Yohannes A Banjarnahor 1), Eni Yulinda 2), Viktor Amrifo 2) ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan

JOM. VOL 3. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA ANAK DI KOTA TANJUNGBALAI

ABSTRACT. Keywords: private port, purse seine, efficiency charging time supplies

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS USAHA JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) TAMBAT LABUH KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Yoel Suranta Bangun, Abdul Rosyid *), Herry Boesono

PROVINSI SUMATERA UTARA

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(6): , Desember 2014 ISSN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di posisi 94o 40' BT 141o BT dan 6o LU 11o LS,

THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

34 laki dan 49,51% perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,98% dibanding tahun 2008, yang berjumlah jiwa. Peningkatan penduduk ini

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University ABSTRACT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

MOTIVATION LEVEL FISHERMEN DUANO TO FISHING ENTERPRISE TANJUNG PASIR VILLAGE OF RIAU PROVINCE. Abstract I. PENDAHULUAN

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Management of Artisanal Fishing Port: a case study on Labuhanhaji fishing port, South Aceh Regency, Aceh Province. Abstract

Fish Debarkation Time Efficiency Toward Fishery Tether Time Of Ship Draft In Tangkahan Bunga Karang Sibolga City North Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

IV. GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan sektor industri yang berbasis sektor agribisnis sangat

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.62/MEN/2011 TENTANG

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Status Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

EFFICIENCY OF UTILIZATION OF FACILITY COLD STORAGE PT. GOLDEN CUP SEAFOOD IN OCEAN FISHING PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi

IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE OCEAN FISHING PORT BELAWAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

tambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006).

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN:

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

Ramliyus 1) ; Hendrik 2) ; Ridar Hendri 2) Gmail: ABSTRACT

By Santy Pandiangan 1), Eni Yulinda 2), and Hamdi Hamid 3)

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

STUDI PEMANFAATAN FASILITAS PANGKALAN PENDARATAN IKAN PAGURAWAN DI DESA NENASSIAM KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

ABSTRACT. Fira Noprita 1), M.Ramli 2), Zulkarnaini 3)

Transkripsi:

THE ROLE OF PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TOWARD THE RURAL LABOR ABSORPTION IN PONDOK BATU VILLAGE, SARUDIK DISTRICT, CENTER TAPANULI REGENCY, NORTH SUMATERA PROVINCE Yohannes A Banjarnahor 1), Eni Yulinda 2), Viktor Amrifo 2) Email : yohannesbanjarnahor05@gmail.com ABSTRACT This research was conductded on January 2016 in Pondok Batu Village, Sarudik District, Center Tapanuli Regency, North Sumatera Province. This research purposed were to analyze the role of Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga in fisheries industry development toward the local rural labor absorption, and to analyze percentage of Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga contribution toward the local rural labor absoption in Pondok Batu Village. The method used in for this research was observation case study method and respondent determining with purposive sampling. The result indicated, that in Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga industry development has been make into Pondok Batu Village being the center of fisheries industry in Center Tapanuli and increase the people economy. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga contribution toward local rural labor absorption as 872 or 51,23 % rural labor, and total rural labor as much as 2856 person. Keyword : The Role, Sibolga, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Rural Labor Absorption, Pondok Batu Village. 1) Student in Fisheries and Marine Science Faculty Riau Of University 2) Lecture in Fisheries and Marine Science Faculty Riau Of University PENDAHULUAN Latar belakang Pelabuhan perikanan (PP) memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam menunjang pendapatan daerah dari sektor Perikanan. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPN Sibolga) memiliki tingat produksi ikan serta kegitan ekpor ikan sehinggga dibutuhkan penangan (berupa pendaratan, bongkar muat), pengolahan (untuk menjaga mutu kualitas ikan Sibolga), dan pemasaran (pemasaran ikan di sekitar Sibolga dan diluar Sibolga). Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Pondok Batu Kecamatan Sarudik, Tapteng. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga atau yang sering disingkat dengan PPN Sibolga yang terletak pada posisi koordinat 01-02 -15 LS dan 100-23 -34 BT, melayani kebutuhan usaha nelayan dan pengusaha ikan. Kehadiran PPN Sibolga bertujuan mendongkrak roda perputaran ekonomi masyarakat Sibolga-Tapteng, khususnya di bidang usaha perikanan.

