KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

dokumen-dokumen yang mirip
Devy Lestari ( )

Dari data di atas yang tergolong polimer jenis termoplastik adalah. A. 1 dan 5 B. 2 dan 5

Pembahasan Materi #13

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

TIN107 Material Teknik. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah. A. CH 3 -CHO D. CH 3 E. CH 3

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

k = A. e -E/RT Secara sistematis hubungan suhu dan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut: v 2 = 2n x v 1 dan t 2 = t 1/ 2 n

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

POLIMER. Eli Rohaeti

XII AK 3 TEACHER NAME. Agnia Nabila. Abdul Azis. Achmad Dwi Saputra. Andi Hadiana. Dini Nur Utami. Nisa Nurfitriani. Kresna Rangga Darmansyah

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

MAKROMOLEKUL (POLIMER)

Makromolekul (Polimer)

TUGAS TEKNOLOGI POLIMER

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Polimer. Pengertian Polimer

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN BERAT MOLEKUL (M n ) POLIMER DENGAN METODE VISKOSITAS

POLIMER. Latin : Poli = Banyak Meros = Bagian. Molekul kecil Monomer (monos = satu) Contoh Polietilena. Molekul raksasa. Polimer

Dampak Lingkungan Polimer

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penulis : 1. Sri Endang Hidajati 2. Kariyati. Penelaah :

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

4. Hasil dan Pembahasan

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

MAKALAH KIMIA Polimer ( Makromolekul )

KIMIA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA Waktu 120 menit. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 77 Tahun 2008 Tanggal 5 Desember 2008

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

4 Hasil dan Pembahasan

Presentasi PTK 2. Group A Daniel11 Vincent S. / Yovita Djojorahardjo / Boby Setia G. /

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

panas,kuat,tahan terhadap berbagai bahan kimia dan permukaannya sangat licin (hampir tidak ada gesekan). Teflon ini digunakan diantaranya untuk

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

Antiremed Kelas 12 Kimia

HIDROKARBON DAN POLIMER

TEKNOLOGI POLIMER. Oleh: Rochmadi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

TINJAUAN PUSTAKA Onggok Singkong Sifat-Sifat Pati

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

Bab II Tinjauan Pustaka

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein,

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaki, Aboe. 2013

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

STUDI SIFAT-SIFAT REOLOGI ASPAL YANG DIMODIFIKASI LIMBAH TAS PLASTIK

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab XI Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB XI POLIMER. C dan C mempunyai ikatan ganda : ikatan tunggal = : ikatan ganda

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Kimia - Wardaya College

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai macam bahan

4 Hasil dan pembahasan

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia

Sifat dan Struktur Polimer untuk Material Elektronika Organik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBAHASAN UMUM Perubahan Sifat-sifat Kayu Terdensifikasi secara Parsial

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

PROTECTION TAPE ST MORITA INDUSTRIES

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

Polimer. Bahan Ajar Perkuliahan. Ahmad Efan N, ST. Untuk Kalangan Sendiri. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

STUDI SIFAT REOLOGI ASPAL PEN RENDAH DAN TINGGI YANG DIMODIFIKASI LIMBAH TAS PLASTIK

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB 5 POLIMER. 5.1 Pendahuluan

Transkripsi:

KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 19 Sesi NGAN Polimer Polimer adalah suatu senyawa raksasa yang tersusun dari molekul kecil yang dirangkai berulang yang disebut monomer. Polimer merupakan kelompok senyawa yang penting dalam industri. Sebagian besar bahan yang yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan polimer, seperti plastik, serat kain, kulit kayu, bahkan amilum yang merupakan sumber energi kita. Pada sesi kali ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis dan sifat-sifat polimer serta pemanfaatannya. A. PENGELOMPOKAN POLIMER Polimer dikelompokkan berdasarkan asalnya, proses pembentukannya, dan jenis monomer penyusunnya. a. Berdasarkan Asalnya Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan mejadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam adalah polimer yang terbentuk dari proses alami, contohnya adalah amilum pada padi, gandum, jagung, dan kentang, serta selulosa yang merupakan komponen utama dinding sel tumbuhan. Contoh lainnya adalah protein yang disintesis secara alami oleh tubuh dan karet alam yang monomernya adalah isoprena (2-metil-1,3-butadiena). Polimer sintetik adalah polimer yang dibuat dengan proses tertentu yang bukan dari alam. Contoh polimer sintetik adalah karet sintetik yang dibuat dari monomer stirena (fenil etena), pipa paralon yang terbuat dari PVC (polivinilklorida), nilon yang terbuat dari monomer asam adipat dengan heksametilena, dan poliester yang terbuat dari monomer diasilklorida dan alkanadiol. 1

