BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu


Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan


ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengertian manajemen secara umum

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT TUGAS AKHIR

BAB II PROSES BISNIS

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

PT. PRATAMA SAVINDO OETAMA COST CONSULTANT / QUANTITY SURVEYOR

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri #6 & 7 MANAJEMEN PROYEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek yang dilakukan untuk mengerjakan Perencanaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing pada Hotel yang berlokasi di Jl. Malioboro Yogyakarta, Indonesia. Proyek Hotel ini dikerjakan oleh PT. Malmass Mitra Teknik yang didirikan oleh Bapak Ir. Rusdi Malin, Bapak Ir. Mas ud Dohim dan Bapak Soeryadi tahun 1992 dengan Akte Notaris Ny. Yetty Taher, SH No : 59 di Jakarta pada tanggal 20 Juli 1992 serta disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tahun 1994 No. RI. 02-9258 HT.01.01 dan Akte Perubahan, Akte Notaris Ny. Khairina, S.H No : 29 di Jakarta pada tanggal 13 November 2013 serta disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 13 Januari 2014 No. AHU-0003085.AH.01.09. PT. Malmass Mitra Teknik sendiri berlokasi di Jl. Rawajati Barat II No. 33, Kalibata Jakarta selatan 12750, dimana perusahaan ini mempunyai tujuan menjadi pemimpin utama dalam industri jasa konsultan teknik dengan terus mengoptimalkan kepuasan klien kami, rekanan, dan karyawan. Untuk menjadi penyedia nasional dan global jasa perencanaan, rekayasa, manajemen dan teknologi yang terkemuka. 53

54 B. Work Breakdown Structure (WBS) dari Pekerjaan Perancangan sistem MEP Whiz Hotel Yogyakarta Berikut ini penjelasan alur pekerjaan yang dilakukan PT. Malmass Mitra Teknik pada Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, sebagai berikut : 1. Kontrak Kerja Pekerjaan perencanaan MEP diberikan oleh PT. Tugu Perkasa dengan diterbitkan Surat Perjanjian Kerja No:002/SPK/TP/VI/2013. 2. Struktur Organisasi Kerja Membuat dan menentukan staf-staf yang terlibat dalam pekerjaan proyek. 3. Master Schedule Design Membuat jadwal pekerjaan dari awal sampai dengan selesai proyek. 4. Konsep Design a. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan gambaran situasi lapangan. b. Menentukan atau memilih alternatif sistem M&E yang sesuai dan ekonomis. c. Membuat engineering calculation. d. Memberikan informasi dan koordinasi kepada konsultan lainnya mengenai kebutuhan ruangan M&E. e. Membuat estimasi biaya konstruksi (Quantity Surveyor).

55 5. Outline Spec Dokumen yang berisikan referensi dari bahan material yang akan digunakan pada proyek tersebut.. Engineering Calculation 7. Design Review Record Hal umum yang dimaksudkan adalah menyangkut kepada masalah peraturan-peraturan tata bangunan yang berlaku dan harus diikuti dalam melakukan perencanaan dan perancangan dari setiap sub-sistem instalasi MEP bangunan yang disebut, antara lain : a. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 29/PRT/M/200, tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. b. Peraturan Daerah (PERDA). c. Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran. d. Persyaratan Umum Instalasi Listrik, SNI : 0255 tahun 2011 (PUILtahun 2011). e. Peraturan terkait yang dikeluarkan oleh pihak Departemen Tenaga Kerja. 8. Design Development a. Menyiapkan dasar perencanaan dan engineering calculation. b. Memfinalkan kebutuhan ruangan instalasi dan M&E equipment. c. Mengembangkan basic design atau pra rancangan. d. Menyiapkan gambar dan desain kriteria untuk keperluan izin. e. Pengembangan Spesifikasi Teknis.

5 f. Pengembangan Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor). 9. Design Verifikasi Record Dokumen yang dibuat untuk mengetahui hasil pekerjaan yang telah disetujui. 10. Dokumen Tender a. Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut detilnya untuk keperluan tender. b. Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender c. Bill Of Quantity & RAB (Quantity Surveyor). 11. Berita Acara Tender Dokumen yang dibuat untuk mengetahui hasil pekerjaan pada setiap progress yang dibuat dan digunakan untuk lampiran pengajuan tagihan. 12. Laporan Progress Proyek Dokumen yang dibuat untuk mengetahui progress pekerjaan yang telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditentukan. 13. Design of Construction a. Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut detilnya untuk keperluan tender. b. Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan: Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan gambar tender c. Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor).