Tekad PPN Sibolga untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat diwujudkan dengan berbagai fasilitas di PPN Sibolga yang cukup memadai. Fasilitas PPN Sibolga tersebut sangat menunjang keberhasilan nelayan dan para investor yang telah bergabung. Sebab ratusan ton ikan hasil melaut nelayan itu dapat dipertahankan kesegarannya. Beragam jenis ikan, seperti Tuna dan Cakalang dapat diekspor dalam kualitas terbaik karena kesegarannya yang terjaga. Kelurahan Pondok batu terletak di daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia atau laut barat Sumatera sehingga dengan berdirinya PPN Sibolga di Pondok Batu dapat menunjang pendapatan masyarakat dan memberikan peluang kerja kepada seluruh angkatan kerja dari masyarakat Pondok Batu itu sendiri. Menurut BPS Kabupaten Tapanuli Tengah (Kecamatan Sarudik Dalam Angka 2015) Desa Pondok Batu memiliki jumlah Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dalam Pengembangan Industri Perikanan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Di Kelurahan Pondok Batu. 2. Menganalisis Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Terhadap Tumbuh Kembangnya Ekonomi Informal dan Kegiatan Masyarakat Lokal. 3. Menganalisis persentase Kontribusi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Kelurahan Pondok Batu. Sedangkan manfaat penelitian adalah Sebagai bahan informasi bagi pemerintah maupun pihak lainnya dalam mengambil kebijakan yang berhubungan penduduk 4431 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 25,92 km 2 bermata pencaharian sebagai Nelayan, Petani, Pedagang, Buruh, Tukang Becak dan berbagai jenis kegiatan lain. Dengan penduduk 4431 jiwa yang tersebar di sekitar PPN Sibolga memberikan pengaruh besar untuk masyarakat Pondok Batu untuk bekerja di PPN Sibolga. Berdasarkan letak wilayah Pondok Batu yang berada di pesisir pantai, sebagian besar penduduk Pondok Batu bekerja pada sektor perikanan. Aktifitas pelabuhan yang tinggi sehingga diperlukan tenaga kerja yang cukup untuk melakukan tugas dan fungsi pelabuhan. Banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak lepas dari peran masyarakat terutama penduduk Kelurahan pondok Batu yang tepat berada disekitar pelabuhan dengan kata lain PPN Sibolga tepat berada di kawasan Kelurahan Pondok Batu. tenaga kerja dan tingkat kesejahteraan masyarakat Pondok Batu. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 di Kelurahan Pondok Batu kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus observasi yaitu dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui peransenta atau pelibatan sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.

