ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT PADA PT. SWATAMA MEGA TEKNIK Nama : Harini Fajriah Sidik NPM : 23213925 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., M.M
Latar Belakang Setiap perusahaan besar atau kecil pasti memandang kedepan untuk dapat bertahan dan memajukan usahanya. Salah satu faktor untuk memajukan suatu bisnis perusahaan tergantung dari sistem akuntansi yang digunakannya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem akuntansi yang baik berdasarkan Sistem Pengendalian Internal.
Rumusan Masalah Bagaimana sistem akuntansi pembelian kredit yang digunakan pada PT. Swatama Mega Teknik? Bagaimana analisis sistem akuntansi pembelian kredit yang digunakan pada PT. Swatama Mega Teknik berdasarkan SPI (Sistem Pengendalian Internal)?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sistem akuntansi pembelian kredit pada PT. Swatama Mega Teknik Untuk menganalisis bagaimana sistem akuntansi pembelian kredit pada PT. Swatama Mega Teknik berdasarkan SPI
Bagan Alir Data (Flowchart) Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada PT. Swatama Mega Teknik Bagian Pembelian Mulai 2 Mengecek persediaan barang yang akan dipesan Menghubungi pemasok untuk melakukan pembelian via Telepon Memeriksa & Negosiasi harga & jatuh tempo pembayaran Tidak Sesuai Sesuai Transaksi dihentikan Membuat PO sebanyak 3 lembar A 4 PO 1 PO 2 Pemasok N 1 PO (Purchase Order) LPB (Laporan Penerimaan ) (Faktur )
Bagian Penerimaan 1 Pemasok SP Mencocokkan,, SP & Tidak Cocok Cocok SP Mengecek kualitas barang Bg. Pembelian Membuat LPB sebanyak 2 lembar Pemasok SP N 2 3 PO (Purchase Order) (Faktur ) SP (Surat Pengantar) LPB (Laporan Penerimaan )
Bagian Akuntansi 3 4 Mencocokkan & Tidak Cocok Cocok Membuat BKK sebanyak 2 lembar Bg. Pembelian Bg. Penerimaan Membuat LPK & Jurnal Jurnal BKK 1 BKK 2 LPK Kartu Persedi aan Pimpinan Kartu Utang T Selesai LPB (Laporan Penerimaan ) (Faktur ) BKK (Bukti Kas Keluar) LPK (Laporan Pembelian Kredit)
Bagan Alir Data (Flowchart) Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada PT. Swatama Mega Teknik Setelah SPI Bagian Gudang (Setelah SPI) Mulai 3 Memeriksa stok persediaan barang di gudang Mencatat barang yang habis Mencocokkan dengan barang Tidak Cocok Membuat SPP sebanyak 2 lembar Cocok Memasukkan barang ke dalam gudang Bg. Penerimaan SPP 1 SPP 2 1 N Kartu Gudang SPP (Surat Permintaan Pembelian) LPB (Laporan Penerimaan ) N
Bagian Pembelian (Setelah SPI) 1 4 SPP 1 Menghubungi pemasok untuk melakukan pembelian Meminta DHB via Telepon via Fax Memeriksa & Negosiasi harga & jatuh tempo pembayaran Tidak Sesuai Sesuai Transaksi dihentikan A 6 Membuat PO sebanyak 3 lembar PO 1 PO 2 SPP 1 DHB Pemasok 2 N PO (Purchase Order) SPP (Surat Permintaan Pembelian) DHB (Daftar Harga ) LPB (Laporan Penerimaan ) (Faktur )
Bagian Penerimaan (Setelah SPI) 2 Pemasok SP Mencocokkan,, SP & Tidak Cocok Cocok SP Mengecek kualitas barang Bg. Pembelian Membuat LPB sebanyak 3 lembar Pemasok LPB 3 SP 3 5 4 N LPB (Laporan Penerimaan ) (Faktur ) SP (Surat Pengantar) PO (Purchase Order)
Bagian Akuntansi (Setelah SPI) 5 6 LPB 3 Mencocokkan LPB 3 & Tidak Cocok Cocok LPB 3 Membuat BKK sebanyak 2 lembar Bg. Pembelian Bg. Penerimaan Membuat LPK & Jurnal Jurnal BKK 1 BKK 2 LPB 3 LPK Kartu Persedi aan Pimpinan Kartu Utang T Selesai BKK (Bukti Kas Keluar) LPB (Laporan Penerimaan ) (Faktur ) LPK (Laporan Pembelian Kredit)
Kesimpulan Sistem akuntansi pembelian kredit yang digunakan oleh PT. Swatama Mega Teknik berjalan melalui tiga bagian, diantaranya bagian pembelian, bagian penerimaan barang dan bagian akuntansi. Berdasarkan Sistem Pengendalian Internal maka sistem yang berjalan pada PT. Swatama Mega Teknik belum mengikuti Sistem Pengendalian Internal. Hal tersebut terlihat pada fungsi atau tugas yang dirangkap oleh beberapa bagian, diantaranya bagian pembelian merangkap tugas bagian gudang dan bagian penerimaan barang merangkap tugas bagian gudang.
Saran Untuk menghindari satu fungsi mengerjakan dua fungsi, perlu adanya pemisahan antara fungsi pembelian dengan fungsi gudang dan fungsi penerimaan barang dengan fungsi gudang. Karena belum ada bagian yang menjalankan fungsi gudang, maka perlu adanya penambahan bagian gudang pada sistem akuntansi pembelian kredit yang menjalankan fungsi gudang.