripsi:

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL (STUDI PADA MAHASISWA DI PROGRAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATRA BARAT ANGKATAN 2014) oleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was motivated to see how the profile of achievement of student development task in early adulthood in Guidance and Counseling Study Program STKIP PGRI West Sumatra Force 2014. The purpose of the research is to describe: (1) Profile Achievement of developmental task of student early adult in terms of intellectual, emotion, and social terms. This typeof research is descriptive quantitative research. The population of this study amounted to 176 people consisting of 6 sessions in counseling class of 2014. The sample of this study was 55 studendt (random sampling) was taken from D and F sessions into the sample research, data collection using questionnaires by conducting trials First,the analysis used is descriptive quantitative. The results showed that : (1 ) Profile Achievement of the student s developmental task early adult in terms of intellectuals in category quite achieved (2) Profile Achievement of the student s developmental task during the early adult period of emotion is sufficient condition, and of view is achieved, and (3) Profile Achievement of the student s developmental task in early adulthood from social point of view is achieved. Based on the result of the study recommended to student to be more aware of himself as a student who is already in the early adult category. Keywords : Development Task, Early Adult, Intellectual, Emotion, Social PENDAHULUAN Manusia pada hakikatnya mengalami berbagai tahapan yang harus dilalui dalam hidupnya.tahapan tersebut terdiri dari pertumbuhan dan perkembangan yang saling berkesinambungan. Jika salah satu tahapan terganggu maka akanmempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan pada tahap selanjutnya. Seperti yang dikatakan Van den Daele (Harlock,1998: 2) bahwa Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan dilalui dalam rentang waktu kehidupan manusia yang terdiri dari beberapa periode masa yang akan terjadi. Menurut Havigurts (Hurlock, 1998: 10) membagi 6 masa periode selama manusia hidup yaitu: (1) masa bayi dan awal kanak-kanak, (2) akhir masa kanak-kanak, (3) masa remaja, (4) masa dewasa awal, (5) masa dewasa madya (pertengahan), (6) masa tua atau usia lanjut. Tugas tugas perkembangan orang dewasa menurut Bischof (Prayitno, 2006:7) adalah sebagai berikut : a. Secara intelektual mampu memahami hubungan sebab akibat, berpikir induktif dan deduktif, pemecahan masalah secara

efisien, berpikir rasional, bijaksana dan penuh perhatian b. Secara emosi memiliki kontrol diri, mandiri, sensitif terhadap orang lain, stabil walaupun dalam suasana kritis c. Secara sosial mudah beradaptasi, mampu memberikan perhatian yang simpatik dalam hubungan sosial d. Secara seksual, mampu menikmati dan mengontrol dorongan seksual, dan sensitif terhadap kebutuhan seksual pasangan e. Secara moral, mampu mengembangkan dan mengerti nilai kata hati f. Sebagai warga negara yang memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan kegiatan pengembangan masyarakatnya Berdasarkan uraian tugas perkembangan di atas, disimpulkan bahwa tugas perkembangan dewasa awal meliputi kesiapan para dewasa awal untuk menyesuaikan diri terhadap tugas-tugasnya, mulai dari peran diri dilingkungan, hubungan sosial, dan dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kenyataan yang ada di lapangan, Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan selama megikuti Perkuliahan di STKIP PGRI Sumatra Barat bahwa masih adanya mahasiswa yang belum berfikir rasional seperti tidak peduli jika tidak masuk dalam perkuliahan, adanya mahasiswa yang belum bisa hidup mandiri contohnya tugas perkuliahan yang dikerjakan oleh temannya, adanya mahasiswa yang tidak memiliki kontrol diri yang baik sehingga sering telat dan tidak hadir dalam perkuliahan karena begadang, adanya mahasiswa yang sensitif terhadap orang lain, contohnya tidak kenal tidak bertegur sapa, adanya mahasiswa yang susah beradaptasi dengan lingkungannya yang baru, dengan kata lain suka berdiam di kamar, adanya mahasiswa yang sulit untuk ikut serta dalam kegiatan kampus, adanya mahasiswa yang masih sulit untuk menahan emosi, adanya mahasiswa yang kurang menghargai sesama mahasiswa seperti marah kepada teman-temannya, dan adanya mahasiswa yang kesulitan dalam berkomunikasi karna perbedaan bahasa Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah; Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa dari aspek intelektual 2. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa dari aspek emosi 3. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa dari aspek sosial METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.menurut Margono (Darmawan, 2013: 37) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan sampel dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam stratum tersebut.selanjutnya menurut Nasution (Darmawan, 2013: 39) penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberi gambaran lebih jelas tentang situasi dengan memusatkan perhatian pada aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antar variabel. Populasi adalah objek atau sasaran dalam penelitian, maka populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh mahasiswa bimbingan dan konseling yang masuk pada tahun 2014 yang berjumlah secara keseluruhan dari 6 sesi Sumber data adalah orang atau subjek yang dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diungkap oleh peneliti. Menurut Mahmud (2011: 146) data dibedakan atas dua macam sebagai berikut: a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan dari sumber asli oleh peneliti, data primer disebut juga dengan data asli karena diperoleh langsung dari mahasiswa di lapangan, dalam hal ini data primer bersumber dari mahasiswa aktif kuliah

Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumbar tahun masuk 2014. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang ada, data sekunder ini disebut juga dengan data tersedia, diperoleh dari pihak administrasi Prodi BK dengan cara meminta data-data mahasiswa aktif kuliah di program studi Bimbingan dan Konseling tahun masuk 2014. Dalam Penelitian ini untuk mendapatkan data yang sesuai dengan jenis dan sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pencapaian Tugas Perkembangan Mahasiswa pada Masa Dewasa Awal dilihat dari Segi Intelektual Berdasarkana data yang diperoleh mengenai Pencapaian Tugas Perkembangan Mahasiswa Pada Masa Dewasa Awal dilihat dari Segi Intelektual dari 55 responden, tidak terdapat satu orangpun dalam kategori sangat tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 26 orang (47,27%), pada kategori kurang tercapai terdapat 21 orang (38,18%), pada kategori tercapi terdapat 8 orang (14,55%) dan kategori sangat kurang tercapai tidak ada. Jadi secara umum pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal ini berkategori cukup tercapai. Menurut Bischof (Prayitno, 2006:7) tugas perkembangan dewasa awal secara intelektual yaitu : (a)memahami hubungan sebab akibat, (b) pemecahan masalah secara efisien, (c) berfikir rasional, (d) penuh perhatian. Berikut ini diuraikan pembahasan berdasarkan masing-masing indikator: a. Memahami Hubungan Sebab Akibat dalam memahami hubungan sebab akibat diketahui bahwa dari 55 responden, terdapat 1 orang (1,82%) berada pada kategori tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 25 orang (45,45%), pada kategori kurang tercapai terdapat 27 orang (49,09%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 2 orang (3,64%) dengan sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari memahami hubungan sebab akibat pada kategori kurang tercapai. dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa yang dasarnya sudah dewasa awal dalam memahami hubungan sebab akibat yang kurang tercapai karna persentase tugas perkembangannya tergolong rendah, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa belum dapat memahami hubungan dari suatu tindakan yang diambilnya dan kurang dapat bertanggung jawab. b. Pemecahan Masalah Secara Efisien pada pemecahan masalah secara efisien diketahui bahwa dari 55 responden, terdapat 22 orang (40%) berada pada kategori kurang tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 18 orang (32,72%), pada kategori tercapai terdapat 13 orang (23,64%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 2 orang (3,64%) dan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dari segi intelektual juga mempengaruhi pemecahan masalah secara efisien. berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dilihat dari pemecahan masalah secara efisien masih kurang tercapai, peneliti berasumsi bahwa mahasiswa belum bisa untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dialaminya dan kurang efektif dalm keseharian. c. Berfikir Rasional

