KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 II - 1. Inspektorat Kabupaten Lingga

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

I N S P E K T O R A T

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I P E N D A H U L U A N

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INSPEKTORAT KABUPATEN MAGETAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF INSPEKTORAT KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA ( RENJA ) Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

INSPEKTORAT KOTA PALEMBANG L A K I P

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

PERATURAN INSPEKTUR KABUPATEN GRESIK NOMOR 11 TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Merdeka No. 105 Blitar Telp (0342) Pesawat 156 &

Perjanjian kinerja perubahan INSPEKTORAT KOTA SALATIGA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

KATA PENGANTAR INSPEKTORAT KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Jambi, Maret 2015 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

2015 INSPEKTUR H. DARMIZON. A, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012

PERJANJIAN KINERJA TAHUN IK Kegiatan : Kegiatan : 1 Jumlah SKPD, Sekolah dan BUMD yang diaudit

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 IRBAN BIDANG APARATUR DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT KOTA MALANG TAHUN 2015

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran nyata mengenai berbagai kegiatan yang telah dilakukan yang dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif ataupun bisa diukur dari sisi efektitas, dan efisiensi serta ekonomisnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada hakikatnya merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor: 239/IX/6/8/2003 merupakan dasar penyusunan pelaporan kinerja seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah, sehingga SKPD harus menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang didalamnya berisi mengenai program-program utama yang dicapai selama periode satu tahun anggaran yang merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah ditetapkan. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang didalamnya berisi mengenai program-program utama yang dicapai selama periode satu tahun anggaran yang merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang

telah ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan selain dapat digunakan sebagai masukan bagi pengelolaan dan penataan kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Barru juga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan perencanaan di masa yang akan datang serta dapat dijadikan pedoman atau acuan bagi pejabat struktural maupun karyawan Inspektorat Kabupaten Barru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan hasil kerja semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Barru Tahun 2013 ini dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan. Barru, 29 Januari 2014 Plt. INSPEKTUR KABUPATEN BARRU, Ir. H. NASRUDDIN AM, M. Si Pembina Utama Madya NIP. 19591213 198703 1 007

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI iii IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR TABEL v BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang... 1 B. Bidang Kewenangan... 3 C. Core Area... 3 D. Aspek Strategik Organisasi... 4 E. Struktur Organisasi... 4 F. Profil Inspektorat Daerah... 6 G. Sistimatika Penulisan... 8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9 A. Perencanaan 12 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2013... 15 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 16 A. Kerangka Pengukuran Kinerja 16 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 18 C. Aspek Keuangan 19 D. Strategi Pemecahan Masalah 20 BAB IV PENUTUP 21 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Ikhtisar Eksekutif Inspektorat Daerah Kabupaten Barru adalah Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah di Bidang Pengawasan, yang tugas pokoknya melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Pengawasan, terutama mengenai perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengawasan, pelayanan penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Bidang Pengawasan dan Pembinaan terhadap seluruh perangkat Inspektorat yang profesional sehingga terciptanya kesatuan gerak langkah yang harmonis dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pemerintah Daerah. Eksistensi dari institusi Inspektorat sesuai visinya adalah mewujudkan pemerintahan yang baik, pengawasan yang profesional dan taat azas yang diimplementasikan ke dalam Rencana Strategis 5 (lima) tahunan dengan 3 (tiga) sasaran dan 7 (tujuh) indikator kinerja dengan tingkat capaian antara 0% sampai dengan %. Realisasi terhadap sasaran yang sudah ditetapkan secara umum sasaran telah tercapai, selanjutnya untuk mempertahankan eksistensi kinerja Inspektorat sesuai dengan yang diharapkan tidak terlepas dari adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Barru dalam bentuk masukan dan arahan yang berguna bagi tercapainya tingkat pelayanan yang baik di Bidang Pengawasan terhadap kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barru. Indikator keberhasilan pelaksanaan fungsi ini adalah adanya suatu tingkat kepuasan baik pada Pemerintah maupun masyarakat, namun keberhasilan pelaksanaan tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010 2015 telah dapat dilihat pada pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam renstra tersebut. Pada tahun 2013 Inspektorat Kabupaten Barru merencanakan 3 (tiga) sasaran, yaitu : 1. Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif 2. Terciptanya pelayanan publik yang prima 3. Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur Sasaran tersebut dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan yang didukung dengan anggaran APBD Kabupaten Barru melalui Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan hasil pengukuran Kinerja Sasaran dan Kegiatan, maka dapat dievaluasi nilai capaian masing-masing kinerja tersebut. Nilai capaian Inspektorat Kabupaten Barru pada Tahun 2013 dapat dilihat dari Kinerja Capaian Sasaran dan Capaian Kegiatan. Adapun Nilai Capaian Kinerja baik capaian sasaran maupun kegiatan sebagai berikut : 3.2.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja sasaran Dari sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis tahun 2010-2015, Rincian capaian sasaran selama Tahun 2013 sebagaimana berikut ini : 1. Persentase SKPD yang menerapkan system akuntabilitas kinerja, dapat dilihat pada Tabel berikut:-

