BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING

BAB V HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH. KULIT BUAH KOPI KERIabelNG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

IV. PENDEKATAN DESAIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

efektif alat (kg/jam)

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Modification of Peanut Epidermis Peeler Machine (Arachis Hypogaea L.) with Double Roll System ABSTRACT

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING GABAH DAN PEMUTIH UNTUK SKALA RUMAH TANGGA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

BAB II LANDASAN TIORI

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

Gambar 4.1 Motor Listrik

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

DESAIN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS BIJI KOPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

kesibukan dan aktifitas, sehingga memaksa seseorang untuk mengerjakan sesuatunya dengan mudah dan nyaman. Karena dengan begitu tenaga dan waktu tidak

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

PROSES PEMBUATAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG DENGAN KAPASITAS 3 KG/ 4 MENIT

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Keras Biji Melinjo. Oleh: Resty Patria Rahma ( ) Erwiyanto Kurniawan ( )

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PENGUPAS BIJI JENITRI SISTEM ROTARI UNTUK MEMBANTU UKM PENGRAJIN BIJI-BIJIAN LANGKA. Tembalang Kota Semarang 50275

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES PERANCANGAN MANUFAKTUR PEMBUATAN MATA PISAU DINAMIS MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK. Oleh WENDI ROSYANTO

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

Transkripsi:

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN 5.1 Pelaksanaan Pembuatan Mesin 1. Tahap awal dalam pembuatan mesin adalah pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata pisau pengupas (tipe 1), pemasangan bantalan, dan sistem transmisi. Sistem transmisi meliputi pembubutan puli yang akan dipasang pada poros dan pada elektro motor, pembuatan dudukan elektro motor, dan pemasangan v-belt. Gambar 5.1 Pelaksanaan tahap pertama 98

2. Tahap kedua adalah modifikasi mata pisau karena hasil pengupasan dari mata pisau tipe 1 tidak maksimal. Perubahan ini dilakukan beberapa kali hingga hasil pengupasan mata pisau dianggap baik. Kendala yang dialami dalam proses pembuatan mata pisau ini dijelaskan lebih lengkap pada bagian Mata Pisau Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Gambar 5.2 Pelaksanaan tahap kedua 3. Tahap ketiga Setelah mata pisau telah berfungsi baik, maka dibuat hopper untuk menampung buah kopi kering yang akan dikupas dan lubang pengeluaran (outlet). Pada tahap ini juga dibuat sistem pemisah kulit dan biji kopi kering yang telah dikupas berdasarkan hipotesa awal sistem pemisahan yang diambil. Gambar 5.3 Pembuatan rangkaian pemisah 99

4. Tahap keempat Setelah semua proses pembuatan komponen selesai, maka agar material baja karbon tidak mudah mengalami korosi serta agar mesin memiliki nilai estetika yang baik, maka dilakukan pengecatan. Setelah proses pengecatan selesai maka komponenkomponen yang telah dicat dirakit kembali menjadi satu kesatuan mesin. Gambar 5.4 Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering 100

5. Tahap kelima Untuk memastikan apakah mesin bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian Gambar 5.5 Hasil Pengujian Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering Setelah dilakukan pengujian, pengupasan kulit buah kopi kering berfungsi dengan baik ditandai oleh hasil pengupasan buah kopi kering yang terkupas secara baik, namun karena ukuran buah kopi kering yang tidak seragam maka hasil pengupasan tidak maksimal. Pada proses pemisahan, hipotesa yang diambil ternyata tidak berjalan sesuai keinginan dan mesin pemisah tidak berfungsi dengan baik. 101