57 14. Job Sheet Drawing Pemberian tugas kepada drafter untuk menyelesaikan desain gambar dari setiap divisi. 15. Laporan Kontrol Pembuatan Drawing Laporan dibuat untuk mengetahui setiap pekerjaan selesai sesuai dengan jadwalnya. 1. Jadwal Delivery Design Laporan mengenai jadwal pengiriman dokumen yang telah diselesaikan. 17. Surat Jalan Pengiriman Dokumen Bukti laporan pengiriman dokumen ke pihak owner. 18. Log Control Tindakan Perbaikan Laporan yang dibuat untuk mengkontrol hasil perbaikan akan pekerjaan yang direvisi. 19. Laporan Tindakan Perbaikan Laporan yang dibuat untuk mengetahui penyelesaian pekerjaan yang direvisi. 20. Check Sheet Hasil Pengawasan Formulir yang dibuat untuk mengetahui hasil semua pekerjaan yang telah diserahkan. 21. Perencanaan Survey Kepuasan Client Formulir yang dibuat untuk mengetahui akan kepuasan Client.

58 22. Questioner Kepuasan Client Questioner yang dibuat untuk mengetahui kepuasan Client atas pekerjaan yang telah dilakukan. 23. Laporan Hasil Survey Dokumen yang dibuat dari hasil survey mengenai kepuasan pelanggan. 24. Form Seleksi Sub Konsultan Membuat fomulir untuk penentuan sub konsultan yang akan dipilih. 25. Daftar Sub Konsultan Terpilih Dokumen yang dibuat untuk menyantumkan nama sub konsultan yang terpilih dari hasil seleksi. 2. Laporan Evaluasi Sub Konsultan Dokumen hasil evaluasi yang dibuat oleh sub konsultan. Tahapan-Tahapan dalam Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta adalah : 1. Tahap Conceptual dan Schematic Design a. Surat Perintah Kerja. b. Melakukan survey untuk mendapatkan gambaran situasi lapangan. c. Menentukan atau memilih alternatif sistem M&E yang sesuai dan ekonomis. d. Membuat engineering calculation.

59 e. Memberikan informasi dan koordinasi kepada konsultan lainnya untuk kebutuhan ruangan M&E. f. Membuat outline spesifikasi teknis. 2. Tahap Design Development a. Menyiapkan dasar perencanaan dan engineering calculation. b. Menetapkan kebutuhan ruangan instalasi dan M&E equipment. c. Mengembangkan basic design atau pra rancangan. d. Menyiapkan gambar dan desain kriteria untuk keperluan ijin. e. Pengembangan Spesifikasi Teknis. f. Pengembangan Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor). 3. Tahap Dokumen Tender a. Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut kelengkapan keperluan tender. b. Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender c. Bill Of Quantity & RAB (Quantity Surveyor). 4. Tahap Tendering dan Evaluasi Tender a. Menghadiri rapat aanwijzing, presentasi dan klarifikasi tender. b. Membantu pelaksanaan evaluasi teknis atas penawaran yang masuk c. Membantu merekomendasikan mengenai calon pemenang tender. 5. Tahap Dokumen Konstruksi

0 a. Menyiapkan gambar M & E berikut kelengkapannya untuk keperluan tender. b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender c. Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor).. Tahap Pengawasan Berkala a. Melakukan inspeksi secara periodik b. Memberikan penjelasan tambahan mengenai design, bila diperlukan. c. Melakukan pengawasan berkala. C. Waktu Kritis dari Pekerjaan Perancangan sistem MEP Whiz Hotel Yogyakarta 1. Jaringan Kerja Dengan Metode CPM Sebelum membuat sebuah jaringan kerja, maka perlu diketahui dahulu ketergantungan setiap item pekerjaan pada proyek. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus dikerjakan dahulu sebelum pekerjaan lain dikerjakan atau pekerjaan mana yang dapat dikerjakan bersamaan. Maka dari data time schedule proyek yang telah didapat diketahui logika ketergantungan seperti pada table dibawah ini.