Penentuan Responden Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan teknik penentuan responden dengan pertimbangan tertentu tergantung kriteria yang digunakan. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selama penelitian di Pondok Batu dianalisi dengan: 1. Wawancara Menganalis hasil wawancara dengan responden dengan mencatat dan menyimpulkan hasil wawancara. 2. Deskriptif Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yaitu menjelaskan secara menyeluruh tentang data yang diperoleh dilapangan tentang keadaan daerah penelitian, keadaan pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, penduduk Pondok Batu dan kegiatan atau aktifitas pelabuhan, peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga terhadap industry perikanan di Pondok batu, sektor ekonomi informal masyarkat dan kontribusi (persentase) penyerapan tenaga kerja 3. Persentase Untuk mengetahuai besarnya kontribusi penyerapan tenaga kerja dapat ketahui menggunakan analisis persentase menggunakan formula: HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan umum Daerah Penelitian Tapanuli Tengah adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara dengan letak geografis 1 o 11' 00" - 2 o 22' 0" Lintang Utara ( LU ) dan 98 o 07' - 98 o 12' Bujur Timur (BT), dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0 1.266 m di atas permukaan laut. Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 2.188 Km². Kelurahan Pondok Batu pada tahun 2016 berjumlah 4431 jiwa dengan laki-laki berjumlah 2267 jiwa dan perempuan berjumlah 2164. Penduduk Pondok Batu terdiri dari 912 Kepala keluarga. Penduduk tersebut tersebar dalam 5 dusun. Sebagian besar peduduknya bekerja pada sektor perikanan seperti nelayan, pedagang ikan, dan buruh di perusahaan perikanan. Tabel 1. Data penduduk berdasarkan umur. No Umur (tahun) Persentase (%) Jumlah (jiwa) 1 1-5 16,4 727 2 6-12 17 753 3 13-17 18,2 806 4 18-64 38,4 1702 5 65-seterusnya 10 443 Total 100 4431 Sumber : Data penduduk Kelurahan Pondok Batu 2015 Berdasarkan Tabel 1 diatas bahwa jumlah penduduk Pondok Batu yang tergolong dalam angkatan kerja lebih kurang sebanyak 1702 orang. Penduduk berusia antara 18-65 tahun sebesar 38,4% atau mencapai 1702 orang. Gambaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPN Sibolga) berada di Jl. Gatot Subroto, Pondok Batu. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dengan visi sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan perikanan dan kelautan secara terpadu di wilayah Pantai barat Sumatera Utara, sedangkan Misi yang diembannya adalah mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Misi tersebut diwujudkan dengan cara: a. Menyediakan fasilitas dan jasa yang berorientasi pada tingkat pertumbuhan usaha perikanan.

b. Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan. c. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha. d. Menciptakan iklim usaha yang kondusif Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPN Sibolga) diresmikan pada pada bulan Juli 1993 oleh Presiden RI di Medan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guna menunjang kegiatan operasional, maka Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dilengkapi sarana dan prasarana berupa fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Dalam Pengembangan Industri Perikanan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Di Kelurahan Pondok Batu Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga memiliki peranan yang sangat penting terhadap berkembangnya industri perikanan dan menjadikan Kelurahan Pondok Batu menjadi pusat industri perikanan di Sibolga dan Tapanuli tengah. Kawasan industri di Kelurahan Pondok Batu tidak hanya mampu menjadi tempat berdirinya perusahaan dibidang perikanan tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja. Perusahaan perikanan membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan industri. Banyaknya perusahaaan yang beroperasi dibidang perikanan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Tabel 2. Perusahaan, kegiatan usaha, dan jumlah tenaga kerja yang terserap. No 1 2 3 Perusahaan Perikanan PT. Anugrah sari laut PT. Duta Tangkas Utama PT. Prima Nusantara Pondok Batu Jumlah tenaga kerja Non Pondok Batu 95 84 18 16 16 16 4 PT. Toba Surimi 58 42 5 6 7 PT. darma Krida Satria PT. Tangkas Alami Tangkahan PT Pass - 18 2 10 110 585 8 PT. SPA 74 226 9 11 Tangkahan PT ASAHI Tangkahan PT ASSA 81 269 24 336 12 PT. KASAHI 36 4 13 Tangkahan PISI 64 61 14 15 Tangkahan SEMA Tangkahan PT. Pasifik 6 24 18 172 16 PT SMA 6 24 17 PT. Adhi Karya 16 14 Total 624 1901 Sumber : data Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Total 179 34 32 100 18 12 695 300 370 360 40 125 30 190 30 30 2525 Jumlah tenaga kerja yang terserap adalah sebanyak 2.525 orang. Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap adalah sebanyak 624 orang atau sekitar 24,7%. Sedangkan jumlah tenaga kerja di luar Pondok Batu adalah sebesar 1.902orang atau sekitar 75,3%. Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Terhadap Tumbuh Kembangnya Ekonomi Informal Dan Kegiatan Masyarakat Lokal Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga mampu meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat Sibolga dan Tapanuli