5.2 Cara kerja mesin Mesin pengupas dan pemisah kulit biji kopi ini bekerja menggunakan daya listrik. Ketika daya listrik terhubung ke elektro motor maka daya elektro motor akan ditransmisikan ke poros pengupas melalui sabuk-v. Putaran elektro motor 1500 rpm akan diturunkan menjadi 900 rpm dengan memanfaatkan perbandingan diameter puli, dimana diameter puli yang terpasang pada elektro motor adalah 3 in dan yang terpasang pada poros adalah 5 in. Poros pengupas yang berputar ini berfungsi untuk mengupas kulit kopi kering yang dimasukkan ke mesin melalui hopper. Karena dimensi ruang pengupas yang terbatas, maka dipasangkan pintu penghalang pada hopper agar jumlah buah kopi kering yang masuk dapat dibatasi. Setelah buah kopi kering terkupas, maka biji kopi kering akan terpisah dari kulit kopi kering. Proses selanjutnya adalah memisahkan kulit kopi dengan biji kopi dengan cara penyaringan dan penghembusan oleh blower. Penyaringan bertujuan agar biji kopi yang dimensinya lebih kecil dari kulit kopi yang terkupas akan jatuh ke penampungan biji kopi, sedangkan hembusan oleh blower bertujuan untuk menghempaskan serpihan kulit kopi yang lebih ringan agar ditampung di tempat yang telah disiapkan. 102

5.3 Langkah Pengoperasian Mesin Dalam setiap mesin yang dibuat haruslah diberikan SOP (Standart Operational Procedure), yaitu langkah pengoperasian agar mesin dapat bekerja secara tepat. Langkah pengoperasian dari Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Siapkan Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering. 2. Siapkan bahan (kopi kering). 3. Posisikan saklar motor listrik dan saklar blower pada posisi ON. 4. Masukan buah kopi kering ke dalam hopper 5. Atur jarak penggilas dengan rol pengupas menggunakan setelan. 6. Buka pintu masuk kopi, kemudian kopi akan menuju ke rol pengupas yang akan mengupas kulit kopi tersebut. 7. Atur kecepatan aliran udara yang ada pada blower. 8. Biji kopi dan kulit kopi tersebut kemudian masuk kedalam tabung pemisahan yang berputar dan selanjutnya biji kopi dan kulit kopi akan keluar dari outlet yang berbeda dengan hasil biji kopi sudah terkelupas dan sudah terpisah antara biji kopi dengan kulit kopi tersebut. 9. Matikan mesin dengan memposisikan saklar OFF. 103

5.4 Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Pembuatan Mesin 5.4.1 Mata Pisau Pengupas Dalam pembuatan mesin ini, pembuatan mata pisau pengupas melalui beberapa kali perubahan, karena penyesuaian terhadap karakteristik buah kopi kering. Mata Pisau Tipe 1 Gambar 5.6 Mata Pisau Tipe 1 Gambar 5.7 Mata Pisau Tipe 1 dan hasil pengupasan Hasil pengupasan pada mata pisau jenis 1 tidak baik, hanya sedikit buah kopi kering yang terkupas. 104

Mata Pisau Tipe 2 Gambar 5.8 Mata Pisau Tipe 2 dan hasil pengupasannya Hasil pengupasan pada mata pisau tipe 2 jauh lebih baik daripada tipe 1 karena adanya pisau tambahan pada dinding yang bisa diatur. Hasil pengupasannya lebih dari 60% buah kopi kering terbelah 2, namun buah kopi kering yang terbelah masih mengikat biji kopi pada kulitnya. 105

Mata Pisau Tipe 3 Gambar 5.9 Mata Pisau Tipe 3 dan hasil pengupasannya Pada mata pisau tipe 3 hasil pengupasan lebih baik dari tipe 2, sekitar 70 % kulit buah kopi kering terkupas dengan baik, namun karena jarak mata pisau pada roller pengupas yang terlalu rapat, banyak biji kopi yang terjebak pada roller. 106

Mata Pisau Tipe 4 Setelan Pisau longgar Setelan Pisau standar Setelan Pisau kencang Gambar 5.10 Mata Pisau Tipe 4 dan hasil pengupasannya Hasil pengupasan pada mata pisau tipe 4 ini, sekitar 90% kulit buah kopi kering terkupas dan terpisah dari biji kopi, namun karena perbedaan ukuran tiap-tiap buah kopi 107