dalam berfikir rasional diketahui bahwa dari 55 responden, terdapat 5 orang (9,09%) berada pada kategori tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 26 orang (47,27%), pada kategori kurang tercapai terdapat 21 orang (38,18%), kategori sangat kurang tercapai terdapat 3 orang (5,45%) dan sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan mahasasiswa pada masa dewasa awal dilihat dari berfikir rasional pada kategori kurang tercapai. Berdasarkan hal di atas dapat yang dasarnya sudah dewasa awal dalam berfikir rasional sudah cukup banyak dilihat dari frekuensi mahasiswanya, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa sudah dapat memilah sesuatu yang pantas dan tidak pantasnya dalam memilih pilihan. d. Penuh Perhatian bahwa dari 55 responden, terdapat 24 orang (43,64%) berada pada kategori kurang tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 21 orang (38,18%), pada kategori tercapai terdapat 9 orang (16,36%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 1 orang (1,82%) dan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dilihat dari penuh perhatian pada kategori kurang tercapai. dalam kesehariannya untuk lebih memperhatikan segala sesuatu masih rendah/sedikit, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang masih sedikit memiliki rasa perhatiannya untuk lebih meningkatkan rasa perhatiannya demi kebaikan dirinya sendiri. 2. Pencapaian Tugas Perkembangan Mahasiswa pada Masa Dewasa Awal dilihat dari Segi Emosi dalam pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada dewas awal dilihat dari segi emosi diketahui bahwa dari 55 responden, terdapat 3 orang (5,45%) berada pada kategori tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 32 orang (58,18%), pada kategori kurang tercapai terdapat 20 orang (36,36%), dan kategori sangat kurang tercapai dengan sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari segi emosi pada kategori cukup tercapai. Berdasarkan hal di atas dapat memiliki emosi yang cukup stabil karna persentase segi emosinya cukup banyak, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang masih dewasa awal emosinya cukup dapat dikontrol dengan baik. Menurut Bischof (Prayitno, 2006:7) tugas perkembangan dewasa awal secara emosi yaitu : (a) memiliki kontrol diri, (b) mandiri, (c) pemecahan masalah secara efisien, (d) stabil walaupun dalam suasana kritis. Berikut ini diuraikan pembahasan berdasarkan masing-masing indikator: a. Memiliki Kontrol Diri bahwa dari 55 responden, terdapat 29 orang (52,73%) berada pada kategori cukup tercapai, pada kategori kurang tercapai terdapat 18 orang (32,73%), pada kategori tercapai terdapat 8 orang (14,55%), dan pada kategori sangat kurang tercapai dengan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari memiliki kontrol diri pada kategori cukup tercapai. dalam mengontrol diri maupun

emosinya sudah cukup banyak, ini menggambarkan bahwa para mahasiswa sudah sadar dengan kedewasaaan mereka, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang sudah dikatakan dewasa awal mampu mengontrol dirinya secara baik dan benar dan ini sudah bagus dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. b. Mandiri bahwa dari 55 responden, terdapat 26 orang (47,27%) berada pada kategori cukup tercapai, pada kategori kurang tercapai terdapat 23 orang (41,82%), pada kategori tercapai terdapat 5 orang (9,09%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 1 orang (1,81%) dan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan mahasasiswa pada masa dewasa awal dilihat dari mandiri pada kategori cukup tercapai. dalam kemandiriannya sudah cukup banyak, ini menggambarkan bahwa para mahasiswa yang rata-rata jauh dari orang tua sudah bisa hidup mandiri, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang sudah dikatakan dewasa awal mampu hidup mandiri dalam kesehariannya, walaupun tidak dekat dengan keluarga. c. Sensitif terhadap Orang lain bahwa dari 55 responden, terdapat 24 orang (43,64%) berada pada kategori kurang tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 18 orang (32,73%), pada kategori tercapai terdapat 10 orang (18,18%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 2 orang (3,64%) dan kategori sangat tercapai terdapat 1 orang (1,82%). Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari sensitif terhadap orang lain pada kategori kurang tercapai. dalam sensitif terhadap orang lain masih sedikit ini bisa dikatakan tidak baik bagi diri mahasiswa itu sendiri, untuk menjadi pribadi yang baik mahasiswa harus bisa peka terhadap lingkungannya, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang sudah masih sedikit rasa sensitif terhadap orang lain ini dikarenakan kurang akrba dengan lingkungannya baik dengan teman perkuliahan dan peneliti berharap hal ini dapat berusah seiring berjalannya waktu dalam perkuliahan. d. Stabil Walaupun dalam Suasana Kritis bahwa dari 55 responden, terdapat 27 orang (49,09%) berada pada kategori cukup tercapai, pada kategori kurang tercapai terdapat 25 orang (45,45%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 2 orang (3,64%), pada kategori tercapai terdapat 1 orang (1,82%) dan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari stabil walaupun dalam suasana kritis pada kategori cukup tercapai. dalam kestabilan walaupun dalam suasana kritis sudah cukup banyak. Emosi yang dimiliki para mahasiswa sudah dapat dikondisikan sesuai dengan kapasitas mereka sebagai mahasiswa. Jadi peneliti mempunyai ide agar emosi para mahasiswa lebih baik kedepannya mahasiswa dapat melatih diri dengan permainan mengontrol emosi agar mempunyai emosi yang baik adanya.

