BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mendeskripsikan pengaruh pelatihan skipping terhadap lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di lakukan oleh siswa Smp Negeri 1Tibawa yang berjumlah 22 orang. Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Passing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kelompok Latihan Berpasangan X 1.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Utara tahun Setelah dilakukan pre-tes dan post tes terhadap Peningkatan

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB IV ANALISIS DAN UJI STATISTIK PENELITIAN. fakta empiris untuk menmendiskripsikan pengaruh Latiahan Plyometrik terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen semu, maka dilakukan Pre-Tes atau bisa juga dikatakan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Hasil Tes Awal kekuatan otot

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum Peneliti memberikan perlakuan / treatment bimbingan kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan ketepatan servis double event pada atlet sepak takraw PPLP Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 8 Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan variasi latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL (SEL BELAJAR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS VII YANG MENERAPKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data mentah dari pelaksanaan Pre-Test atau tes awal dapat dilihat pada lampiran 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Ma.Muhamadiyah kota gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Penelitian di Kelas VII MTs. Negeri I Palembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini dipaparkan hasil dan pembahasan penelitian, meliputi (1) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing, (2) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3) pengaruh metode latihan terbimbing pada kemampuan menulis cerpen peserta didik kelas X. Untuk lebih jelasnya dipaparkan berikut ini. 4.1 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Kemampuan menulis cerpen peserta didik pada perolehan data awal (pre -test) di kelas eksperimen ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar peserta didik dalam menulis cerpen dapat dipaparkan pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Skor Kemampuan Awal (Pre-test) Terhadap Hasil Belajar Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing pada Kelas X-1 Hasil Capaian Peserta Didik No. Subjek 1 60 2 60 3 50 4 75 5 50 6 50 7 80 8 60 9 50 10 50 11 60 12 70

13 70 14 60 15 75 16 75 17 75 18 60 19 70 20 65 21 70 22 70 23 75 24 70 25 50 26 50 27 60 28 50 29 50 30 70 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada klasifikasi penilaian kemampuan peserta didik pada kelas X-1 dalam menulis cerpen pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Klasifikasi Penilaian Kemampuan Awal (pre-test) Peserta Didik Kelas X-1 dalam Menulis Cerpen No Nilai (Pre-test) Jumlah Kategori 1 50-60 9-7 orang Sangat Kurang 2 65-70 1-7 orang Kurang baik 3 75-80 5-1 orang Cukup baik Total 30 orang Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen

mendapat skor yang berbeda-beda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; yang mendapat skor 50 berjumlah 9 orang, skor 60 berjumlah 7 orang, skor 75 berjumlah 5 orang, skor 80 berjumlah 1 orang. Jadi, skor pencapaian prestasi hasil belajar menulis cerpen peserta didik tanpa menggunakan metode latihan terbimbing belum tuntas karena sebagian besar peserta didik memiliki nilai kategori kurang baik. 4.2 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Kemampuan menulis cerpen peserta didik pada perolehan data akhir (post -test) di kelas eksperimen ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar peserta didik dalam menulis cerpen dapat dipaparkan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Skor Kemampuan Akhir (Post-test) terhadap Hasil Belajar Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing pada Kelas X-1 Hasil Capaian Peserta Didik No.Subjek 1 75 2 80 3 60 4 95 5 75 6 75 7 100 8 80 9 60 10 60 11 75 12 80 13 95 14 75 15 80 16 95 17 95

18 60 19 95 20 80 21 100 22 95 23 85 24 85 25 60 26 80 27 75 28 60 29 60 30 80 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada klasifikasi penilaian kemampuan peserta didik pada kelas X-1 dalam menulis cerpen pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Klasifikasi Penilaian Kemampuan Akhir (post-test) Peserta Didik Kelas X-1 dalam Menulis Cerpen No Nilai (Post-test) Jumlah Kategori 1 60 7 orang Kurang 2 75 6 orang Cukup 3 80 8 orang Cukup Baik 4 85 2 orang Baik 5 95-100 5-2 orang Sangat Baik Total 30 orang Berdasarkan tabel 4 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor prestasi hasil belajar menulis cerpen yang menggunakan metode latihan terbimbing mendapat skor yang berbedabeda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; peserta didik yang mendapat skor 60 berjumlah 7 orang, skor 75 berjumlah 6 orang, skor 80 berjumlah 8 orang, skor 85 berjumlah 2

