KUESIONER ANALISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok)

dokumen-dokumen yang mirip
PORTER 5 FORCES. Analisis potensi..., Dian Lestari, FT UI, 2007

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 4 PORTER 5 FORCES DALAM INDUSTRI RADIO TRUNKING

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

PERTEMUAN 9 : ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Anonymous 1 ( diakses pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

MEMBANGUN KEPUASAN, NILAI DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN PELANGGAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Aspek Pemasaran 2. Gambar. 1: Analisis Situasi Pasar

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aspek ekonomi dan sosial

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

III. METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan seluruh

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB V PENUTUP. menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan program IBM

LAMPIRAN 1 FORM PERTANYAAN

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Pada PT. HIMALAYA EVEREST JAYA

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

KUESIO ER PERBA DI GA BERPASA GA SASARA STRATEGIS & KPI

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nofianty ABSTRAK

ANALISIS PENILAIAN MF. ARROZI ADHIKARA FE UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

Integrated Marketing Communication II

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

ANALISIS VALUE CHAIN PADA UNIT LAYANAN TRAUMA CENTE R DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Teddy Wahyu Nugroho, dr, M.Kes

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN PROGRAM MOBILE PRINTER DALAM MENGOPTIMALISASI KEUANGAN DI BMT-UGT SIDOGIRI CABANG PEMBANTU SIDODADI SURABAYA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

Advertising Project Management

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

Transkripsi:

L-2 KUESIONER NLISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok) 1. erikan tanda ( ), untuk faktor yang relevan dengan usaha Indigrow pada kotak yang disediakan disebelah kiri faktor yang dapat dipilih. 2. erikan tanda ( X ), untuk faktor yang tidak relevan dengan usaha Indigrow pada kotak yang disediakan disebelah kiri faktor yang dapat dipilih. 3. Kolom keterangan yang ada di bawah setiap faktor adalah untuk penyesuaian istilah industri pada umumnya dengan istilah yang berlaku pada usaha pusat terapi perkembangan anak. 1. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang menjadi ancaman bagi pendatang baru? a. Rintangan masuk terdiri dari : Skala ekonomis : jika pasien bertambah maka biaya tetap operasional akan menurun secara signifikan. Differensiasi produk : adanya identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh pelayanan pelanggan.

L-3 Kebutuhan modal : kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan hambatan masuk tersendiri, khususnya jika dibutuhkan pengalokasian modal untuk hal-hal yang beresiko menyebabkan tidak adanya pengembalian modal dan untuk menutupi kerugian disaat awal bisnis beroperasi. iaya beralih pemasok (Switching Cost) bagi konsumen : biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana mereka berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain, misalnya adalah : biaya dan waktu untuk menguji dan menerima sumber baru, kebutuhan akan bantuan teknis teknis sebagai akibat dari ketergantungan pada rekayasa pemasok yang lama, dan biaya psikis karena merusak hubungan. kses ke saluran distribusi : Hambatan untuk masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. iaya tak menguntungkan terlepas dari skala : Perusahaan yang telah mapan mungkin mempunyai keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang akan masuk tidak peduli berapaun besarnya dan berapapun pencapaian skala ekonomis dari pendatang baru ini.

L-4 Keunggulan-keunggulan yang paling penting adalah faktor-faktor seperti berikut : Teknologi produk milik sendiri : pengetahuan produk atau karakteristik rancangan yang dilindungi kepemilikannya melalui hak paten atau kerahasiaan. Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku: perusahaanperusahaan yang telah mapan mungkin telah menguasai sumbersumber yang paling menguntungkan. Lokasi yang menguntungkan Subsidi pemerintah Kurva belajar atau pengalaman

