FRAMEWORK SUSTAINABILITY STRATEGY SUMBER DAYA MANUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH DAN PENGERTIAN

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

BAB I PENDAHULUAN. maupun manajemen informasi. Kompleksitas dan perubahan eksternal

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).

Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

PENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. (Robbins dan Judge, 2009). Connolly (1991) mengatakan bahwa turnover dapat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Brian Aprinto, SPHR Fonny Arisandy Jacob

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

B. MAKNA PERENCANAAN SDM BAGI PERUSAHAAN

Manajemen SDM. 1 st Week

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

Human Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Human Resource Diagnostic

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting di Perusahaan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT. Chriswardani S FKM MIKM UNDIP

PPM Manajemen COMPANY PROFILE

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting karena manusia merupakan penggerak utama dalam

Pengembangan Karir. Pengembangan Karir.

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

PT. PIRANTI TEKNOLOGI MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran

SEKILAS PPM MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI. harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.

Strategic Human Resource Management

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah. serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002)

Human Resource Management System

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT CERTIFICATION (HCMC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGIC OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2

Pertanyaan Kelompok 2:

KEUNGGULAN KOMPETITIF

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini mengharuskan setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang maupun jasa. Robbins dan judge

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Career Management.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi memaksa setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulankeunggulan

HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA

PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

AUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN

BAB ORIENTASI KONSEP PPO

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Human Resources Management (HRM)

Development and Education Consultant Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

Transkripsi:

FRAMEWORK SUSTAINABILITY STRATEGY SUMBER DAYA MANUSIA Lenny Ch Nawangsari 1) Farida Elmi 2) 1),2) Magister Manajemen, Univ. Mercu Buana Jakarta Jl. Raya Meruya Selatan no 1, Kembangan, Jakarta Barat Email : Faridaelmi57@gmail.com Abstrak. Menanggapi isu rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yang merupakan komponen penting untuk setiap geraknya pembangunan, maka kita perlu mengetahui lebih jauh faktor - faktor yang dominan untuk meningkatkan kualitas SDM dengan menerapkan hasil framework sustainibility strategi Sumber Daya Manusia yang diharapkan, untuk dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh berbagai pelaku bisnis. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu framework sustainability strategy dalam pengelolaan SDM yang secara ilmiah ditenggarai oleh kualitatif research. Temuan penelitian, terciptanya framework sustainibility strategy Sumber Daya Manusia, dengan langkah-langkah penentuan jenis perusahaan, visi, misi, tujuan untuk inovasi kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, sehingga jumlah penyerapan Sumber Daya Manusia dapat memenuhi secara maksimal kebijakan MEA, melalui dimensi; Pemetaan akan kebutuhan Sumber Daya Manusia, Kemampuan soft skill,mapping talent management serta engagement dengan melalui proses penerimaan Sumber Daya Manusia yang objectif dan transparant. Kata kunci: Sustainability Strategy Sumber Daya Manusia, Pemetaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia, Soft Skill, Talent Management dan Engagement. 1. Pendahuluan 1.1. Latar belakang Globalisasi, perkembangan teknologi, dan tuntutan kompetitif menyebabkan perubahan yang dramatis pada organisasi, dan telah mengubah kondisi umum untuk strategi Manajemen Sumber Daya manusia (SDM). Strategi dan praktek Sumber daya manusia (SDM), telah diidentifikasi sebagai hal penting bagi keberhasilan organisasi. Beberapa sumber daya manusia yang diidentifikasi sebagai ' hal kritis' adalah ekspatriat atau manajer global yang sangat berkualitas dengan pengetahuan dan kompetensi mereka dianggap sebagai penting untuk kemajuan perusahaan. Dalam ekonomi global, salah satu masalah utama bagi para eksekutif SDM saat ini adalah kelangkaan mendapatkan SDM yang berkualitas. Beberapa cara telah dilakukan untuk mengatasinya mengintensifkan penggunaan SDM yang tersedia (misalnya sistem kerja kinerja tinggi) dan mengembangkan SDM baru (misalnya jenis baru dari lintas-budaya latihan). Dalam menghadapi persaingan global, perusahaan sering berada dalam situasi yang dilematis misalnya continue melakukan pengembangan SDM guna keunggulan kompetitif dengan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, tetapi disisi lain harus melaksanakan efisiensi biaya dengan strategi pemotongan biaya seperti sebagai perampingan atau mengabaikan pelatihan SDM. Hal ini tentu dapat mengurangi kemampuan strategis organisasi, membahayakan kelangsungan organisasi, dan dapat mengakibatkan efek negatif yang berkepanjangan bagi organisasi itu sendiri. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model strategi Sustaibility Sumber Daya Manusia di Indonesia. 1.3. Metodologi Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana focus penelitian masih bersifat emergency/ tentative, seluruh variable yang diteliti akan diukur dengan analisis data interaktif dari Miles and Huberman (2007), jenis data primer dan skunder,sumber data informan, aktivitas dan dokumentasi sedangkan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. C30. 1

