Manajemen Kinerja dan Kompensasi

dokumen-dokumen yang mirip
Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain.

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

2 SKS. Manajemen Umum. dapat ditemui di : Slide 1 of 35

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

Taryana Suryana. M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

1. Pendahuluan 2. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian Mutu

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Human Resources Management (HRM)

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

Hensi Margaretta, MBA.

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

Definisi Taufiqur Rachman 1

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

14FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

KINERJA, PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN PERFORMANCE KERJA, DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KINERJA

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

Transkripsi:

Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 1 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja

Mengulas Kuliah Terdahulu

Fungsi Manajemen Kinerja Fungsi Manajemen Kinerja Sebagai Proses Yang Terintegrasi 1. Manajemen Kinerja 2. Meningkatkan Kinerja Individu dan Kinerja Organisasi 3. Manajemen Reward 4. Meningkatkan Efektivitas Manajerial 5. Mengembangkan Kemampuan dan Kompetensi Masing-masing fungsi tersebut saling terintegrasi dan saling mendukung yang sangat berguna bagi individu dan organisasi. Wibowo (2014:32)

Fungsi Manajemen Kinerja PERFORMANCE MANAGEMENT IMPROVING INDIVIDUAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE REWARD MANAGEMENT DEVELOPING SKILLS AND COMPETENCIES IMPROVING MANAGERIAL EFFECTIVENESS Performance Management as an Integrating Force

Kerugian Dampak Dari Implementasi Sistim Manajemen Kinerja Yang Buruk Apa yang terjadi jika sistim manajemen kinerja tidak sesuai dengan harapan organisasi? ada beberapa konsekuensi atau dampak jika kita menerapkan sistim manajemen kinerja yang tidak berkualitas (low-quality and poorly implemented system) sebagai berikut : 1. Increased turnover (Karyawan yang keluar meningkat). 2. Use of misleading information (Penggunaan informasi yang menyesatkan). 3. Lowered self-esteem (harga diri rendah). 4. Wasted time and money (waktu danuang yang terbuang). 5. Damaged relationships (hubungan menjadi kurang baik). 6. Decreased motivation to perform. (menurunnya motivasi) 7. Employee burnout and job dissatisfaction (ketidakpuasan kerja). Herma Aguinis (2013: 8-9)

Proses Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja mencakup Suatu Proses pelaksanaan kinerja tentang bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen Kinerja diawali dengan suatu perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan dimasa depan dan menyusun semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan di masa depan. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rencana bisnis. Model Proses Manajemen Kinerja antara lain: 1. Model Deming 2. Model Torrington dan Hall 3. Model Castello 4. Model Armstrong dan Baron 5. Model Aguinis Wibowo (2016:23-29) Aguinis (2013:39)

Proses Manajemen Kinerja Model Deming Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana, melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan pekerjaan yang telah di capai. Manajemen Kinerja Deming menggambarkan keseluruhan proses manajemen kinerja dan dapat di gambarkan sebagai berikut. 1. Rencana 4. Review 2. Tindakan 3. Monitor

Performance Management Process Proses manajemen kinerja secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Sumber: DCIPS

Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis Manajemen kinerja adalah proses yang berkelanjutan. manajemen kinerja tidak terjadi hanya sekali setahun. Kinerja manajemen merupakan proses yang berkesinambungan termasuk beberapa komponen. Komponen ini terkait erat satu sama lain dan buruknya implementasi salah satu dari komponen memiliki dampak negatif pada sistem manajemen kinerja secara keseluruhan. Komponen dalam proses manajemen kinerja adalah: 1. Performance planning (Perencanaan Kinerja) 2. Performance execution (Eksekusi Kinerja) 3. Performance Assesment (Penilaian Kinerja) 4. Performance Review (Review Kinerja) 5. Performance Renewal & Recontracting (Pembaharuan dan Kontrak Ulang Kinerja) Aguinis, H. (2013:38)

Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis 1. Prerequisites 2. Performance Planning Aguinis, H. (2013:39) 3. Performance Execution 6. Renewal and Recontracting 5. Performance Review 4. Performance Assessment

Metode Penilaian Kinerja Secara Umum Penilaian Kinerja dibagi dalam 2 kelompok besar: 1) Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 2) Future-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa yang akan datang)

Setiap Model Penilaian Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Metoda yang paling baik Adalah metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan

Manager dan Pemberdayaan

Pendahuluan Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemangku kepentingan khususnya pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen.