Prosentase Indikator capaian kinerja Satuan Tingkat Capaian (target) Realisasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Ket. (Target) Terwujudnya Rupiah 874.475.000 871.275.000 99,52 pemeriksaan Obrik 40 38 95 komprehensif Kali 40 38 95 dan khusus Keterangan: Terlaksananya pengawasan dan pembinaan kepada SKPD dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Barru dengan input anggaran Rp.871.275.000,00 untuk kegiatan pelaksanaan pengawasan internal secara berkala dengan jumlah personil pengawas sebanyak 33 orang, telah melaksanakan pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah sesuai dengan rencana tingkat capaian target dengan realisasi. Untuk Output dari rencana tingkat capaian target sebanyak LHP terealisasi sebanyak. LHP dengan temuan. Prosentase Indikator capaian kinerja Satuan Tingkat Capaian (target) Realisasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Ket. (Target) Terwujudnya Rupiah 42.480.000 40.380.000 87,16 pemeriksaan kasus 24 20 83,33 komprehensif Kali 24 20 83,33 dan khusus Keterangan : Kegiatan penanganan kasus-kasus yang bersumber dari masyarakat, direncanakan (diperkirakan) ada 24 kasus dan yang dapat direalisasikan

sebanyak 20 kasus pengaduan berupa pelanggaran disiplin pegawai dan perceraian PNS. 2. Persentase Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti, dapat dilihat pada tabel berikut : Prosentase Indikator capaian kinerja Satuan Tingkat Capaian (target) Realisasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Ket. (Target) Meningkatnya Rupiah 44.009.000 37.024.850 84,13 persentase Laporan 4 4 penyelesaian Kali 4 4 tindak lanjut hasil pemeriksaan Keterangan: Pelaksanaan kegiatan berupa Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dengan input anggaran sebesar Rp 44.009.000,00, dengan temuan pemeriksaan yang ditindaklanjuti dari BPK RI, Inspektorat Propinsi Sulawesi Selatan dan Inspektorat Kabupaten Barru, dengan temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Barru sebanyak... dan yang ditindak lanjuti sebanyak... temuan atau sebanyak...%. 3. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, dapat dilihat pada tabel berikut : Prosentase Indikator capaian kinerja Satuan Tingkat Capaian (target) Realisasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Ket. (Target) Meningkatnya Rupiah 250.269.000 245.284.200 98,01 jumlah staf yang Orang 21 21 lulus/ikut Kali

sertufikasi JFA dan P2UPD dan diklat substansi lainnya Keterangan : Dari beberapa sub kegiatan pelatihan sebanyak 3 (tiga) jenis pelatihan sertifikasi dan 5 (lima) jenis pelatihan substantif dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pengawas. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah diklat pembentukan P2UPD, diklat penjenjangan P2UPD, diklat pembentukan auditor ahli JFA, Bimbingan Teknis Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), diklat Reviu Laporan Keuangan, Diklat Pengadaan Barang dan Jasa dan lain-lain, yang diikuti oleh 21 tenaga auditor, pejabat pengawas dan staf Inspektorat kabupaten Barru. 4. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dapat dilihat pada tabel berikut : Prosentase Indikator capaian kinerja Satuan Tingkat Capaian (target) Realisasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Ket. (Target) Terpenuhinya Rupiah 7.350.000 6.087.200 82,82 pemeliharaan unit 1 1 kendaraan Kali dinas/operasional Keterangan: Terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana serta perangkat kerja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dilaksanakan melalui Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Kegiatan, terdiri atas: a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dapat dilihat pada tabel berikut : Kegiatan Anggaran Realisasi Ket. Penyediaan Alat Tulis 28.323.000 28.184.500 Kantor (ATK) Penyediaan Barang cetakan dan penggandaan