orang, skor 95 berjumlah 5 orang, dan skor 100 berjumlah 2 orang. Skor pencapaian prestasi hasil belajar peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing dan dikategorikan tuntas dengan skor tuntas 95 dan 100 ada 7 orang dan kategori baik dengan skor 75,80, dan 85 ada 16 orang. Jadi, terdapat perbedaan antara perlakuan metode latihan terbimbing dengan tanpa menggunakan metode latihan terbimbing. Penggunaan metode latihan terbimbing mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen pada peserta didik kelas X-1. 4.3 Pengaruh Metode Latihan Terbimbing terhadap Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Menulis Cerpen Prestasi hasil belajar menulis cerpen di kelas X-1 yang mendapatkan perlakuan tanpa menggunakan metode latihan terbimbing dan menggunakan metode latihan terbimbing tersebut selanjutnya dianalisis dan dipisahkan. Sebelum melihat apakah terdapat pengaruh metode latihan terbimbing pada kelas eksperimen terlebih dahulu melakukan pengumpulan data skor hasil belajar peserta didik pada materi menulis cerpen dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Skor Kemampuan Peserta Didik Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Materi Menulis Cerpen di Kelas X-1 No. Skor Hasil Menulis Cerpen Gain Subjek Pre-Test Post-Test 1 60 75 15 2 60 80 20 3 50 60 10 4 75 95 20 5 50 75 25 6 50 75 25

7 80 100 20 8 60 80 20 9 50 60 10 10 50 60 10 11 60 75 15 12 70 80 10 13 70 95 25 14 60 75 15 15 75 80 5 16 75 95 20 17 75 95 20 18 60 60 15 19 70 95 25 20 65 80 15 21 70 100 30 22 70 95 25 23 75 85 10 24 70 85 15 25 50 60 10 26 50 80 30 27 60 75 15 28 50 60 10 29 50 60 10 30 70 80 10 Jumlah 1880 2385 505 4.3.1 Pengujian Normalitas Data Pre Test Frekuensi Prestasi Hasil Belajar Menulis Cerpen Data hasil penelitian untuk post test (x 1 ) adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal sebelum diberikan treatmen. Deskripsi post-test dapat dilihat pada tabel. Namun sebelum masuk pada tabel harus di ketahui nilai Rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P).

Perhitungan daftar distribusi frekuensi variabel X 1 Rentang (R) = Skor tertinggi dikurangi skor terendah = 80 50 = 30 Banyaknya kelas (R) = 1 + 3,3 Log N =1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,874 = 5,874 Dibulatkan = 6 Panjang kelas (P) = = = 5 Tabel 6 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pre-Test No Kelas Interval Frekuensi 1 50 55 9 2 56 60 7 3 61 65 1 4 66 70 7 5 71 75 5 6 76 80 1 Jumlah 30

Sebelum masuk pada pengujian selanjutnya, perlu pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Liliefors. Data yang dianalisis yaitu data dari pre-test dan hasil dari analisis. Ada beberapa langkah untuk menentukan analisis di atas yaitu: a. Langkah peratama menentukan hipotesis pengujian Ho: sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal Ha: sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal b. Langkah ke-dua menentukan kriteria pengujian Terima: Ho jika L tabel Tolak : Ho jika> L tabel c. Langkah ketiga: menghitung ZI, f (ZI), S (ZI) Sebelum itu perlu diketahui niali rata-rata pre test (X 1 ) dan post test (X 2 ) serta mengatahui standar deviasi data pre test. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut. Rumus rata-rata : = Keterangan : = Rata-rata (mean) x= jumlah harga X N = jumlah sampel Rumus standar deviasi : Sd = ( ) Sd (x- ) 2 = standar deviasi = kuadrat antara hasil pengurangan harga x dan rata-rata n-1 = jumlah sampel dikurangi 1

