PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc
Perusahaan Kualitas Six Sigma Mengurangi Resiko Produk Gagal DMAIC
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dibuatlah perumusan masalah yang berhubungan dengan pengendalian mutu. Permasalahan yang yang akan dipecahkan adalah bagaimana menerapkan metode six sigma dengan konsep DMAIC pada pengendalian produk busi.
Pengambilan data dalam penelitian ini hanya dilakukan di PT Denso Indonesia. Pengambilan data hanya dilakukan pada bulan Agustus tahun 2014 dan diperbaharui pada bulan Juni tahun 2015. Produk yang digunakan dalam pengambilan data hanya pada pembuatan produk busi mobil kijang 2000cc. Pengolahan data hanya menggunakan metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC).
Mengidentifikasi jenis cacat pada produk busi mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia. Mengukur nilai sigma pada produksi busi mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia. Menentukan faktor penyebab terjadinya cacat pada produk busi tipe mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia. Memberikan usulan perbaikan untuk peningkatan kualitas mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia.
Standar Kualitas Hasil Produksi Busi Kepuasan Pelanggan Produk Baik Produk Cacat Analisis Produk Pengendalian Produk Dengan Metode Six Sigma (DMAIC) Define (Identifikasi karakteristik kualitas produk akhir (CTQ). Measure (Menghitung DPMO, Mengukur nilai sigma.) Analyze (Diagram Sebab Akibat.) Improve (Memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi menngunakan 5W1H.) Control (Mengontrol pelaksanaan proses sesuai dengan improvement.) Kualitas Produk Yang Berkualitas
Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Penelitian Observasi Lapangan Tinjauan Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data 1. Data Jumlah Produksi Busi Bulan Mei 2015 dan Juni 2015. A. Define 2. Data Karakteristik Kualitas dan Jumlah Cacat 1. Identifikasi Karakteristik 3. Data Hasil Wawancara. Kualitas Produk Akhir (CTQ). B. Measure 1. Menghitung Nilai DPMO. 2. Pengukuran Nilai Sigma. C. Analyze 1. Analisis Penyebab Masalah dengan Diagram Sebab Akibat. D. Improve 1. Membuat Usulan Perbaikan Menggunakan 5W1H. E. Control 1. Membuat Usulan Pengendalian.. Analisis Hasil Penelitian Usulan Perbaikan
Periode (Minggu) Jumlah Produksi Jumlah Produk Cacat Banyaknya CTQ Welding Melting Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Minggu ke-1 (Mei) 3.283 17 4 4 6 4 3 Minggu ke-2 (Mei) 3.306 18 4 6 4 3 5 Minggu ke-3 (Mei) 3.311 24 4 9 6 5 4 Minggu ke-4 (Mei) 3.300 13 4 5 3 2 3 Jumlah Bulan Mei 2015 13.200 72 4 24 19 14 15 Minggu ke-1 (Juni) 3.692 17 4 3 4 5 5 Minggu ke-2 (Juni) 3.685 12 4 3 3 4 2 Minggu ke-3 (Juni) 3.648 14 4 6 3 3 2 Minggu ke-4 (Juni) 3.675 15 4 4 5 3 3 Jumlah Bulan Juni 2015 14.700 58 4 16 15 15 12 Total Bulan Mei-Juni 2015 27.900 130 4 40 34 29 27
CTQ Produk Busi: Konsumen menginginkan bagian housing pada busi mulus tanpa goresan. Konsumen menginginkan hasil las pada sambungan earth electrode tersambung dengan kuat. Konsumen menginginkan ulir yang ada pada housing tidak tumpul sehingga pada saat dimasukan kedalam ruang busi pada kendaraan dapat terpasang dengan kuat. Konsumen menginginkan marking pada busi jelas dan tebal sehingga dapat mengetahui kode yang terdapat pada busi.berikut ini merupakan tabel 4.2 data pengukuran produk cacat pada produksi busibulan Mei 2015-Juni 2015.