L-5 Kebijakan Pemerintah : Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk ke dalam industri dengan peraturanperaturan seperti persyaratan lisensi dan membatasi akses ke bahan baku. b. Reaksi dari para pesaing, meliputi : Tindakan perlawanan yang diperkirakan Sejarah perlawanan keras terhadap pendatang baru Perusahaan yang telah mapan dengan sumberdaya yang besar untuk menyerang balik Perusahaan yang telah mapan dengan komitmen yang besar kepada industri dan telah menanamkan kekayaan yang sangat tidak likuid di dalamnya Pertumbuhan industri yang lambat, yang membatasi kemampuan industri untuk menyerap perusahaan baru tanpa menekan prestasi penjualan dan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah mapan. Harga penghalang masuk Sifat-sifat hambatan masuk Hambatan masuk dapat dan memang berubah bila kondisikondisi yang diuraikan diatas berubah Pengalaman dan skala sebagai hambatan masuk 2. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam persaingan di antara para pesaing yang ada?

L-6 Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang: ilamana jumlah pesaing besar, kemungkinan akan persaingan menjadi besar dan beberapa perusahaan mungkin beranggapan bahwa mereka dapat bergerak tanpa diketahui lawan. Pertumbuhan industri yang lambat : Pertumbuhan industri yang lamban mengubah persaingan menjadi ajang perebutan bagian pasar untuk perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. iaya tetap atau biaya penyimpangan yang tinggi Ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan Penambahan kapasitas dalam jumlah besar

L-7 Pesaing yang beragam Taruhan strategis yang besar Hambatan pengunduran diri yang tinggi, terdiri dari : Harta khusus : harta yang sangat khusus untuk bisnis atau lokasi tertentu mempunyai nilai tunai yang rendah atau biaya yang tinggi untuk dialihkan atau dikonversikan. iaya tetap pengunduran diri : ini meliputi persetujuan dengan tenaga kerja, biaya pemindahan, pemeliharaan kemampuan untuk suku cadang, dan lain-lain. Tata hubungan strategis : Tata hubungan antara unit usaha dengan unit lain dalam perusahaan dalam artian citra, kemampuan pemasaran, akses ke pasar dana, fasilitas bersama,

L-8 dan lain-lain. Ini menyebabkan perusahaan secara strategis sangat berkepentingan untuk tetap berada dalam bisnis tersebut. Hambatan emosional : ketidaksediaan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan ekonomis dalam keputusan untuk keluar dari bisnis yang disebabkan oleh keterikatannya dengan bisnis tertentu, kesetiaan kepada karyawan, kecemasan akan masa depan karirnya, kebanggaan, dan alasan-alasan lain. Pembatasan oleh pemerintah dan sosial a; ini meliputi larangan atau pencegahan dari pemerintah untuk mengundurkan diri dari bisnis karena kekuatiran akan kehilangan kesempatan kerja dan akibat-akibat ekonomis regional; ini khususnya lazim di negaranegara di luar S. 3. pakah produk dalam industri ini menghadapi produk pengganti? Jika ya, apa yang menjadi produk penggantinya?

L-9 (Jika jawaban anda pada nomor 2 adalah Ya, maka mohon dilanjutkan ke pertanyaan no.3. Jika Tidak, maka mohon dilanjutkan ke pertanyaan no.4) 4. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam hal tekanan dari produk pengganti? Mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri Dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi 5. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam menghadapi kekutan tawar-menawar pembeli? (Dapat memilih lebih dari satu faktor) Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar relatif terhadap penjualan pihak penjual

L-10 Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau pembelian yang cukup besar dari pembeli Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil. Pembeli mendapatkan laba kecil Pembeli menunjukan ancaman untuk melakukan integrasi balik Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli

L-11 Pembeli mempunyai informasi lengkap 6. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam menghadapi kekuatan tawar-menawar pemasok? (Dapat memilih lebih dari satu faktor) Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi ketimbang industri di mana mereka menjual : Pemasok yang menjual kepada pembeli yang lebih terfragmentasi biasanya akan dapat memaksakan pengaruh yang besar dalam hal harga, mutu dan syarat-syarat penjualan. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri. Industri tidak merupakan pelanggan yang penting bagi kelompok pemasok

L-12 Produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli Produk kelompok terdiferensiasi atau pemasok telah menciptakan biaya peralihan Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk melakukan integrasi maju. -Terima kasih atas kesediaan apak/ibu untuk mengisi kuesioner ini-

L-13 KUESIONER NLISIS KEKUTN INTERNL DN EKSTERNL YNG MEMPENGRUHI PERUSHN 1. Menurut apak/ibu faktor apa sajakah yang menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha Indigrow? (Faktor yang dapat menjadi ancaman usaha meliputi bidang-bidang sebagai berikut : (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; (5) kekuatan kompetitif.)

L-14 2. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi peluang bagi kelangsungan usaha Indigrow? (Faktorfaktor yang dapat menjadi peluang usaha meliputi bidang sebagai berikut : (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; (5) kekuatan kompetitif.)

L-15 3. Menurut apak/ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi kelemahan Indigrow? (Faktor yang dapat menjadi kelemahan usaha meliputi bidang-bidang sebagai berikut manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen)

L-16 4. Menurut apak/ibudari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi kekuatan Indigrow? (Faktor yang dapat menjadi kekuatan usaha meliputi bidang-bidang sebagai berikut manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen)

-Terima kasih atas kesediaan apak/ibu untuk mengisi kuesioner ini- L-17

L-18 KUESIONER PEMOOTN ERPSNGN PD KEKUTN-KEKUTN EKSTERNL KUNCI Petunjuk Pengisian : 1. Kolom Kode pada tabel menunjukan kode faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 2. Kolom Peluang/ncaman adalah deskripsi ringkas dari faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 3. Kolom Jenis adalah standarisasi yang dilakukan oleh peneliti agar perbandingan prioritas pada faktor kekuatan yang berpasangan menjadi lebih mudah untuk dilakukan. 4. Kolom Prioritas ( atau ) adalah kolom yang harus diisi oleh apak/ibu dengan memilih faktor ataukah yang lebih berpengaruh, jika menurut bapak/ibu faktor yang berpasangan memiliki pengaruh yang sama silakan menuliskan atau dengan kolom obot bernilai 1. 5. Kolom obot adalah kolom yang harus diisi oleh apak/ibu dengan menggunakan angka sebagai berikut : Nilai 1 : Kedua elemen sama pentingnya. Nilai 3 : Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Nilai 4 : Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 5 : Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya Nilai 7 : Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 2,4,6,8 : Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Contoh Pengisian : No. Kode Peluang/ncaman Jenis Prioritas ( atau ) obot 1. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus 5 (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang O-2 Jumlah organisasi yang bergerak di bidang ini masih belum mampu memenuhi permintaan yang ada

L-19 2. O-1 O-3 3 No. Kode Peluang/ncaman Jenis Prioritas ( atau ) 1. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. 2. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. 3. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. 4. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. 5. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi obot

L-20 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. perkembangan anak. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. O-1 Jumlah nak erkebutuhan Khusus (K) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang T-5 O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter,

L-21 psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. 13. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. 14. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. 15. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 16. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. 17. O-2 Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan nak. T-5 18. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. 19. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang

L-22 ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. 20. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. 21. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. 22. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 23. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. 24. O-3 Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. T-5 25. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak.

L-23 O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. 26. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. 27. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. 28. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 29. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan nak. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. 30. O-4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di

L-24 Pusat Terapi Perkembangan nak. T-5 31. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. 32. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. 33. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 34. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. 35. O-5 Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman

L-25 dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. T-5 36. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. 37. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 38. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. 39. T-1 Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. T-5 40. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K 41. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit.

L-26 42. 43. 44. 45. T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. T-2 Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. T-5 T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. T-3 Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang K T-5 T-4 elum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan nak. T-5 -Terima kasih atas kesediaan apak/ibu untuk mengisi kuesioner ini-

L-27 KUESIONER PEMOOTN ERPSNGN PD KEKUTN-KEKUTN INTERNL KUNCI Petunjuk Pengisian : 1. Kolom Kode pada tabel menunjukan kode faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 2. Kolom Kekuatan/Kelemahan adalah deskripsi ringkas dari faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 3. Kolom Jenis adalah standarisasi yang dilakukan oleh peneliti agar perbandingan prioritas pada faktor kekuatan yang berpasangan menjadi lebih mudah untuk dilakukan. 4. Kolom Prioritas ( atau ) adalah kolom yang harus diisi oleh apak/ibu dengan memilih faktor ataukah yang lebih berpengaruh, jika menurut bapak/ibu faktor yang berpasangan memiliki pengaruh yang sama silakan menuliskan atau dengan kolom obot bernilai 1. 5. Kolom obot adalah kolom yang harus diisi oleh apak/ibu dengan menggunakan angka sebagai berikut : Nilai 1 : Kedua elemen sama pentingnya. Nilai 3 : Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Nilai 4 : Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 5 : Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya Nilai 7 : Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 2,4,6,8 : Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Contoh Pengisian : No. Kode Kekuatan/Kelemahan Jenis Prioritas ( atau ) obot 1. S-1 Menyediakan layanan terpadu 5 S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah 2. S-1 Menyediakan layanan terpadu 3 S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya No. Kode Kekuatan/ Kelemahan Jenis Prioritas obot

L-28 1. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah 2. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya 3. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak 4. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap 5. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow 6. S-1 Menyediakan layanan terpadu S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 7. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 8. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-2 elum memiliki job descripstion yang 9. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-3 elum memiliki visi dan misi yang 10. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 11. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 12. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 13. S-1 Menyediakan layanan terpadu W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 14. S-1 Menyediakan layanan terpadu ( atau )

L-29 W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 15. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya 16. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak 17. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap 18. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow 19. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 20. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 21. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-2 elum memiliki job descripstion yang 22. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-3 elum memiliki visi dan misi yang 23. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 24. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang

L-30 dilakukan orang tua 25. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 26. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 27. S-2 Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 28. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak 29. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap 30. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow 31. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 32. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 33. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-2 elum memiliki job descripstion yang 34. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-3 elum memiliki visi dan misi yang 35. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya

L-31 W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 36. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 37. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 38. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 39. S-3 Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 40. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap 41. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow 42. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 43. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 44. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-2 elum memiliki job descripstion yang 45. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-3 elum memiliki visi dan misi yang

L-32 46. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 47. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 48. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 49. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 50. S-4 Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 51. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow 52. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 53. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 54. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-2 elum memiliki job descripstion yang 55. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-3 elum memiliki visi dan misi yang

L-33 56. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 57. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 58. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 59. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 60. S-5 Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 61. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak 62. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 63. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-2 elum memiliki job descripstion yang 64. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-3 elum memiliki visi dan misi yang 65. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan

L-34 merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 66. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 67. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 69. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 70. S-6 Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 71. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas 72. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-2 elum memiliki job descripstion yang 73. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-3 elum memiliki visi dan misi yang 74. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 75. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak

L-35 W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 76. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 77. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 78. S-7 Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 79. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-2 elum memiliki job descripstion yang 80. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-3 elum memiliki visi dan misi yang 81. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 82. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 83. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 84. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 85. W-1 Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan

L-36 usaha 86. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-3 elum memiliki visi dan misi yang 87. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 88. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 89. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 90. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 91. W-2 elum memiliki job descripstion yang W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 92. W-3 elum memiliki visi dan misi yang W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang 93. W-3 elum memiliki visi dan misi yang W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 94. W-3 elum memiliki visi dan misi yang W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 95. W-3 elum memiliki visi dan misi yang W-7 Masih banyak permintaan terapi yang

L-37 belum terpenuhi 96. W-3 elum memiliki visi dan misi yang W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 97. W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua 98. W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 99. W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 100. W-4 Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 101. W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua 102. W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi 103. W-5 Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 104. W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi

L-38 105. W-6 Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 106. W-7 Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi W-8 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha -Terima kasih atas kesediaan apak/ibu untuk mengisi kuesioner ini-