Model interaktif Miles and Huberman (2007) digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Komponen-Komponen Analisa Data Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi 1.4. Tinjauan pustaka 1.4.1. Sustainability Sumber Daya Manusia Berkaitan dengan Sustainaibility Sumber Daya Manusia setidaknya terdapat dua konsep yang berbeda telah muncul di HRM berkelanjutan: 1. HRM integratif berkaitan dengan ekonomi kompetitif, tanggung jawab pribadi, dan tanggung jawab sosial. HRM berkelanjutan ini didefinisikan sebagai orang-orang yang berorientasi pada jangka panjang. Pendekatan konseptual dan kegiatan yang bertujuan untuk rekrutmen yang bertanggung jawab secara sosial dan ekonomi yang terdiri dari seleksi, pengembangan, penyebaran, dan perampingan karyawan. HRM berkelanjutan diartikan sebagai tugas lintas fungsional. Secara teoritis dari pendekatan ini berasal dari literatur keberlanjutan, dari Karakteristik dan dari literatur SHRM. Para peneliti berasumsi bahwa perusahaan, para pegawai, dan masyarakat saling bertanggung jawab atas kegiatan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tanggung jawab diperpanjang dengan tanggung jawab karyawan untuk diri mereka sendiri dan untuk karir mereka. Sumber daya manusia diartikan sebagai 'subyek', sebagai mitra setara, dan sebagai aktor yang bertanggungjawab. Hal ini juga diasumsikan, bahwa tujuan individual karyawan adalah peningkatan loyalitas, meningkatkan keinginan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, kualitas hidup yang lebih tinggi, dan peran menyeimbangkan di dalam dan di luar pekerjaan (kerja-kehidupan-keseimbangan). Secara umum, pendekatan dengan konsep keberlanjutan adalah saling menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan dan sebagai kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi jangka panjang. 2. HRM merupakan konsep ekonomi yang rasional dan mengabaikan mengidentifikasi tanggung jawab. Dalam konsep instrumental dan sistem berbasis ini, HRM Berkelanjutan didefinisikan dari perspektif Manajemen Berkelanjutan sebagai perusahaan apa yang mereka sendiri harus dilakukan di lingkungan mereka untuk memiliki kemampuan bertahan yang mempunyai asumsi bahwa secara ekonomi rasional untuk bertindak dengan cara berkelanjutan jika sumber daya terbatas dan bahwa perspektif keberlanjutan dapat menyebabkan teori yang lebih realistis perusahaan. Tujuan konseptual dari pendekatan ini meliputi menjelajahi penjelasan kausal untuk hubungan saling tukar antara organisasi dan lingkungan mereka, dan mengembangkan pendekatan teoritis umum untuk menangani sumber daya yang langka (Ehnert, 2006). lingkungan organisasi tidak dianggap sebagai satu set kendala tetapi sebagai 'sumber untuk sumber daya perusahaan yang membutuhkan keberadaan jangka panjang mereka. Untuk mantan ploit sumber daya ini secara jangka panjang, sumber sumber daya harus yang terjadi saat. Menurut pemahaman ini, sebuah perusahaan bertindak secara berkelanjutan dan ekonomi cara nomically rasional jika reproduksi sumber daya yang dibagi dengan konsumsi sumber daya sama dengan satu. C30. 2