Periode (Minggu) Jumlah Produksi Jumlah Produk Cacat Banyaknya CTQ Welding Melting Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Minggu ke-1 (Mei) 3.283 17 4 4 6 4 3 Minggu ke-2 (Mei) 3.306 18 4 6 4 3 5 Minggu ke-3 (Mei) 3.311 24 4 9 6 5 4 Minggu ke-4 (Mei) 3.300 13 4 5 3 2 3 Jumlah Bulan Mei 2015 13.200 72 4 24 19 14 15 Minggu ke-1 (Juni) 3.692 17 4 3 4 5 5 Minggu ke-2 (Juni) 3.685 12 4 3 3 4 2 Minggu ke-3 (Juni) 3.648 14 4 6 3 3 2 Minggu ke-4 (Juni) 3.675 15 4 4 5 3 3 Jumlah Bulan Juni 2015 14.700 58 4 16 15 15 12 Total Bulan Mei-Juni 2015 27.900 130 4 40 34 29 27
Tabel 4.3 Data Pengukuran Produk Cacat Produksi Busi Periode (Minggu) Jumlah Produksi Jumlah Produk Cacat Banyaknya CTQ Welding Melting Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Minggu ke-1 (Mei) 3.283 17 4 4 6 4 3 Minggu ke-2 (Mei) 3.306 18 4 6 4 3 5 Minggu ke-3 (Mei) 3.311 24 4 9 6 5 4 Minggu ke-4 (Mei) 3.300 13 4 5 3 2 3 Jumlah Bulan Mei 2015 13.200 72 4 24 19 14 15 Minggu ke-1 (Juni) 3.692 17 4 3 4 5 5 Minggu ke-2 (Juni) 3.685 12 4 3 3 4 2 Minggu ke-3 (Juni) 3.648 14 4 6 3 3 2 Minggu ke-4 (Juni) 3.675 15 4 4 5 3 3 Jumlah Bulan Juni 2015 14.700 58 4 16 15 15 12 Total Bulan Mei-Juni 2015 27.900 130 4 40 34 29 27
Contoh Perhitungan Total Oppurtunities (TOP) = U OP = 3283 4 = 13132 Defect Per Oppurtunities (DPO) = D/TOP = 17/13132 = 0,001294 DPMO = DPO 1000000 = 0,001294 1000000 = 1.294 Konversi DPMO ke Nilai Sigma Berdasarkan Konsep Motorola Nilai Sigma DPMO 4,46 1.538 4,47 1.489 4,48 1.441 4,49 1.395 4,50 1.350 4,51 1.306 4,52 1.264 4,53 1.223 4,54 1.183 4,55 1.144 4,56 1.107 Nilai sigma dari 1.294 adalah 4,51.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai Sigma Periode Mei 2015-Juni 2015 Periode (Minggu) Jumlah Jumlah CTQ Produksi Produk (OP) (U) Cacat (D) TOP DPO DPMO SIGMA Minggu ke-1 (Mei) 3.283 17 4 13.132 0,001294 1.294 4,51 Minggu ke-2 (Mei) 3.306 18 4 13.224 0,001361 1.361 4,49 Minggu ke-3 (Mei) 3.311 24 4 13.244 0,001812 1.812 4,4 Minggu ke-4 (Mei) 3.300 13 4 13.200 0,0009848 984 4,59 Jumlah 13.200 72 4 52.800 0,001363 1.363 4,49 Minggu ke-1 (Juni) 3.692 17 4 14.768 0,001151 1.151 4,54 Minggu ke-2 (Juni) 3.685 12 4 14.740 0,0008141 814 4,65 Minggu ke-3 (Juni) 3.648 14 4 14.592 0,0009594 959 4,6 Minggu ke-4 (Juni) 3.675 15 4 14.700 0,00102 1.020 4,58 Jumlah 14.700 58 4 58.800 0,000986 986 4,59
PERTANYAAN 1. Ada berapa cacat yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk busi? 2. Jenis cacat apa yang paling sering ditemukan? 3. Setelah cacat welding melting, jenis cacat apa lagi yang paling sering ditemukan? 4. Setelah cacat housing scratch, jenis cacat apa lagi yang sering ditemukan? 5. Setelah cacat body marking, jenis cacat apa lagi yang paling sering ditemukan? 6. Faktor apa saja yang mempengaruhi cacat welding melting? 7. Faktor apa yang mempengaruhi cacat housing scratch? 8. Faktor apa yang mempengaruhi cacat body marking? 9. Faktor apa yang mempengaruhi cacat thread tumpul? Tabel 4.6 Hasil Wawancara Faktor Dominan SUMBER SUPERVISOR LEADER OPERATOR 4 jenis 4 jenis 4 jenis Cacat Welding Melting Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Manusia, Mesin Welding Melting Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Manusia, Mesin a. Welding Melting b. Housing Scratch Body Marking Body Marking Thread Tumpul Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Manusia, Mesin Manusia, Mesin Manusia, Mesin
Tabel 4.7 Frekuensi Hasil Wawancara Faktor Dominan Pertanyaan Ke- Jawaban Frekuensi 1. 4 Jenis Cacat 3 2. Welding Melting 3 Housing Scratch 1 3. Housing Scratch 2 Body Marking 1 4. Body Marking 3 5. Thread Tumpul 3 6. Manusia dan Mesin 2 Mesin 1 7. Mesin 3 8. Mesin 3 9. Manusia dan Mesin 3