Polimer sintetik dapat dikelompokkan lebih jauh berdasarkan ketahanannya terhadap panas, yaitu termoset, termoplas, dan elastomer. Termoset merupakan polimer yang tahan panas, tidak melunak dengan pemanasan sehingga tidak dapat dibentuk ulang dengan pemanasan. Contoh termoset adalah bakelit. Sebaliknya, termoplas bersifat melunak pada pemanasan sehingga dapat dibentuk ulang dengan pemanasan, seperti PVC. Elastomer bersifat elastis (dapat merenggang jika ditarik dan kembali ke struktur semula jika gaya dihilangkan). Contoh elastomer adalah karet sintetik. b. Berdasarkan Proses Pembentukannya Reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomernya disebut polimerisasi. Berdasarkan polimerisasinya, polimer dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi. Polimer adisi adalah polimer yang dibentuk melalui reaksi adisi, yaitu reaksi yang mana satu monomer akan bereaksi dengan monomer lainnya melalui reaksi pemutusan rangkap. Sesuai dengan nama reaksinya, polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang memiliki gugus alkena, seperti vinilklorida (kloroetena), stirena (fenil etena), dan tetrafluoroetilena yang merupakan bahan dasar wajan antilengket (teflon). Polimer kondensasi adalah polimer yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi kondensasi, yaitu reaksi yang mana satu monomer bergabung dengan monomer lainnya dengan melepaskan molekul kecil seperti H 2 O atau CH 3 OH. Contoh polimer kondensasi antara lain adalah amilum yang tersusun dari glukosa yang saling terikat dan melepaskan molekul H 2 O, protein dari asam amino, selulosa dari glukosa, nilon-6,6, kevlar (jaket tahan peluru), dan dakron. c. Berdasarkan Jenis Monomer Penyusunnya Suatu polimer dapat tersusun dari monomer-monomer sejenis ataupun tidak sejenis. Polimer yang disusun dari monomer-monomer sejenis disebut homopolimer. Contoh homopolimer adalah PVC yang merupakan gabungan dari vinilklorida, PTFE (politetrafluoroetilena) yang merupakan gabungan dari tetrafluoroetilena, dan selulosa yang merupakan gabungan dari glukosa. Polimer yang tersusun dari monomer-monomer tidak sejenis disebut kopolimer. Contoh kopolimer adalah protein, DNA, bakelit (monomer: fenol dan formaldehida), dan melamin (monomer: urea dan formaldehida). 2

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT POLIMER Sifat-sifat polimer seperti elastisitas dan daya tahan panas dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. a. Panjang Rantai (Jumlah Monomer) Kekuatan polimer bertambah dengan semakin panjangnya rantai/jumlah monomer karena terdapat semakin banyak gaya antarmolekul antara rantai-rantainya. b. Susunan Rantai Satu terhadap Lainnya Susunan rantai satu terhadap rantai lainnya dapat bersifat teratur membentuk daerah kristalin dan dapat pula bersifat acak membentuk daerah amorf. Polimer yang memiliki banyak daerah kristalin akan lebih kuat karena rantai-rantainya tersusun rapat, tetapi kurang fleksibel. Sebaliknya, polimer dengan banyak daerah amorf bersifat lemah dan lunak. c. Tingkat Pencabangan pada Rantai Banyaknya percabangan pada rantai akan membuat susunan rantai semakin tidak teratur, yang akan mengurangi kerapatan polimer dan kekerasannya, tetapi meningkatkan fleksibilitasnya. Contohnya adalah polietena yang dapat dibedakan menjadi Low Density Polyethene (LDPE) dan High Density Polyethene (HDPE). d. Gugus Fungsi dalam Monomer Adanya gugus fungsi polar seperti gugus hidroksi dan amina pada monomer akan menyebabkan terbentuknya ikatan hidrogen. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya gaya antarmolekul polimer yang akan meningkatkan kekerasannya. e. Ikatan Silang (Cross-linking) Antar-rantai Polimer Termoplas tidak mempunyai ikatan silang, hanya gaya antarmolekul yang lemah, sehingga bersifat lunak dan strukturnya dapat dibentuk ulang dengan pemanasan. Sementara itu, termoset memiliki ikatan silang yang kuat berupa ikatan kovalen sehingga bersifat keras dan sukar meleleh. Sifat elastomer dipengaruhi oleh ikatan silang yang lebih sedikit daripada termoset dan adanya tumpang tindih rantai. f. Penambahan Zat Aditif Sangat sedikit polimer yang digunakan dalam bentuk murninya. Sebagian besar polimer ditambahkan zat aditif untuk memperbaiki atau memperoleh sifat yang diinginkan. 3