dengan anggaran sebesar Rp.000, Realisasi Kinerja OPD dengan anggaran sebesar Rp 15.242.000,00, kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dengan anggaran sebesar Rp 15.146.000,00 dan kegiatan Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran dengan anggaran sebesar Rp 30.950.000,00 dilaksanakan untuk tahun 2009 sebagai bagian dari Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pada Inspektorat Kota Sukabumi dengan realisasi berupa Laporan Keuangan dan Prognosis serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban/Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 3.2.2.2 Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala yang dilaksanakan oleh para auditor di Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan dengan jumlah SKPD yang diaudit direncanakan sebanyak 33 Auditan dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp. 779.051.000,00 menghasilkan 34 LHP. 3.2.2.3 Kegiatan Penanganan Kasus pada Pemerintah di bawahnya dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 28.083.000,00 menghasilkan pengaduan yang ditindaklanjuti sebanyak 9 kasus yang perlu penanganan. 3.2.2.4 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 122.606.000,00 menghasilkan penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Hasil LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 22 Pengawasan BPK RI, Inspektorat Propinsi dan Inspektorat Kota Sukabumi sebanyak 12 buku. 3.2.2.5 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensif dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 157.908.000,00 dengan realisasi kegiatan berupa dokumen laporan hasil monitoring APBS sebanyak 45 Laporan pada 45 SD, SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta di Kota Sukabumi, Laporan Monitoring kegiatan pemerintahan dan pembangunan sebanyak 15 LHM, serta terkirimnya data LP2P sebanyak 4000 PNS. 3.2.2.6 Kegiatan Gelar Pengawasan Daerah yang dihadiri para pimpinan SKPD dan BUMD se Kota Sukabumi yang didanai dari APBD Kota Sukabumi Sebesar Rp.65.998.000,00 menghasilkan

terinformasikannya temuan hasil audit baik yang telah maupun yang belum ditindaklanjuti oleh auditan. 3.2.2.7 Kegiatan Reviu atas Laporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah yang didanai dari APBD Kota Sukabumi Sebesar Rp.118.318.000,00 menghasilkan laporan Hasil Reviu atas Laporan Keuangan SKPD sebanyak 36 buku dan Laporan hasil reviu atas laporan keuangan Pemda sebanyak 6 buku. 3.2.2.8 Kegiatan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pemberantasan Korupsi dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 18.728.000,00 dengan sasaran menurunnya penyimpangan yang berindikasi korupsi. 3.2.2.9 Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja berupa pelatihan Teknis Evaluasi atas LAKIP OPD yang didanai dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 144.999.000,00 diikuti oleh 26 orang auditor di lingkungan Inspektorat Kota Sukabumi. 3.2.2.10 Kegiatan Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 68.114.000,00 menghasilkan Laporan Hasil Evaluasi LAKIP pada 8 SKPD sebanyak 4 buku dan Petunjuk Teknis Evaluasi LAKIP OPD di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi sebanyak 30 buku. LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 23 3.2.2.11 Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Evaluasi dan Pelaporan dengan dana dari APBD Kota Sukabumi sebesar Rp 112.624.000,00 berupa tersedianya data base hasil temuan pemeriksaan Inspektorat Kota Sukabumi pada Sistem Informasi Manajemen Evaluasi dan Pelaporan. 3.2.2.12 Kegiatan pengiriman Diklat Jabatan Fungsional Auditor untuk 3 (tiga) orang Auditor Inspektorat Kota Sukabumi. 3.3. Akuntabilitas Keuangan 3.3.1 Laporan Keuangan Dalam Tahun Anggaran 2009 Inspektorat Kota Sukabumi mendapat Alokasi Dana sebesar Rp. 3.430.129.000,00 yang bersumber dari APBD Kota Sukabumi yang dialokasikan untuk : 1. Belanja Tidak Langsung Rp.1.370.262.000,00 2. Belanja Langsung Rp.2.059.867.000,00 3.3.2 Penjelasan Laporan Keuangan