Pengertian Manajer dan Tugas Manajer. Manajer adalah orang yang dapat mengarahkan atau memimpin orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan (pekerjaan) di suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian lain manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik dan diakui oleh organisasi/perusahaan tersebut untuk dapat memimpin, mengendalikan mengelola, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai visi,misi, strategi dan tujuan.

Pengertian Manajer dan Tugas Manajer. Beberapa tugas manajer a.l : 1. memimpin organisasi. 2. mengatur dan mengendalikan organisasi. 3. mengembangkan organisasi. 4. mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi. 5 mengawasi dan mengendalikan organisasi. 6. menumbuhkan kepercayaan. 7. meningkatkan rasa tanggung jawab. 8. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi. 9. menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan dll.

Hirarchi tingkatan manajemen dalam perusahaan/organisasi.

Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan 1. Manajemen Tingkat Puncak (Top Management) Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen. Umumnya yang menduduki manajemen ini adalah direktur utama, presiden direktur/ceo, atau wakil direktur. Tugas manajemen puncak adalah membuat rencana jangka panjang, menetapkan visi, misi, strategi dan tujuan perusahaan/organisasi. Manajemen puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat termasuk mengadakan hubungan dengan pihak luar (pemangku kepentingan diluar perusahaan)

Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan 2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen menengah adalah menerapkan/ melaksanakan visi, misi, strategi dan tujuan yang dibuat oleh Top manajemen ke dalam program kerja yang lebih spesifik. (Termasuk manajemen menengah tergantung besar kecilnya perusahaan a.l :adalah mulai Kepala Devisi/wilayah, Kepala Cabang dsb).

3. Manajemen Tingkat Pertama/Manajemen Lini (First Line Management atau Supervisory/manajemen tingkat operasional) Manajemen tingkat pertama ini merupakan tingkatan yang paling rendah dalam perusahaan/organsasi. Manajemen tingkat pertama dpt juga disebut manajer, supervisor, ketua klp. dll. Tugas dari manajemen lini adalah membawahi langsung pekerja (non manajerial) dan bertanggung jawab atas tugas/kinerja bawahan/stafnya. Manajemen lini juga yang selalu (hari-hari) memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima karyawan. Manajemen tingkat pertama/lini dapat terdiri atas (sebutan) manajer, supervisi, ketua kelompok dll, (untuk perusahaan yang kecil manajer lini biasanya hanya sampai dengan tingkatan sebutan manajer)

Pengertian Manajer Lini (lanjutan) Manajer lini adalah manajer yang diberi wewenang untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai sasaran unit/organisasi. Wewenang manajer lini, berwenang utuk mengambil keputusan, mengarahkan dan memberikan perintah kepada staf/bawahannya Penanganan Langsung atas tugas staf merupakan bagian integral dari tanggung jawab manajer lini

Pemberdayaan

Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekeerjaan mereka. Dengan demikian, berarti memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realita.

I. Perlunya Pemberdayaan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Ada dua hal yang menyebabkan perlunya pemberdayaan (Smith 2000:5). Pertama; Lingkungan eksternal yang berubah. Dunia yang penuh ketidak pastian, kompleksitas dan perubahan yang tidak dapat diduga. Terdapat empat factor yang menjadi penyebab: 1. Semakin intensifnya kompetisi sehingga organisasi perlu memberdayakan karyawannya untuk menhadapi kompetisi. 2. Inovasi teknologi berubah cepat sehingga organisasi perlu memberdayakan orang lain untuk menggunakan sebaik mungkin teknologi maju. 3. Permintaan yang tetap atas kualitas yang lebih tinggi dan nilai yang lebih baik menyebabkan organisasi perlu memberdayakan orang untuk menemukan cara inovatif guna memperbaki produk dan jasa. 4. Tumbuhnya masalah ekologi menuntut organisasi perlu memberdayakan orang untuk melaksanakan kebijakan ekologi.

I. Perlunya Pemberdayaan (lanjutan) Kedua; karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manajer memandang orang sebagai sumber daya yang paling berharga. Akhirnya keamanan dan sukses kedepan suatu organisasi lebih tergantung pada bakat dan kecerdasan orangnya dari pada factor tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. Pekerja benar-benar menjadi intellectual capital organisasi.

II. Manajer dan Pemberdayaan 1. Fokus Pekerjaan Manajer Dalam rangka proses pemberdayaan, pekerjaan manajer perlu difokuskan untuk masalah sbb: a. Perencanaan Jangka Panjang. b. Mendorong dan Mengembangkan Karyawan c. Memberikan dukungan pada orang lain. d. Memberikan gagasan inovatif e. Mengelola hubungan dengan pelanggan. f. Mengelola integrasi dengan Tim dan Departemen yg lain. g. Mengembangkan diri sendiri.