Fishbone Faktor Dominan Kecacatan Welding Melting Pada Produk Busi Manusia Welding Melting Mesin
Pertanyaan Tabel 4.8 Hasil Wawancara Faktor Penunjang Sumber Supervisor Leader Operator Masalah apa saja yang ditemukan pada kecacatan welding melting pada produk busi? 1. Operator kurang teliti 2. Mesin rusak 3. Seting mesin bermasalah 1. Operator kurang teliti 2. Mesin rusak 3. Seting mesin bermasalah 1. Operator kurang teliti 2. Mesin rusak 3. Seting mesin bermasalah Mengapa operator kurang teliti Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat 1. Kelelahan 2. Kerja lembur 3. Target produksi tinggi 4. Permintaan meningkat Apa yang menyebabkan mesin rusak Kapasitas pemakaian berlebihan Kapasitas pemakaian berlebihan Kapasitas pemakaian berlebihan Mengapa kapasitas pemakaian mesin berlebihan 1. Kerja lembur 2. Target produksi tinggi 3. Permintaan meningkat 1. Kerja lembur 2. Target produksi tinggi 3. Permintaan meningkat 1. Kerja lembur 2. Target produksi tinggi 3. Permintaan meningkat Apa yang menyebabkan setting mesin bermasalah Penundaan maintanance Penundaan maintanance Penundaan maintanance Mengapa terjadi penundaan maintanance 1. Tool belum tersedia 2. Produksi meningkat 1. Tool belum tersedia 2. Produksi meningkat 1. Tool belum tersedia 2. Produksi meningkat
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Faktor Penunjang (Lanjutan) Mengapa tool belum tersedia 1. Harus diimpor dari jepang 2. Tool hanya tersedia di denso jepang 1. Harus diimpor dari jepang 2. Tool hanya tersedia di denso jepang 1. Harus diimpor dari jepang 2. Tool hanya tersedia di denso jepang Mengapa produksi meningkat Permintaan konsumen meningkat Permintaan konsumen meningkat Permintaan konsumen meningkat
Tabel 4.9 Frekuensi Hasil Wawancara Faktor Penunjang Pertanyaan Ke- Jawaban Frekuensi Operator kurang teliti 3 1. Mesin rusak 3 Seting mesin bermasalah 3 Kelelahan 3 2. Kerja lembur 3 Target produksi tinggi 3 Permintaan meningkat 3 3. Kapasitas pemakaian berlebihan 3 Kerja lembur 3 4. Target produksi tinggi 3 Permintaan meningkat 3 5. Penundaan maintenance 3 6. Tool belum tersedia 3 Produksi meningkat 3 7. Harus diimpor dari jepang 3 Tool hanya tersedia di jepang 3 8. Permintaan konsumen meningkat 3
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Manusia Welding Melting Why Operator Kurang Teliti Target Why Why Why Why Kerja Produksi Kelelahan Lembur Tinggi Permintaan Konsumen Meningkat Manusia (Tulang Primer) Tulang Sekunder Tulang Tersier Tulang Kuarter Tulang Penta Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin I Welding Melting Why Rusak Kapasitas Target Why Why Why Why Pemakaian Kerja Produksi Berlebihan Lembur Tinggi Permintaan Konsumen Meningkat Mesin (Tulang Primer) Tulang Sekunder Tulang Tersier Tulang Kuarter Tulang Penta Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin II Welding Melting Why Setting Mesin Bermasalah Why Penundaan Why Tool Belum Why Harus Why Maintenance Tersedia Dimpor Tool Hanya Tersedia di DNJP Mesin (Tulang Primer) Tulang Sekunder Tulang Tersier Tulang Kuarter Tulang Penta Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin III Welding Melting Why Setting Mesin Bermasalah Why Penundaan Why Produksi Why Maintenance Meningkat Permintaan Konsumen Meningkat Mesin (Tulang Primer) Tulang Sekunder Tulang Tersier Tulang Kuarter Tulang Penta
Diagram Sebab Akibat Kecacatan Dominan (Welding Melting) Manusia Operator Kurang Teliti Kelelahan Kerja Lembur Target Produksi Tinggi Permintaan Konsumen Meningkat Setting mesin bermasalah Welding Melting Tool Hanya Tersedia di Denso Jepang Harus Diimpor Tool Belum Tersedia Produksi Meningkat Permintaan Konsumen Meningkat Penundaan Maintenance Mesin Rusak Kapasitas Pemakaian Berlebihan Kerja Lembur Target Produksi Tinggi Permintaan Konsumen Meningkat
Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi Faktor Penyebab 5W + 1H What (apa penanggulangannya): Memberikan pelatihan operator, leader melakukan Manusia Kurang teliti pengawasan berkala, pemberian olahraga ringan (pemanasan) sebelum bekerja Why (Alasan): Agar operator lebih semangat, mahir dan konsentrasi dalam bekerja sehingga kualitas produk terjaga Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Selama proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Group leader How (bagaiman caranya): Melakukan pelatihan secara berkala ( 1 bulan 2 kali edukasi), membuat jadwal olahraga ( + 10 menit), melakukan pengawasan berkala ( 1 hari 2 kali pengawasan) Control (Pengendalian) Melakukan pelatihan kepada operator secara berkala atau dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan agar operator lebih terlatih dan terampil. Melakukan penerapan jadwal olahraga selama + 10 menit sebelum bekerja agar pekerja atau operator lebih sehat sehingga konsentrasinya tetap stabil. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari agar dapat segera mengatasi apabila ada kondisi abnormal. What (apa penanggulangannya): Diperlukan pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti melakukan kalibrasi), peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi
Mesin sebelum bekerja agar pekerja atau operator lebih sehat sehingga konsentrasinya tetap stabil. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari agar dapat segera mengatasi apabila ada kondisi abnormal. Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi (Lanjutan) Setting Mesin Bermasalah What (apa penanggulangannya): Diperlukan pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti melakukan kalibrasi), peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi Why (Alasan): Agar tidak menghambat jalannya proses produksi sehingga menghindari terjadinya kecacatan. Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Sebelum proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan dan pembuatan jadwal perbaikan menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. Control (Pengendalian) Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan agar lebih cepat teratasi apabila ada kondisi yang abnormal. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan, dimana sebelumnya perbaikan mesin hanya dilakukan 1 sebulan sekali. Perihal ini dianjurkan agar mesin yang digunakan tetap dapat beroperasi secara normal walaupun dengan kapasitas kemampuan mesin lebih.
Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi (Lanjutan) Faktor Mesin Penyebab Rusak 5W + 1H What (apa penanggulangannya): Peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi, menambah persediaan komponen mesin yang sering bermasalah Why (Alasan): Agar proses produksi berjalan lancar sehingga target produksi dapat tercapai Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Sebelum proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pengecekkan dan perawatan mesin secara berkala dan menyeluruh, mengganti komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsungnya proses produksi. Control (Pengendalian) Melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap setiap mesin agar kondisi mesin dalam keadaan baik meskipun dioperasikan secara terus menerus dan dalam kondisi overtime. Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsung proses produksi jadi apabila diterapkan anjuran ini dapat meminimalisir permasalahan kualitas yang disebabkan oleh faktor mesin atau komponen dalam mesin yang rusak.