Pengelolaan Keuangan Inspektorat Kota Sukabumi berpedoman kepada Perda Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Dalam Tahun Anggaran 2009 Inspektorat Kota Sukabumi mendapat Alokasi Dana sebesar Rp.3.430.129.000,00 dengan rincian sebagaimana telah diuraikan di atas. Dana ini diperuntukkan khusus untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Tahun 2009 untuk kemudian ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Inspektorat Kota Sukabumi. Dalam Tahun Anggaran 2009 untuk Belanja Tidak Langsung telah dianggarkan sebesar Rp. 1.370.262.000,00 dialokasikan untuk belanja pegawai terdiri dari: - Gaji dan tunjangan Rp 1.085.472.000,00 - Tambahan penghasilan PNS Rp 284.790.000,00 LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 24 Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung sampai dengan tanggal 31 Bulan Desember 2009 Anggaran Rp.1.370.262.000,00 Realisasi Rp.1.558.515.720,00 Prosentase 113,74 Sedangkan untuk Belanja Langsung dianggarkan Rp. 2.059.867.000,00 dialokasikan untuk : No Program Anggaran Realisasi % 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 213.855.000 169.865.516 79,43 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 168.245.000 141.696.971 84,22 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 61.338.000 58.768.000 95,81 4 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH 1.358.806.000 1.310.167.200 96,42 5 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas

144.999.000 126.264.000 87,08 6 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 112.624.000 111.111.000 98,66 Dari seluruh program sampai Bulan Desember 2009 yang terealisasi sebesar Rp. 1.917.872.687,00 dengan prosentase mencapai 93,11 % 3.3.3. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2009 Inspektorat Kota Sukabumi mendapat Alokasi Anggaran sebesar Rp.3.430.129.000,00 yang bersumber dari APBD Kota Sukabumi Anggaran tersebut dialokasikan untuk: 1. Belanja Tidak Langsung Rp.1.370.262.000,00 terealisasi sebesar Rp.1.558.515.720,00 prosentase 113,74 %. 2. Belanja Langsung Rp.2.059.867.000,00 terealisasi sebesar Rp.1.917.872.687,00 dengan prosentase 93,11% 3.3.4. Analisis Efisiensi Kinerja Kegiatan 3.3.4.1.Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala Bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan dengan Objek Pemeriksaan sebanyak 33 Auditan dapat dilihat sebagai berikut: LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 25 Input / Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana Obrik LHA Rp.779.051.000,00 33 Auditan. 33 Rp.775.986.000,00 33 Auditan 34 99,61 103,03 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.2. Analisis Kegiatan Penanganan Kasus pada pemerintahan di bawahnya dapat dilihat sebagai berikut:

Input / Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana LHK Rp 28.083.000,00 12 LHK Rp.15.879.000,00 10 LHK 56,54 83 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan tidak efektif 3.3.4.3. Analisis Kegiatan tindak Lanjut Hasil Pengawasan, dapat dilihat sebagai berikut: Input / Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana Laporan Rp.122.606.000,00 12 Buku Rp.121.991.000,00 12 Buku 94,50 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.4. Analisis Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensif, dapat dilihat sebagai berikut: Input / Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana

LHM LP2P Rp 157.908.000,00 45 LHM APBS 15 LHM SKPD 4200 PNS Rp.128.013.500,00 45 LHM APBS 15 LHM SKPD 4000 PNS 81,07 95 LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 26 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.5. Analisis Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan, dapat dilihat sebagai berikut: Input / Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana Keg Rp 65.998.000,00 1 Kali Larwasda Rp 63.398.000,00 1 Kali Larwasda 96,06 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.6. Analisis Kegiatan Reviu atas Laporan Keuangan dan Kinerja Pemda, dapat dilihat sebagai berikut: Input Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana

LHR Rp 118.318.000,00 24 LHR Akhir Tahun dan LHR Semesteran Rp.118.232.200,00 24 LHR Akhir Tahun dan LHR Semesteran 99,93 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.7. Analisis Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Pemberantasan Korupsi, dapat dilihat sebagai berikut: Input Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana % Kegiatan Rp. 18.728.000,00 75 Rp 18.553.000,00 75 99,07 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.8 Analisis Kegiatan Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dapat dilihat sebagai berikut: Input Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana Rp 68.114.000,00 Rp.68.114.000,00 LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 27 Laporan 8 LHE SKPD 8 LHE SKPD Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.9 Analisis Kegiatan Pelatihan Teknis Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja (Evaluasi LAKIP) dapat dilihat sebagai berikut: Input/

Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana SDM Kegiatan Rp 144.999.000,00 26 1 Rp.126.264.000,00 26 1 87,08 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.3.4.10. Analisis Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Evaluasi dan Pelaporan, dapat dilihat sebagai berikut: Input/ Output Rencana Realisasi Pencapaian Kinerja % Dana Program Rp 112.624.000,00 1 Rp.111.111.000,00 1 98,66 Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan efisien dan efektif 3.4. Hambatan/Kendala dan Permasalahan yang dihadapi 1) Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan dalam bentuk

pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya. 2) Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung operasional pengawasan. 3) Realisasi pelaksanaan pengawasan pada Organisasi Perangkat Daerah yang tidak sesuai dengan jadwal dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). 4) Tindak Lanjut hasil pengawasan Internal dari OPD/Auditan yang belum sesuai dengan rekomendasi atas LHP yang telah diterbitkan serta belum tepat waktu dalam menindaklanjuti hasil temuan. LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 28 5) Terbatasnya sumber daya manusia aparatur pengawas yang berkualitas Auditor. 3.5. Strategi Pemecahan Masalah 1) Mengusulkan anggaran sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2900/SJ Tanggal 23 September 2008 dengan prioritas anggaran minimal 1 % untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas. 2) Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas. 3) Pelaksanaan pemeriksaan/pengawasan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tetap berpedoman kepada jadwal yang telah ditetapkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). 4) Rekomendasi yang disampaikan oleh Auditor kepada Auditan ditujukan untuk menghilangkan penyebab terjadinya kondisi/temuan sehingga rekomendasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak auditan secara tepat waktu. 5) Mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Sukabumi. LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 29 LAKIP INSPEKTORAT KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 29

BAB IV PENUTUP Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: a. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Sukabumi disusun sebagai wujud dukungan sistem administrasi yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan tugas aparat pengawasan dalam kurun waktu 1 tahun sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan kegiatan Pengawasan. b. Jumlah temuan yang telah ditindaklanjuti untuk Tahun 2009 sebanyak 82 dari 134 temuan yang ada. c. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur melalui kegiatan Diklat Aparat Pengawasan secara keseluruhan mencapai 75 %. d. Sebagai simpulan dan Laporan Kinerja Tahun 2009 bahwa dari keseluruhan sasaran dan rencana kerja kegiatan telah direalisasikan dengan capaian 93,11% Dalam upaya mewujudkan sasaran dan kegiatan yang belum dicapai, maka untuk masa yang akan datang akan ditempuh langkah yang lebih konkrit antara lain melalui: - Pengukuran jumlah personil dan pengaturan alokasi waktu yang harus disediakan dalam setiap kegiatan; - Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Inspektorat akan dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah agar diadakan kegiatan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) bagi para pegawai Inspektorat; - Meningkatkan komunikasi dengan masyarakat agar masyarakat lebih berpartisipasi dalam pemberian laporan (pengaduan masyarakat) sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut; - Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan harus dilakukan secara terus menerus kepada

OPD yang belum menindaklanjuti hasil temuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) sehingga tidak terjadi adanya sisa temuan yang belum ditindaklanjuti A. B. C. Pengukuran Kinerja Untuk mengukur Kinerja Isnpektorat Daerah Kabupaten Barru secara menyeluruh, telah diidentifikasi ke berbagai indikator kinerja yang ada. Sebagaimana diketahui indikator kinerja dapat meliputi input (masukan), out put (keluaran), out come (hasil) Benefit (manfaat) dan impact (dampak) serta analisis proses pencapaian indikator kinerja tersebut. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran di maksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistimatik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukuran Kinerja dengan mempergunakan indikator sasaran strategik dan indikator kegiatan strategik Tahun 2013. Indikator kinerja sasaran strategik merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategik yang telah ditetapkan. Sedangkan indikator kinerja kegiatan Inspektorat Daerah yang akan diukur hanya sebatas indikator, input, output dan outcome. Sedangkan indikator manfaat dan dampak baru terbatas pada identifikasi untuk melihat keterkaitannya dengan tujuan dan sasaran. LAKIP Tahun 2013 Inspektorat Daerah Kabupaten, pengukuran tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategi dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data Internal yang berasal dari sistim informasi yang dapat diterapkan pada instansi. (2) Data Eksternal berasal dari luar instansi baik data primer maupun data sekunder.

B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja Secara umum strategik yang ingin di capai oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Barru belum sepenuhnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada hasil pengukuran kegiatan. Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja kegiatan dan formulir pengukuran pencapaian sasaran. a. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Strategik Dalam Rencana Strategik dan Rencana Kinerja Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2011, pencapaian kinerja sasaran strategik dapat diuraikan sebagai berikut : Sasaran Strategi tertib administrasi dan keuangan pencapaian targetnya dari rencana sebesar 1,66 % dan terealisir 1,66 % atau %. Sasaran Strategi pencapaian sasaran kinerja pencapaian targetnya dari rencana sebesar 1,66 % dan terealisir 1,45 % atau 87,35 %. Sasaran Strategi SKPD yang menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja pencapaian targetnya dari rencana sebesar 12,48 % dan terealisir 7,63 % atau 61,14 %. Sasaran Strategi Persentase Hasil Pengawasan yang di Tindak Lanjuti pencapaian targetnya dari rencana sebesar 5 % dan terealisir 3 % atau 66,00 %.

Sasaran Strategi SKPD yang menerapkan SOP Tahun 2011 belum dilaksanakan. Sasaran Strategi persentase aparat yang mengikuti Diklat Teknis Tahun 2011 belum dilaksanakan. Sasaran Strategi Persentase SKPD yang memiliki aparatur yang kompeten sesuai jabatannya pencapaian targetnya dari rencana sebesar 12,48 % dan terealisir 7,63 % atau 61,14 %. Tidak tercapainya beberapa sasaran strategi tersebut di atas di sebabkan oleh : 1. Kegiatan belum dilaksanakan di Tahun 2011. 2. Tidak lancarnya pencairan dana sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan. 3. Khusus terkit SKPD yang menerapkan sistem Akuntabilitas pencapaian targetnya belum sesuai yang di harapkan selain persoalan anggaran juga oleh adanya pemeriksaan untuk tujuan tertentu yaitu pemeriksaan fisik proyek dan pemeriksaan Akhir Masa jabatan Kepala Desa (12 Desa) yang tidak masuk dalam Program Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2011. C. Aspek Keuangan Pembiayaan atas kegiatan Inspektorat Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2011 yang menganut

sistim surplus/ devisit anggaran. Jumlah anggaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Daerah sebesar Rp1.911.811.098,- yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal dengan rincian sebagai berikut : a. Belanja Pegawai Rp1.296.844.998,- b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 611.966.,- c. Belanja Modal Rp. 3.000.000,- Jumlah Rp1.686.864.225,- Adapun realisasi keuangan dari anggaran tersebut di atas dapat digambarakan sebagai berikut : Tabel 6 Realisasi Keuangan No. Rek U r a i a n Anggaran Realisasi % 5.2 Belanja 1.911.811.098 1.686.864.225 88,23 5.2.1 Belanja Pegawai 1.296.844.998 1.268.226.733 97,79 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 611.966. 415.637.492 67,92 5.2.3 Belanja Modal 3.000.000 3.000.000 d. Strategi Pemecahan Masalah Bertitik tolak dari masalah dan kendala pencapaian kinerja selama Tahun 2011 dapat dirumuskan beberapa langkah pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Mendorong pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Barru meningkatkan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan. 2. Mengupayakan Peningkatan alokasi anggaran pengawasan serta peningkatan penyerapan anggaran kegiatan sesuai yang tertuang dalam Dokomen Penetapan Anggaran (DPA). 3. Peningkatan kompetensi Aparat Inspektorat dalam pelaksanaan pengawasan untuk mencapai tingkat kesetaraan kemanpuan SDM antara aparat pengawas. BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah ( LAKIP ) Inspektorat Daerah Kabupaten Barru merupakan wujud pertanggung jawaban atas pelaksanaan rencana strategis serta sekaligus sebagai gambaran mengenai tingkat capaian pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pada tahun 2011 pencapaian pelaksanaan kegiatan yang telah disusun belum sepenuhnya memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Selain itu pada dasarnya visi, misi, tujuan, sasaran dan cara pencapaian tujuan dan sasaran

yang tergambar dalam kebijakan, program dan kegiatan pada Tahun 2011 dapat berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya melalui LAKIP ini diharapkan dapat memacu percepatan terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance) sehingga nantinya akan menambah tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban pada publik.