PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA 1) Kumala Sari 1, Ardi 2, Renny Risdawati 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumbar, 2) Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang Abstract This research is a development research, and his final outcome is a student worksheet (LKS). LKS is a education media that contains of learning materials which arranged in a systematic, operasional and directed, beside it that also comes with the working step of pratikum. Students will be facilitated in understanding of biology material, by using student biology worksheets. This research to generate image-based biology worksheets that can facilitate students in understanding the theory. This research has four stages, namely definition, design, development and dessiminate. Based on the result obtained, it can be concluded that the developed LKS had a valid and practical, therefore LKS can already be used at the time of learning. Key word : Student worksheets (LKS), Based image, Validity, and Practicality. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan dalam rangka membangun peserta didik untuk mencapai perkembangannya, sehingga dapat mendayagunakan potensi yang ada dilingkungannya untuk kepentingannya sendiri dan orang lain. Guru merupakan faktor utama yang berperan penting dalam mengembangkan seseorang Selain itu guru juga dituntut untuk mampu menyampaikan materi pembelajaran dan juga menyiapkan alat bantu yang diperlukan untuk mempermudah guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lufri (2007: 26) menyatakan bahwa materi biologi sangat kaya dengan konsep. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran biologi guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut supaya siswa memahaminya, sehingga pembelajaran tersebut menjadi bermakna. Dari sekian banyak alat bantu yang diharapkan dapat mempermudah guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan oleh guru untuk membantu dalam penyampaian pembelajaran, karena di dalam LKS terdapat materi yang juga disertai soal latihan untuk anak. 1
Berdasarkan observasi wawancara awal yang penulis lakukan pada salah seorang guru biologi yang bernama Ibu Dra. Oswita, M.Si., pada tanggal 25 Oktober 2012 di SMAN 6 Padang, terungkap bahwa LKS yang digunakan adalah LKS yang dirancang oleh guru biologi MGMP Kota Padang, akan tetapi LKS tersebut terlihat masih sangat sederhana, LKS juga tidak dilengkapi dengan gambar yang dapat membantu memperjelas konsep materi. Ritongga (2003:103) menyatakan bahwa gambar yang baik dan menarik juga dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa untuk mempelajari materi yang dibahas. Berdasarkan hasil observasi di atas maka penulis mengada-kan penelitian pengembangan bahan ajar dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi SMA Berbasis Gambar pada Materi Sistem Pencernaan Di SMAN 6 Padang. Dan Tujuan penelitian ini adalah, menghasilkan LKS berbasis gambar yang valid dan pada materi pokok Sistem Pencernaan untuk SMA. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research). Produk yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) bersis gambar. Uji coba LKS dilakukan di SMAN 6 Padang kelas XI semester 2. Penelitian telah dilakukan pada bulan Februari tahun ajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah 4-D models. Model ini melalui 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop (pengembangan), sedangkan tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah lembar validasi oleh validator dengan aspek penilaian didaktik, kontruksi, dan teknis dan lembar praktikalitas oleh guru dan siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka pada penelitian ini terdapat tiga tahap yang dilaksanakan sehingga terciptanya suatu produk LKS berbasis gambar, hasil ketiga tahap tersebut menurut Trianto (2001:93) adalah sebagai berikut : 1. Tahap pendefinisian (Define) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat dalam pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis ujung depan, analisis 2
siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. a. Analisis ujung depan (Kurikulum) Analisis ini untuk mengetahui dan menetapkan masa-lah dasar yang dialami oleh siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. b. Analisis siswa Trianto (2011:83) menyatakan Halhal yang harus diperhatikan dalam analisis siswa adalah (1) tingkah laku awal siswa yang membahas mengenai keterampilan yang dimiliki oleh manusia, (2) karakteristik siswa yang membahas mengenai ciri, kemampuan dan usia. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang sedang duduk dibangku kelas XI SMA merupakan anak-anak yang sudah memasuki masa remaja yang mengalami perubahan baik fisik, mental, emosi dan intelektual. c. Analisis tugas Berdasarkan analisis kurikulum yang telah dilakukan, yakni menganalisis SK dan KD, maka dapat dijabarkan indikator dan tujuan pembelajaran. d. Analisis konsep dan perumusan masalah Berdasarkan SK, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran, ditentukanlah konsep utama dalam materi sistem pencernaan makanan. Setelah konsep materi telah ditentukan, maka akan dikembangkan dalam LKS dengan tujuan agar siswa dapat memahami konsep dasar dari materi. 