Contohnya adalah penambahan plastisizer untuk melunakkan polimer, zat penguat untuk menguatkan polimer,serta zat penstabil untuk menaikkan ketahanan terhadap dekomposisi oleh panas, sinar UV, dan oksidator. Ada juga yang ditambahkan pigmen untuk pewarnaan. C. PEMBUATAN POLIMER SINTETIK Pembuatan polimer sintetik melibatkan reaksi polimerisasi kemudian pembentukan polimer sesuai keinginan. Pada bagian ini, kita akan mempelajar cara pembuatan polimer yang penting dalam industri, yaitu polietena, serta proses pembentukan polimer. a. Pembuatan Polietena Polietena dibuat dari polimerisasi adisi molekul-molekul etena. Terdapat dua jenis polietena, yaitu LDPE dan HDPE dengan karakteristik yang berbeda yang dimanfaatkan dengan cara yang berbeda pula. 1. Low Density Polyethene (LDPE) Secara umum, mekanisme pembuatan LDPE adalah sebagai berikut: 1) Mengubah etena yang berwujud gas menjadi fase cair dengan memberikan tekanan tinggi (kompresi) 2) Inisiasi Reaksi Reaksi polimerisasi memerlukan inisiator untuk memulai reaksi. Inisiator yang digunakan adalah senyawa yang mudah terurai oleh panas atau cahaya membentuk radikal, seperti peroksida organik dengan radikal R* (R untuk alkil). Radikal ini akan bereaksi dengan etena membentuk radikal R CH 2 CH 2 *. 3) Propagasi Adanya radikal R CH 2 CH 2 * memungkinkan reaksi terus berlanjut hingga terbentuk molekul yang lebih panjang. Pada tahap ini, sering terjadi pelengkungan rantai sehingga ujung rantai radikal dapat memindahkan atom H pada CH 2 di tengah rantai. Akibatnya, atom C pada CH 2 di tengah rantai tersebut memiliki elektron bebas yang dapat digunakan untuk berikatan dengan molekul etena sehingga terjadi percabangan rantai. 4) Terminasi Reaksi akan berhenti jika terjadi penggabungan rantai-rantai polimer radikal. Adanya percabangan pada rantai menyebabkan susunan rantai menjadi lebih acak dan mengurangi jumlah panjang rantai panjang sehingga kerapatan polimer menjadi rendah. 4

2. High Density Polyethene (HDPE) Pembuatan HDPE menggunakan katalis Ziegler-Natta, yaitu campuran senyawa dengan logam dasar Al Ti. Penggunaan katalis memungkinkan reaksi berlangsung pada suhu rendah (kurang dari 60 o C) pada tekanan biasa. Reaksi berlangsung pada permukaan katalis dengan molekul etena mengalami adisi pada ujung rantai. Metode ini mengurangi percabangan pada rantai sehingga rantai dapat tersusun dengan lebih teratur dan kerapatannya lebih tinggi. b. Pembentukan Polimer Polimer hasil sintesis dapat dibentuk menjadi lembaran, serat, tabung, pipa, film, dan busa. 1. Serat, diperoleh dengan menyusun ulang rantai-rantai polimer agar paralel satu dengan lainnya. Contoh polimer yang dapat dibentuk menjadi serat adalah polipropena, akrilat, nilon, dan poliester. Sebagian polimer sulit dibentuk menjadi serat karena cenderung teracak kembali setelah proses, contohnya polietena. 2. Busa, contohnya pada stirofoam yang dibuat dengan menghembuskan gas seperti CO 2 pada polistirena yang telah mengembang sewaktu dicetak sehingga gas akan terperangkap pada polimer dan memberikan sifat insulator panas yang baik. D. PEMANFAATAN POLIMER Polimer memiliki aplikasi yang sangat luas dan telah banyak menggantikan materi lain seperti kayu, kertas, wol, karet alam, dan logam karena sifatnya yang tahan korosi, lebih ringan, dan murah. Sebagian kecil pemanfaatan polimer diberikan di bawah ini. a. PVC lunak dapat digunakan pada selang air dan PVC kaku biasa digunakan untuk bahan pipa. b. Polistirena memiliki aplikasi yang luas, mulai dari plastik yang kaku dan mudah pecah, sebagai foam (busa) pada styrofoam yang baik digunakan pada pengemasan suatu produk yang membutuhkan insulator panas, atau gabus yang menahan alat elektronik dari benturan. c. PTFE digunakan pada alat masak antilengket. d. LDPE digunakan pada plastik makanan cling wrap dan plastik penutup kendaraan. e. Dakron digunakan sebagai serat tekstil. 5