1 Tabel 4.1 Tabel Logika Ketergantungan ITEM PEKERJAAN SIMBOL KETERGANTUNGAN Tahap Conceptual dan Schematic Design DURASI (Hari) Persetujuan Kontrak / SPK A - 2 Melakukan Survey Lapangan untuk mendapatkan Gambar Situasi Lapangan B A 5 Melakukan atau memilih alternatif sistem M&E yang sesuai dan ekonomis C A 4 Membuat Engineering calculation D A 3 Memberikan Informasi dan koordinasi kepada konsultan lainnya untuk kebutuhan ruang M&E E B 3 Membuat outline spesifikasi teknis F C 5 Tahap Design Develpoment Menyiapkan dasar perencanaan dan engineering calculation G D 3 Menetapkan kebutuhan ruangan instalasi dan M&E equipment H E 4 Mengembangkan basic design atau pra rancangan I F 3 Menyiapkan gambar dan desain kriteria untuk keperluan ijin J G 4 Pengembangan Spesifikasi Teknis K G 20 Pengembangan Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor). L I, H 3 Tahap Dokumen Tender Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut kelengkapan keperluan tender M H 4 Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender N J 3 Bill Of Quantity & RAB (Quantity Surveyor). O K, N 2 Tahap Tendering dan Evaluasi Tender Menghadiri rapat aanwijzing, presentasi dan klarifikasi tender P N 4 Membantu pelaksanaan evaluasi teknis atas penawaran yang masuk Q M 4 Membantu merekomendasikan mengenai calon pemenang tender R Q 3 Tahap Dokumen Konstruksi Menyiapkan gambar M & E berikut kelengkapannya untuk keperluan tender S P 2 Menyiapkan dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender T R 3 Tahap Pengawasan Berkala Melakukan inspeksi secara periodik U S 5 Memberikan penjelasan tambahan mengenai design, bila diperlukan V T 8 Melakukan pengawasan berkala W U, V 5 Sumber : Data diolah

2 Gambar 4.1 Diagram Jaringan Kerja Dengan Metode CPM Sumber : Data diolah

3 Adapun bentuk jaringan kerja yang dibuat dengan metode CPM adalah seperti gambar diatas. Dengan jalur kritis berada pada kegiatan A-B-E-H-M-Q-R-T-V. Dapat diselesaikan dalam jangka waktu 41 Hari. 2. Jaringan Kerja Dengan Metode PERT Penjadwalan proyek dengan metode PERT, dimulai dengan mengestimasi waktu penyelesaian setiap item kegiatan proyek kedalam 3 jenis estimasi waktu yaitu waktu optimis (a), waktu yang paling mungkin (m), dan waktu pesimis (b). Dimana estimasi ini didapat dari hasil wawancara dari responden yang memiliki pengalaman dalam pengerjaan proyek. Adapun hasil analisa keseluruhan proyek untuk estimasi durasi optimis (a), durasi paling memungkinkan (m) dan durasi pesimis (b) dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.2 Perencanaan Kegiatan Proyek Whiz Hotel Yogya No Kegiatan Kode Aktivitas Aktivitas yang mendahului I Tahap Conceptual dan Schematic Design. A Surat Perintah Kerja A - B Melakukan survey untuk mendapatkan gambaran situasi lapangan B A C Menentukan atau memilih alternatif sistem M & E yang sesuai dan ekonomis C A D Membuat engineering calculation D A E Memberikan informasi dan koordinasi kepada konsultan lainnya untuk kebutuhan ruangan M&E E B F Membuat outline spesifikasi teknis. F C 2 Tahap Design Development A Menyiapkan dasar perencanaan dan engineering G D

4 calculation B Menetapkan kebutuhan ruangan instalasi dan M&E equipment H E C Mengembangkan basic design atau pra rancangan I F D Menyiapkan gambar dan desain kriteria untuk keperluan ijin J G E Pengembangan Spesifikasi Teknik K G F Pengembangan Bill Of Quantity dan RAB (Quantity Surveyor). L I, H 3 Tahap Dokumen Tender A Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut kelengkapan keperluan tender. M H B Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender N J C Bill Of Quantity & RAB (Quantity Surveyor) O K, N 4 Tahap Tendering dan Evaluasi Tender A Menghadiri rapat aanwijzing, presentasi dan klarifikasi tender P N B Membantu pelaksanaan evaluasi teknis atas penawaran yang masuk Q M C Membantu merekomendasikan mengenai calon pemenang tender R Q 5 Tahap Dokumen Konstruksi A Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut kelengkapannya untuk keperluan tender. S P Menyiapkan dokumen pelaksanaan : B Persyaratan Umum, PersyaratanTeknis dan gambar tender T R Tahap Pengawasan Berkala A Melakukan inspeksi secara periodik U S B Memberikan penjelasan tambahan mengenai design, bila diperlukan. V T C Melakukan pengawasan berkala W U, V Sumber : Data diolah