kering yang dimasukan maka hasil pengupasan tidak maksimal meskipun dilakukan penyetelan pada mata pisau tambahan. Bila penyetelan longgar, maka dari buah kopi kering yang berukuran kecil ada yang bijinya tidak terpisah dari kulitnya, sementara bila penyetelan dikencangkan maka banyak biji kopi yang rusak. 5.4.2 Pemisah Kulit dan Biji Kopi Kering Yang Telah Terkupas Dalam merancang sistem pemisahan kulit dan biji kopi yang terkupas, hipotesa awalnya adalah pemisahan antara biji kopi dengan kulit yang telah dikupas menggunakan hembusan angin yang dihembuskan oleh blower sehingga karena berat dari kulit lebih ringan dari biji kopi, maka kulit kopi akan terhembus sedangkan biji kopi tidak. Untuk mendukung hipotesa ini maka perlu dilakukan pengukuran yang tepat terhadap berat jenis buah kopi kering. Pengukuran berat jenis kopi a. Memasukan biji kopi kedalam gelas ukur yang telah diketahui berat dan volumenya. b. Mengukur berat kopi c. Melakukan pengukuran beberapa kali d. Menghitung berat jenisnya (kg/liter) Tabel 5.1 Hasil pengujian berat jenis buah kopi kering No Percobaan Berat (gram/180ml) 1 1 80 2 2 70 3 3 85 4 4 75 5 5 75 Jumlah 380 108

Berat rata-rata buah kopi kering/180 ml = = = 76 gram = 0,076 kg Berdasarkan hasil pengukuran berat jenis buah kopi kering maka didapatkan data-data tentang berat jenis kopi untuk masing-masing percobaan. Volume gelas ukur = 180 ml = 0,00018 m 3 Berat jenis = = = 422 kg /m 3 Pengukuran jumlah biji kopi/liter Langkah pengukuran : a. Mengisi gelas ukur yang telah diketahui volumenya dengan biji kopi b. Menghitung jumlah biji kopi yang tertampung dalam gelas ukur c. Mengulangi proses diatas beberapa kali d. Menghitung rata rata jumlah biji kopi tiap satuan volume Tabel 5.2 Hasil perhitungan jumlah buah kopi kering No Percobaan Jumlah /180mL) 1 1 201 2 2 177 3 3 199 4 4 191 5 5 193 Jumlah 961 109

Pengolahan data : Jumlah biji rata-rata = = = 192,2 biji = 192 biji = 192 biji/180 ml = 192 biji x = 1.066.666,67 biji/ m 3 Berat rata rata buah kopi kering perbiji = = = 0,00039 kg/biji Dari berat hasil penimbangan, diketahui bahwa perbandingan berat antara biji kopi kering dengan kulit kopi kering yang sudah terkupas adalah 1: 3 = Dimana 1 biji kopi kering lebih berat 3x dibanding kulit kopi kering yang terkupas. Dalam menjabarkan hipotesa pemisahan kulit dan biji kopi yang telah terkupas memanfaatkan hembusan angin yang dialirkan oleh blower, maka dirancang agar pengeluaran dari outlet mesin pengupas mendapatkan hembusan, sehingga apabila terkena hembusan udara yang telah diatur, maka kulit kopi yang berat jenisnya lebih ringan akan terhembus sementara biji kopi akan tetap jatuh ke bawah. 110

Gambar 5.11 Desain pemisah kulit dan biji kopi menggunakan hembusan angin Gambar 5.12 Pemisah kulit dan biji kopi menggunakan hembusan angin Penerapan dari hipotesa ini tidak berjalan sesuai keinginan, karena biji dan kulit kopi yang keluar dari outlet ternyata tetap tercampur, baik yang jatuh ke bawah karena beratnya atau yang terhempas karena hembusan angin. Hal ini mungkin diakibatkan karena 111

perbedaan berat jenis yang terlalu kecil antara kulit kopi yang terkupas dengan biji kopi ditambah lagi dengan bentuk kulit kopi terkupas yang mirip separuh bola, sehingga dapat terisi biji kopi lagi saat terjatuh. Selain itu arah hembusan angin juga memerlukan penyetelan yang tepat baik kekuatan hembusan maupun arah hembusan. Kulit dan biji kopi tidak terpisah di arah hembusan angin Kulit dan biji kopi tidak terpisah di arah jatuh atau di luar saringan Gambar 5.13 Hasil pemisahan kulit dan biji kopi 112