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap ini merupakan tahap perancangan LKS. a. Cover Cover yang digunakan dalam LKS ini ada dua macam yaitu cover bagian depan dan cover bagian belakang. Pada bagian cover LKS bagian depan memuat judul, gambar dari materi pencernaan makanan, kelas, kesesuaian dengan kurikulum serta bagian untuk pengisian identitas siswa. Sedangkan untuk cover bagian belakang LKS memuat mengenai riwayat hidup penulis. a. Cover depan b.cover bagian belakang 3
b. Bagian isi Bagian dari isi LKS berisi tentang penjabaran dari SK, KD, Indikator serta tujuan dari pembelajaran. Selanjutnya juga dilengkapi dengan petunjuk pelajar untuk siswa. Kemudian disambung dengan penjabaran dari materi dan evaluasi. c. Materi dan Petunjuk Pratikum Penjabarkan dari materi didapatkan dari berbagai referensi yang sesuai dengan tujuan yang telah dijabarkan sebelumnya. Materi evaluasi dan petunjuk pratikum yang disajikan dilengkapi dengan gambar menarik,yang artinya dapat memperjelas konsep dari materi agar mempe-rmudah siswa memahami materi. 3. Tahap Pengembangan (develop) a. Validitas LKS Uji validitas LKS dilakukan oleh dua orang dosen biologi STKIP PGRI dan tiga orang biologi SMAN. 6 Padang dengan menggunakan angket uji validitas (Lampiran 4). Analisis hasil validitas dapat dilihat dalam lampiran 5 yang secara ringkas ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Validasi LKS yang dikembangkan Kriteria Syarat didaktik Syarat kontruksi Syarat teknis Nilai validasi 91,30% Kategori valid 84,20% Valid 80,00% Valid Jumlah 85,17% Valid (Sumber : Sari. 2013) Berdasarkan hasil validasi LKS didapatkan hasil rata-rata sebesar 85,17% dengan kategori valid. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan ini sudah teruji dan dinyatakan valid oleh validator sehingga media ini sudah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran b. Pratikalitas LKS Uji pratikalitas ini dilaku-kan pada tiga orang guru biologi dan siswasiswi kelas XI IPA SMAN 6 Padang yang berjumlah 33 orang. Data hasil respon siswa dan guru disajikan pada Tabel 4 dan 5. 4
Tabel 4. Hasil Pratikalitas Guru terhadap LKS Pembelajaran Pernyataan Ratarata Nilai praktikalitas Bentuk 4,00 100 % Isi 3,83 96 % Kean 3,89 97 % Jumlah 11,72 293 Rata-rata 3,91 97,70 (Sumber : Sari. 2013) Kategori Dari hasil pratikalitas guru di atas terlihat rata-rata penilaian LKS didapatkan hasil rata-rata sebesar 97,70% dengan kriteria sangat. Hal ini berarti LKS yang kembangkan sudah sangat baik dari segi bentuk produk LKS yang dikembangkan, dari isi LKS yang dikembangkan dan kean sehingga LKS dapat digunakan sebagai bahan ajar yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan hasil praktikalitas siswa terhadap LKS pembelajaran. Tabel 5. Hasil Praktikalitas Siswa terhadap LKS Pembelajaran Pernyataan Ratarata Nilai praktikalitas Bentuk 3,56 89,00% Isi 3,56 89,00% Kategori Kean 3,38 84,50% Praktis Jumlah 10,50 262,50% Rata-rata 3,50 87,50% (Sumber : Sari. 2013) Dari hasil Tabel 5 di atas didapatkan rata-rata sebesar 87,50% dengan kategori sangat. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan mendapat respon positif dari siswa karena memenuhi kriteria, kebutuhan dan apa yang diinginkan oleh siswa, sehingga LKS dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran. Uji praktikalitas LKS dilakukan pada guru dan siswa kelas XI IPA di SMAN 6 Padang. Berdasarkan hasil dari praktikalitas LKS terhadap guru dan siswa didapatkan hasil sangat, hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan sudah memenuhi standar dari perangkat pembelajaran yang dapat mendukung proses dari pembelajaran. Validasi LKS ini dilakukan oleh dua orang dosen biologi dan tiga orang guru biologi. Berdasarkan hasil validasi yang didapat, LKS sudah dinyatakan valid baik dari segi didaktik (membahas mengenai penggunaan LKS dan materi yang tercantum dalam kurikulum), segi kontruksi (membahas mengenai tata penulisan dan bahasa) serta segi teknis (membahas mengenai penampilan). 5
PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produk berupa LKS pembelajaran biologi pada materi pokok Sistem Pencernaan Makanan untuk Sekolah Menengah Atas yang dihasilkan telah dinyatakan valid oleh validator dengan nilai 85,17% dan dinyatakan oleh guru dan siswa dengan nilai 97,70% dan 87,50%, sehingga LKS ini sudah dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press Ritongga. 2002. Penggunaan Media Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Sari, Kumala. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi Berbasis Gambar pada Materi Sistem Pencernaan untuk SMA. Skripsi. Padang: STKIP PGRI SUMBAR. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 6