5 Tabel 4.3 Tabel Waktu yang diharapkan (ET) Aktifitas Kegiatan Aktifitas yang mendahului (a) (b) Optimis(a) Realitis (m) Pesimis (b) ET A - 1 2 1 2 3 2 B A 2 3 3 5 5 5 C A 2 4 4 4 5 4 D A 2 5 3 3 4 3 E B 3 3 3 3 3 F C 4 7 2 5 5 G D 5 8 3 3 4 3 H E 10 4 4 5 4 I F 7 9 3 3 4 3 J G 8 11 4 4 4 4 K G 8 12 14 20 21 19 L I, H 9 10 3 3 4 3 M H 10 14 4 4 4 4 N J 11 13 2 3 4 3 O K, N 12 13 2 2 3 2 P N 13 1 4 4 4 4 Q M 14 15 4 4 4 4 R Q 15 17 3 3 3 3 S P 1 18 2 2 3 2 T R 17 19 2 3 4 3 U S 18 20 5 5 5 V T 19 21 8 8 9 8 W U, V 20 21 5 5 5 Sumber : Data diolah Cara menghitung ET adalah sebagai berikut : ET = a + 4m + b

1 + 4(2) + 3 ET, A = = 2 3 + 4(5) + 5 ET, B = = 5 4 + 4(4) +5 ET, C = = 4 3 + 4(3) +4 ET, D = = 3 3 + 4(3) + 3 ET, E = = 3 2 + 4(5) + ET, F = = 5 3 + 4(3) + 4 ET, G = = 3 4 + 4(4) + 5 ET, H = = 4 3 + 4(3) + 4 ET, I = = 3 4 + 4(4) + 4 ET, J = = 4

7 14 + 4(20) +21 ET, K = = 19 3 + 4(3) + 4 ET, L = = 3 4 + 4(4) + 4 ET, M = = 4 2 + 4(3) + 4 ET, N = = 3 2 + 4(2) + 3 ET, O = = 2 4 + 4(4) + 4 ET, P = = 4 4 + 4(4) + 4 ET, Q = = 4 3 + 4(3) + 3 ET, R = = 3 2 + 4(2) + 3 ET, S = = 2 2 + 4(3) + 4 ET, T = = 3 5 + 4(5) + ET, U = = 5

8 8 + 4(8) + 9 ET, V = = 8 5 + 4(5) + ET, W = = 5 Dengan menggunakan nilai ET ( durasi waktu yang diharapkan ) maka dibuatlah sebuah diagram jaringan kerja proyek, sebagai berikut :

9 Gambar 4.2 Diagram Jaringan Kerja Dengan Metode PERT Sumber : Data diolah

70 Dari hasil analisa penjadwalan dengan metode PERT dengan nilai ET sebagai durasi yang digunakan dalam perhitungan, maka diketahui penyelesaian proyek (ET) selama 41 hari dan diperoleh jalur kritis pada diagram jaringan kerja pada kegiatan A-B-E-H-M-Q-R-T-V. Berdasarkan lintasan kritis yang telah didapat pada perhitungan, kemudian tentukan nilai deviasi standard dan varians pada proyek secara keseluruhan. Nilai deviasi standard dapat dicari dengan rumus : Dan nilai varians kegiatan dapat dicari dengan rumus : Maka kedua variable ini dapat dilihat dalam bentuk tabel.