1.4.2. Pemetaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pemetaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia yang merupakan bagian dari Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah hal yang penting dalam proses pengelolaan Sumber Daya Manusia. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah memperkirakan supply dan demand Sumber Daya Manusia (promosi, mutasi, pensiun, mengundurkan diri & PHK). Terdapat beberapa tahapan dalam Pemetaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia, yaitu: a. Pemetaan Kondisi Eksternal (kondisi ekonomi, pasar, angkatan kerja, perkembangan industri dll) b. Penentuan Persyaratan Sumber Daya Manusia (organisasi, tujuan organisasi, rancangan pekerjaan) c. Perkiraan ketersediaan Sumber Daya Manusia (inventarisasi Sumber Daya Manusia yang ada) d. Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam memperkirakan kebutuhan Sumber Daya Manusia terdapat 2 sumber yaitu Sumber Daya Manusia yang berasal dari internal (pelatihan dan promosi) dan Sumber Daya Manusia yang berasal dari eksternal. Terdapat beberapa teknik peramalan dalam kebutuhan Sumber Daya Manusia antara lain: a. Teknik Delphi b. Ekstrapolasi c. Indeksasi d. Analisa stratistik 1.4.3. Soft Skills Soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta. Dengan mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual 1.4.4. Talent Management & Engagement a. Talent Management Talent Management merupakan inti dari konsep Human Capital. Kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh Talent Management Strategy yang digunakan. Menurut PPM Management (2010), ketika berbicara mengenai Talent Management Strategy, maka yang pertama kali harus dimiliki oleh perusahaan adalah gambaran kebutuhan talenta yang diperlukan. Pada umumnya perusahaan sudah menyadari kebutuhan talenta berdasarkan visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan. Namun ternyata perkiraan kebutuhan talenta berdasarkan tantangan industri di masa mendatang sering dilupakan. Padahal bila tantangan industri tidak dipertimbangkan, bisa dipastikan perusahaan akan kekurangan talenta pada saat dibutuhkan ke depannya. Jika perusahaan sudah memiliki future talent needs, maka yang perlu selanjutnya perlu dilakukan penilaian (asessment). Melalui penilaian ini, maka akan diketahui seberapa lengkap talent yang sudah dimiliki perusahaan dibandingkan dengan kebutuhannya, sehingga bisa dilakukan berbagai usaha untuk menutupi kesenjangan yang ada. Menurut Blass dalam tesis yang ditulis Yllner(2013:13), menyatakan bahwa pemetaan talent management berdasarkan irisan setiap bagian. Talent management merupakan hasil irisan dari recruitment, development, dan retention. Gambar 2. Pemetaan teritorial talent management Sumber : Yllner (2013:13) C30. 3