h Who (penanggung jawab): yang Group sering leader bermasalah How (bagaiman caranya): Mesin Setting Mesin Bermasalah Why (Alasan): Agar Melakukan prosespelatihan produksi secara berjalan berkala lancar ( 1sehingga bulan 2target kali edukasi), produksi membuat jadwal olahraga ( + 10 menit), melakukan dapat tercapai pengawasan berkala ( 1 hari 2 kali pengawasan) Where (lokasi): Control (Pengendalian) Lini Melakukan produksi pelatihan busi kepada operator secara berkala atau When dilakukan (waktu): pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan agar Sebelum operator lebih proses terlatih produksi dan terampil. berlangsung Who Melakukan (penanggung penerapan jawab): jadwal olahraga selama + 10 menit Operator, sebelum bekerja group agar leader, pekerja maintenance atau operator lebih sehat sehingga konsentrasinya tetap stabil. How (bagaiman caranya): Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan Pengecekkan berkala sebanyak dan 2 kali perawatan dalam sehari mesin agar secara dapat segera berkala dan menyeluruh, mengatasi apabila mengganti ada kondisi komponen abnormal. mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsungnya What (apa penanggulangannya): proses produksi. Control Diperlukan(Pengendalian) pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti Melakukan melakukan pemeriksaan kalibrasi), peningkatan dan perawatan perawatan terhadap berkala setiap mesin dan agar menyeluruh kondisi untuk mesin mesin dalam dan keadaan alat produksi baik meskipun dioperasikan Why (Alasan): secara terus menerus dan dalam kondisi overtime. Agar tidak menghambat jalannya proses produksi sehingga Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan menghindari terjadinya kecacatan. yang Where baru (lokasi): dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsung Lini produksi proses busi produksi jadi apabila diterapkan anjuran ini dapat When meminimalisir (waktu): permasalahan kualitas yang disebabkan oleh Sebelum faktor proses mesin produksi atau komponen berlangsung dalam mesin yang rusak. Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan dan pembuatan jadwal perbaikan menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. Control (Pengendalian) Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan agar lebih cepat teratasi apabila ada kondisi yang abnormal. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan, dimana sebelumnya perbaikan mesin hanya dilakukan 1 sebulan sekali. Perihal ini dianjurkan agar mesin yang digunakan tetap dapat beroperasi secara normal walaupun dengan kapasitas kemampuan mesin lebih.
1) Terdapat 4 jenis cacat yang mempengaruhi kualitas produk busi. Jenis cacat tersebut antara lain welding melting, housing scratch, body marking, dan thread tumpul. 2) Nilai sigma pada bulan Mei 2015 yaitu sebesar 4.51 pada minggu pertama, 4,49 pada minggu kedua, 4,40 pada minggu ketiga, 4,59 pada minggu keempat, dan nilai sigma keseluruhan pada bulan Mei 2015 sebesar 4,49. Nilai sigma pada bulan Juni 2015 yaitu sebesar 4.54 pada minggu pertama, 4,65 pada minggu kedua, 4,60 pada minggu ketiga, 4,58 pada minggu keempat, dan nilai sigma keseluruhan pada bulan Juni 2015 sebesar 4,59. 3) Berdasarkan uraian analisis diagram sebab akibat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk busi sehingga menghasilkan kecacatan. Faktor tersebut diantaranya yaitu faktor manusia dan mesin. 4) Usulan perbaikan untuk perusahaan kedepannya dalam mengendalikan kualitas dari produk busi. Adapun penjabarannya dibawah ini. a. Melakukan pelatihan kepada operator secara berkala atau dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan. b. Melakukan penerapan jadwal olahraga selama + 10 menit sebelum bekerja. c. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari. d. Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan. e. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. f. Melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap setiap mesin. g. Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar.
Saran merupakan masukan yang diberikan penulisan untuk perusahaan dan pembaca. Saran yang ditujukan untuk pembaca yang berminat untuk melakukan penelitian serupa sebaiknya pada data penelitian cacat diberikan periode cacat harian agar lebih terperinci serta jelas dan data sebaiknya lebih dari satu bulan agar hasil yang diperoleh lebih akurat.