71 Tabel 4.4 Nilai Standard Deviasi dan Varians Kegiatn pada metode PERT ITEM PEKERJAAN SIMBOL (a) hari (b) hari S V(te) Persetujuan Kontrak / SPK A 1 3 0,3 0,09 Melakukan Survey Lapangan untuk mendapatkan Gambar Situasi Lapangan B 3 5 0,3 0,09 Memberikan Informasi dan koordinasi kepada konsultan lainnya untuk kebutuhan ruang M&E E 3 3 0,0 0,00 Menetapkan kebutuhan ruangan instalasi dan M&E equipment H 4 5 0,2 0,04 Menyiapkan gambar-gambar M&E berikut kelengkapan keperluan tender M 4 4 0,0 0,00 Membantu pelaksanaan evaluasi teknis atas penawaran yang masuk Q 4 4 0,0 0,00 Membantu merekomendasikan mengenai calon pemenang tender R 3 3 0,0 0,00 Menyiapkan dokumen pelaksanaan : Persyaratan Umum, Persyaratan Teknis dan Gambar Tender T 2 4 0,3 0,09 Memberikan penjelasan tambahan mengenai design, bila diperlukan V 8 9 0,2 0,04 Σ V(te) 0,35 Standar deviasi 1,3 Sumber : Data diolah Dari tabel diatas dapat diketahui nilai total varians Σ V(te) = 0,35, dan standar deviasi = 1,3, Dari sifat kurva distribusi normal dimana 8,2 % area berada dalam interval (TE - 3S) dan (TE + 3S) maka besar rentang 3S adalah 3 x 1,3 = 3,9. Maka kurun waktu penyelesaian proyek adalah 41 ± 3,9 hari. Perkiraan penyelesaian proyek paling cepat adalah 41 3,9 = 37,1 hari ~ 38 hari. Dan perkiraan penyelesaian proyek paling lambat adalah 41 + 3,9 = 44,9 hari ~ 45 hari. Jika dalam hal ini target yang ingin dicapai adalah kurun waktu yang paling cepat, maka nilai T(d) = 38 hari.

72 Kemungkinan/ketidakpastian mencapai target jadwal pada metode PERT dinyatakan dengan z. Z = -2,31 Dengan menggunakan tabel distribusi normal komulatif (Tabel Z) (lampiran 1) dengan harga z = - 2,31 maka diperoleh hasil 0,0104, ini kemungkinan proyek untuk selesai dalam jangka waktu 38 hari hanya sekitar 1,04%. Untuk analisis selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : No Target Penyelesaian (hari) Tabel 4.5 Target dan Kemungkinan Penyelesaian Proyek Deviasi Z Distribusi Normal Komulatif Probabilitas/Kemungkinan Proyek Dapat Selesai 100% 1 38-2,31 0,0104 1,04% 2 39-1,54 0,018,18% 3 40-0,77 0,220 22,0% 4 41 0 0,5000 50,00% 5 42 0,77 0,7794 77,94% 43 1,54 0,9382 93,82% 7 44 2,31 0,989 98,9% 8 45 3,08 0,9990 99,90% Sumber : Data diolah Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa 1. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 38 hari adalah 1,04%. 2. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 41 hari adalah 50,00%. 3. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 45 hari adalah 99.90 %.

73 D. Percepatan waktu yang didapat dari Pekerjaan Perancangan sistem MEP Whiz Hotel Yogyakarta Dengan menggunakan metode CPM Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta dapat selesai dalam jangka waktu 41 hari, dan lintasan kritis terletak pada kegiatan A-B-E-H-M-Q-R-T-V. Dengan menggunakan metode PERT, Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta paling cepat dapat diselesaikan selama 38 hari dengan kemungkinan 1,04 %, paling lambat dapat diselesaikan selama 45 hari dengan kemungkinan 99,90 %, paling mungkin diselesaikan selama 41 hari dengan kemungkinan 50,00%. E. Efisiensi yang dicapai dari Pekerjaan Perancangan sistem MEP Whiz Hotel Yogyakarta Dari hasil penentuan jalur kritis dengan metode CPM (Tabel 4.1) dan gambar diagram network (Gambar 4.1) serta dengan menggunakan metode PERT (Tabel 4.3) dan gambar diagram network (Gambar 4.2) serta hasil hitungan standar deviasi dari masing-masing variance (TE), maka Target dan kemungkinan penyelesaian proyek (Tabel 4.5) Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta secara keseluruhan dalam waktu 41 hari dengan kemungkinan dapat diselesaikan sebesar 50,00%, dengan Rencana Operasi Pelaksanaan Tugas (ROPT) (Lampiran 2) Sebesar Rp. 154.00.000,- dari nilai Proyek Perencanaan ini sebesar Rp. 190.000.000,-.

74 Apabila Proyek Perencanaan ini dapat dipercepat menjadi 38 hari (selisih 3 hari) dengan dengan kemungkinan dapat diselesaikan sebesar 1,04%, maka biaya yang dapat dihemat dari Rencana Operasi Pelaksanaan Tugas (ROPT) Sebesar Rp. 9.100.000,- (lampiran 3) atau besarnya ROPT Total adalah Rp. 145.500.000,- (Rp. 154.00.000,- dikurangi Rp. 9.100.000,-).