3. Pencapaian Tugas Perkembangan Mahasiswa pada Masa Dewasa Awal dilihat dari Segi Sosial dalam pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada dewas awal dilihat dari segi emosi diketahui bahwa dari 55 responden, terdapat 10 orang (18,18%) berada pada kategori tercapai, pada kategori cukup tercapai terdapat 20 orang (36,36%), pada kategori kurang tercapai terdapat 25 orang (45,43%), dan kategori sangat kurang tercapai dengan sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari segi sosial pada kategori kurang tercapai. Berdasarkan hal di atas dapat memiliki sosial yang sedikit, jadi peneliti berasumsi para mahasiswa yang sosialnya sedikit dikarenakan rasa untuk lebih mengenal lingkungan sekitar masih rendah. Menurut Bischof (Prayitno, 2006:7) tugas perkembangan dewasa awal secara emosi yaitu : (a) mudah beradaptasi, (b) simpati dalam hubungan sosial. Berikut ini diuraikan pembahasan berdasarkan masing-masing indikator: a. Mudah Beradaptasi bahwa dari 55 responden, terdapat 23 orang (41,82%) berada pada kategori kurang tercapai, pada kategori tercapai terdapat 15 orang (27,27%), pada kategori cukup tercapai terdapat 13 orang (23,64%), pada kategori sangat tercapai terdapat 3 orang (5,45%) dengan kategori sangat tercapai terdapat 1 orang (1,81%). Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari mudah beradaptasi berada pada kategori kurang tercapai. dalam mudah beradaptasi masih sedikit. Para mahasiswa ini seharusnya dapat dengan mudah untuk berdaptasi karna mahasiswa merupakan calon guru BK yang punya sosial tinggi. Jadi peneliti berasumsi para mahasiswa kurang mudah beradaptasi dikarenakan rasa malu atau tidak percaya diri. b. Simpati dalam Hubungan Sosial bahwa dari 55 responden, terdapat 25 orang (45,45%) berada pada kategori cukup tercapai, pada kategori kurang tercapai terdapat 23 orang (41,82%), pada kategori tercapai terdapat 6 orang (10,91%), pada kategori sangat kurang tercapai terdapat 1 orang (1,82%) dan kategori sangat tercapai tidak ada. Jadi faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas masa dewasa awal dilihat dari mandiri pada kategori cukup tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Jadi dapat disimpulkan dari hasil penelitian secara keseluruhan pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal sudah berada pada kategori sesuai. Hasil penelitian secara umum adalah sebagai berikut: 1. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dari segi intelektual cukup tercapai 2. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dari segi emosi cukup tercapai 3. Profil pencapaian tugas perkembangan mahasiswa pada masa dewasa awal dari segi sosial cukup tercapai B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukaan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut bagi : 1. Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2014 Diharapkan agar semua mahasiswa yang aktif berkuliah agar mengerti bahwa perkuliahan yang baik

adalah perkuliahan yang sadar akan kewajibannya sebagai mahasiswa sehingga nantinya apa yang sudah dipelajari di jam pelajaran mampu diterapkan dengan baik dalam kesehariannya. 2. Pengelola Prodi BK STKIP PGRI Sumatera Barat Diharapkan agar pengelola Prodi BK agar dapat menyiapkan kondisi yang kondusif dalam membantu pencapaian tugas perkembangan serta meningkatkan program perkuliahan untuk menyiapkan tenaga-tenaga dosen pembimbing di sekolah tinggi yang profesional dalam setiap kegiatan ataupun organisasi yang dapat berpengaruh kepada pencapaian hasil belajar mahasiswa. 3. Penasehat Akademi Diharapkan dengan dilaksankannya penelitian ini menjadi gambaran bagi para dosen agar dapat mengetahui tentang intelektual, emosi dan sosial para mahasiswanya. Sehingga dalam pelayanan akademik di kampus dapat terkelola dengan baik dan sesuai dengan permasalahan yang ada dan tampak di lapangan. Dan untuk pengelola Institusi STKIP PGRI Sumatera Barat dapat meningkatkan mutu pembelajaran di Institusi STKIP PGRI Sumatera Barat. 4. Peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya terkait tugas perkembangan dewasa awal, lebih lagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian tentang tugas perkembanga yang dilihat dari aspek sosial yang dirasa masih bisa diketahui penyebabnya. Mubin & Cahyadi. 2006. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Quantum Teaching Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Prayitno, Elida. 2006. Pskilogi Orang Dewasa. Padang: Angkasa Raya KEPUSTAKAAN Hurlock, B.Elizabet. 1998. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia