BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bahwa tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi masih sangat rendah. Hal ini dapat dilhat dari hasil nilai ulangan harian IPA yang hampir semua siswa dibawah ketuntatasan belajar KKM >65. Hasil belajar siswa pada prasiklus sebelum diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Nilai Ulangan Tengah Semester IPA Siswa Kelas 5 Sebelum Tindakan (Prasiklus) No Interval nilai Jumlah Persentase Mencapai Sisiwa (%) KKM 65 1 65 7 35% Tuntas 2 <65 13 65% Tidak tuntas Jumlah 20 100% Rata-rata 62 Nilai terendah 50 Nilai tertinggi 80 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 65 sebanyak 7 siswa atau 35%, sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak 13 siswa atau 65%. Dengan nilai rata-rata 62 sedangkan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Dengan masalah ini maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD materi Gaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4.1: Bila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar 43

44 15 Jumlah Siswa 10 5 <65 65 0 Nilai Gambar 4.1 Hasil Nilai Prasiklus Berdasarkan persentase nilai ulangan harian IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 dapat dikatakan hasil belajar siswa rendah dan rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, metode pembelajaran yang masih ceramah, pembelajaran masih berpusat pada guru. Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Semester II Tahun Pelajaran 2003/2014, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah disusun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran Cooperatife Learning Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II. 4.2 Pelaksanaan Siklus I 4.2.1 Pertemuan I 1. Rencana Tindakan Setelah memperoleh data mengenai hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 untuk perencanaan siklus I pertemuan I yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2014. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pada siklus I pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar seperti

45 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan soal tes dan lembar observasi. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan I siklus I dengan standar kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan kompetensi dasarnya 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya magnet, gaya gesek) dan indikatornya antara lain: membandingkan kecepatan jatuh dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketinggian tertentu, menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah, mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis, menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan, memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari, membuat magnet, membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus), menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I pertemuan I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.3 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal 1 2 2 Kegiatan Inti 3 5 3 Kegiatan Penutup 1 1 Jumlah 5 8

46 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pertemuan I siklus I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 5 kegiatan yang dilakukan guru yaitu guru menjelaskan materi guru membimbing siswa membentuk kelompok memfasilitasi siswa melaksanakan diskusi di dalam kelas, dan melaksanakan evaluasi, dan ada 8 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak begitu menjelaskan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai,tidak memfasilitasi siswa agar bertanggung jawab penuh dalam kelompok, untuk lebih jelasnya bias di lihat pada lampiran 20. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.3 : Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan I Skor No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 1 Kegiatan/aktivitas Siswa 7 3 2 Jumlah 7 3 2 Total nilai keseluruhan kinerja siswa 31 Persentase Kinerja Siswa 64,5% Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pertemuan I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 2x7= 14, 3x3=9, 2x4=8, dan kemudian dihitung 14+9+8= 31, x100% = 64,5% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 64,5%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 21. 3. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I, dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan I, kekurangan guru dalam mengajar antara lain tidak melakukan apersepsi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak memfasilitasi siswa dalam kelompok belajar sedangkan pada lembar

47 observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain siswa tidak terlibat aktif dalam diskusi kelompok, dan kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru. 4.2.2 Pertemuan II 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dari pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar untuk pertemuan II dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan seperti RPP, lembar evaluasi siswa, buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 24 April 2014 dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan I. Proses kegiatan pembelajaran pertemuan II berlangsung, guru kelas 5 sebagai observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan seperti pada pertemuan I. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I pertemuan II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.4 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.4 :. Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal 2 1 2 Kegiatan Inti 4 4 3 Kegiatan Penutup 2 0 Jumlah 8 5 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pertemuan II siklus I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 14 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 8 kegiatan yang

48 dilakukan guru yaitu guru telah melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi dan memfasilitasi siswa bekerja kelompok,dan ada 5 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan, tidak membimbing siswa yang pintar membantu teman sekelompoknya yang lain dalam berdiskusi, untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 20. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.5 : Tabel 4.5 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1 Kegiatan/aktivitas Siswa 6 4 2 Jumlah 6 4 2 Total nilai keseluruhan kinerja siswa 32 Persentase Kinerja Siswa 66,6 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pertemuan II pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 2x6= 12, 3x4=12, 2x4=8, dan kemudian jika dihitung 12+12+8= 32, x100% = 66,6% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 66,6%,untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 21. 4. Hasil Belajar Hasil belajar IPA siswa pada siklus I akan disajikan seperti tabel 4.6 :

49 Tabel 4.6 Hasil Belajar IPA Siklus I No Interval nilai Frekuensi Persentase Mencapai (%) KKM 65 3 65 17 85% Tuntas 4 <65 3 15% Tidak tuntas Jumlah 20 100% Rata-rata 80,1 Nilai terendah 55 Nilai tertinggi 100 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I dari total siswa berjumlah 20 siswa dalam satu kelas. Diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 65 sebanyak 17 siswa dengan persentase 85% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 15%, dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80,1 dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 55 untuk lebih jelas silahkan lihat lampiran 16 halaman 129. Data dari hasil belajar IPA siswa pada siklus I disajikan dalam bentuk diagram batang dan dapat dilihat pada gambar 4.2 : 20 Jumlah Siswa 15 10 5 <65 65 0 Nilai Gambar 4.2 Hasil Belajar IPA Siklus I

50 Berdasarkan data hasil perolehan hasil belajar IPA siswa Siklus I diketahui jumlah siswa yang tuntas atau mendapatkan nilai 65 sebanyak 17 dan siswa yang belum tuntas atau mendapatkan nilai <65 sebanyak 3 siswa. 5. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II siklus I dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan II, kekurangan guru dalam mengajar antara lain guru kurang memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok, kurang memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan bagi kelompok yang presentasi. Pada lembar observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain bewberapa siswa kurang bertanggung jawab dalam diskusi kelompok, siswa masih kurang aktif dalam bertanya. Dari pencapaian hasil belajar IPA siswa kelas 5 pada pertemuan I dan II siklus I dapat dikatakan indikator kinerja dalam penelitian ini belum tercapai. Melihat kekurangan dari hasil kinerja guru, kinerja siswa dan hasil belajar IPA pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe STAD dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan keberhasilan pada siklus I. 4.3 Pelaksanaan Siklus II 4.3.1 Pertemuan I 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini sebagai pemantapan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar sama halnya seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti menyiapkan semua perlengkapan seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, menyiapkan soal evaluasi dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan I siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014 dengan kompetensi dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

51 pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, dan indikatornya :mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal: pengungkit, bidang miring, katrol dan roda, menggolongkan berbagai alat umah tangga sebagai pengungkit bidang miring, katrol, dan roda, mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana, mendemontrasikan cara menggunakan pesawat sederhana. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.7 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.7: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal 3 0 2 Kegiatan Inti 6 2 3 Kegiatan Penutup 2 Jumlah 11 2 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pertemuan I siklus II model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan, setelah diamati ada 11 kegiatan yang dilakukan guru yaitu kehiatan dalam meberikan apersepsi, menjelaskan materi, membimbing siswa membentuk kelompok, dan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok, dan ada 2 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan dan tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari, untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 22. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran STAD pada pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.8 :.

52 Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1 Kegiatan/aktivitas Siswa 12 Jumlah 12 Total nilai keseluruhan kinerja siswa 36 Persentase kinerja siswa 75% Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pertemuan I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 3x12 = 36, dan kemudian dihitung x100% = 75% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 75%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 23. 3. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I, dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan I, kekurangan guru dalam mengajar yaitu guru tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan kepada siswa yang presentasi sedangkan pada lembar observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain siswa kurang berani dalam bertanya, kurang kreatif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok.. 4.3.2 Pertemuan II 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dari pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar untuk pertemuan II dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan seperti RPP, lembar evaluasi siswa, buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014 dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan I.

53 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.9 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal 3 0 2 Kegiatan Inti 8 0 3 Kegiatan Penutup 2 0 Jumlah 13 0 Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa pertemuan II siklus II pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 13 kegiatan yang dilakukan guru dan tidak kegiatan yang tidak dilakukan guru untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 22. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran observer pada pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.10 : cooperative learning tipe STAD oleh Tabel 4.10 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1 Kegiatan/aktivitas Siswa 0 0 12 Jumlah 0 0 12 Total nilai keseluruhan kinerja siswa 48 Persentase kinerja siswa 95,8% Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa pertemuan II pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 4x12 = 48, dan kemudian dihitung x100% = 100% artinya keseluruhan

54 kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 100%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 23. 4. Hasil Belajar Hasil belajar IPA siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 : Tabel 4.11 Hasil Belajar IPA Siklus II No Interval nilai Frekuensi Persentase Mencapai (%) KKM 65 3 65 20 100% Tuntas 4 <65 0 0% Tidak tuntas Jumlah 20 100% Rata-rata 96,5 Nilai terendah 80 Nilai tertinggi 100 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, dan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 96,5 dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 80. Data dari hasil belajar IPA pada siklus II disajikan dalam diagram batang dan dapat dilihat pada gambar 4.3 :

55 Jumlah Siswa 20 15 10 5 0 <65 65 Nilai Gambar 4.3 Hasil Belajar IPA Siklus II Berdasarkan data perolehan hasil belajar IPA siswa Siklus II diketahui jumlah siswa yang tuntas atau mendapatkan nilai 65 sebanyak 20 tidak ada siswa yang tidak tuntas. 5. Refleksi Dari hasil pelaksanaan siklus II pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD hasil belajar IPA siswa meningkat jika dibandingkan siklus I pertemuan I dan II. Penelitian pada siklus II tergolong sangat baik sehingga peneliti tidak melaksanakan siklus berikutnya. Jika dibuat rekapitulasi hasil belajar IPA siswa dalam prasiklus, siklus I pertemuan I dan II, dan siklus II pertemuan I dan II, dapat dilihat pada tabel 4.12 :

56 Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Prasiklus Siklus I Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1 65 7 35% 17 85% 20 100% 2 <65 13 65% 3 15% 0 0% Jumlah 20 100 20 100 20 100 Rekapitulasi hasil belajar pada tabel 4.12 diketahui adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tiap siklusnya. Sebelum diberikan tindakan, banyaknya siswa yang tuntas hanya sebagian kecil jika dibandingkan banyaknya siswa yang tidak tuntas. Dari pencapaian hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan (prasiklus) siswa yang tuntas hanya 7 siswa atau 35%, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 65%. Dengan diberikan tindakan berupa model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD pada siklus I siswa yang tuntas meningkat menjadi 17 siswa atau 85% dan siswa yang tidak tuntas 3 siswa atau 15%, sedangkan pada sklus II dengan model pembelajaran yang sama, siswa yang tuntas bertambah menjadi 20 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Bugel 02. Perolehan ketuntasan hasil belajar IPA siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam bentuk diagram batang pada gambar 4.4 :

57 20 15 10 5 <65 65 0 Prasiklus SIklus I Siklus II Gambar 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 4.4 Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Kota Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa masih sangat rendah, hal ini disebabkan penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanpa media yang mendukung dalam penyampain materi pembelajaran, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru saja, sehingga keaktifan dan kekreatifan siswa sama sekali tidak terlihat. Dari pencapaian hasil belajar IPA siswa pada saat peneliti melakukan observasi, siswa yang mencapai nilai di atas KKM 65, dalam prasiklus sebanyak 7 siswa atau 35% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 65%. Oleh karena itu peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5, dan hasil belajar tersebut didapat dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II. 1. Siklus I Pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan

58 Minimal (KKM 65) atau siswa yang tuntas sebesar 17 siswa atau 85% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 15%.. 2. Siklus II Pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 100%. Berdasarkan pencapaian hasil belajar yang didapatkan pada siklus I dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014, seperti yang sudah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar serta melatih siswa berbicara dan berani mengajukan pendapat di depan umum sehingga terciptanya interaksi yang teratur antar siswa di dalam kelas, hasil belajar yang diperoleh mudah di ingat kembali karena merupakan hasil berpikir bersama, prestasi lebih bermakna karena siswa bekerja sama memecahkan persoalan melalui kerja sama dalam kelompok, dan memotivasi siswa yang lemah atau kurang menguasai materi untuk belajar secara aktif (Rusman:2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Elfira, Sriyanti berjudul Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semseter II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian skripsi PTK patrisius berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) SD negri kalibeji 01 Kecamatan tuntang kabupaten semarang semester I tahun pelajaran 2013/2014.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.