Perhitungan nilai rata-rata pre test 1 = Diketahui: x 1 = 1880 N = 30 Jadi : 1 = 1 = 1 = 62,66667 Setelah diketahui nilai rata-rata pre-test maka dilanjutkan dengan perhitungan standar deviasi, untuk mempermudah perhitungan, maka data pre-test perlu dimasukan pada tabel. Tabel 7 Perhitungan Standar Deviasi Data Pre-Test (Sd 2 ) Pre-Test X 2-2 (X 2-2 ) 2 60-2,66667 7,111129 60-2,66667 7,111129 50-12,6667 160,4445 75 12,33333 152,111 50-12,6667 160,4445 50-12,6667 160,4445 80 17,33333 300,4443 60-2,66667 7,111129 50-12,6667 160,4445 50-12,6667 160,4445 60-2,66667 7,111129 70 7,33333 53,77773 70 7,33333 53,77773 60-2,66667 7,111129 75 12,33333 152,111 75 12,33333 152,111 75 12,33333 152,111 60-2,66667 7,111129 70 7,33333 53,77773 65 2,33333 5,444429 70 7,33333 53,77773 70 7,33333 53,77773 75 12,33333 152,111 70 7,33333 53,77773

50-12,6667 160,4445 50-12,6667 160,4445 60-2,66667 7,111129 50-12,6667 160,4445 50-12,6667 160,4445 70 7,33333 53,77773 Jumlah 2936,667 Dari tabel di atas, maka dapat dilakukan standar perhitungan deviasi (Sd) sebagai berikut: Sd 1 = ( ) Sd 1 =, Sd 1 =, Sd 1 = 101,2644 (Varians) Sd 1 = 10,063 (Standar Deviasi) Setelah diketahui hasil perhitungan standar deviasi dari data Pre-test maka dilanjutkan dengan perhitungan normalitas data pre-test. Tabel 8 Perhitungan Normalitas Data Pre-Test No Pre-Test Zi F ( Zi) S (Zi) F(Zi) - S(Zi) 1 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 2 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 3 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 4 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 5 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 6 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 7 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 8 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608

9 50-1,25874 0,1058 0,1666-0,0608 10 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 11 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 12 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 13 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 14 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 15 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 16 60-0,265 0,3974 0,4333-0,0359 17 65 0,231872 0,591 0,5666 0,0244 18 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 19 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 20 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 21 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 22 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 23 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 24 70 0,728742 0,7642 0,7 0,0642 25 75 1,225612 0,8888 0,9-0,0112 26 75 1,225612 0,8888 0,9-0,0112 27 75 1,225612 0,8888 0,9-0,0112 28 75 1,225612 0,8888 0,9-0,0112 29 75 1,225612 0,8888 0,9-0,0112 30 80 1,722481 0,9573 1-0,0427 4.3.2 Pengujian Normalitas Data Post Test Frekuensi Prestasi Hasil Belajar Menulis Cerpen Dari data hasil penelitian untuk post-test (X 2 ) adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran tes setelah diberikan perlakuan dilihat pada tabel. Namun sebelum masuk pada tabel harus di ketahui nilai Rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Perhitungan daftar distribusi frekuensi variabel X 1 Rentang (R) = skor tertinggi dikurangi skor terendah

= 100 60 = 40 Banyaknya kelas (R) = 1 + 3,3 Log N =1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,874 = 5,874 Dibulatkan = 6 Panjang kelas (P) = = = 6,666 Tabel 9 Daftar Distribusi Frekuensi Data Post-Test No Kelas Interval Frekuensi 1 60-66,6 6 2 66,7-73,3 0 3 73,4-80 14 4 80,1-86,7 2 5 86,8-93,4 0 6 93,5-100 8 Jumlah 30

Sebelum melanjutkan pada pengujian selanjutnya perlu pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Liliefors. Data yang dianalisis yaitu data yang diperoleh dari posttest.untuk menganalisis data tersebut ada beberapa langkah untuk menganalisisnya yaitu: a. Langkah pertama: menentukan hipotesis pengujian Ho : sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal Ha : sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal b. Langkah ke-dua menentukan kriteria pengujian Terima: Ho jika L tabel Tolak : Ho jika> L tabel c. Langkah ketiga: menghitung ZI, f (ZI), S (ZI) Sebelum itu perlu diketahui niali rata-rata pre test (X 1 ) dan post test (X 2 ) serta mengatahui standar deviasi data pre-test. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut. Rumus rata-rata : = Keterangan : = Rata-rata x= jumlah harga x N = jumlah sampel Rumus standar deviasi : Sd = ( ) Sd = standar deviasi (x- ) 2 = kuadrat antara hasil pengurangan harga x dan rata-rata n-1 = jumlah sampel dikurangi 1 Perhitungan nilai rata-rata post- test 2 Diketahui