tengah khususnya masyarakat Pondok Batu. Selain menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sektor ekonomi informal masyarakat berkembang. Tabel 3. Sektor ekonomi informal, unit kerja, dan jumlah tenaga tenaga kerja. No Sektor ekonomi informal Jumlah unit Jumlah tenaga kerja (orang) 1 Pengolahan ikan 1 21 tradisional 2 Kantin 18 56 3 Gerai nelayan 2 8 4 Pedagang ikan - 96 5 Tukang becak - 36 6 Pemondokan 8 16 7 Perbengkelan 2 10 Total 243 Sumber: data olahan peneliti Jumlah masyakat yang bekerja pada sektor informal sebanyak 243 orang. Sedangkan yang paling banyak bekerja sebagai pedagang sebesar 96 orang. Banyaknya lapangan pekerjaan dalam sektor ekonomi informal mampu mengurangi jumlah pengangguran masyarakat Pondok Batu. Kontribusi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Di Kelurahan Pondok Batu Menurut data penduduk Kelurahan Pondok Batu tahun 2015, jumlah angkatan kerja Kelurahan Pondok Batu sebanyak 1.702 orang atau sekitar 38,4% dari jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan Pondok Batu sebesar 4.431 orang. Jumlah tenaga kerja secara keseluruhan dari semua unit kerja seperti kantor PPN Sibolga, perusahaan perikanan, sektor ekonomi informal masyarakat dan lain-lain baik yang baik yang terserap dari masyarakat lokal (Pondok Batu) maupun diluar masyarakat Pondok Batu adalah sebayak 2.856 tenaga kerja. Pada tabel 4 akan dijelaskan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebagai berikut. Tabel 4. Unit penyerapan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja. No Unit penyerapan tenaga kerja 1 Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Jumlah Tenaga kerja (orang) Lokal Non Total lokal 4 69 75 2 Perusahan Perikanan 624 1901 2525 3 Sektor ekonomi 243-243 informal 4 Satker pengawas 1 14 15 perikanan Total 872 1984 2856 Sumber : data olahan peneliti 51,23%. Jadi, Pelabuhan Perikanan Nusantara sibolga memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 51,23%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Memberikan kesempatan kepada investor untuk membuka usaha/perusahaan perikanan sehingga lapangan pekerjaan tersedia dan mengurangi tingkat pengangguran. Dengan demikian Kelurahan Pondok Batu menjadi kawasan industry Perikanan dan menjadi pusat perikanan tangkap di Tapanuli Tengah dan Sibolga. 2. Masyarakat Kelurahan Pondok Batu memiliki peluang kerja dalam sektor ekonomi informal sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 3. Kontribusi penyerapan tenaga kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dari masyakat lokal mencapai 51,23%

Saran dari jumlah angkatan kerja Kelurahan Pondok Batu. Penelitian selanjutnya tentang kehidupan masyarakat Kelurahan Pondok Batu dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga di harapkan untuk menambah waktu penelitian dan mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat. Sesuai PERMEN-KP No. 2 Tahun 2015 tentang penghentian pengoperasian alat tangkap yang yang dapat merusak lingkungan perairan seperti pukat diharap supaya pemerintah secepatnya memberikan alternatif alat tangkap yang ramah lingkungan sehingga masyarakat dapat kembali melakukan penangkapan. sebagian besar nelayan menggunakan alat tangkap pukat terutama pukat cincin (purse seine pelagis kecil dan purse seine pelagis besar), pukat tarik (pukat tarik pantai), dan pukat hela. DAFTAR PUSTAKA Ditjen Perikanan, 1982. Tentang pengelompokan peranan pelabuhan perikanan. Lubis E. 2012. Pelabuhan Perikanan. Kampus IPB Kencana Bogor. IPB Press.Bogor. Vigarie A. 1979. Port de Commerce et Vie Littorale. Hachette. Paris. 496 hal. Yusuf, Helmi. Dkk. 2005. dampak pembangunan pelabuhan perikanan terhadap tenaga kerja dan pendapatan masyarakat (stud; kasus d; pelabuhan perlkanan lempaslng, bandar lampung),dalam jurnal Ekonomi Perikanan Vol. VI. No. 1 Tahun 2005.