Tahapan Mapping Talent: a. Perusahaan membuat gambaran kebutuhan talenta masa depan (future talent needs) berdasarkan visi, misi, nilai dan strategy perusahaan serta tantangan globalisasi. Future talent needs terdiri dari knowledge, skill berdasarkan pengalaman, competency dan personality. b. Perusahaan melakukan asessment/ penilaian untuk mengetahui talent yang sudah dimiliki dibandingkan dengan yang diperlukan dan melakukan pengelompokan talent. c. Perusahaan menyusun talent mangement stategy (planning, acquiring, developing (pemetaan SDM), managing & retaining employee). b. Engagement Work engagement merupakan sebuah konsep manajemen yang menyatakan bahwa karyawan yang memiliki engagement tinggi adalah karyawan yang memiliki keterlibatan penuh dan memiliki semangat bekerja tinggi dalam pekerjaannya maupun dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan jangka panjang. Kata lain, definisi work engagement mengacu pada keterlibatan, kepuasan dan antusiasme karyawan dalam bekerja. Work engagement telah berkembang dari berbagai konsep melingkupi motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Kahn (dalam May dkk, 2004) work engagement dalam pekerjaan dikonsepsikan sebagai anggota organisasi yang melaksanakan peran kerjanya, bekerja dan mengekspresikan dirinya secara fisik, kognitif dan emosional selama bekerja. Sedangkan Robbins (2003) memberikan definisi work engagement yaitu dimana seorang karyawan dikatakan work engagement dalam pekerjaannya apabila karyawan tersebut dapat mengidentifikasikan diri secara psikologis dengan pekerjaannya, dan menganggap kinerjanya penting untuk dirinya, selain untuk organisasi. Menurut Development Dimensions International (DDI) dalam Bakker & Leiter (2010), terdapat 3 komponen dalam work engagement, yaitu: a. Cognitive, Memiliki keyakinan dan mendukung atas tujuan dan nilai-nilai organisasi. b. Affective, Memiliki rasa kepemilikan, kebanggaan dan kelekatan terhadap organisasi dimana ia bekerja. c. Behavioral, Keinginan untuk melangkah jauh bersama organisasi dan memiliki niat yang kuat untuk bertahan dengan organisasi. 2. Pembahasan Framework Sustainibility Sumber Daya Manusia (SDM) dijelaskan dalam gambar 3. Sustainibility SDM dapat dilaksanakan langkah-langkah yaitu penentuan jenis perusahaan, visi, misi, tujuan untuk inovasi kualitas SDM dalam rangka meningkatkan jumlah penyerapan SDM melalui dimensi; Pemetaan akan kebutuhan SDM, Kemampuan soft skill, Mapping talent management serta engagement dengan melalui proses penerimaan SDM yang objectif dan transparant. Corporat - Visi - Misi - Strategi - Tujuan MEA - Pemetaan SDM - Soft Skill - Talent Management dan engagement Feed back Proses SDM: 1. Recruitment 2. Seleksi 3. Screaning 4. Penempatan 5. Orientasi 6. Kompensasi 7. Training & Development 8. Health, Safety & Environment Labor Gambar 3. Sustainalibility Strategy Sumber Daya Manusia di Indonesia C30. 4

1. Simpulan a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia harus dijadikan program unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan, nilai tambah dan keberlanjutan perusahaan. b. Dalam rangka mewujudkan sustainibility Sumber Daya Manusia dapat dilaksanakan langkahlangkah yaitu penentuan jenis perusahaan, visi, misi, tujuan untuk inovasi kualitas SDM dalam rangka meningkatkan jumlah penyerapan SDM melalui dimensi; Pemetaan akan kebutuhan SDM, Kemampuan soft skill, Mapping talent management serta engagement dengan melalui proses penerimaan SDM yang objectif dan transparant. Daftar Pustaka [1]. Miles, Mattew B & Michael Huberman, 2007, Analisis Data Kualitatif, Buku sumber tentang Metode-metode baru, Universitas Indonesia Press, Jakarta. [2]. Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta, Bandung [3]. Opas Piansoongnem, Pacapol Anurit, 2010, Talent Management: Quantitative and Qualitative Studies of HR Practitioners in Thailand, International Journal of Organization Innovation. [4]. Ppm Manajemen, 2010, Best Practices on Talent Management. Ppm Manajemen. Jakarta [5]. Yllner, E & Brunia, A, 2013, Talent management-retaining and Managing Technical specialists in a technical career. Master of Science Thesis KTH Industrial Engineering and Industrial Management, Stockholm. C30. 5