x 2 = 2385 N = 30 Jadi 2 = 2 = 2 =79,5 Setelah diketahui nilai rata-rata post-test maka dilanjutkan dengan perhitungan standar deviasi, untuk mempermudah perhitungan, maka data pre-test perlu dimasukan pada tabel. Tabel 10 Perhitungan Standar Deviasi Data Post-Test (Sd 2 ) Post-Test X 2-2 (X 2-2 ) 2 60-19,5 380,25 60-19,5 380,25 60-19,5 380,25 60-19,5 380,25 60-19,5 380,25 60-19,5 380,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 75-4,5 20,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 80 0,5 0,25 85 5,5 30,25

85 5,5 30,25 95 15,5 240,25 95 15,5 240,25 95 15,5 240,25 95 15,5 240,25 95 15,5 240,25 95 15,5 240,25 100 20,5 420,25 100 20,5 420,25 Jumlah 4767,5 Dari tabel diatas, maka dapat dilakukan perhitungan standar deviasi (Sd) sebagai berikut: Sd 2 = ( ) 1 Sd 2 =, 1 Sd 2 = 2, Sd 2 = 164,396755 (varians) Sd 2 = 12,821 (standar deviasi) Setelah diketahui hasil perhitungan standar deviasi dari data Post-test maka dilanjutkan dengan perhitungan normalitas data post-test. Tabel 11 Perhitungan Normalitas Data Post - Test No Post-Test X 2-2 Zi F(Zi) S (Zi) F (Zi) -S (Zi) 1 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 2 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 3 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 4 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 5 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 6 60-19,5-1,52094 0,0643 0,1166 0,0523 7 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299

8 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 9 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 10 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 11 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 12 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 13 75-4,5-0,35099 0,3632 0,3333 0,0299 14 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 15 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 16 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 17 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 18 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 19 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 20 80 0,5 0,038999 0,5120 0,5666 0,0546 21 85 5,5 0,428984 0,6628 0,7166 0,0538 22 85 5,5 0,428984 0,6628 0,7166 0,0538 23 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 24 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 25 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 26 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 27 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 28 95 15,5 1,208954 0,8849 0,85 0,0349 29 100 20,5 1,598939 0,9441 0,9833 0,0392 30 100 20,5 1,598939 0,9441 0,9833 0,0392 Dari perhitungan tabel diatas diperoleh nilai selisih yang tertinggi atau L observasi (Lo) yaitu sebesar 0,0546. Berdasarkan tabel nilai kritis Lt uji Lilifors pada taraf nyata 0,05 dan n = 30, di temukan L tabel atau Lt yaitu 0,164. Jadi, L observasi (Lo) Lt= 0,0546 0,164. Maka, Ho diterima. Dengan demikian pengujian normalitas ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan pada uji t. 4.3.3 Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenits varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata rata dari varians atau kesamaan varians dari populasi yang di ambil menjadi sampel dengan rumus yang digunakan sebagai berikut: F = Diketahui : 1. Varians pre-test Sd 1 = 101,2644 (Varians) Sd 1 = 10,063 ( standar deviasi) 2. Varians post-test Sd 2 = 164,396755 (varians) Sd 2 = 12,821 (standar deviasi) 3. Menentukan homogenitas F = F =,, F = 1,623439 Dari perhitungan di atas diperoleh nilai F hitung (F h ) sebesar 1,623439 dan L tabel (Ft) pada taraf nyata α = 0,05; dk penyebut 30 dan dk pembilang 30 ditemukan nilai sebesar 1,697. Jadi f h lebih kecil dari f t (f hitung = 1,623439 f tabel = 1,697). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika f hitung f tabel, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian berasal dari varian populasi yang homogen. 4.4.4 Pengujian Hipotesis