2. Peran Manajer Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberikan perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader. Manajer menunjukkan karyawan bagaimana mempertahankan diri daripada membuat tergantung. Manager Empowered People Employees Empowering Manager Gambar: Peran Manajer

III. Membuat Orang Merasa Diberdayakan Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberi perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader, Leader menujukkan orang bagaimana mempertahankan diri daripada membuat ketergantungan, Menghilangkan ketergantungan tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1. Memberikan apresiasi atas apa yg dicapai Tim 2. Bersikap jujur dan terbukan pada Tim 3. Bersedia mengambil sikap positip dalam semua tindakannya. 4. Mampu memberikan dorongan kepada orang lain.

IV. Memberdayakan Budaya Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan budaya mengandung pengertian perlu dilakukan perubahan paradigm dan keadaan dari keadaan sekarang menjadi keadaan yang diharapkan, Dengan perubahan paradigma pemberdayaan, hal-hal yg semula bersifat negative dapat diubah menjadi positip. Contoh perubahan paradigma pemberdayaan a. Dari Pekerja takut akan kegagalan menjadi pekerja percaya tentang mengambil resiko. b. Dari Gagasan baru dipandang dengan kecurigaan menjadi semua gagasan dihargai dan diberi pertimbangan. c. Dari Pekerja takut akan perubahan menjadi pekerja belajar melihat perubahan sebagai tantangan. d. Dari Masalah dilihat sebagai tanda kegagalan menjadi masalah dipandang sebagai peluang untuk pengembangan.

IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) Untuk memberdayakan dengan budaya dapat dilkukan melalui: 1. Menciptakan Hubungan Kerja Efektif Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara: a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus 2. Memimpin Dengan Contoh Pada dasarnya seorang pemimpin menjadi panutan, contoh dan teladan bagi bawahannya, apabila pemimpin melakukan pekerjaannya dengan baik akan diikuti oleh bawahannya, pada umumnya 80% bawahan hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh pemimpinnya.

IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 3. Penekanan Pada Hal Positip Pengalaman banyak organisasi berkinerja tinggi membuktikan ungkapan lama sukses melahirkan sukses. Keberhasilan yg telah diperoleh suatu organisasi akan semakin mendorong keberhasilan lebih besar lagi. 4. Mendorong Karyawan Lebih Mempunyai Komitmen Bawahan akan meningkatkan kinerjanya apabila mempunyai komitmen terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Pekerjaan bawahan apabila dihargai, walaupun memerlukan penyempurnaan akan membersarkan hati orang.

IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 5. Mempengaruhi Orang Lain Salah satu cara untuk melakukan pemberdayaan adalah dengan mempengaruhi orang lain atau bawahan sehingga dapat membantu mengubah sikap orang atau pola perilaku mereka. 6. Mengembangkan Teamwork Anggota tim akan mendapatkan kepuasan yang sewajarnya dalam bekerja sama dengan orang lain dan tim adalah lebih produktif dan lebih efisien dari pada individu bekerja sendiri

IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 7. Pengambilan Keputusan Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melibatkan orang dalam pengambilan keputusan. 8. Quality Circles Dalam organisasi sering dibentuk quality circles yang merupakan kelompok terdiri dari 4-12 orang, yang biasanya dari bidang pekerjaan yang sama, bertemu secara regular berdiskusi, menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 9. Evaluasi Pemberdayaa Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara: a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus 10. Pemberdayaan Dengan Way of Life Apabila pemberdayaan telah dijalankan sebagai way of life, dalam jangka pendek akan terjadi perbaikan dalam bentuk terciptanya Tim yang bahagia, Tim lebih termotivasi, Iklim kerja lebih kondusif, dan Komunikasi internal berjalan dengan baik.

Manajer Pemimpin Mengelola Dapat di cetak Memelihara Memfokuskan pada sistem dan struktur Mengandalkan kontrol Berorientasi jangka pendek Bertanya bagaimana dan kapan Berorientasi pada hasil Meniru Menerima status quo Seperti tentara yang siap selalu diperintah Melakukan dengan benar Berinovasi Tidak dapat di cetak Mengembangkan Memfokuskan pada orang-orang (bawahan) Menumbuhkan kepercayaan Memiliki perspektif jangka panjang Bertanya apa dan mengapa Berorientasi pada peluang-peluang masa depan Menciptakan Menentang status quo Adalah dirinya sendiri Melakukan hal yang benar

School of Communication & Business