Mengacu pada data penelitian yang berdistribusi normal dan homogen, maka pada penelitian ini dilanjutkan pada pengujian hipotesis, dengan rumusan hipotesis dinyatakan bahwa terdapat pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Secara statistika hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: Ho = Tidak ada pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing. Ha = Terdapat pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Dengan kriteria pengujian : Terima Ho jika t t α = 0,05; dan n-1 Tolak Ho jika > t t α = 0,05; dan n-1 Untuk pengujian hipotesis maka yang diuji yaitu data pre-test dan post-test. Untuk lebih lengkapnya dapat dipaparkan pada tabel 12 sebagai berikut. Tabel 12 Pengujian Hipotesis Data Pre-Test dan Post-Test No Pre-Test Post-Test Gain (D) MD D -MD X 2 d 1 60 75 15 16,83333-1,83333 3,361099 2 60 80 20 16,83333 3,16667 10,0278 3 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 4 75 95 20 16,83333 3,16667 10,0278 5 50 75 25 16,83333 8,16667 66,6945 6 50 75 25 16,83333 8,16667 66,6945 7 80 100 20 16,83333 3,16667 10,0278 8 60 80 20 16,83333 3,16667 10,0278 9 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 10 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 11 60 75 15 16,83333-1,83333 3,361099

12 70 80 10 16,83333-6,83333 46,6944 13 70 95 25 16,83333 8,16667 66,6945 14 60 75 15 16,83333-1,83333 3,361099 15 75 80 5 16,83333-11,8333 140,0277 16 75 95 20 16,83333 3,16667 10,0278 17 75 95 20 16,83333 3,16667 10,0278 18 60 75 15 16,83333-1,83333 3,361099 19 70 95 25 16,83333 8,16667 66,6945 20 65 80 15 16,83333-1,83333 3,361099 21 70 100 30 16,83333 13,16667 173,3612 22 70 95 25 16,83333 8,16667 66,6945 23 75 85 10 16,83333-6,83333 46,6944 24 70 85 15 16,83333-1,83333 3,361099 25 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 26 50 80 30 16,83333 13,16667 173,3612 27 60 75 15 16,83333-1,83333 3,361099 28 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 29 50 60 10 16,83333-6,83333 46,6944 30 70 80 10 16,83333-6,83333 46,6944 Jumlah 1880 2385 505 1324,167 62,66667 79,5 16,83333 t t Md X 2 d n n 1 16,83333 1324,167 30 30 1 t 16,83333 1324,167 30 29

t t 16,83333 1324,167 870 16,83333 1,52203103 16,83333 t 1,23370 t = 13,6445 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tobservasi = 13,6445 dari tabel nilai t atau ttabel pada taraf nyata 0,05, dk= n-1 (30-1)= 29, diperoleh harga ttabel = 1,699. Dengan demikian bahwa t observasi lebih besar dari t tabel, sedangkan kriteria pengujiannya menyatakan bahwa tolak Ho jika tobservasi (to) > (t t). Jadi, to = 13,6445 > tt = 1,699. Atas dasar pengujian ini, maka dapat dikatakan bahwa metode latihan terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen pada peserta didik kelas X SMA 1 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 4.5 Pembahasan 4.5.1 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Hasil belajar menulis cerpen peserta didik kelas X-1 dapat dideskripsikan bahwa nilai yang diperoleh belum maksimal. Hal itu dapat dibuktikan pada tabel 2 pada data pre-test di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai 75-80 (Cukup Baik) berjumlah 6 orang, yang mendapat nilai 65-70 (Kurang Baik), 16 orang lainnya mendapat nilai minimal yaitu 50-60 (Sangat Kurang). Jumlah peserta didik yakni 30 orang dalam tes menulis cerpen

tanpa menggunakan metode latihan terbimbing disimpulkan belum dapat menulis cerpen dengan baik pada kelas eksperimen tersebut. 4.5.2 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Hasil belajar menulis cerpen peserta didik kelas X-1 dapat dideskripsikan bahwa nilai yang diperoleh telah maksimal. Hal itu dapat dibuktikan pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai 75 (cukup) berjumlah 6 orang, yang mendapat nilai 80 (cukup baik) berjumlah 8 orang, mendapat nilai 85 (baik) berjumlah 2 orang dan mendapat nilai 95 (5 oran g) dan 100 (2 orang) berkualifikasi sangat baik. Sedangkan, 7 orang lainnya mendapat nilai minimal yaitu 60. Jumlah peserta didik yakni 30 orang dalam tes menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing mendapat respon yang baik pada kelas eksperimen tersebut. Sehingga memperkuat hipotesis metode latihan terbimbing merupakan metode untuk mempengaruhi prestasi hasil belajar menulis cerpen. Adapun keterampilan yang dimaksud yakni, keterampilan menulis cerpen peserta didik kelas X. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode latihan terbimbing sudah baik dalam menulis cerpen. 4.5.3 Pengaruh Metode Latihan Terbimbing Terhadap Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Menulis Cerpen Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing dan menggunakan metode latihan terbimbing serta pengaruh yang ditimbulkan dari metode latihan terbimbing pada prestasi hasil belajar menulis cerpen di kelas X SMA Negeri 1 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dari hasil tes yang dilakukan oleh penulis bahwa hasil rata-rata

yang diperoleh pada pre-test = 62,66667 sedangkan pada post-test = 79,5. Hal ini menandakan bahwa rata-rata hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik lebih besar pada kelas X-1 yang menggunakan metode latihan terbimbing daripada yang tidak menggunakan.metode latihan terbimbing. Dengan demikian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan pengujian data dari hasil capaian peserta didik pada pre-test dan post-test. Skor prestasi hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan metode latihan terbimbing mendapatkan skor berbeda-beda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; peserta didik yang mendapat skor 50 berjumlah 9 orang, skor 60 berjumlah 7 orang, skor 65 berjumlah 1 orang, skor 70 berjumlah 7 orang, skor 80 berjumlah 1. Skor pencapaian peserta didik yang menggunakan metode latihan terbimbing dikategorikan tuntas dengan predikat sangat baik karena, jumlah peserta didik yang mendapat nilai di bawah standar ketuntasan berjumlah 7 orang dan 23 peserta didik lainnya tuntas. Jadi, terdapat perbedaan antara perlakuan metode latihan terbimbing dengan tanpa metode latihan terbimbing. Sehingga penggunaan metode latihan terbimbing mempunyai pengaruh terhadap prestasi hasil belajar menulis peserta didik pada materi menulis cerpen kelas X. Adapun hipotesis yang diuji adalah: Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi Dengan kriteria pengujian: Terima Ho jika t t α = 0,05; dan n-1 Tolak Ho jika > t t α = 0,05; dan n-1

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik uji-t yang diawali dengan analisis prasyarat yakni uji normalitas dengan uji lilliefors. Dari hasil perhitungan hipotesis diperoleh harga bahwa tobeservasi = 13,6445 lebih besar dari ttabel = 1,699 pada taraf nyata = 0,05 dengan dk 29. Hal ini dapat dikatakan bahwa harga tobservasi lebih besar dari ttabel. Dengan demikian hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode latihan terbimbing sangat efektif untuk meningkatkan prestasi belajar menulis cerpen. Selain metode latihan terbimbing yang mempengaruhi prestasi belajar menulis cerpen peserta didik, ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi hasil belajar cerpen peserta didik misalnya, sebagian peserta didik menganggap bahwa menulis cerpen hanyalah sebuah latihan dan akan dievaluasi hasil latihan itu namun, para peserta didik selesai melaksanakan latihan menulis cerpen di sekolah selanjutnya tidak diulangi lagi latihan tersebut di rumah. Hal inilah menuntut guru untuk kreatif membuat peserta didik menyukai dan melatih diri menulis cerpen. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan bahwa metode latihan terbimbing berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen peserta didik. Pengaruh itu dapat dilihat dari uji pre-test dan post-test. Hasil awal (pre-test) pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pre-test 62,66667 yang diperoleh dari aspek penilaian berdasarkan unsur-unsur intrinsik pembangun cerpen. Hasil akhir (post -test) dengan nilai rata-rata 79,5 hasil belajar peserta didik meningkat dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Peningkatan dapat dilihat pada pengembangan unsur-unsur pembangun cerita pendek tersebut.